Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Control Blood Sugar Levels by Brisk Walking Method Sriwahyuni Sriwahyuni; Junaidin Junaidin; Jamila Kasim; Noviyati Hamundu; Sri Darmawan
Journal of Ners and Midwifery Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v8i3.ART.p328-333

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease, and specific treatments are needed in order to control blood glucose. In addition to pharmacological therapy, non-pharmacology therapy also takes an important role to control blood glucose levels and should be done regularly. Brisk walking is one example of physical activity which included in non-pharmacology therapy and can improve body expenditure. This activity can help DM patient to control their blood glucose level within the normal range. The physical activity of Brisk Walking, which is one type of exercise that can maintain blood sugar levels within the normal range, especially in people with Diabetes Mellitus. This study aimed to determine the effect of Brisk Walking on the blood glucose level of DM patients at Tamalenrea Health Center Makassar City. This study adopted a quasy experiment and a one-group pre-post test design. A total of 16 respondents were selected purposively based on the determined criteria. Data analysis of the difference of blood sugar level between the treatment and control was carried out by using the Spearman correlation test with SPSS version of 21. The difference was significant with the value of p < 0.05. The results showed that the physical activity of Brisk Walking could control blood sugar levels. Statistical analysis showed that the average blood sugar content was significantly lower in patients practicing Brisk Walking (blood sugar level <200 mg/dl)(176.06%) than the control (blood sugar level > 200 mg/dl) (218.81%). So it can be concluded that by doing physical activity Brisk Walking can control blood glucose levels.
UJI EFEKTIFITAS PENYEMBUHAN LUKA SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIC TERHADAP LUKA EKSISI PADA WISTAR Naomi Malaha; Dewi Sartika; Zaenal Zaenal; Rahmat Pannyiwi; Via Zakiah; Yenny Sima; Samila Samila; Junaidin Junaidin; Sahdan Mustari
SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.47

Abstract

Kulit mempunyai fungsi utama melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, jika terluka akan mengganggu aktivitas, menimbulkan nyeri, memudahkan terjadinya infeksi dan jika luka dalam akan sukar sembuh. Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat. Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti  peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah leukosit PMN (neutrofil), makrofag, fibroblast,epitelisasi dan TGF–β dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas, Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas, Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic  dibandingkan dengan larutan  Nacl 0,9 % dan  sediaan Biospray Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna pada tahapan penyembuhan luka dalam fase inflamasi, proliferasi dan maturase.
Upaya Penguatan Kualitas Kesehatan Dalam Pencegahan Penyakit Degeneratif Dewi Sartika MS; Junaidin Junaidin; Kurniawati Kurniawati; Samila Samila; Naomi Malaha; Yenni Sima
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.485 KB) | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v1i2.35

Abstract

Penyakit degeneratif disebabkan oleh kebiasaan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari dimulai dari aktivitas hidup serta makanan yang dikonsumsi. Penyakit degeneratif diantaranya stroke, penyakit jantung koroner, hipertensi, kolesterol, diabetes mellitus dan obesitas. Kasus penyakit degeneratif juga merupakan penyakit terbesar yang menyebabkan kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya untuk penguatan kualitas kesehatan masyarakat di desa Japing-Japing Kelurahan Bonto Langkasa Kec.Minasatene Kab.Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan disambut antusias oleh masyarakat dan tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif dengan pemaparan materi dan diskusi dengan masyarakat. Kegiatan diikuti oleh 19 peserta diluar dari kader dan tenaga kesehatan yang sempat hadir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat mulai mengerti dan memahami dan terlebih lagi menambah pengetahuan tentang penguatan kualitas kesehatan terhadap penyakit degeneratif. Dan masyarakat mampu mengendalikan kesehatan dengan baik guna mencapai derajat kesehatan yang lebih baik dengan upaya preventif dan kuratif.
Hubungan Pola Makan Terhadap Penyakit Asam Urat Pada Lansia Junaidin Junaidin; Djusmadi Rasyid; Muhammad Qasim; Rezqiqah Aulia; Yenny Sima; Kurniawati Kurniawati; Serli Serli; Anshar Rante
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.089 KB) | DOI: 10.59585/bajik.v1i2.21

Abstract

Gout atau penyakit asam urat, merupakan suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancangan penelitian analitik yang menganalisis tentang hubungan variabel independen (jenis makanan yang beresiko seperti daging, sayur hijau, kacang; frekuensi kejadian seperti jumlah kejadian asam urat yang dialami dan pola makan yakni keteraturan menu dan jumlah makanan) dengan variabel dependen (kejadian Asam Urat). Hasil penelitian ini dilakukan di Puskesmas dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 60 orang yang diambil dengan pertimbangan bahwa orang tersebut pernah dan sedang terkena penyakit Asam Urat.
Imunisasi Campak Di Puskesmas Bontomarannu Junaidin Junaidin; Nurhaedah Nurhaedah; Samila Samila; Nur Syamsi Norma Lalla; Kurniawati Kurniawati; Rosida Syam; Hairuddin K
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.097 KB) | DOI: 10.59585/bajik.v1i2.23

Abstract

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena system imun tubuh mempunyai system memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibody untuk melawan vaksin tersebut dan system memori akan menyimpannya sebagai sutau pengalaman. Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa setelah dilakukan imunisasi vaksinasi yang tepat dan cermat sertadidukung kerja sama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka dengan imunisasi campak tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat. Kesimpulan didapatkan bahwa Imunisasi Campak di Puskesmas Bontomarannu., peneliti tidak menemukan kesenjangan dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh, untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.