Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN KULIT ALPUKAT (Persea americana) DENGAN DAN TANPA PEMANASAN Rantesalu, Agnes
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Published by Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.074 KB)

Abstract

Saat ini diperlukan pengembangan proses yang ramah lingkungan untuk sintesis nanopartikel, dimana nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis dengan menggunakan ekstrak alpukat (Persea americana) sebagai material biologi untuk sintesis nanopartikel yang belum dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel perak menggunakan ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana) dan mempelajari pengaruh suhu pada ukuran partikel AgNPs. Metode yang digunakan yaitu bioreduksi dengan menggunakan ekstrak kulit buah alpukat yang berperan sebagai agen pereduksi dengan mengamati spektrum absorpsi menggunakan spektroskopi UV-Vis. Karakterisasi terhadap nanopartikel perak yang dihasilkan dilakukan dengan pengamatan perubahan warna, spektrum UV-Vis dan scanning electron microscopy (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan ion perak dapat direduksi oleh ekstrak kulit buah Persea americana, dan pada suhu sintesis 40 oC menghasilkan nanopartikel yang stabil. Ukuran partikel AgNPs yang diperoleh berdasarkan SEM  masing-masing untuk suhu 40  dan  27 oC  yaitu  50 sampai 200 nm  dan  100 sampai 600 nm.  Disimpulkan  nanopartikel perak yang disintesis pada suhu 40 oC dengan menggunakan ekstrak  kulit  buah alpukat (Persea americana) stabil.
INVITRO CITOTOXICITY ASSAYS OF SEAGRASS (Enhalus acoroides) METHANOL EXTRACT FROM SOROPIA COASTAL WATERS SOUTHEAST SULAWESI REGENCY Theosobia Grace Orno; Agnes Rantesalu
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 2 No 1 (2020): Laboratory Examinations Support in Medical Toxicology
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v2i1.1463

Abstract

The studies analysing the use of natural ingredients as an alternative treatment in the field of pharmacology are developing very rapidly. One of researches that is quite promising in the pharmaceutical industry is the application of marine materials. Marine materials that are frequently used consist of shellfish, algae, sponges and seagrass. Several studies on toxicity tests have shown that the methanol extract of seagrass (from species Enhalus acoroides) is more toxic than the other seagrass family. This study aims to test the toxicity level of Seagrass (E. acoroides) extract from Soropia coastal waters. The research method in this study was an experimental laboratory using E. acoroides Seagrass as a sample that was obtained from Soropia Coast, Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. The sample was extracted using methanol as a solvent by macerating it and was tested for its toxicity using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. Toxicity test results showed that the samples with a concentration of 10 ppm, 100 ppm and 1000 ppm in leaves extracts produced an LC50 value of 404.88 ppm, while the stem and root extracts has a value of LC50 >1000 ppm. The test was continued with higher concentration of leaves extracts consisted of 250 ppm, 500 ppm, and 1000 ppm. The toxicity test showed an LC50 value of 0.7309; which means that it was very toxic. The methanol extract of Seagrass (E. Acoroides) is potential to be used for further analysis and anticancer formulations.
SISWA SD BEBAS KECACINGAN DI SD INPRES BESMARAK DAN SD GMIT BIUPU Agustina W Djuma; Ni Made Susilawati; Supriati Wila Djami; Agnes Rantesalu; Novian Agni; Winioliski L.O Rohi Bire; Neiny Prisy Foekh; Karol Octrisdey; Melany F. Bessie
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.263 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i1.599

Abstract

Prevalensi kecacingan di Indonesia masih tinggi. Kejadian tertinggi infeksi kecacingan di Indonesia yaitu pada anak umur kurang dari 12 tahun. Anak umur 2-9 tahun adalah kelompok anak usia balita dan anak usia sekolah dasar yang sangat rentan terkena penyakit kecacingan, kerena masih berperilaku ceroboh dan sering menggunakan tangan untuk meletakkan suatu benda di mulutnya. Selain itu pada masa ini, anak lebih banyak bermain dibandingkan belajar. Oleh karena itu, melakukan penyuluhan kecacingan dan cara pencucian tangan yang baik serta pemeriksaan kesehatan di SD sangat diperlukan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui apakah siswa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu Kupang bebas kecacingan. Metode dilakukan dengan pemberian edukasi tentang kecacingan, pelatihan hygiene cara mencuci tangan yang benar, dan pemeriksaan kecacingan, Hb, serta golda pada siswa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu, Kecamatan Nekamese. Berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa SD Inpres Besmarak dan SD GMIT Biupu Kupang tidak ada yang terinfeksi cacing.
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Kulit Alpukat (Persea Americana) Dengan dan Tanpa Pemanasan Agnes Rantesalu
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.074 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i1.120

Abstract

Saat ini diperlukan pengembangan proses yang ramah lingkungan untuk sintesis nanopartikel, dimana nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis dengan menggunakan ekstrak alpukat (Persea americana) sebagai material biologi untuk sintesis nanopartikel yang belum dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel perak menggunakan ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana) dan mempelajari pengaruh suhu pada ukuran partikel AgNPs. Metode yang digunakan yaitu bioreduksi dengan menggunakan ekstrak kulit buah alpukat yang berperan sebagai agen pereduksi dengan mengamati spektrum absorpsi menggunakan spektroskopi UV-Vis. Karakterisasi terhadap nanopartikel perak yang dihasilkan dilakukan dengan pengamatan perubahan warna, spektrum UV-Vis dan scanning electron microscopy (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan ion perak dapat direduksi oleh ekstrak kulit buah Persea americana, dan pada suhu sintesis 40 oC menghasilkan nanopartikel yang stabil. Ukuran partikel AgNPs yang diperoleh berdasarkan SEM masing-masing untuk suhu 40 dan 27 oC yaitu 50 sampai 200 nm dan 100 sampai 600 nm. Disimpulkan nanopartikel perak yang disintesis pada suhu 40 oC dengan menggunakan ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana) stabil.
karakteristik individu terhadap timbal darah dan dampaknya pada Hb Pekerja Bengkel1 Agnes Rantesalu
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2021): jurnal kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i1.212

Abstract

Latar Belakang: Pencemaran udara seperti polusi timbal melalui kendaraan bermotor dapat menimbulkan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dan berbagai penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar timbal dalam darah dan karakteristik individu (umur, pendidikan, kebiasaan merokok, lama bekerja dan masa kerja) dengan kejadian anemia pada pekerja bengkel di Kelurahan Oesapa Kota Kupang. Metode: Metode yang digunakan untuk mengukur kadar logam timbal pada darah pekerja bengkel dengan alat spektrofotometer serapan atom, dan menggunakan Easy Touch GC Hb untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah. Sampel penelitian ini berjumlah 20 orang laki-laki petugas bengkel di kecamatan Oesapa. Pemeriksaan kadar Timbal (Pb) dilakukan dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) dan pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) dengan menggunakan Easy Touch GCHb. Hasil: Hasil Penelitian didapatkan dari 20 orang yang diteliti 1 orang (5%) memiliki kadar timbal yang tinggi dan kadar hemoglobin yang normal. Berdasarkan uji statistik, didapatkan kadar Hb dan kadar Pb terhadap karakteristik individu petugas bengkel tidak signifikan (p>0,05), yaitu terhadap: umur (p=0,684), lama merokok (p=0,577), banyaknya konsumsi rokok (p=0,122), lama bekerja (p=0,489), dan masa kerja (p=0,706). Kesimpulan: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar Pb dengan kadar Hb
Gambaran Kadar Cholinesterase dalam Darah Petani Sawah di Desa Buraen Kabupaten Kupang Marni Tangkelangi; Agnes Rantesalu
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v3i1.2432

Abstract

Latar Belakang: Paparan pestisida merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dari pekerjaan petani. Penggunaan pestisida sebagai salah satu metode untuk mengendalikan hama pada tanaman padi memiliki resiko terjadinya paparan pada petani yang dapat menimbulkan keracunan yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan cholinesterase dari darah petani. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar  cholinesterase dari darah petani di Desa Buraen. Metode: Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian yaitu 15 orang petani sawah yang telah menjalankan pekerjaan minimal 10 tahun, dilakukan pengambilan darah vena kemudian serum diperiksa menggunakan instrument Photometer 5010 dengan metode Optikal DGKC dengan nilai rujukan laki-laki: 4.620 U/L – 11.500 U/L dan perempuan: 3.930 U/L – 10.800 U/L. Hasil: Hasil penelitian ditemukan 80% penurunan aktifitas cholinesterase terutama pada petani laki-laki, berusia 51-60 tahun serta masa kerja kurang dari 15 tahun. Kesimpulan: Kesimpulan kadar cholinesterase pada sebagain besar petani sawah di Desa Buraen abnormal.
Effect of shallot peel extract in tofu to detect the presence of formaldehyde Rantesalu, Agnes; Rohi Bire, Winioliski L. O.; Tangkelangi, Marni; Susilawati, Ni Made
Public Health of Indonesia Vol. 8 No. 4 (2022): October - December
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v8i4.646

Abstract

Background: The prohibition of the addition of formalin in food is carried out because it is dangerous to health. People generally find it challenging to carry out formalin checks on food, which are usually carried out in laboratories because they use chemicals. Another way to test formalin can use natural ingredients that contain anthocyanins. Anthocyanins are a group of pigments, namely flavonoids. These flavonoids are commonly found in plant parts such as fruits and flowers and other parts such as the skin of shallots. Objective: This study aimed to determine the formalin test with shallots peel extract. Methods: An experimental research design was used in this study using colorimetric, which took anthocyanin extract from the skin of the shallots, and the extract was tested again on formalin tofu to see the color change. Results: Shallots peel extract was tested with an Ultraviolet Visible spectrophotometer instrument, and the results showed the presence of anthocyanins in the extract. Conclusion: Formalin testing with shallots peel extract can be done, but we must pay attention to the extraction process so that maximum results can be obtained.  
Upaya Sekolah Sehat Bebas Anemia Di Desa Bone Kecamatan Nekamese Tahun 2023 Novian A Yudhaswara; Karol Octrisdey; Kuntum E N; Agnes Rantesalu; Marni Tangkelangi
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2023): November : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v1i6.98

Abstract

Adolescent nutritional problems are a continuation of childhood nutritional problems such as iron deficiency anemia. Prolonged iron deficiency can cause anemia. Teenagers need more to replace iron lost along with menstrual blood. Anemia in adolescent girls is currently still high, according to WHO, the world prevalence of anemia ranges from 40-88%. The majority of students at SMP Negeri 5 Nekamese are young women who are vulnerable to suffering from anemia, so it is necessary to conduct anemia education and measure hemoglobin (Hb) in young women. The aim of this community service is to increase the knowledge of young women about anemia and school health so that it becomes a healthy and anemia-free school. The empowerment method in this community service activity uses the Question and Answer Lecture method. Counseling was conducted for young women in grades 7, 8 and 9 at SMP Negeri 5 Nekamese on September 9 2023, which was attended by 30 young women. The activity began with preparations for making an examination stand, distributing leaflets, explaining material or counseling using the lecture method of question and answer and evaluation. Before the counseling is carried out, a pre-test is carried out, then after the counseling a post-test is carried out. The implication of this community service activity is an increase in young women's knowledge about anemia and healthy schools. It is hoped that after carrying out this activity, young women can prevent anemia during adolescence by increasing their food consumption patterns to be diverse, nutritious, balanced and safe.
Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Tiska Yohana Ndu Ufi; Agnes Rantesalu; Marni Tangkelangi
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 1 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) ditandai dengan resistensi insulin yang memicu hiperglikemia yang berakibat pada penurunan fungsi eksresi di tubulus ginjal yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada penderita DMT2 berdasarkan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, asupan purin serta rata-rata kadar asam urat pada penderita DMT2. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dilaksanakan april-mei 2023, Sampel penelitian ini adalah 40 sampel serum dari pasien yang menderita DMT2 dalam jangka waktu > 5 tahun, kemudian dilakukan pemeriksaan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dengan metode Enzymatic colorimetri (uricase) menggunakan Architect Plus C4000. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 19 responden (47,5%) memiliki kadar asam urat tinggi dan 21 responden (52,5%) memiliki kadar asam urat normal, dengan rata-rata kadar asam urat pada pasien DMT2 adalah 6,00 mg/dL. Berdasarkan karakteristik didapatkan kadar asam urat yang tinggi terbanyak pada karakteristik responden yaitu jenis kelamin perempuan 13 orang (32,5%), Usia > 15 tahun 15 orang (37,5%), Aktivitas fisik sedang 18 orang (45%), dan yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin sebanyak 10 orang (25%). Kesimpulan terjadi peningkatan kadar asam urat pada penderita DMT2 pada jenis kelamin perempuan, usia > 15 tahun, aktifitas sedang dan konsumsi tinggi purin.