Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran anggota badan legislatif perempuan dalam perspektif gender (study perilaku politik 2 anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia) Iqbal Syafrudin
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2021): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v6i1.1396

Abstract

Penelitian ini fokus mengkaji mengenai peran anggota legislatif perempuan di DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI dalam mewujudkan kesetaraan gender di Komisi yang mereka duduki. Anggota badan legislatif perempuan yang selama ini dipandang sebagai wakil perempuan yang diharapkan bisa berperan maksimal dalam legislasi, pengawasan, dan penganggaran baik di DPRD Kabupaten/Kota atau DPR RI terlihat masih belum maksimal dalam menjalankan perannya. Peran maksimal anggota legislatif perempuan akan terlihat dari perannya didalam rapat yang didominasi oleh anggota legislatif yang didominasi oleh anggota laki-laki. Fenomena yang tergambar akan terlihat bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam menjalankan tugasnya di DPRD DKI Jakarta dalam mewujudkan kesetaraan gender. Penelitian ini akan memfokuskan kepada 2 Anggota Perempuan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI melihat perilaku politik keduanya ditengah dominasi laki-laki. Sehingga disini peneliti ingin melihat sosok perempuan dalam legislative bagaimana perannya diantara anggota laki-laki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini bersifat mengumpulkan dan menganalisis data berupa katakata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan- perbuatan manusia dalam hal ini 2 anggota legislative perempuan di DPRD DKI Jakarta, Selanjutnya menggunakan content analysis untuk melihat data hasil wawancaranya untuk kita analisa. Hasil penelitian ini bahwa gender dan perilaku politik secara regulasi dan aturan tidak ada masalah dan bahkan lebih menguntungkan perempuan tapi memang dalam praktek dilapangan disaat kampanye dan bahkan ketika terpilitih disitu letak kesulitian dan tantangannya.
Pertalian Agama Pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 Muhamad Ridwan Effendi; Iqbal Syafrudin
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 19 No 02 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 19 No. 2 April 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v19i02.14528

Abstract

Artikel ini bertujuan menguraikan tentang hubungan antara agama dan politik yang terjadi di DKI Jakarta dalam kerangka Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2017 lalu sebagai salah satu saluran demokrasi di Indonesia. Melalui metode dan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti lebih memfokuskan kajiannya pada serangkaian peristiwa demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Jakarta dengan dinamai “Aksi Bela Islam” oleh kelompok penggeraknya yaitu GNPF-MUI (Gerakan Naisonal Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) yang berpengaruh terhadap konstelasi politik saat itu. Artikel ini menunjukkan bahwa Aksi Bela Islam telah menunjukkan keterlibatannya dalam arena politik yang bergejolak, dan proses tersebut telah membentuk watak situasi politik yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta. Selain itu, kajian ini pun menunjukkan bahwa proses demokrasi yang tengah berjalan telah memungkinkan munculnya identitas agama dalam Pilkada DKI Jakarta.
Keterpilihan justin adrian dalam pemilu legislatif DPRD DKI Jakarta 2019 (studi strategi kampanye dan modal sosial) Iqbal Syafrudin; Asep Rudi Casmana
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 21 No. 2 April 2022
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v21i2.26314

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to determine the campaign strategy in the DKI Jakarta Legislative general election held in 2019. The research method used is qualitative with a case study approach. This method is appropriate because it tries to examine the main strategies for the publication process and win Justin Adrian. The data collection technique used was in-depth interviews with 10 people consisting of one elected DPRD member and nine party administrators. The results of this study indicate that there are two main strategies, namely social capital and a door-to-door campaign strategy to direct voters. The conclusion is that in order to win the election, one needs to have a special strategy. This research has an impact on the community to be able to find out about strategies when conducting legislative elections Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi kampanye dalam pemilihan umum Legislatif DKI Jakarta yang dilaksanakan pada tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode ini tepat karena mencoba menelaah strategi utama untuk proses publikasi dan memenangkan Justin Adrian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara yang mendalam terhadap 10 orang yang terdiri dari satu orang anggota DPRD terpilih dan sembilan orang pengurus partai. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua strategi utama, yaitu modal sosial dan strategi kampanye door-to-door terhadap pemilih secara langsung. Kesimpulannya adalah untuk dapat memenangkan pemilu, maka seseorang perlu memiliki strategi khusus. Penelitian ini memiliki impact terhadap masyarakat untuk dapat mengetahui tentang strategi ketika melakukan pemilihan umum legislative.
Peningkatan kemampuan public speaking sebagai upaya untuk menjadi warga negara global bagi generasi muda Asep Rudi Casmana; Dwi Afrimetty Timoera; Iqbal Syafrudin; MuhammadA Ageza Pratama; Aldi Wahyu Pradana
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v2i2.46124

Abstract

Kemampuan public speaking memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi sebuah profesi terkhusus pada generasi muda untuk menjadi warga negara global. Generasi muda yang terhimpun dalam Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Subang berada dalam naungan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Subang memiliki tugas untuk menjadi seorang public speaker. Namun dengan pergantian pengurus Mojang Jajaka disetiap tahunnya menyebabkan penurunan kemampuan public speaking. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai teknik public speaking dan diharapkan pengurus Mojang Jajaka baru dapat memiliki pengetahuan serta pengalaman agar meningkatkan rasa percaya diri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah deskriptif kualitatif dengan  melakukan tahapan pendekatan, praktik, dan pendampingan. Hasil dari pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan public speaking Mojang Jajaka. Kegiatan serupa harus lebih digiatkan pada lingkup yang lebih luas sehingga generasi muda kedepannya dapat memiliki kemampuan public speaking untuk menjadi bagian dari warga negara global.
PENINGKATAN RASA KECINTAAN TERHADAP ORGANISASI SEBAGAI BENTUK BELA NEGARA DAN KESADARAN HUKUM BAGI GENERASI MUDA Dwi Afrimetty Timoera; Asep Rudi Casmanaa; Iqbal Syafrudin; Aldi Wahyu Pradana; Muhammad Ageza Pratama
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v3i1.46129

Abstract

Oganisasi merupakan wadah tempat berkumpulnya dua orang manusia atau lebih yang memiliki cita-cita yang sama. Di Kabupaten Subang, terdapat sebuah paguyuban yang berisi siswa/i sekolah menengah atas dan mahasiswa/i yang kuliah di perguruan tinggi. Paguyuban tersebut berada dibawah naungan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Didaspora) Kabupaten Subang. Namun dalam paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Subang terdapat sebuah masalah yang dihadapi yakni kurangnya rasa kecintaan terhadap organisasi serta motivasi dalam berogranisasi. Hal ini menjadi masalah yang sangat penting, karena dengan adanya permasalahan tersebut, maka berdampak akan kurangnya rasa kekompakan dalam berorganisasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa cinta dan motivasi generasi muda dalam beroganisasi khususnya pada paguyuban Mojang Jajaka Kabupateng Subang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari kegiatan ini dapat diperoleh hasil bahwa organisasi merupakan sebuah wadah yang sangat penting bagi generasi muda dan serta organisasi membawa manfaat yang baik untuk generasi muda. 
Sosialisasi Bahaya Radikalisme di Majelis Ta’alim Daarul Hikmah Cendekia Kota Tangerang Iqbal Syafrudin; Asep Rudi Casmana; Moh. Maiwan; M. Fajar Sae
Satwika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): SATWIKA: Volume 2, Number 1, June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.609 KB) | DOI: 10.21009/satwika.020103

Abstract

Perkembangan teknologi memang tak bisa dicegah berbagai dampaknya, termasuk juga perkembangan serta meluasnya globalisasi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Degradasi nilai-nilai Pancasila salah satunya ditandai dengan muncuknya paham-paham yang menyimpang dari ideologi Pancasila, salah satunya faham Radikalisme. Paham Radikal adalah paham atau aliran yang menghendaki perubahan sosial dan politik dengan cara menggunakan tindakan kekerasan sebagai batu loncatan untuk menjustifikasi keyakinan mereka yang dianggap benar. Berdasarkan analisis permasalahan maka dirumuskan permasalahan mitra yaitu ‘Bagaimanakah sosialisasi tentang bahaya radikalisme dilakukan?’ Permasalahan ini akan dilakukan penyelesainya dengan mitra dalam bentuk kolaboratif kegiatan-kegiatan penyuluhan, pengajian dan diskusi pada Majelis Ta' Lim Daarul Hikmah Cendikia di kota Tangerang. Pada permasalahan ini jenis kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, diskusi tentang bahaya radikalisme, dan kajian tentang bahaya radikalisme. Simpulan dari kegiatan ini adalah para peserta aktif bertanya mengenai bahaya radikalisme dan bisa mencontohkan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Melihat antusias dari para peserta diskusi, maka dapat disimpulkan permasalahan terkait bahaya radikalisme dapat ditangani dan diselesaikan, sehingga tidak ada kekhawatiran yang berlebih dari para warga terhadap penyebaran radikalisme karena sudah mempunyai bekal pengetahuan yang cukup tentang ideologi Pancasila dan pencegahan radikalisme.
Sikap politik mahasiswa UNJ terhadap undang-undang ibukota negara tahun 2022 Iqbal Syafrudin; Mohammad Maiwan; Raharjo
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 22 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 22 No. 1 Oktober 2022
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v22i1.30391

Abstract

Tujuan penelitian ini guna untuk meneliti dan mendeskripsikan sikap mahasiswa terhadap pemindahan ibukota Negara serta Undang-undang ibukota Negara (IKN) tahun 2022, pada penelitian ini sikap mahasiswa diwakili oleh para ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM) fakultas yang berjumlah 8 orang sebagai elite politik yang merupakan representasi sikap mahasiswa dari masing-masing fakultasnya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan campuran antara kuantitatif dan kualitatif yang mana untuk lebih memahami masalah penelitian dengan mengonvergensi (atau mentriangulasi) data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa rincian-rincian deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah 75% atau 6 orang dari 8 orang ketua BEM fakultas setuju terhadap kebijakan pemindahan ibukota. Sedangkan, 60% atau 5 orang ketua BEM fakultas menerima Undang-undang (UU) IKN. Alasan 6 orang ketua BEM setuju pemindahan ibukota karena Jakarta dirasa sudah terlalu padat serta alasan 5 orang ketua BEM menerima UU IKN karena dirasa pemindahan ibukota memerlukan konstitusi yang jelas. Kesimpulan pada penelitian ini ialah Mahasiswa yang diwakili para ketua BEM mayoritas setuju dengan kebijakan pemindahan ibukota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur serta menerima UU IKN sebagai konstitusi yang menjadi landasan pemindahan ibukota dengan memberikan saran perbaikan terhadap perencanaan pemindahan ibukota serta isi dari UU IKN.
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Bagi Masyarakat Sebagai Bentuk Partisipasi Politik Di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia Asep Rudi Casmana; Dwi Afrimetty Timoera; Iqbal Syafrudin; Barkah Bangkit Wijaya; Aldo Pratama Putra; Firdaus Oktawijaya
Satwika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): SATWIKA: Volume 3, Number 1, June 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/satwika.030103

Abstract

Tujuan dari kegiatan prngabdian kepada masyarakat ini adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan komunikasi untuk dapat meningkatkan partisipasi politik dan sebagai kemampuan tambahan sebagai pemandu wisata di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. Hal ini dikarenakan salah satu skill atau kemampuan untuk menjadi warga negara global adalah memiliki kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum. Mitra dalam kegiatan ini adalah Keluarahan Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Yang menjadi peserta dalam kegiatan ini adalah para masyarakat khususnya pemuda yang kedepan akan menjadi public speaker atau menjadi pemandu wisata. Metode yang akan digunakan untuk dapat meningkatkan kemampuan public speaking adalah dengan menggunakan seminar atau workshop kepada pemuda dan masyarakat desa Cisaat. Melalui kegiatan ini, luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat harapannya dapat memperoleh (1) Hak Kekayaan Intelektual (HKI), (2) Publikasi video kegiatan di YouTube, (3) Surat Keterangan Mitra tentang adanya peningkatan Keberdayaan mitra sesuai permasalahan. (4) Papan Nama Kerjasama Desa Binaan yang Ditempatkan di Desa Binaan.