Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

NILAI-NILAI BUDAYA DALAM UPACARA NENI URAN WAIR PADA MASYARAKAT TANAH AI DI KABUPATEN SIKKA NUSATENGARA TIMUR Gustav Gisela Nuwa; Maria R. Aquinoranda
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 9 No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3, Oktober 2020
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v10i3.879

Abstract

Cultural issues are the ones often discussed today, especially in the effort to preserve them. In the Tanah Ai community, it is very important to maintain ancestral heritage in the Neni Uran Wair ceremony. This research was conducted in Sikka Regency, East Nusa Tenggara, Tanah Ai Tribe. This study aims to determine the values contained in the Neni Uran Wair ceremony and the effort to preserve cultural values ​​in the Neni Uran Wair ceremony. In this study, researchers used qualitative methods using ethnographic methods. The data sources in this research were primary data and secondary data. Primary data included customary leaders, community leaders and youth, while secondary data included documents and photos of documentation. The techniques of collecting data used in this study were observation, interviews, and documentation. Meanwhile, data analysis technique included data collection, data education, data presentation and data verification. The results showed that the values ​​contained in the Neni Uran Wair ceremony were religious, cooperation values, brotherhood values, social values, and economic values. Meanwhile, the conservation efforts includes the involvement of the local government and the young generation by forming a customary group and location (Nuba and Mahe), and cultural revitalization.
Nilai Didaktis Syair Lagu Ier Pare pada Masyarakat Etnis Sikka Krowe di Kabupaten Sikka Marlin E. Lering; Gisela Nuwa; Nur Syamsiah Syamsiah
MABASAN Vol. 15 No. 1 (2021): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v15i1.419

Abstract

Nilai-nilai didaktif dalam syair lagu Ier pare pada masyarakat etnis Krowe merupakan suatu bentuk pengangkatan kembali nilai kearifan lokal setempat yang diyakini dapat memberikan nilai-nilai kehidupan yang tergerus oleh perubahan zaman. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai didaktif dalam syair lagu Ier pare pada masyarakat etnis Sikka Krowe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan studi kepustakaan. Analisi data dilakukan dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terkait nilai-nilai didaktif dalam syair lagu ier pare pada masyarakat Sikka Krowe menunjukkan bahwa: Pertama, Nilai Kecerdasan atau intelektual berarti dalam menghadapi persoalan hidup hendaknya menggunakan segala akal kemampuan untuk mengatasinya. Kedua, nilai harga diri diperoleh dari proses pencarian benih yang terbaik di tempat yang jauh. Benih yang terbaik identik dengan kualitas diri seseorang. Ketiga, nilai sosial dimaknai sebagai semangat solidaritas dan memahami diri tidak dapat hidup sendirian tanpa orang lain. Keempat, nilai cita-cita hidup yang dimaknai dengan segala hal yang dikerjakan saat ini dengan tekun akan membuahkan hasil yang baik. Kelima, nilai sopan santun berarti sikap taat dan patuh terhadap hal yang disepakati bersama. Keenam, nilai kemurnian diri.
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANAEGARAAN SEBAGAI MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN MINAT BERLAJAR SISWA DIKELAS VII SMPN 1 TALIBURA Gustav Gisela Nuwa; Gisela Nuwa; Nur Chotimah
Jurnal Andi Djemma | Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor penghambat guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah:suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi kerena biasanya penelitian mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orangorang ditempat penelitian. Hasil penelitian ditemukan berkaitan dengan peran guru PKn sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah, metode pembelajaran yang bervariaf, membangun semangat kompetitif positif antar sesama siswa, melakukan remedial, memberi penilaian dalam bentuk angka, mengembalikan hasil belajar, memberi hadiah, pujian, hukuman. Sedangkan faktor penghambat peran guru PKn dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu: 1. Faktor Intrinsik / dari dalam diri siswa yang terdiri dari dua aspek yakni aspek jasmani yang mencakup kondisi fisik/kesehatan jasmani dari individu siswa dan aspek psikologis (kejiwaan), 2. Faktor ekstrinsik / dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANAEGARAAN SEBAGAI MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN MINAT BERLAJAR SISWA DIKELAS VII SMPN 1 TALIBURA Gustav Gisela Nuwa; Gisela Nuwa; Nur Chotimah
Jurnal Andi Djemma | Jurnal Pendidikan Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor penghambat guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah:suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi kerena biasanya penelitian mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orangorang ditempat penelitian. Hasil penelitian ditemukan berkaitan dengan peran guru PKn sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah, metode pembelajaran yang bervariaf, membangun semangat kompetitif positif antar sesama siswa, melakukan remedial, memberi penilaian dalam bentuk angka, mengembalikan hasil belajar, memberi hadiah, pujian, hukuman. Sedangkan faktor penghambat peran guru PKn dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu: 1. Faktor Intrinsik / dari dalam diri siswa yang terdiri dari dua aspek yakni aspek jasmani yang mencakup kondisi fisik/kesehatan jasmani dari individu siswa dan aspek psikologis (kejiwaan), 2. Faktor ekstrinsik / dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
EKSISTENSI HUKUM WARIS ADAT PADA SISTEM KEKERABATAN PATRILINEAL DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Agustina Dua Osa; Gisela Nuwa; Abdulah Muis Kasim
Keadilan : Jurnal Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang Vol 18 No 1 (2020): KeadilaN Jurnal Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/keadilan.v18i1.290

Abstract

The purpose of this research is to find out and explain the implementation of customary inheritance law and the process of inheritance dispute resolution based on the prevailing traditional inheritance law in Sikka Regency. This study used a qualitative approach to data collection using structured interviews, semi-structured, and observation. The sampling technique used in this study was snowball sampling. The data source used is primary data from interviews with 10 informants who are elders and administrators of village customary institutions in several villages in Sikka district. As for the results of the study, the situation describes the implementation of customary inheritance law in the patrilineal kinship system in Sikka Regency in that the distribution of land inheritance is given full power to the boys so that the distribution amount is different from the disabled children, while the dispute resolution process is based on negotiations after there is no resolution. deliberations to reconcile the disputing parties by the Village Traditional Institution and the Village Government. Keywords: Customary Inheritance Law, Patrilineal Kinship System, Sikka Regency.
Menakar Keadilan Gender Pada Penyelenggaraan Amal Usaha Dan Ortom Muhammadiyah Di Kabupaten Sikka Gisela Nuwa; Mohamad Fitri; Erwin Prasetyo
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 21, No. 2, September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.6897

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keadilan gender pada amal usaha dan ortom Muhammadiyah di PDM Sikka. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat keadilan gender pada amal usaha dan ortom Muhammadiyah di kabupaten Sikka. Metode penelitiannya adalah kualitatif deskriptif. Teknik dan prosedur pengumpulan data melalui tiga langkah yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan yang dijadikan sumber adalah ketua PDM Sikka, para pimpinan amal usaha dan ortom Muhammadiyah di kabupaten Sikka serta tokoh Muhammadiyah. Hasil penelitian adalah pertama, keadilan gender pada amal usaha dan ortom Muhammadiyah di kabupaten Sikka mencakupi, perempuan dan kepemimpinan masih diterapkan, perempuan: ekspresi peran ganda, perempuan dan organisasi masih terlibat aktif, perempuan dan laki-laki: sama-sama berjuang dan berjuang bersama. Kedua, faktor pendukungnya adalah sense of organisasi masih sangat kuat, surat An-Nahl, Ayat 97 masih diterapkan, dan terakhir sisten rekrutmen tenaga yang proporsional. Faktor penghambatnya adalah kurangnya SDM, budaya patriarki, kurangnya workshop tentang keadilan gender. Dampaknya terhadap eksistensi Muhammadiyah dikabupaten Sikka adalah keadilan gender lebih ditingkatkan. Selain itu juga analisis keadilan gender ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat adat, pemerintah dan LSM terkait ketika berbicara tentang gender.
Penguatan Nilai Karakter melalui Kegiatan Meditasi Kitab Suci di Sekolah Menengah Pertama Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere Nusa Tenggara Timur Rikardus Nasa; Gisela Nuwa
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 4, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.325 KB) | DOI: 10.24269/jpk.v4.n2.2019.pp53-61

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penguatan nilai karakter melalui kegiatan meditasi Kitab Suci di Sekolah Menengah Pertama Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi wawancara, observasi dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan meditasi Kitab Suci dilakukan secara rutin dan berkelanjutan serta ditunjang oleh fasilitas dan tenaga pembina yang kompeten; 2) perubahan yang terlihat dari para peserta didik sebagai hasil dari penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan meditasi Kitab Suci, memang tidak dapat terlihat dalam waktu yang singkat tetapi membutuhkan waktu yang lama serta proses yang perlahan; 3) faktor pendukung mencakup 3 hal yaitu sarana dan prasarana yang disediakan, adanya tenaga pembina yang kompeten serta situasi dan kondisi lingkungan yang displin serta jauh dari keramaian; 4) faktor penghambat mencakup 2 hal yaitu faktor yang berasal dari dalam dan faktor yang berasal dari luar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan meditasi Kitab Suci mampu mengembangkan karakter baik para peserta didik di SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa. Meditasi Kitab Suci dapat diterapkan dan dijadikan sebagai salah satu kegiatan penguatan nilai karakter di lembaga-lembaga pendidikan  dalam semua agama dengan menyesuaikan tahapan meditasi serta menyesuaikan Kitab Suci yang digunakan sebagai obyek pemusatan pikiranStrengthening Character Values through Bible Meditation Activities at the Secondary School of Our Lady of the Maumere Seminary, East Nusa Tenggara. The purpose of this study is to describe the strengthening character values through Scripture Meditation in Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere Junior High School. Interview, observation and documents study are used to collect data. The data analysis conducted with data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Testing the validity of the data using source triangulation techniques. The results of the research indicate that: 1) strengthening of the character values through scripture meditation conducted regularly and sustainable and supported by facilities and competent constructor; 2) visible changes of the learner as a result of the strengthening of the character values through Scripture Meditation, it cannot be seen in a short time but it takes a long time and slowly; 3) 3 supporting factor is the availability of facilities, the competent constructor, and the environmental conditions that discipline away from the crowds; 4)  there are two inhibiting factors are the factor that comes from inside and factors that come from outside. Based on the results of the study, it can be concluded that the Scripture Meditation were able to develop the good character of the students in SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa. Scripture meditation can be applied and used as one of the activities to strengthen character values in educational institutions in all religions by adjusting the stages of meditation and adjusting the Scriptures used as objects of concentration.
Democratic Principal (Kula Babong) Leadership Model: Examining the Role of Du'a Moan Watu Pitu in Sikka Krowe Community Gisela Nuwa; Rikardus Nasa
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol 11 No 1 (2022): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v11i1.1384

Abstract

Preserving culture is an important aspect of the life of indigenous peoples because it is identical to a lifestyle that is still guided by local customs. The process of cultural preservation in indigenous peoples cannot be separated from the important role of the community as an academic locus and Du'a Mo'an Watu Pitu as the responsible one. Based on this reality, this study aims to determine the leadership model of a democratic school principal based on local wisdom and examine the role of du'a moan watu pitu in maintaining the Kula babong culture (democracy) in the Sikka Krowe community. The research method used in this research is descriptive qualitative with an ethnographic approach. The subjects in this study were 4 principals of private and public schools, four Sikka krowe traditional leaders who inhabit each region, and culturalists in the Krowe Ethnic community, Sikka krowe Regency, East Nusa Tenggara. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results showed that the school principal's leadership model was based on the values of Sikka Krowe's local wisdom: the value of honesty, the value of courage, the value of kula babong, and charisma. Du'a Mo'an Watu Pitu's role in preserving the Kula Babong culture (democracy) is to maintain the integrity of traditional institutions, perform traditional rituals, resolve social conflicts and uphold justice.
PERAN GURU PKN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Marta Da Rince; Gisela Nuwa; Petrus Kpalet
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 8, No 1 (2021): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v8i1.11722

Abstract

Abstrak: Fenomena kedisiplinan yang terjadi di tempat penelitian menunjukan ada gejala ketidakdisiplinan peserta didik meskipun sekolah yang bersangkutan memiliki peraturan dan tata tertib yang jelas dan mudah diakses. Atas dasar inilah penelitian ini bertujuan untuk mengupas Peran guru PKN dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik di SMPK Hewerbura Watublapi dan faktor-faktor penghambat kurangnya kedisplinan peserta didik di SMPK Hewerbura Watublapi. Metode Penelitian yang digunakan  bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru PKN bukan hanya mengajar tetapi meraka juga berperan sebagai guru pembimbing dalam hal kegiatan akademik dan non akademik, sebagai penasehat bagi setiap siswa yang melanggar, sebagai teladan dalam menjalankan peraturan dan tata tertib sekolah  dan sebagai motivator bagi setiap siswa yang kehilangan orientasi hidup. Hal ini dibuktikan oleh guru PKN dengan datang tepat waktu, displin dalam berpakaian, memelihara dan menjaga ketertiban sekolah, menjunjung tinggi nama baik sekolah, tidak meninggalkan sekolah tanpa ijin. Sedangkan faktor-faktor penghambat kurangnya kedisiplinan peserta didik yaitu partisipasi orangtua masing sangat minim dalam menjaga kedisiplinan siswa, pengaruh teman sebaya terhadap kedisiplinan sangat kuat, lingkungan masyarakat, Sikap Masa  Bodoh Peserta Didik terhadap nasehat guru. Kata Kunci: Peran Guru, kedisiplinan, dan peserta didik.Abstract: The phenomenon of discipline that occurs in the research location shows that there are symptoms of student indiscipline even though the school concerned has clear and easily accessible rules and regulations. On this basis, this study aims to examine the role of PKN teachers in improving student discipline at SMPK Hewerbura Watublapi and the factors inhibiting the lack of discipline of students at SMPK Hewerbura Watublapi. The research method used is descriptive qualitative. The results show that the role of PKN teachers is not only teaching but they also play a role as a mentor teacher in terms of academic and non-academic activities, as an advisor to every student who violates, as a role model in implementing school rules and regulations and as a motivator for every student who loses life orientation. This is proven by PKN teachers by coming on time, disciplined in dress, maintaining and maintaining school order, upholding the good name of the school, not leaving school without permission. While the inhibiting factors for the lack of discipline of students are very minimal parental participation in maintaining student discipline, peer influence on discipline is very strong, the community environment, students' ignorant attitude towards teacher advice.Keywords: The role of the teacher, discipline, and students.
MENGGALI NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN MO’AN TEKA IKU DITINJAU DARI ASPEK PEMBELAJARAN PKn Gustav Gisela Nuwa
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 7, No 2 (2020): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v7i2.11718

Abstract

This study aims to determine the heroic values of Mo'an Teka Iku to find out the efforts to maintain the heroic values of Mo'an Teka Iku. This research is descriptive qualitative in order to obtain a picture of the heroic values of Mo'an Teka Iku according to figures society, cultural and elders by using related questions so that all data collected in accordance with the research objectives achieved. The results showed that the heroism values of Mo'an Teka Iku are as follows: Democracy, Responsibility, Nationalism, Willing to sacrifice, Fighting spirit, Openness, Courage and Patriotism and efforts to maintain the values of the heroism of Mo'an Teka Iku are education and participation.