Riza Tsalatsatul Mufida
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Health Science Community

Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Fithria Muyassaroh Murti; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pergerakan anak dalam melakukan aktivitas dapat mempengaruhi perkembangan motorik. Perkembangan motorik halus dapat dilatih dengan penggunaan gadget, dengan menekan-nekan layar, menggeser layar sentuh gadget dan lainnya. Tetapi banyak orang tua justru mengganti perhatian anak dengan sebuah gadget. Tanpa disadari dengan penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berakibat mengganggu perkembangan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak (4-5tahun) di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri dengan besar sampel 33 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah penggunaan gadget, sedangkan variabel dependenya adalah perkembangan motorik halus. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian Nilai sig (p) = 0,031, α = 0,05, p < α, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang cukup kuat antara Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 4-5 tahun yang memiliki durasi rendah yaitu sebanyak 9 responden (27,2%), untuk perkembangan motorik pada anak diketahui memiliki nilai fail yaitu sebanyak 11 responden (33,3%). Dan diketahui sebagian kecil responden durasi pemakaian gadget sedang dan tinggi dengan perkembangan motorik halus anak termasuk kategori rendah dan refusal yaitu sebanyak 5 responden (15.2%) dari total 33 responden. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan orangtua lebih mengontrol anak untuk durasi penggunaan gadget, dan hasil ini dapat menjadikan referensi atau literatur bagi profesi kebidanan guna meningkatkan pengetahuan tentang durasi pemakaian gadget terhadap perkembangan motorik halus
Perilaku Booster Asi Ibu Nifas Dengan Peningkatan Produksi Asi Di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Rince Purba; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui eksklusif di Indonesia masih rendah. Prestasi pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 74,5%. Cakupan Ayi menerima ASI eksklusif pada tahun 2018, sebesar 68,74%. Alasan utama anak-anak 0-23 bulan tidak / belum pernah disusui adalah karena ASI tidak keluar (65,7%). Peningkatan produksi adalah salah satu penyebab dari cakupan eksklusif ASI eksklusif, karena kurangnya produksi ASI sehingga bayi diberi susu formula. Salah satu faktor penyebab kurangnya produksi ASI yaitu rendahnya perilaku booster ASI ibu nifas dalam melakukan peningkatan produksi ASI. Dari segi pengetahuan, pendidikan, aktifitas ataupun pekerjaan sangat mempengaruhi kurangnya produksi ASI sehingga bayi sering diberi susu formula. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen.Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 responden. Kemudian untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2020 di Kecamatan Telen.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku Boosters Postpartum Menyusui, sebagian besar responden dalam kategori Ya adalah 12 (40%) responden sedangkan Peningkatan Produksi ASI pada Wanita Pascapersalinan di Pusat Kesehatan Telen, sebagian besar responden dalam kategori Sukses sebanyak 17 (56,7%) responden.Adanya hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas Di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Yana Wati; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 3 (2021): February
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan cara yang sempurna untuk memberikan makanan terbaik untuk bayi pada masa enam bulan pertama kehidupan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan ibu nifas dalam pemberian ASI diantaranya yaitu dukungan suami. Kurangnya dukungan suami akan menyebabkan ketidakberhasilan ibu nifas dalam pemberian ASI pada bayi. Tujuan penelitian untuk menganalisis Hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas Di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian ini yaitu Analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah Sampel sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrument menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan Uji Chi-squere. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memperoleh dukungan suami dengan kategori baik sebanyak 40 %. Sebagian besar responden berhasil menyusui bayi yaitu sebesar 56.7 %. Sedangkan hasil Analisis dengan Uji Chi Squere hubungan Dukungan Suami dengan Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas dengan P-value 0.001 < 0.05. Kesimpulannya yaitu adanya hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Nifas di RSUD Kudungga Sangata Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Suami sebagai kepala keluarga diharapkan meningkatkan perannya sebagai ayah menyusui, dan sebagai support sytem bagi ibu agar dapat memberikan ASI. Sedangkan tenaga kesehatan diharapkan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi
Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Fithria Muyassaroh Murti; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pergerakan anak dalam melakukan aktivitas dapat mempengaruhi perkembangan motorik. Perkembangan motorik halus dapat dilatih dengan penggunaan gadget, dengan menekan-nekan layar, menggeser layar sentuh gadget dan lainnya. Tetapi banyak orang tua justru mengganti perhatian anak dengan sebuah gadget. Tanpa disadari dengan penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berakibat mengganggu perkembangan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak (4-5tahun) di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri dengan besar sampel 33 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah penggunaan gadget, sedangkan variabel dependenya adalah perkembangan motorik halus. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian Nilai sig (p) = 0,031, α = 0,05, p < α, maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang cukup kuat antara Durasi Pemakaian Gadget Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Kelurahan Burengan Kota Kediri Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 4-5 tahun yang memiliki durasi rendah yaitu sebanyak 9 responden (27,2%), untuk perkembangan motorik pada anak diketahui memiliki nilai fail yaitu sebanyak 11 responden (33,3%). Dan diketahui sebagian kecil responden durasi pemakaian gadget sedang dan tinggi dengan perkembangan motorik halus anak termasuk kategori rendah dan refusal yaitu sebanyak 5 responden (15.2%) dari total 33 responden. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan orangtua lebih mengontrol anak untuk durasi penggunaan gadget, dan hasil ini dapat menjadikan referensi atau literatur bagi profesi kebidanan guna meningkatkan pengetahuan tentang durasi pemakaian gadget terhadap perkembangan motorik halus
Perilaku Booster Asi Ibu Nifas Dengan Peningkatan Produksi Asi Di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Rince Purba; Riza Tsalatsatul Mufida
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui eksklusif di Indonesia masih rendah. Prestasi pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 74,5%. Cakupan Ayi menerima ASI eksklusif pada tahun 2018, sebesar 68,74%. Alasan utama anak-anak 0-23 bulan tidak / belum pernah disusui adalah karena ASI tidak keluar (65,7%). Peningkatan produksi adalah salah satu penyebab dari cakupan eksklusif ASI eksklusif, karena kurangnya produksi ASI sehingga bayi diberi susu formula. Salah satu faktor penyebab kurangnya produksi ASI yaitu rendahnya perilaku booster ASI ibu nifas dalam melakukan peningkatan produksi ASI. Dari segi pengetahuan, pendidikan, aktifitas ataupun pekerjaan sangat mempengaruhi kurangnya produksi ASI sehingga bayi sering diberi susu formula. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen.Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 responden. Kemudian untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2020 di Kecamatan Telen.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku Boosters Postpartum Menyusui, sebagian besar responden dalam kategori Ya adalah 12 (40%) responden sedangkan Peningkatan Produksi ASI pada Wanita Pascapersalinan di Pusat Kesehatan Telen, sebagian besar responden dalam kategori Sukses sebanyak 17 (56,7%) responden.Adanya hubungan perilaku booster ASI ibu nifas dengan peningkatan produksi ASI di Puskesmas Telen Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
Analysis Of Knowledge Of Women Aged (15-49 Years) About Personal Hygien And The Incident Of Vucility In The Krian Health Center Area Sidoarjo Siti Julaichah; Riza Tsalatsatul Mufida; Erma Retnaningtyas; Miftakhur Rohmah
Journal of Health Science Community Vol. 4 No. 3 (2024): Februari
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jhsc.v4i3.217

Abstract

The high rate of vaginal discharge in the Krian Sidoarjo Community Health Center area is because many women of childbearing age do not know about vaginal discharge so they consider vaginal discharge as something normal and trivial. In addition, the feeling of shame when women experience vaginal discharge often makes these women reluctant to consult a doctor. This research aims to analyze the knowledge of women aged 15-49 years about personal hygiene and the incidence of vaginal discharge in the Krian Sidoarjo Community Health Center area. Research uses analytical methods with a cross sectional approach . The sample used a sampling technique with a stratified random sampling method, namely 98 samples from a total population of women of childbearing age (15-49 years) of 4870 people. This research uses a questionnaire instrument and data analysis uses the Chi Square test. The research results based on the Chi Square test show that the statistical test results obtained a sig (2-tailed) value of 0.001, which indicates that the value is smaller than 0.05 so that the p value is < α (0.05), so H1 is accepted. From this research there is a relationship between the knowledge of women aged 15-49 years about personal hygiene and the incidence of vaginal discharge in the Krian Sidoarjo health center area .
The Relationship between Premature Rupture of Membranes and the Level of Anxiety in Maternity Women at the Kumbe Community Health Center in 2023 Eutalia Anitu; Anggrawati Wulandari; Riza Tsalatsatul Mufida; Eri Puji Kumalasari
Journal of Health Science Community Vol. 4 No. 4 (2024): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jhsc.v4i4.218

Abstract

Premature rupture of membranes is a condition where the amniotic sac ruptures early before delivery or when the gestational age has not reached 37 weeks. The aim of this study was todetermine the relationship between the incidence of premature rupture of membranes and the level of anxiety among mothers giving birth in the Kumbe Community Health Center working area in 2023. The design of this study was correlational analysis with a cross-sectional time approach. The sample in this study was 30 pregnant women approaching delivery in the Kumbe Community Health Center Working Area, Merauke Regency. The sampling method uses accidental sampling technique. Data collection uses questionnaires and observation sheets. Itis known that out of 30 respondents, 12 respondents (42.0%) experienced mild anxiety, while respondents (64.0%) experienced premature rupture of membranes. The results of statisticaltests with Chi Square show a significance level of 0.000 < α = 0.05 so that H0 is rejected and H1 is accepted, thus there is a relationship between anxiety during pregnancy and the relationship between the incidence of premature rupture of membranes and the level of anxietyin mothers giving birth in the Kumbe Health Center working area in 2023.
The Relationship between Sc Delivery with the Eracs Method and Asphyxia in Newborn Babies at Bunda Pengharapan Hospital, Merauke, South Papua Frederika sondegau; Tety Ripursari; Riza Tsalatsatul mufida; Nita Dwi Astikasari
Journal of Health Science Community Vol. 4 No. 4 (2024): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jhsc.v4i4.226

Abstract

The SC ERACS method is a safer Caesarean delivery method with a faster recovery process than the Caesarean delivery process in general. SC ERACS allows the patient to move the body more quickly. That is, about two hours after a Caesarean section with minimal pain. This study aims to determine the relationship between ERACS SC method delivery and the incidence of asphyxia in newborns in the working area of ​​Bunda Pengharapan Hospital Merauke, South Papua. This research uses a research design Quantitative. The research method uses correlative descriptive with approach cross sectional. With technique sampling purposive A sample of 30 respondents was obtained, the independent variable (SC delivery ERACS method) and the dependent variable (Incidence of Asphyxia in newborns) using questionnaires and medical records. Statistical tests are used Chi-Square to find out the relationship between the two variables. The research results from 30 respondents almost all chose SC ERACS surgery, namely (80%), the majority of which were 24 respondents, with the incidence rate of newborn asphyxia being 17 babies, namely (56.7%) and there were 13 babies who did not experience asphyxia based on the results of the Chi statistical test. -Sguare where there is a significant correlation between birth by sc eracs method and the incidence of asphyxia in newborn babies. Analysis using the Chi-Square statistical test shows that the significance value is equal to 0.046 for the incidence of asphyxia and 0.001 for the type of operation with an error rate of 5%, meaning the p.value is smaller than 0.5, which means there is a relationship between the incidence of asphyxia and the type of SC ERACS. for ​​Bunda Pengharapan Hospital SPO SC ERACS revised and socialized the latest SPO, paying attention to the competency of the staff who will be given the task of receiving babies born SC both SC ERACS and non ERACS, ensuring that the baby receiving team is complete (SP.A Doctor, PERINATAL nurse/Midwife) in order to reduce incidence of asphyxia in newborns.
The Relationship Of Knowledge And Social Culture To The Success Of Exclusive Breast Feeding In Kuprik Health Center Lamtiar Manurung; Nining Istighosah; Riza Tsalatsatul Mufida; Nita Dwi Astikasari
Journal of Health Science Community Vol. 5 No. 1 (2024): August
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One way to prevent infant mortality is exclusive breastfeeding without additional food. A preliminary study at the Kuprik Community Health Center in 2023, of 20 breastfeeding mothers, only 14 (70%) were implementing exclusive breastfeeding and 6 (30%) weren’t implementing exclusive breastfeeding. To determine the relationship between knowledge and socio-culture on the success exclusive breastfeeding in the Kuprik Community Health Center working area.The research was conducted on 11 December 2023-12 January 2024 in the working area of Kuprik Community Health Center. The research uses an analytical observational research design with a retrospective approach. With the stratified random sampling technique, a sample of 63 was obtained. The Chi-Square test was used to determine relationship between two variables.The research results showed that 43 (68.3%) respondents had poor knowledge about exclusive breastfeeding, 35 (55.6%) had poor social culture regarding exclusive breastfeeding, and 39 (61%) didn’t give exclusive breastfeeding to their babies. .9%). Chi-Square analysis found that there was a relationship between knowledge and exclusive breastfeeding, p value = 0.000 < 0.05, and there was a socio-cultural relationship with exclusive breastfeeding, p value = 0.001 < 0.05. There is a relationship between knowledge and social culture towards exclusive breastfeeding. It is hoped that midwives will provide accurate and comprehensive counseling about exclusive breastfeeding, especially its benefits, so that mothers can understand it and can change a bad culture into a good culture for the sake of the baby's health.