Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

“DAMPAK KAJIAN KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN GENARASI BERBUDAYA UNGGUL DI ERA DIGITAL”. Subhan Fadli
Jurnal Kajian Agama Hukum dan Pendidikan Islam (KAHPI) Vol 2, No 2 (2020): VOL 2, NO 2 DESEMBER 2020: JURNAL KAJIAN AGAMA, HUKUM DAN PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/kahpi.v2i2.p42-50.9448

Abstract

Lembaga kajian merupakan sarana kampus bidang religius dan kederisasi generasi, digitalisasi teknologi banyak mempengaruhi cara beragama kaum melinial, degradrasi moral dan membangun etika keislaman genarasi melinial menjadi pekerjaan utama lembaga kajian. Tujuan yang akan dicapai dengan etika dan ajaran-ajaran moral adalah kebahagiaan yang digambarkan sebagai perpaduan unsur-unsur rasa aman, damai, dan tenang. Menurut para filosof muslim, kebahagian dapat diraih melalui perbuatan-perbuatan kesusilaan dan juga pengerahan daya akal yang mendalam. Mereka menganggap bahwa kebahagiaan yang dicapai melalui jalan pengerahan kemampuan akal sedalam-dalamnya mempunyai tingkatan lebih tinggi dibanding melalui jalan kesusilaan.Generasi Unggul dalam konsep keilmuan yang sangat penting demi perkembangan pendidikan agama Islam, yaitu dengan prinsip menggabungkan ‘Aql dan Dhauq yang akan diolah secara rasio dan intuisi. Kata Kunci : Kajian Keagamaan ,Budaya Unggul, Melinial
Pelatihan Teknik Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Karang Taruna Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Syamruddin Syamruddin; Ahmad Yani Nasution; Subhan Fadli; Mukhoyyaroh Mukhoyyaroh; Ari Masyhury; Deni Darmawan; Syamsul Marlin; Mudzakir Mudzakir
Indonesian Journal of Society Engagement Vol. 2 No. 1: April 2021
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33753/ijse.v2i1.31

Abstract

The purpose of Community Service (PkM) is a form of the Tri Dharma Perguruan Tinggi application, friendship between lecturers, administrators/members of the Pondok Benda Village Youth Organization, and government officials especially at the village level. In addition, to explore potential/interest and train youth to become organizational leaders. This PkM uses skills training methods through lectures, demonstrations, and questions and answers. The stages in its implementation are lectures to convey general knowledge about organizational motivation, rhetoric in speaking, organizational management, and leadership/leadership techniques in youth organizations. Furthermore, demonstrations are used to provide hands-on skills regarding management and leadership processes in youth organizations. Meanwhile, the question and answer is done to complete the things that have not been accommodated by the method above. Meanwhile, management/organizational games/training and leadership techniques in youth organizations are given to all training participants so that all play an active role during the training. The final method is evaluation, which is to assess the final results during the training. The results obtained were additional knowledge and competence in organization and leadership. The enthusiasm of the participants and village officials who were very accommodating in welcoming the training plan to the implementation of training activities provided enormous motivation for Unpam lecturers who carried out PkM activities in Karang Taruna, Pondok Benda Village, Pamulang District, South Tangerang City. Abstrak Adapun tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini sebagai bentuk dari aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, silaturahmi antardosen, pengurus/anggota Karang Taruna Kelurahan Pondok Benda, dan aparatur pemerintah khususnya di tingkat kelurahan. Selain itu untuk menggali potensi/minat dan melatih pemuda menjadi pimpinan organisasi. PkM ini menggunakan metode pelatihan keterampilan melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya yaitu  ceramah untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang motivasi berorganisasi, retorika dalam berbicara, manajemen organisasi, dan teknik memimpin/kepemimpinan dalam organisasi kepemudaan. Selanjutnya demonstrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses manajemen dan kepemimpinan dalam organisasi karang taruna. Sedangkan tanya jawab dilakukan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi melalui metode di atas. Sementara itu game/pelatihan manajemen/organisasi dan teknik kepemimpinan dalam organisasi karang taruna diberikan kepada seluruh peserta pelatihan agar semua berperan secara aktif selama pelatihan. Metode terakhir adalah evaluasi yaitu menilai hasil akhir selama pelatihan. Hasil yang diperoleh adalah adanya tambahan pengetahuan dan kompetensi dalam berorganisasi dan memimpim. Antusiasme peserta dan aparatur kelurahan yang sangat akomodatif dalam menyambut rencana pelatihan  hingga dilaksanakannya kegiatan pelatihan memberikan motivasi yang sangat besar bagi dosen-dosen Unpam yang melaksanakan kegiatan PkM di Karang Taruna Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Kata Kunci: kepemimpinan; manajemen; organisasi; karang taruna
KOPERASI SYARIAH DALAM PERSEPTIF MAQASHID SYARIAH Subhan Fadli; Yunus Yunus
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 6, No 1 (2023): February 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v6i1.1175

Abstract

Salah satu solusi pengeleloan keuangan umat Islam yang berbasis syariah karena di dalamnya terdapat prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan usahanya berdasarkan Alquran dan Hadis. Maqashid syariah dalam Koperasi khususnya harus lebih ditingkatkan. Lebih-lebih, dalam teori dan praktik ekonomi Syariah lainnya. Secara umum, koperasi Kementerian Agama sudah menerapkan maqashid syariah yaitu mejaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta. Koperasi sudah menjadikan Maqashid syariah menjadi landasan utama dalam praktik muamalah pada koperasi Republik Indonesia; Pada dasarnya metode-metode tersebut bermuara pada upaya penemuan ”maslahat”, dan menjadikanya sebagai alat untuk menetapkan hukum yang kasusnya tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an maupun Sunnah. Terdapat dua metode ijtihad yang dikembangkan oleh para mujtahid dalam upaya menggali dan menetapkan maslahat. Kedua metode tersebut adalah: Pertama metode Ta’lîlî (metode analisis substantif) yang meliputi Qiyâs dan Istihsân. Kedua metode Istishlâhî (Metode Analisis Kemaslahatan) yang meliputi Al-mashlahah al-Mursalah dan al-dzarî’ah baik kategori sadd al-dzarî’ah maupun fath al-dzarî’ah. Pengelolaanya tersebut tidak ditemukan unsur-unsur riba, gharar, maysir dan sejenisnya. Selain itu, dalam pengelolannya harus senantiasa memperhatikan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN). 
The Study of Discourse on Digital Pathology and Spiritual Education Subhan Fadli; Zain Sartono
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 3 No. 6 (2023): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v3i6.852

Abstract

Pathological behavior is any form of behavior considered by most citizens of society as  disturbing,  undesirable,  harmful,  and  detrimental  to  public  because  it  violates community customs (and these customs are necessary to ensure the prosperity of  living together). Digital pathology is different from the disciplines of Islamic morality or moral science. If it is moral science, it is a discipline that discusses the ideal form of Muslim personality and strives so that this ideal can be applied in the real life of a Muslim, while digital pathology is a discipline that focuses on examining the non-ideal/negative form of child/adolescent personality and seeks to overcome it. This study  aims  to  present  a  discourse  on  digital  pathology  and  spiritual  education discourse  to  obtain  a  definitive  formulation  of  digital  pathology  and  spiritual education  and  affirm  the  concept  of  spiritual  education  that  is  relevant to this researcher.  This  study,  begins by expressing  anthropocentric,  sociological, and theocentric   views   on   spiritual   education   and   digital  pathology and their dimensional dimensions. This study uses a qualitative method. Qualitative research is  an umbrella  concept  that  includes  several  research  formats  that  will  help understand  and  explain  the  meaning  of  social  phenomena  from  existing  natural settings. Overcoming digital pathology through Qur'an-based spiritual education is a conscious effort in overcoming and preventing diseases caused by devices, namely various social and individual crises that include identity crises, legality, penetration, participation,  distribution  and  moral  crises.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU Subhan Fadli; Yunus Yunus
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 6, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v6i2.1322

Abstract

Abstract: This research is motivated by the low performance of teachers in an educational institution. This was caused by the leadership of the principal who did not play a role. The role of transformational leadership has an impact on good teacher performance, it turns out that it is dominated by a liking for leadership, so that they feel comfortable at work. Therefore, this study aims to explain the role of transformational leadership of school principals in improving the performance of teachers at the Shohifatusshofa Rawamangun Islamic Boarding School and to determine the role of transformational leadership of school principals in improving teacher performance at the Shohifatusshofa Islamic Boarding School Rawamangun. In addition, good teacher performance is also influenced by continuous and consistent rewards and punishments from superiors to subordinates, so that teachers who are really creative and good feel valued and teachers whose performance is not good feel constantly supervised. Keywords: transformational leadership; teacher performance; islamic boarding  schools Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja guru yang rendah pada sebuah lembaga pendidikan. Hal itu disebabkan oleh kepemimpinan kepala sekolah yang kurang berperan. Peran kepemimpinan transformasional berdampak kinerja guru yang baik ternyata didominasi oleh rasa suka terhadap kememimpin, sehingga mereka merasa nyaman dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Pesantren Shohifatusshofa Rawamangun dan untuk mengetahui peran kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Pesantren Shohifatusshofa Rawamangun. Di samping itu, performa kinerja guru yang baik tersebut juga dipengaruhi oleh adanya reward dan punishment dari atasan ke bawahan dengan continue dan konsisten, sehingga guru yang benar-benar kreatif dan baik merasa dihargai dan guru yang kinerjanya kurang bagus merasa terus terawasi. Kata kunci: kepemimpinan transformasional; kinerja guru; pesantren
The Role of Religious Education in Forming Social Consciousness Ma'fiyah Ma'fiyah*; Yunus Yunus; Subhan Fadli
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 7, No 1 (2024): History of Education, and Social Science
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v7i1.37106

Abstract

This research describes Islamic Religious Education as related to the lack of religious education for minority students. This research is qualitative research that uses a pedagogical approach. The data source in this research comes from interviews, while the parties interviewed were the principal, teachers, students and parents. Meanwhile, secondary data is taken from documents related to research. The research results show that a. Awareness of success can be seen from the practice or implementation of the school principal's plan regarding religious education, there is no prohibition on Muslim students from praying, in fact the school always holds Islamic religious activities. Social Success is seen from the elements found in the field, namely the relationship between teachers, teachers and students who appear close in intimacy without distinguishing between each other. The school's strategy in providing understanding of religion to Muslim students apart from teaching at school is through friendship by building communication with interfaith students leaders, religious institutions, educational institutions as well as through a socio-cultural approach and management of educational units to accept all Muslim to school without special requirements, and provide services to students regardless of ethnicity and religion.