Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen dan Bisnis

Hubungan Persepsi Konsumen Tentang Lokasi Usaha dengan Keputusan Pembelian pada UD Sinar Fajar Cabang Antasari di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Fransisca Susanto
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 4, No 1 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.068 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v4i1.707

Abstract

Usaha Dagang (UD) Sinar Fajar Cabang Antasari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan makanan yaitu Martabak Bangka. Dalam menentuan lokasi usaha memerlukan berbagai pertimbangan, di antaranya kedekatan dengan pasar, arus lalu lintas, mudah dijangkau, pesaing dan lain-lain. Lokasi yang sudah dianggap strategis oleh penjual belum tentu dianggap strategis oleh konsumen. Oleh karena itu, diperlukan penilaian mengenai persepsi konsumen tentang lokasi usaha yang akanberpengaruh terhadap keputusan membeli. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah selama ini perusahaan belum mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang lokasi usahanya karena belum pernah diadakan penelitian, serta peningkatan nilai penjualan dan jumlah pelanggan yang relatif kecil menunjukkan perubahan tingkat keputusan pembelian yang rendah. Permasalahan yang timbul adalah Apakah ada hubungan yang sinifikan antara persepsi konsumen tentang lokasi usahadengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada hubungan yang sinifikan antara persepsi konsumen tentang lokasi usaha dengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari. Jenis penelitian yang ini adalah penelitian kepustakaan dan lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,dokumentasi, dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode analiisis kualitatif  dengan berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada 86 orang konsumen sebagai responden yang sedang melakukan pembelian dan analisis kuantitatif dengan menggunakan Korelasi Product Moment, Koefisien Penentu, dan Uji t.Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Korelasi Product Moment diperoleh r sebesar 0,722, yang berarti bahwa persepsi konsumen tentang lokasi usaha memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan membeli pada UD. Sinar Fajar cabang Antasari di Bandar Lampung. Sedangkan Keputusan Membeli dipengaruhi oleh Persepsi Konsumen tentang Lokasi Usaha sebesar 52,13%, dan sisanya sebesar 47,87% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji t diperoleh thitungsebesar 9,57, sedangkan ttabel pada α = 5% sebesar 1,665,berarti thitung> ttabel (9,57 > 1,665), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi konsumen tentang lokasi usaha mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari di Bandar Lampung dapat diterima.Trade Enterprises (UD Sinar Fajar Antasari Branch is a company engaged in the provision of food which name is Martabak Bangka. In determining the location of the business requires a variety of considerations, including proximity to markets, traffic flow, easy to reach, competitors and others. The location is considered strategic by the seller may not be considered strategic by the consumer. Therefore, it is necessary to assess the consumer perception of the business location that will affect the buying decision. Problems faced by the company is : the company hasn’t known yet about the consumer perception of their business location because it has never conducted a research, as well as low increased sales and a relatively small number of customers show a low change of purchasing decisions. Problems that arise is:  Is there any significant relationship between consumer perceptions about the location of the business and purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Antasari Branch? The purpose of this study is to analyze whether is there any significant relationship between consumer perceptions about the location of the business ans purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Antasari Branch. This type of research is the literature and field research using data collection techniques of observation, interviews, documentation, and questionnaireThis study uses a qualitative analiisis based on the results of questionnaires distributed to 86 customers as respondents who were making purchases and quantitative analysis using Product Moment Correlation, Coefficient Determinants and t test. Based on the analysis of data obtained using the Product Moment Correlation r equal to 0.722, which means that the consumer perception of the business location has a strong connection with the decision to buy at UD. Sinar Fajar Antasari branch in Bandar Lampung. While Buying Decisions influenced by Consumer Perceptions of Business Area amounted to 52.13%, and the remaining 47.87% influenced by other factors not examined. Results obtained t t test by 9.57, while ttabel at α = 5% at 1,665, meaning thitung> ttabel (9.57> 1.665), then Ho is rejected and Ha accepted. Thus, the hypothesis that the consumer perception of the business location has a significant and positive relationship with the purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Antasari Branch in Bandar Lampung acceptable.
Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Tanjungkarang Sapmaya Wulan
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 2 (2011): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.706 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i2.42

Abstract

Customer satisfaction on PT. National Electricity Company (Limited) Branch Tanjung Karang measured by the number of complaints from customers. During the Year 2010 complaint was ever a power outage. Quality of care in terms of a power outage interrupts measured by Standard Average Duration Index (SAIDI) is the index means the average duration of outages interrupt Frequency Average and the Standard Index (Saifi) Index is the average frequency of outages. This study focused on the customer with a power limit of 100 kVA-200 kVA. The problem is: Is the Quality Services Branch of the PLN Branch Tanjung Karang was able to meet Customer Satisfaction? The purpose of this study to determine whether PLN Quality Services Branch Tanjung Karang was able to meet customer satisfaction with power 100 kVA - 200 kVA. This study uses qualitative analysis method to determine the level of conformity of quality of service with customer satisfaction, and methods of quantitative analysis by using the Importance-Performance Table-Analysisis and cartesian diagram. The results of qualitative analysis states that the quality of service in that category is quite appropriate to meet customer satisfaction, but the attribute gives information through print / electronic before the blackout and the speed of the officer dealing with interference complaints have low fitness levels. Results obtained by quantitative analysis of average value of the Company Performance 3.47 less than the average value of Customer Interest Rate 4.63 meaning the quality of customer service has not satisfy the customer. Cartesian diagram shows the results of the 10 attributes, 5 attributes in Quadrant A, the four attributes in Quadrant D, and an attribute in Quadrant C means most of the attributes of service quality do not meet customer satisfaction. In conclusion: The quality of service the Cape Coral Branch PLN can not meet customer satisfaction with power 100 kVA - 200 kVA.Kepuasan pelanggan pada PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Tanjung Karang diukur dengan banyaknya keluhan dari pelanggan. Selama Tahun 2010 keluhan terbanyak adalah pada pemadaman listrik. Kualitas pelayanan dalam hal pemadaman listrik diukurdengan Standard Average Interupt Duration Index (SAIDI) yaitu Indek lamanya rata-rata pemadaman dan Standard Average Interupt Frekwency Index (SAIFI) yaitu Indeks frekuensi rata-rata pemadaman. Penelitian ini difokuskan pada Pelanggan dengan batas daya 100 kVA- 200 kVA. Permasalahannya adalah: Apakah Kualitas Pelayanan PLN Cabang Tanjung Karang sudah dapat memenuhi Kepuasan Pelanggan? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Kualitas Pelayanan PLN Cabang Tanjung Karang sudah dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan daya 100 kVA – 200 kVA. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif untuk mengetahui tingkat kesesuaian kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan, dan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan Tabel Importance-Performance-Analysisis dan Diagram Kartesius. Hasil analisis kualitatif menyatakan bahwa kualitas pelayanan dalam kategori cukup sesuai memenuhi kepuasan pelanggan, namun atribut memberi informasi melalui media cetak/elektronik sebelum pemadaman dan kecepatan petugas menangani pengaduan gangguan memiliki tingkat kesesuaian rendah. Dari hasil analisis kuantitaif diperoleh Nilai Rata-rata Kinerja Perusahaan 3,47 lebih kecil dari Nilai Rata-rata Tingkat Kepentingan Pelanggan 4,63, berarti kualitas pelayanan belum memenuhi kepuasanan pelanggan. Hasil Diagram Kartesius menunjukkan dari 10 atribut, 5 atribut berada di Kuadran A, 4 atribut di Kuadran D, dan 1 atribut di Kuadran C. Berarti sebagian besar atribut kualitas pelayanan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Kesimpulannya: Kualitas pelayanan PLN Cabang Tanjung Karang belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan daya 100 kVA – 200 kVA.
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton Di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Muhammad Nur Joharis
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 2, No 2 (2012): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.132 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v2i2.250

Abstract

The problem in this study is the low level of taxpayer satisfaction in the Tax Service Office Pratama Kedaton in Bandar Lampung, indicated by low levels of taxpayer compliance in reporting SPT Masa PPN. The purpose of this study was to qualitatively determine whether the services provided by the Tax Service Office Kedaton in Bandar Lampung has been able to give satisfaction to the taxpayer. This study used a sample of 112 taxpayers as respondents. This study uses qualitative analysis to approach the level of compliance and Cartesian diagram models with importance-performance analysis. Based on the analysis of the obtained results that the level of compliance overall service quality attributes to be a very good fit with the category average of 93.66% compliance rate, but there are 6 attributes which are below the average level of compliance. Based on the importance-performance analysis results, the average value of 4.19 level of service quality is lower than the average satisfaction level of 4.48, meaning the overall quality of care has not been fully able to give satisfaction to the taxpayer. Based on the analysis of Cartesian diagram; 4 attributes are in the quadrant A (top priority), 7 attributes in quadrant B (retained), 5 attributes in quadrant C (low priority) and 2 attributes in quadrant D (redundant), means that there are some attributes that still does not satisfy the attributes that are in quadrant A. It can be concluded that the quality of services provided by the Tax Service Office Pratama Kedaton in Bandar Lampung can not fully satisfy the taxpayer.Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat kepuasan wajib pajak pada KPP Pratama Kedaton di Bandar Lampung yang diindikasikan oleh masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan laporan SPT Masa PPN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualtias pelayanan yang diberikan oleh KPP Pratama Kedaton di Bandar Lampung sudah dapat memberikan kepuasan kepada wajib pajak. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 112 wajib pajak sebagai responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan tingkat kesesuaian dan model diagram kartesius dengan importance-performance analysis. Berdasarkan analisis tingkat kesesuaian diperoleh hasil bahwa atribut kualitas pelayanan secara keseluruhan berada pada katagori sangat sesuai dengan rata-rata tingkat kesesuaian 93,66%, namun masih terdapat 6 atribut yang berada dibawah rata-rata tingkat kesesuaian. Berdasarkan importance- performance analysis diperoleh hasil nilai rata-rata tingkat kualitas pelayanan sebesar 4,19 lebih kecil dari nilai rata-rata tingkat kepuasan sebesar 4,48, berarti secara keseluruhan kualitas pelayanan belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan kepada wajib pajak. Berdasarkan analisis diagram kartesius diperoleh hasil: 4 atribut berada di kuadaran A (prioritas utama), 7 atribut di kuadaran B (dipertahankan) , 5 atribut di kuadaran C (prioritas rendah) dan 2 atribut di kuadaran D (berlebihan), berarti terdapat beberapa atribut yang masih belum memberikan kepuaskan yakni atribut-atribut yang berada di kuadran A. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh KPP Pratama Kedaton belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan kepada wajib pajak.
Analisis Strategi Bersaing Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada pada PT. Cemerlang Motor Lestari di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; . Widyaningsih
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 2, No 1 (2011): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.156 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v2i1.47

Abstract

Problems faced by PT. Cemerlang Motor Lestari in Bandar Lampung is a fluctuation in sales volume and not achieving the target, average selling prices higher than competitors, increase average sales value less than the increase in the average cost of promotion and distribution costs, as well as market share is in a third position. The purpose of this study was to determine whether the PT. Cemerlang Motor Lestari in Bandar Lampung has been appropriately doing competitive strategy. This study uses qualitative analysis with SWOT analysis, Product Life Cycle (PLC), and Market Growth Matrix (Boston Consulting Group, BCG). Based on the SWOT analysis of four combinations of strategies (SO, WO, ST, and WT) to be held firm, but the company has not been fully carried out. This show, the company has not properly implement competitive strategy. Based on the analysis of PLC, a position the product at the stage of growth. Strategies that can be done at this stage of growth is to improve the quality of the product, multiply the characteristics and models of products, enter new market segments, and take advantage of new distribution channels, but the company has not fully implement the strategy. Based on the results of the BCG matrix analysis can be seen that the company is in position Cash Cows with 8% market growth rate and relative market share of 0.5%. It shows the company has a relatively modest market share with low growth rates. Strategies that can be done on the position of Cash Cows is a product development or product diversification but the company has not made such a strategy, meaning the company has not made a proper competitive strategy. Based on the SWOT analysis, BCG matrix and the PLC can be concluded that the PT. Cemerlang Motor Lestari in Bandar Lampung has not implement competitive strategy properly. Thus, the hypothesis that PT. Cemerlang Motor Lestari in Bandar Lampung has not implement competitive strategy properly is acceptable.Masalah yang dihadapi PT. Cemerlang Motor Lestari di Bandar Lampung adalah berfluktuasinya volume penjualan dan belum tercapainya target, harga jual rata-rata lebih tinggi dari pesaing, peningkatan nilai penjualan rata-rata lebih kecil dari peningkatan rata-rata biaya promosi dan biaya distribusi, serta pangsa pasar berada pada posisi ketiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah PT. Cemerlang Motor Lestari di Bandar Lampung sudah malaksanakan strategi bersaing secara tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan analisis SWOT, Siklus Hidup Produk (PLC), dan Matrik Pertumbuhan Pasar (Boston Consulting Group-BCG). Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan empat kombinasi strategi (SO, WO, ST, dan WT) yang harus dilaksanakan perusahaan, namun perusahaan belum sepenuhnya melaksanakan. Ini menunjukkan, perusahaan belum melaksanakan strategi bersaing secara tepat. Berdasarkan hasil analisis PLC, posisi produk berada pada tahap pertumbuhan. Strategi yang dapat dilakukan pada tahap pertumbuhan adalah meningkatkan mutu produk, memperbanyak ciri dan model produk, memasuki segmen pasar baru, dan memanfaatkan saluran distribusi baru, namun perusahaan belum sepenuhnya melaksanakan stretegi tersebut. Berdasarkan hasil analisis Matrik BCG dapat diketahui bahwa perusahaan berada pada posisi Cash Cows dengan tingkat pertumbuhan pasar 8% dan bagian pasar relatif 0,5%. Ini menunjukkan perusahaan memiliki pangsa pasar relatif sedang dengan tingkat pertumbuhan rendah. Strategi yang dapat dilakukan pada posisi Cash Cows adalah pengembangan produk atau diversifikasi produk. namun perusahaan belum melakukan strategi tersebut, berarti perusahaan belum melakukan strategi bersaing secara tepat. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Matrik BCG dan PLC dapat disimpulkan bahwa PT. Cemerlang Motor Lestari di Bandar Lampung belum melaksanakan strategi bersaing secara tepat. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa PT. Cemerlang Motor Lestari di Bandar Lampung belum melaksanakan strategi bersaing secara tepat, dapat diterima.
Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Brand Loyalty pada Monique’s Cakery di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Sayori Rahayu
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 7, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.547 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v7i1.841

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin modern membuat setaip pemilik usaha untuk mengenalkan produknya melalui media sosial. Seperti yang dilakukan oleh Monique’s Cakery yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner kue. Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu: volume penjualan Monique’s Cakery mengalami fluktuasi dan beberapa semester terakhir cenderung menurun. Masalah yang dirumuskan adalah apakah media sosial Instagram berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada Monique’s Cakery. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh media sosial Instagram terhadap Brand Loyalty pada Monique’s Cakery. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Monique’s Cakery yang berjumlah 615 orang, dan mengambil sample responden sebanyak 62 orang yang diambil secara purposive sampling dan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebarkan secara online. Uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan bantuan hasil dari SPPS versi 18 adalah valid dan reliabel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, koefisien determinasi, dan uji-t. Adapun hasil analisis data kualitatif yang menyatakan tanggapan responden terhadap media sosial Instagram menunjukkan hasil yang fluktuatif dengan rata-rata sebesar 74,07%, dan tanggapan responden terhadap Brand Loyalty menunjukkan hasil yang sangat baik dengan rata-rata nilai 80,51%. Sedangkan Hasil analisi regresi linear sederhananya adalah y=25,108+0,410x. Koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,286 yang berarti variabel X memberikan kontribusi sebesar 28,6%.  Uji t media sosial Instagram terhadap Brand Loyalty, dengan taraf signifikansi 5%, dk (62-2=60) 1,671, thitung sebesar 4,907 lebih besar dari ttabel 1,671, maka dengan demikian Ha diterima Ho ditolak, yang artinya media sosial Instagram berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty pada Monique’s Cakery di Bandar Lampung. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan media sosial Instagram berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada Monique’s Cakery di Bandar Lampung terbukti kebenarannya dan dapat diterima.The development of more modern era made the business owners to introduce their products through social media. As performed by Monique's Cakery which is a company engaged in the field of culinary cake. The problems encountered in this study are: Monique's Cakery sales volume fluctuated and some last semester tends to decrease. The problem that is formulated is whether social media Instagram influence on Brand Loyalty on Monique's Cakery. The aim of this study was to analyze the influence of social media Instagram for Brand Loyalty on Monique's Cakery. Population in this research is that consumers Monique's Cakery totaling 615 people, and take a sample of respondents as many as 62 people were taken by purposive sampling and accidental sampling. Gathering data using questionnaires distributed online. Validity and reliability testing using the aid of SPSS version 18 the results are valid and reliable. The qualitative data analysis stating respondents to Instagram social media showed a fluctuating with an average of 74.07%, and respondents to Brand Loyalty showed very good results with an average value of 80.51%. The analytical method used is a simple linear regression analysis, the coefficient of determination, and a T-test. Results of simple linear regression analysis was y = 25.108 + 0,410x. The coefficient of determination obtained a value of 0.286 which means that the variable X contributed 28.6%. Social media Instagram Ttest for Brand Loyalty, with significant level of 5%, dk (62-2 = 60) 1.671, tcount equal to 4.907 greater than ttable 1.671, it is thus accepted Ha and Ho is rejected, which means social media influence Instagram significantly to Brand Loyalty on Monique's Cakery in Bandar Lampung. Thus, the hypothesis that social media Instagram effect on Brand Loyalty on Monique's Cakery in Bandar Lampung proved to be true and acceptable.
Analisis Studi Kelayakan Bisnis Guest House Family Di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Andala Rama Putra; Yosepha Windi Arini
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 1 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.172 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v3i1.496

Abstract

The rapid development of the tourism sector and the business sector in Bandar Lampung, have an impact on the increasing demand for good accommodation for the middle class and the upper middle class. This is demonstrated by the level of habitable accommodation in Bandar Lampung that continues to increase every year. There are different types of accommodation including Guest House. Number of Guest House in Bandar Lampung is still very small, it is an opportunity for entrepreneurs to mendirian Family Guest House in Bandar Lampung. To set up a Guest House there should be a draft cost estimates are required, capital required and the benefits to be obtained. Before the House plan should first be carried out prior analysis Feasibility Study to determine the feasibility of the business. Therefore, the problem of this study is: Does the plan establish Family Guest House in Bandar Lampung is feasible? The purpose of this study was to determine the feasibility of establishing a plan Family House in Bandar Lampung. This study uses quantitative and qualitative methods. For the quantitative method used three criteria, namely Investment: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B / C), Internal Rate of Return (IRR); Analysis of Pay Back Period (PBP), and Analisisi Break Event Point (BEP) and qualitative methods are used for non-financial approach the technical aspects, market aspects and aspects of marketing, organizational and legal aspects, management aspects and economical aspects. Based on the analysis of financial NPV = 83.444.542,44; Net B / C = 1,633; IRR = 20,620%, Payback Period analysis for 8 years 2 months 23 days, analysis Break Event Point for 8 years 25 days. Based on the analysis of qualitative kuantitarif and it can be concluded that the plan of establishing Guest House Family feasible.
Studi Kelayakan Usaha Pencucian Mobil Otomatis pada Perusahaan Auto Car Wash di Bandar Lampung Sapmaya Wulan
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.528 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.34

Abstract

The increasing of development in automotive caused the appearing of the business opportunity for car treatment services. The Auto Car Wash Company catches that business opportunity and plan to develop the automatic car washing business. To develop new business, it needs feasibility study to know whether the new business is feasible or not. The company has planned the cost and benefit estimation as the bases to make the feasibility study. The problem is: Is the plan of the company to develop an automatic car washing business feasible? The purpose of this research is to know whether the automatic car washing business is feasible or not. This research uses quantitative and qualitative analysis methods. The quantitative analysis methods uses Investment Criteria Analysing with: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), and Pay Back Period analysis. The qualitative analysis uses technical aspect approach, marketing, economical, and management. The results that based on Investsment Criteria Analysis is NPV = 215.734.000, it means that NPV > 0, Net B/C = 1,22, it means that NetB/C > 1, IRR = 22,96, it means that IRR > interest rate (15%), so the business plan is feasible. From Pay Back Period analysis, we can conclude that the investment return in 3 years and 1 month, it means that the business plan is feasible. In conclusion, the plan to develop an automatic car washing business is feasible. ---Makin pesatnya perkembangan dunia otomotif, memberikan peluang usaha bagi jasa perawatan mobil. Perusahaan Auto Car Wash menangkap peluang usaha tersebut dengan merencanakan usaha pencucian mobil otomatis. Sebelum usaha dilaksanakan perlu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui layak tidaknya rencana usaha dilaksanakan. Perusahaan telah merancang estimasi biaya dan pendapatan sebagai dasar untuk melakukan studi kelayakan. Permasalahannya adalah: Apakah rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan? Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Dalam analisis kuantitatif digunakan Analisis Kriteria Investasi dengan alat ukur: Net Present Value (NPV); Net Benefit Cost Ratio (Net B/C); dan Internal Rate of Return (IRR), serta Analisis Pay Back Period. Dalam Analisis kualitatif digunakan pendekatan aspek teknis, pemasaran, ekonomis, dan manajemen. Dari hasil Analisis Kriteria Investasi diperolah: NPV = 215.734.000 berarti NPV > 0, Net B/C = 1,22 berarti Net B/C > 1, IRR = 22,96% berarti IRR > tingkat bunga (15%), maka rencana usaha layak dilaksanakan. Dari analisis Pay Back Period diperoleh hasil :waktu kembalinya investasi 3 tahun 1 bulan, berarti rencana usaha layak dilaksanakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan.
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.Gajah Mas Millenium di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Darwin DARWIN
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 6, No 1 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.272 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v6i1.833

Abstract

Kemajuan perusahaan atau organisasi tentunya didukung oleh kinerja karyawan. Begitu juga yang dialami perusahaan CV Gajah Mas Millenium yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Distributor Vape di Bandar Lampung.  Masalah dalam penelitian ini yaitu Pencapaian  target tidak selalu mencapai jumlah target yang telah ditentukan, dilihat dari rata-rata 102,3% dan  124,4% target maksimal.  Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah  motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Disain penelitian ini explanatory research, teknik pengumpulan datanya menggunakan Observasi, Dokumentasi, Wawancara dan Kuisioner. Sampelnya sebanyak 30 orang responden, Analisis kuantitatif meliputi: uji validitas dan realibilitas, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan uji f, serta analisis koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini yaitu untuk Motivasi terhadap kinerja diperoleh nilai sig 0.022  nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05( 0,022 < 0,05) , maka artinya motivasi berpengaruh positif dan signifikan dan thitung > ttabel  2,430 > 2,056 . Untuk  kepemimpinan terhadap kinerja menunjukkan nilai sig 0.026  nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05( 0,026 < 0,05) , maka artinya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan dan thitung > ttabel  2,354 > 2,056 ,  untuk  budaya organisasi  terhadap kinerja diperoleh  nilai sig 0,000  nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05( 0,000 < 0,05) , maka artinya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan dan thitung > ttabel  4,912 > 2,056 ,  diperoleh  hasil budaya organisasi yang paling berpengaruh degan nilai sig 0,000 dan nilai beta sebesar 4,912. Hal ini berarti nilai-nilai dari indikator budaya organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja pegawai. Ketiga variabel berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan sebesar 29,493 dan tingkat signifikansi pada uji anova sebesar 0,00. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dapat diterima.Progress Companies or organizations must be supported by the performance of employees. So also experienced company CV Gajah Mas Millennium is a company engaged in the Distributor vape in Bandar Lampung. The problem in this research that target achievement does not always reach the target amount has been determined, seen from an average of 102.3% and 124.4% maximum target. The formulation of the problem in this study is whether the motivation, leadership and organizational culture have a significant effect on employee performance. This study aims to determine the effect of motivation, leadership and organizational culture on employee performance. This explanatory research study design, data collection techniques using observation, documentation, interviews and questionnaires. The sample of 30 respondents, quantitative analysis include: validity and reliability, multiple regression analysis, hypothesis testing through t test and f, as well as the coefficient of determination (R2). The results of this research to motivation on the performance values obtained sig 0.022 significance value smaller than the probability value 0.05 (0.022 <0.05), it means a positive and significant influence motivation and thitung> ttabel 2.430> 2.056. For the leadership of the performance showed sig 0.026 significance value smaller than the probability value 0.05 (0.026 <0.05), it means that the positive and significant leadership and thitung> ttabel 2.354> 2.056, for organizational culture on performance values obtained sig 0,000 the significance value smaller than the probability value 0.05 (0.000 <0.05), it means that the positive and significant leadership and thitung> ttabel 4.912> 2.056, the result of the most influential cultural organization degan sig 0,000 and a beta value of 4.912. This means the values of the indicators of organizational culture has a great influence on employee performance. These three variables simultaneously influence on employee performance amounted to 29.493 and the significance level of 0.00 ANOVA test. Based on the explanation can be concluded that all hypotheses are acceptable.
Analisis Studi Kelayakan Rencana Usaha Kuliner Rumah Makan Nusantaraku di Lampung Tengah Sapmaya Wulan; . Brian
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 6, No 2 (2016): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.471 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v6i2.838

Abstract

Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin besar, hal ini disebabkan populasi penduduk yang besar dengan berbagai suku bangsa. Banyaknya suku bangsa ini membuat Indonesia memiliki banyak jenis kuliner nusantara. Salah satu bisnis kuliner adalah rumah makan. Jumlah rumah makan di Lampung khususnya di Lampung Tengah masih sedikit. Hal ini menjadi peluang bagi pengusaha untuk mendirikan rumah makan di Lampung Tengah. Untuk mendirikan rumah makan perlu ada rancangan perkiraan biaya dan modal yang dibutuhkan serta benefit  yang akan diperoleh. Sebelum rencana rumah makan dilaksanakan terlebih dahulu perlu dilakukan Analisis Studi Kelayakan untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut. Untuk itu yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah : Apakah rencana usaha kuliner Rumah Makan Nusantaraku layak untuk dilaksanakan ? Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis layak atau tidaknya rencana pendirianusaha Rumah Makan Nusantaraku di Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.  Untuk metode kuantitatif digunakan tiga Kriteria Investasi yaitu: Net PresentValue (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR); AnalisisPayBack Period (PBP), dan AnalisisiBreak Event Point Period (BEPP) dan untuk metode kualitatif digunakan pendekatan non financial yakni aspek teknis, aspek pasar dan aspek pemasaran, aspek organisasi dan yuridis, aspek manajemen dan aspek ekonomis. Berdasarkan hasil analisis finanasial diperoleh NPV = 2.292.757.321,00,  Net B/C = 3,585, IRR = 44,26 % , analisis Pay Back Period selama 2 tahun 9 bulan 21 hari, analisis Break Event Point selama 2 tahun 8 hari.  Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan Rumah Makan Nusantaraku layak untuk dilaksanakan.Culinary business development in Indonesia in recent years increasingly large, this is due to large population with various tribes. This makes the many tribes Indonesian archipelago has many types of cuisine. One of the culinary business is the restaurant. The number of restaurants in Lampung, especially in Central Lampung is still small. This is an opportunity for entrepreneurs to set up a restaurant in Central Lampung. To build the house eating there needs to be a draft estimate of costs and capital required and the benefits to be obtained. Before the house eating plans need to be implemented first Feasibility Study Analysis to determine the feasibility of the business. The problem formulated in this research is: What culinary business plan Eating Nusantaraku is feasible? The purpose of this study was to analysis whether or not the business establishment plan Nusantaraku in Central Lampung is good to apply. This study used quantitative and qualitative methods. For quantitative methods used three criteria of Investment: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B / C), Internal Rate of Return (IRR); Analysis of Pay Back Period (PBP), and Analysis Break Event Point Period (BEPP) and qualitative methods were used for non-financial approaches, they are technical aspects, market aspects and marketing aspects, organizational and legal aspects, management aspects and economical aspects. Based on the results of financial analysis, it shows that NPV = 2.292.757.321,00, Net B / C = 3,585, IRR = 44,26%, the analysis of Pay Back Period for 2 years and 9 month 21 day, the analysis of Break Event Point for 2 years and 8 days. Based on the analysis of quantitatif and qualitatif can be concluded that the plans to establish Eating NUSANTARAKU was feasible.
Hubungan Persepsi Konsumen Tentang Lokasi Usaha dengan Keputusan Pembelian pada UD Sinar Fajar Cabang Antasari di Bandar Lampung Sapmaya Wulan; Fransisca Susanto
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 5, No 1 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1254.726 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v5i1.785

Abstract

Usaha Dagang (UD) Sinar Fajar Cabang Antasari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan makanan yaitu Martabak Bangka. Dalam menentuan lokasi usaha  memerlukan berbagai pertimbangan, di antaranya kedekatan dengan pasar, arus lalu lintas, mudah dijangkau, pesaing dan lain-lain. Lokasi yang sudah dianggap strategis oleh penjual belum tentu dianggap strategis oleh konsumen. Oleh karena itu, diperlukan penilaian mengenai persepsi konsumen tentang lokasi usaha yang akan berpengaruh terhadap keputusan membeli. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah selama ini perusahaan belum mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang lokasi usahanya karena belum pernah diadakan penelitian, serta peningkatan nilai penjualan dan jumlah pelanggan yang relatif kecil menunjukkan perubahan tingkat keputusan pembelian yang rendah. Permasalahan yang timbul adalah Apakah ada hubungan yang sinifikan antara persepsi konsumen tentang lokasi usaha dengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada hubungan yang sinifikan antara persepsi konsumen tentang lokasi usaha dengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari. Jenis penelitian yang ini adalah penelitian kepustakaan dan lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode analiisis kualitatif  dengan berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada 86 orang konsumen sebagai responden yang sedang melakukan pembelian dan analisis kuantitatif dengan menggunakan Korelasi Product Moment, Koefisien Penentu, dan Uji t. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Korelasi Product Moment diperoleh r sebesar 0,722, yang berarti bahwa persepsi konsumen tentang lokasi usaha memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan membeli pada UD. Sinar Fajar cabang Antasari di Bandar Lampung. Sedangkan Keputusan Membeli dipengaruhi oleh Persepsi Konsumen tentang Lokasi Usaha sebesar 52,13%, dan sisanya sebesar 47,87% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji t diperoleh thitung sebesar 9,57, sedangkan ttabel pada α = 5% sebesar 1,665, berarti thitung > ttabel (9,57 > 1,665), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi konsumen tentang lokasi usaha mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan keputusan pembelian pada UD. Sinar Fajar Cabang Antasari di Bandar Lampung dapat diterima.Trade Enterprises (UD) Branch Sinar Fajar Antasari is a company engaged in the provision of food is Martabak Bangka. In menentuan business location requires several considerations, including proximity to markets, traffic flow, easy to reach, competitors and others. The location is considered strategic by the seller may not be considered strategic by the consumer. Therefore, it is necessary to assess the consumer perception of the business location that will affect the buying decision. Problems faced by the company during the company is not yet know how the consumer perception of business location because it has never conducted research, as well as increased sales and a relatively small number of customers who showed no change in the low purchasing decisions. The problem that arises is that sinifikan Is there a relationship between the consumer perception of the business location with purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Branch Antasari ?. The purpose of this study was to analyze whether there sinifikan relationship between consumer perceptions about the location of the business by purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Branch Antasari. The purpose of this study was to analyze whether there sinifikan relationship between consumer perceptions about the location of the business by purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Branch Antasari. This study uses a qualitative analiisis based on the results of questionnaires distributed to 86 customers as respondents who were making purchases and quantitative analysis using Product Moment Correlation, Coefficient Determinants and t test. Based on the analysis of data obtained using the Product Moment Correlation r equal to 0.722, which means that the consumer perception of the business location has a strong connection with the decision to buy at UD. Sinar Fajar branch Antasari in Bandar Lampung. While Buying Decisions influenced by Consumer Perceptions of Business Area amounted to 52.13%, and the remaining 47.87% influenced by other factors not examined. Results obtained t t test by 9.57, while ttabel at α = 5% at 1,665, meaning thitung> ttabel (9.57> 1.665), then Ho is rejected and Ha accepted. Thus, the hypothesis that the consumer perception of the business location has a significant and positive relationship with the purchasing decisions at UD. Sinar Fajar Branch Antasari in Bandar Lampung acceptable.