Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : e-CliniC

Hubungan Konsumsi Makanan Manis sebagai Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Anak di 9 Sekolah Dasar Kota Manado Hidayat, Pearensia E. P.; Kaunang, Theresia M. D.; Dundu, Anita E.
e-CliniC Vol 8, No 1 (2020): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.8.1.2020.27137

Abstract

Abstract: Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) is one of the most common psychiatric disorders in childhood and can be associated with sweetened food consumption. This study was aimed to determine the prevalence of ADHD children and the association between sweetened food consumption and children in nine elementary schools in Manado. This was an analytical study with a cross-sectional design. Samples were students of elementary schools that represented nine districts in Manado and were randomly selected using the multi-stage random sampling technique. The results showed that there wre 20.1% of elementary school students in Manado that had ADHD. Statistical analysis obtained a p-value of 0.000 (<0.05) and OR(CI 95%) = 23.61 (OR>1). In conclusion, the prevalence of ADHD children in Manado was still high and there was a positive correlation between sweetened food consumption as a risk factor of children with ADHD in elementary schools in Manado.Keywords: ADHD, sweetened food consumption, elementary school student Abstrak: Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) adalah salah satu gangguan psikiatri anak yang paling sering dan dihubungkan dengan konsumsi makanan manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi GPPH pada anak dan hubungan konsumsi makanan manis sebagai faktor risiko terjadinya GPPH pada anak di sembilan sekolah dasar di Kota Manado. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Sampel yang digunakan ialah siswa Sekolah Dasar yang mewakili sembilan Kecamatan di Kota Manado yang dipilih secara acak dengan teknik multi stage random sampling. Penelitian dilakukan dengan uji asosiasi Fisher Exact. Hasil penelitian mendapatkan 20,1% anak Sekolah Dasar di Kota Manado menyandang GPPH. Hasil analisis data mendapatkan nilai p=0,000 (<0,05) dan OR=23,61 (OR>1). Simpulan penelitian ini ialah angka kejadian GPPH di Manado cukup tinggi dan terdapat hubungan positif antara seringnya mengonsumsi makanan manis sebagai faktor risiko terjadinya GPPH pada anak.Kata kunci: GPPH, makanan manis, anak sekolah dasar
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA WARIA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DAN WARIA NON-PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KOTA MANADO Awad, Laila; Elim, Christofel; Dundu, Anita E.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.7477

Abstract

Abstract: HIV/AIDS is a health problem that is threatening the world, including Indonesia. Manado has a high prevalence of HIV/AIDS in North Sulawesi with numbers of cases of 101 patients with HIV and 212 patients with AIDS in 2011. According to the group transmission, transvestites belong to the second rank of high risk group spreaders of HIV/AIDS due to the transvestites sex life impact. This was an observational analytical study with a cross sectional design. Samples were obtained by using the purposive sampling technique. We used questionnaire to be filled by 60 transvestites and a qualitative study on 2 transvestites to obtain more accurate data. The collected data were analyzed by using SPSS 20.0. The Mann-Whitney statistical test showed that there was a significant difference of knowledge between Transvestites Commercial Sex Workers and Transvestites Non-Commercial Sex Workers (p <0.05). The significant value was due to the difference of attitudes between Transvestite Commercial Sex Workers and Transvestite Non-Commercial Sex Workers (p <0.05).Keywords: knowledge, attitude, HIV/AIDS, transvestite commercial sex worker, transvestite non-commercial sex workerAbstrak: HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang masih mengancam dunia termasuk Indonesia hingga saat ini. Manado merupakan kota dengan prevalensi HIV/AIDS tertinggi di Sulawesi Utara dengan jumlah kasus 101 pasien HIV dan 212 pasien AIDS pada tahun 2011. Menurut kelompok penularannya, waria menduduki urutan kedua sebagai kelompok resiko tinggi penyebar HIV/AIDS akibat dari dampak kehidupan seks kaum waria. Penelitian ini besifat analitik observasional dengan pendekatan Cross-Sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner kepada 60 waria dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif terhadap 2 orang waria untuk memperoleh data yang lebih akurat. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS 20.0. Hasil pengolahan data menggunakan analisis statistik Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikan adanya perberdaan tingkat pengetahuan antara Waria PSK dan Waria Non-PSK (p<0,05). Nilai yang signifikan diperoleh dengan adanya perbedaan sikap antara Waria PSK dan Waria Non-PSK (p<0,05).Kata kunci: pengetahuan, sikap, HIV/AIDS, waria PSK, waria non-PSK
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN MORBUS HANSEN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI BAGIAN KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE NOVEMBER – DESEMBER 2012 Hardy, Shinta Purnama; Dundu, Anita E.; Kaunang, Theresia M.D.
e-CliniC Vol 1, No 2 (2013): Jurnal e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.1.2.2013.3309

Abstract

Abstract : Relationship between Anxiety Level and Morbus Hansen and the Influencing Factors in Dermatologic Division Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital Manado period of November – December 2012. Introduction : anxiety is defined as a emotional tension that often accompained by physical, sweating, increase of pulse rate. Morbus Hansen (hanseniasis), or well known as leprosy, is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium Leprae. In Indonesia leprosy are endemic disease, the number of leprosy patients estimated to be greater than that recorded in the health department, because of the high leprofobi and stigma againstleprosy. Method : this study is analytical, with a cross sectional approach. Result : based of the chi square test the results are no significant association (p>0,05) between anxiety and age, sex, education, and employment. Conclusion : There is no significant association between anxiety and Morbus Hansen.Keyword: Anxiety, HRS-A, Leprosy.  Abstrak : Hubungan tingkat kecemasan dengan morbus hansen dan faktor – faktor yang mempengaruhinya di Bagian Kulit dan Kelamin BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode November – Desember 2012. Pendahulan : kecemasan didefinisikansebagai suatu keadaan ketegangan emosional yang sering disertai dengan gejala fisik, seperti ketegangan, tremor, palpitasi, berkeringat dan peningkatan denyut nadi. Penyakit Morbus Hansen (hanseniasis), atau yang lebih dikenal dengan penyakit lepra atau kusta, merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae. Di Indonesia penyakit kusta bersifat endemis, jumlah penyakit kusta diperkirakan lebih besar daripada yang tercatat di Departemen Kesehatan, karena adanya leprofobi dan stigma yang tinggi terhadap kusta. Metode : penelitian ini  bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional. Hasil : berdasarkan hasil uji chi square di dapatkan tidak ada hubungan yang bermakna (p>0,05) antara kecemasan dengan umur, jenis kelamin, pendidikan  dan pekerjaan. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan Morbus Hansen. Kata kunci: HRS-A, Kecemasan, Kusta.
PREVALENSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD LAMA DI POLIKLINIK JANTUNG RSUP PROF. Dr. R.D. KANDOU Maendra, I Ketut; Munayang, Herdy; Dundu, Anita E.; Ekawardani, Neni
e-CliniC Vol 2, No 3 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.3.2014.6342

Abstract

Abstract: Lifestyle change affects the disease patterns from infection and malnutritions to degenerative diseases such as heart and vascular diseases. National prevalence of heart diseases in Indonesia is 7.2 percents and the prevalence in North Sulawesi is 8.2 percents. Myocardial infarction is usually followed by psychological reactions such as anxiety and depression. Anxiety has relation with heart disease progression and higher anxiety level increases the heart disease risk. This study aimed to know the prevalence of anxiety level in myocardial infarction patients at cardiac clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a descriptive study with sample size of 60 patients. The results showed that the prevalence of anxiety was 93.3% and the most common anxiety level was moderate anxiety. Keywords: anxiety, myocardial infarction, prevalenceAbstrak: Perubahan pola hidup mengubah pola penyakit mulai dari penyakit infeksi dan malnutrisi ke penyakit-penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Prevalensi nasional penyakit jantung di Indonesia sebesar 7,2 persen sedangkan prevalensi di Sulawesi Utara adalah sebesar 8,2 persen. Infark miokard biasanya diikuti oleh reaksi-reaksi psikologis seperti depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi tingkat kecemasan pada pasien infark miokard lama di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kecemasan pada pasien infark miokard di poliklinik jantung RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yaitu 93,3% dan tingkat kecemasan sedang didapatkan paling banyak. Kata kunci: kecemasan, infark miokard, prevalensi