Pendahuluan: Perilaku mengunyah setiap orang memerlukan waktu mengunyah yang berbeda. Waktu mengunyah tersebut menggambarkan seberapa cepat seseorang untuk mengunyah. Semakin cepat mengunyah maka orang tersebut memiliki kecenderungan untuk mengalami kelebihan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku mengunyah (kecepatan mengunyah) terhadap berat badan. Metode: Empat puluh delapan orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran terpilih untuk mengikuti penelitian ini. Setiap subjek mengikuti pengukuran tinggi badan dan berat badan. Subjek penelitian diminta melakukan puasa 8 jam sebelumnya, tes makan dilakukan pada pagi hari pukul dengan porsi makanan seberat 430 gram. Pengukuran waktu makan dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman. Hasil: terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05; p=0,031) dengan koefisien korelasi positif (0,311) antara kecepatan pengunyahan dengan indeks massa tubuh. Simpulan: Korelasi kecepatan pengunyahan berbanding lurus dengan Indeks Massa Tubuh. Semakin tinggi kecepatan mengunyah maka semakin tinggi kecenderungan seseorang memiliki IMT di atas rata-rata.Kata kunci: Kecepatan pengunyahan, Indeks Massa Tubuh, obesitas