Abdul Roni
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identifikasi Allopurinol dan Deksametason Dalam Jamu Secara Simultan Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Abdul Roni; Tri Minarsih
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.221 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v4i2.1211

Abstract

Latar Belakang: Jamu masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan. BPOM melarang penggunaan Bahan Kimia Obat di dalam sediaan jamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode Kromatografi Lapis Tipis ( KLT) yang dapat secara simultan menganalisis  adanya kandungan Allopurinol dan Deksamethason dalam jamu, serta untuk mengidentifikasi adanya kandungan allopurinol dan deksametason dalam sampel jamu. Metode yang digunakan adalah KLT, sampel yang digunakan terdiri dari 8 sampel jamu pegal linu dan asam urat yang beredar di Ungaran, yang tidak terdaftar pada BPOM. Fase Diam yang digunakan adalah Lempeng Silika Gel GF 254. Hasil dari penelitian ini pada optimasi metode KLT diperoleh  fase gerak yang terdiri dari etil asetat dan kloroform dengan perbadingan 4:1. Pada komposisi fase gerak tersebut, bercak allopurinol dan deksametason dapat terpisah dan diperoleh  harga Rf baku allopurinol sebesar 0.21 , sedangkan harga Rf baku  deksametason sebesar 0.78, memenuhi persyaratan nilai yang baik yaitu 0.2 – 0.8 Dari 8 sampel yang dianalisis terdapat 2 sampel yang mengandung Allopurinol, yaitu sampel E dan F dan tidak ada sampel yang mengandung deksametason.Kesimpulan : Metode KLT yang dikembangkan mampu memisahkan bercak noda Allopurinol dan Deksametason, dan terdapat  2 sampel yang mengandung allopurinol dan tidak ada yang mengandung deksametasonKata kunci : Jamu, Allopurinol, Deksametason, KLT
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan tentang Penggunaan Obat Antibiotik Marisa Aprilia; Richa Yuswantina; Abdul Roni
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.637 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i2.1876

Abstract

Antibiotics are drugs used to treat infectious diseases. The high rate ofinfectious diseases has resulted in the high use of antibiotics. The relatively high and inappropriate use of antibiotics can cause various problems consequently become a global threat to health, especially due to bacterial resistance. Less of knowledge about antibiotics  provoked  incorrect  of using  antibiotics,  therefore,  it  is  necessary  to  do research on the level of knowledge about antibiotics in both the micro and macro scale, for example of students. This research aims to find out the Level of Knowledge of Health and Non- Health Students About Antibiotic Use. The  type  of  research  used  is  non-experimental  research  using  survey methods with a descriptive analysis design. Data retrieval, using cross sectional (cross sectional)  by  giving  questionnaires.  The  samples  used  were  health  and  non-health students as many as 100 respondents with purposive sampling techniques. The results showed that the average level of knowledge of health student respondents was 96% while non-health student respondents had a sufficient level of knowledge of 46%. There is a difference between health and non-health students with sig scores (0.000) < α (0.05). The results showed that the level of student knowledge about the use of antibiotics faculty of health had good knowledge whereas non-health faculty had sufficient knowledge and there were significant differences between health and non- health students.ABSTRAKAntibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi. Tingginya penyakit infeksi mengakibatkan tingginya penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi dan tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah sehingga menjadi ancaman global bagi kesehatan terutama akibat resistensi bakteri. Tingkat pengetahuan tentang antibiotika yang rendah memicu penggunaan antibiotik yang tidak tepat, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan tentang penggunaan antibiotik baik dalam skala mikro maupun makro contohnya mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan Tentang Penggunaan Antibiotik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimental menggunakan metode survei dengan rancangan analisis deskriptif. Pengambilan data, menggunakan potong lintang (cross sectional) yang dilakukan dengan cara pemberian kuesioner. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa kesehatan dan non kesehatan sebanyak 100 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan responden mahasiswa kesehatan baik yaitu sebesar 96% sedangkan responden mahasiswa non kesehatan memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebesar 46%. Terdapat perbedaan bermakna antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dengan nilai Sig (0,000) < α (0,05). Hasil yang didapat menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas kesehatan tentang penggunaan antibiotik tergolong baik, sedangkan fakultas non kesehatan memiliki pengetahuan tergolong cukup dan terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.
Penentuan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Daun Renggak (Amomum dealbatum Roxb.) dari Berbagai Pelarut Secara Spektrofotometri Uv-Vis Leni Wismayani; Abdul Roni; Tri Minarsih
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.204 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i2.1879

Abstract

Renggak plant (Amomum dealbatum Roxb.) is one of the plants known to contain secondary metabolites such as phenolic and flavonoids compounds that have antioxidant activity. The content of secondary metabolites of renggak leaf extract is strongly influenced by the effectiveness of the solvent in attracting metabolites during the extraction process. The purpose of this study was to determine the effect of different solvents on the total phenolic and flavonoid content of the renggak leaf extract (Amomum dealbatum Roxb.) and to determine the solvent that produced the highest total phenolic and flavonoid content using the Uv-Vis Spectrophotometry method. The results showed that the highest total phenolic and flavonoid content of renggak leaf extract was in methanol extract with a total phenolic content value of 13.2152 mgGAE/g and total flavonoid content of 19.0944 mgQE/g. Based on the results of the statistical analysis of the Tukey Post Hoc test, it was found that there was a significant difference (p<0.05) between the total phenolic and flavonoid levels of the methanol, ethyl acetate and n-hexane extracts where the use of the type of solvent had a significant effect (p<0.05) on the amount of total phenolic and flavonoid content of the renggak leaf extract (Amomum dealbatum Roxb.) produced.ABSTRAKTanaman renggak (Amomum dealbatum Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang diketahui mengandung metabolit sekunder seperti senyawa fenolik dan flavonoid sehingga memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Kandungan metabolit sekunder ekstrak daun renggak sangat dipengaruhi oleh efektifitas pelarut dalam menarik senyawa metabolit saat proses ekstraksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut terhadap kadar fenolik dan flavonoid total ekstrak daun renggak (Amomum dealbatum Roxb.) serta mengetahui pelarut yang menghasilkan kadar fenolik dan flavonoid total terbesar menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata kadar fenolik dan flavonoid total ekstrak daun renggak tertinggi berada pada ekstrak metanol dengan nilai kadar fenolik total 13,2152 mgGAE/g dan kadar flavonoid total 19,0944 mgQE/g. Berdasarkan hasil analisis statistik Uji Tukey Post Hoc didapatkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kadar fenolik dan flavonoid total ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana dimana penggunaan jenis pelarut berpengaruh bermakna (p<0,05) terhadap besarnya kadar fenolik dan flavonoid total ekstrak daun renggak (Amomum dealbatum Roxb.) yang dihasilkan.
Metode Snowball Throwing Sebagai Upaya Untuk Mencegah Kolic Pada Bayi Di Wilayah Rw 2 Desa Karanggeneng Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Semarang Heni Setyowati; Fitria Primi Astuti; Abdul Roni
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.687 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.945

Abstract

The task of developing a baby starts from the first day of birth. Comprehensive and quality development of children development through stimulation activities, detection and early intervention of toddlers' growth and development deviations carried out at a critical time. Performing adequate stimulation means stimulating the brain of the infant under five so that the development of the ability to move, speak and language, socialization and independence of the toddler takes place optimally according to the child's age. One of the methods used to stimulate this development is by using the baby massage & spa method (Ministry of Health, 2011).Massage therapy is a form of therapy using systematic gentle touch, which is focused on certain parts of the body or as a whole with the aim of healing / therapy. The purpose of this activity is increasing knowledge of mothers who have babies and increasing the knowledge of health cadres about massage therapy in overcoming abdominal colic.Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage Conducting socialization about infant massage as an effort to prevent abdominal colic in infants and demonstrating infant massage to prevent colic and conducting socialization on alternatives to colic prevention by utilizing natural ingredients. Second Stage Assisting cadres to perform colic massage Correctly The third stage evaluates the delivery of information using the sowball throwing method and evaluates the implementation of infant massage to prevent abdominal colic With this activity, it is hoped that mothers who have babies and health cadres will understand about massage therapy as a prevention of abdominal colic.ABSTRAKTugas perkembangan bayi dimulai sejak hari pertama kelahiran. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada masa kritis. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak bayi balita sehingga perkembangangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Salah satu cara yang digunakan untuk merangsang perkembangan tersebut dengan menggunakan metode baby massage & spa (Depkes, 2011). Massage therapy adalah suatu bentuk terapi dengan menggunakan sentuhan lembut yang sistematik, yang difokuskan pada bagian tubuh tertentu atau secara keseluruhan dengan tujuan untuk penyembuhan/terapi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu yang memiliki bayi serta meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang massage therapy dalam mengatasi kolik abdomen. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama Melakukan sosialisasi tentang pijat bayi sebagai upaya pencegahan terjadinya kolik abdomen pada bayi serta mendemontrasikan pijat bayi untuk mencegah kolik  dan melakukan sosialisasi tentang alternative pencegahan kolic dengan pemanfaatan bahan alam Tahap Kedua Melakukan pendampingan kader untuk melakukan pijat kolik dengan benar Tahap Ketiga melakukan evaluasi terhadap penyampaian informasi dengan metode sowball throwing dan evaluasi pelaksanaan pijat bayi untuk mencegah kolik abdomen  Dengan kegiatan ini diharapkan ibu-ibu yang memiliki  bayi dan kader kesehatan memahami tentang massage terapi sebagai pencegahan terjadinya kolik abdomen.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang serta Pola Konsumsi Omega 3 pada Anak Melati Apriliana Ramadhani; Ida Sofiyanti; Abdul Roni
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.327 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1299

Abstract

Nutrition is one of the determinants of the quality of human resources. Good nutritional conditions can be achieved when the body gets enough nutrients to be consumed to allow physical growth, brain development, and the ability to achieve optimal levels of health. Nutrients that play a vital role in the development process of brain neuron cells for baby intelligence are fatty acids. The purpose of this community service program is to increase the knowledge and skills of the community, especially mothers in monitoring child growth and development, as well as adding an explanation on the importance of providing fatty acid intake, one of which is omega 3, for toddlers and children. The implementation method in this community service program consists of location surveys, coordination meetings of the distribution team per group, socialization of activities, and monitoring and evaluation of the results of the community knowledge program. The result of this community service is that activities run well and smoothly. The material presented received a good response and enthusiasm from the community. Knowledge of the importance of providing omega 3 and skills in monitoring child development can be well received by the community with the results of the participant posttest, 33.33% excellent results, 50% good categories, and 16.67% adequate. The conclusion of this service activity is that the activity has been carried out well, this can be seen from the community enthusiastically following the activity until the end, and community service activities have an impact on the results ranging from very good to sufficient knowledge of skills in monitoring growth and development and the importance of providing omega 3 in children. ABSTRAKGizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kondisi gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dikonsumsi sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan untuk mencapai tingkat kesehatan optimal. Zat gizi yang berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel sel neuron otak untuk kecerdasan bayi adalah asam lemak. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu dalam pemantauan tumbuh kembang anak, serta ditambah pula adanya pemaparan mengenai pentingnya pemberian asupan asam lemak, salah satunya adalah omega 3, pada balita dan anak. Metode pelaksanaan pada program pengabdian ini terdiri dari survey lokasi, rapat koordinasi tim pembagian per kelompok, sosialisasi kegiatan, serta adanya monitoring dan evaluasi hasil program pengetahuan masyarakat. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Materi yang disampaikan mendapatkan respon dan antusias yang baik dari masyarakat. Pengetahuan tentang pentingnya pemberian omega 3 serta keterampilan dalam pemantauan tumbuh kembang anak dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dengan adanya hasil posttest peserta, hasil sangat baik sebanyak 33,33%, katagori baik sebanyak 50%, dan cukup sebanyak 16,67%. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat terlihat dari masyarakat secara antusias mengikuti kegiatan hingga akhir, dan kegiatan pengabdian masyarakat memberikan dampak hasil dengan rentang sangat baik sampai cukup pada pengetahuan keterampilan dalam pemantauan tumbuh kembang dan pentingnya pemberian omega 3 pada anak.