Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Kebidanan Indonesia

Efektivitas serbuk jahe, aromaterapi lemon, teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester 1 Hasanah Pratiwi Harahap; Yuka Oktafirnanda; Saskiyanto Manggabarani
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.228 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.91

Abstract

Latar belakang: Perubahan fisiologis dalam kehamilan salah satunya adalah emesis gravidarum. Emesis gravidarum terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida dengan kasus yang  di Indonesia terdapat 50-90 %. Tujuan Penelitian: mengetahui efektivitas serbuk jahe, aromaterapi lemon, teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester I. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest control group design. Populasinya ibu hamil yang beralamat di LK. IV dan V Kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan 3 kelompok intervensi dan 1 kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur emesis gravidarum adalah Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)-24. Data dianalisis dengan uji analysis of varians. Hasil: rata-rata pengurangan emesis gravidarum sebesar 11,40 dan standar deviasi 10,448 dengan intervensi serbuk jahe. Intervensi lemon sebesar 11,20 dan standar deviasi 5,554. Intervensi daun mint terjadi pengurangan emesis gravidarum rata-rata 10,90 dengan standar deviasi 4,606 dan kelompok kontrol sebesar 20,90 dengan standar deviasi 11,269. Hasil uji statistik dengan one way ANOVA diperoleh nilai p 0,031 0,05 yang menunjukkan ada pengaruh pemberian intervensi serbuk kering jahe, lemon, dan daun mint terhadap pengurangan emesis gravidarum. Simpulan: Terdapat pengaruh efektivitas pemberian serbuk kering jahe, aromaterapi lemon dan teh daun mint terhadap emesis gravidarum trimester I.
Perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang mendapatkan pijat bayi Winda Agustina; Hasanah Pratiwi Harahap
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.824 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.140

Abstract

Latar belakang: Pijat bayi memiliki banyak manfaat, bukan hanya membuat bayi tidur lebih nyenyak tetapi dapat juga meningkatkan produksi ASI dimana dengan meningkatnya produksi ASI, nutrisi dan proses menyusu juga berlangsung lebih baik daripada bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Tujuan Penelitian: mengetahui perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang endapatkan pijat bayi. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest design. Populasinya ibu yang memiliki bayi 3-12 bulan di Desa Afdeling III Bukit Kec. Birem Bayeun Kab. Aceh Timur  sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total population. Instrumen yang digunakan untuk mengukur waktu tidur dan frekueni menyusu menggunakan lembar checklist. Data dianalisis dengan uji dependent sample t-test. Hasil: nilai rata-rata untuk X1 (Waktu Tidur Sebelum Pijat Bayi) = 10.53 jam (11 jam) dan untuk X2 (Waktu Tidur Sesudah Pijat Bayi) = 12.07 jam (12 jam), serta varian untuk S21 = 0,274 dan varian untuk S22 = 0,316, serta nilai rata-rata untuk X1 (Frekuensi Menyusu Sebelum Pijat Bayi) = 8.13 kali/hari (8 kali/hari) dan untuk X2 (Frekuensi Menyusu Sesudah Pijat Bayi) = 9.40 kali/hari (9 kali/hari), serta varian untuk S21 = 0,413 dan varian untuk S22 = 0,335. Simpulan: Ada perbedaan waktu tidur sebelum dan sesudah pijat bayi dan ada perbedaan frekuensi menyusu sebelum dan sesudah pijat bayi
Perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang mendapatkan pijat bayi Agustina, Winda; Harahap, Hasanah Pratiwi
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v5i1.140

Abstract

Latar belakang: Pijat bayi memiliki banyak manfaat, bukan hanya membuat bayi tidur lebih nyenyak tetapi dapat juga meningkatkan produksi ASI dimana dengan meningkatnya produksi ASI, nutrisi dan proses menyusu juga berlangsung lebih baik daripada bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Tujuan Penelitian: mengetahui perbandingan waktu tidur dan frekuensi menyusu pada bayi usia 3-12 bulan yang endapatkan pijat bayi. Metode: Rancangan penelitian pre eksperimental design dengan desain pretest-posttest design. Populasinya ibu yang memiliki bayi 3-12 bulan di Desa Afdeling III Bukit Kec. Birem Bayeun Kab. Aceh Timur  sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total population. Instrumen yang digunakan untuk mengukur waktu tidur dan frekueni menyusu menggunakan lembar checklist. Data dianalisis dengan uji dependent sample t-test. Hasil: nilai rata-rata untuk X1 (Waktu Tidur Sebelum Pijat Bayi) = 10.53 jam (11 jam) dan untuk X2 (Waktu Tidur Sesudah Pijat Bayi) = 12.07 jam (12 jam), serta varian untuk S21 = 0,274 dan varian untuk S22 = 0,316, serta nilai rata-rata untuk X1 (Frekuensi Menyusu Sebelum Pijat Bayi) = 8.13 kali/hari (8 kali/hari) dan untuk X2 (Frekuensi Menyusu Sesudah Pijat Bayi) = 9.40 kali/hari (9 kali/hari), serta varian untuk S21 = 0,413 dan varian untuk S22 = 0,335. Simpulan: Ada perbedaan waktu tidur sebelum dan sesudah pijat bayi dan ada perbedaan frekuensi menyusu sebelum dan sesudah pijat bayi
Aroma terapi bunga lavender (Lavandulaangustifolia) menurunkan nyeri haid pada remaja putri Sikumbang, Sri Rintani; Aisyah, Siti; Harahap, Hasanah Pratiwi; Salsabila, Sofia
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 7, No 2 (2023): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v7i2.264

Abstract

Latar belakang: Salah satu gangguan yang paling sering terjadi saat menstruasi adalah nyeri haid atau dismenore. Dismenore dapat terjadi menjelang haid bahkan selama haid dan sesudah haid. Hal ini akan memengaruhi kesehatan reproduksi wanita dalam waktu jangka panjang. Faktanya masih banyak remaja yang kurang memahami tentang pentingnya mengenal organ reproduksi dan mengatasi nyeri haid yang dialami baik secara farmakologi maupun nonfarmakologis. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efektivitas aroma terapi lavender terhadap nyeri haid di SMU Negeri I Dolok Masihul tahun 2022. Metode Penelitian: Pre-Eksperimen (One Group Pre-Post test design). Populasi penelitian yaitu remaja putri SMU Negeri I Dolok Masihul sebanyak 125 orang remaja putri.  Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampling 30 orang. Analisis data menggunakan Saphiro Wilk, kemudian menggunakan uji  Paired T-Test. Hasil: Rata-rata tingkat nyeri haid remaja putri sebelum diberikan aromaterapi lavender adalah (5.71) dan rata rata tingkat nyeri haid sesudah diberikan aromaterapi lavender adalah (2.43), jadi selisih tingkat nyeri (3.28). Hasil uji Paired T-Test menunjukkan bahwa hasil penelitian responden menggunakan aromaterapi lavender didapatkan nilai Sig. (2.tailed) = 0.000 (0.05) artinya ada perbedaan tingkat nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan intevensi aromaterapi lavender di SMU Negeri I Dolok Masihul. Simpulan: Bahwa ada perubahan intensitas nyeri yang dialami oleh remaja putri yang diberi perlakuan aromaterapi  bunga lavender terhadap remaja putri di SMU Negeri I Dolok Masihul. Disarankan kepada remaja putri untuk menggunakan metode aromatherapi ini ketika mengalami haid, sebagai terapi nonfarmakologi dan meminimalkan penggunaan obat-obatan.