Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Diversity and Conservation Status of Snakes in Rawa Mekar Jaya, Riau, Indonesia Agung Purnomo Adjie; Sri Catur Setyawatiningsih
Jurnal Biodjati Vol 6, No 2 (2021): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v6i2.9462

Abstract

Snakes in Mekar Jaya mangrove ecosystem have the potential be ecotourism objects. On the other hand ecotourism activities might reduce the quality of wildlife habitat, including that of the snake. This study aimed to determine the diversity and status of snake species in the mangrove ecosystem of Rawa Mekar Jaya. A transect of 20 x 50 m was made in three stations: rivers (S1), ecotourism route (S2), and dense mangroves (S3). The observation was carried out at low tide and repeated three times with a span of 2 days. Snake data was collected using the Visual Encounter Survey (VES) method. We revealed 59 snakes in the mangrove area of Rawa Mekar Jaya consisting of 3 species namely Boiga dendrophila, Cerberus rynchops, and Trimeresurus purpureomaculatus. B. dendrophila and C. rhyncops are mangrove specialists. The Shannon Wiener diversity index value (H ') for all observation stations is below one, so it is classified as low. All types of snakes found are not protected and classified as the least concern. C. rynchops is included in the CITES appendix III
Perilaku Harian Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) Di Arboretum Universitas Riau (UNRI) Dan Sekitarnya Ilham Fachrozi; Sri Catur Setyawatiningsih
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 2 (2020): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i2.11414

Abstract

AbstrakArboretum Universitas Riau (UNRI) merupakan habitat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Banyak aktivitas di lokasi tersebut, diduga mempengaruhi pola perilaku M. fascicularis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian M. fascicularis di Arboretum UNRI dan sekitarnya. Pengamatan menggunakan metode focal animal sampling dan ad libitum. Pengamatan perilaku harian M. fascicularis dilakukan pada kelompok A, yang berjumlah  9 ekor. Frekuensi jenis-jenis perilaku harian M. fascicularis secara berturut turut adalah perilaku pindah, istirahat, makan, bermain, menelisik, agresif, dan seksual. Macaca fascicularis pradewasa cenderung melakukan perilaku pindah, istirahat, dan bermain. M. fascicularis dewasa cenderung melakukan perilaku pindah, istirahat, dan makan. Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap perilaku harian M. fascicularis pradewasa, tetapi berpengaruh pada individu M. fascicularis dewasa, khususnya perilaku makan, berpindah, dan menelisik. Perilaku seksual intraspesies terjadi hanya pada individu betina alfa, dewasa (Ma) dengan jantan alfa dewasa (Mon). Perilaku menelisik dan mounting heteroskesual interspesies terjadi antara M. fascicularis jantan, alfa (Mon) dengan M. nemestrina betina dewasa. Perilaku mounting isoseksual terjadi antara M. fascicularis jantan dewasa dan pradewasa dari kelompok yang berbeda. Perilaku harian yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia adalah perilaku makan.Abstract Riau University Arboretum is a habitat of long-tailed macaque (M. fascicularis). Human activities at the location are pressumed to influence M. fascicularis behavior patterns. The study aims to determine the daily behaviour of M. fascicularis in around of Arboretum UNRI. Observations used focal animal sampling and ad libitum methods. Observation of the daily behavior was carried out in Group A, which consisted of 9 individuals. The frequency of M. fascicularis daily behaviors were moving, resting, eating, playing,  grooming, aggresive, and sexual behaviour, respectively. Immature M. fascicularis are more likely to perform the moving, resting, and playing behavior. Whereas mature M. fascicularis are more likely to perform the moving, resting, and eating behavior. Gender does not affect the daily behavior of immature M. fascicularis, it affects the individual mature M. fascicularis, especially feeding, moving and grooming behavior. Intraspesific hetrosexual behaviour occured only between alfa, mature female(Ma) and alpha, mature male (Mon). Interspesific heterosexual grooming and mounting behaviors occured between M. fascicularis alpha, male individual and mature female M. nemestrina. Intraspecific mounting isosexual behavior occured on mature and immature of M. fascicularis from different group. The daily behavior that is influence by human activities is eating behaviour.
Pemanfaatan Tanaman Pekarangan Untuk Pengobatan Herbal Siti Fatonah Fatonah; Sri Catur Setyawatiningsih; Sujarwati Sujarwati; Murniati Murniati; Ennie Cahyadi; Shorea Khaswarina; Indriatsari Indriatsari
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.344 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.6030

Abstract

Permasalahan penyakit infeksi dan penyakit degeneratif sering dialami masyarakat Desa. Pengobatan yang lebih memadai dan intensif membutuhkan jarak yang jauh dan biaya mahal. Alternatif lain untuk pengobatan intensif dengan biaya murah adalah pengobatan herbal melalui pemanfaatan tanaman pekarangan yang mudah tumbuh, yaitu tanaman obat, tanaman buah, tanaman hias dan tanaman liar. Tujuan kegiatan ini adalah menambah pengetahuan dan minat masyarakat mengenai pemanfaatan berbagai tanaman pekarangan untuk pengobatan di Desa Danau Pulai Indah Kecamatan Kempas, Indra Giri Hilir Riau.  Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, pembagian buku tentang pemanfaatan tanaman pekarangan untuk pengobatan, dan bantuan bibit tanaman pekarangan. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat anggota kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan kelompok tani di  Desa Danau Pulai  Indah.  Hasil  evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat meningkat setelah dilakukan kegiatan, baik mengenai jenis-jenis tanaman maupuan pemanfaatannya. Tambahan pengetahuan yang didapatkan warga selama kegiatan adalah semua tanaman (tidak hanya tanaman obat) yang ada di pekarangan dapat dimanfaatkan untuk pengobatan herbal, yaitu tanaman buah-buahan (sirsak, mangga, jambu biji, mengkudu, nangka, pisang, dan rambutan), tanaman hias (tapak dara, bunga mawar, kembang sepatu, dan bunga kamboja),  serta tanaman liar (alang-alang, ciplukan, putri malu, dan meniran). Seluruh peserta berminat untuk memanfaatkan tanaman pekarangan untuk pengobatan, baik untuk penyakit infeksi (batuk, demam, flu, dan diare) maupun penyakit degeneratif (hipertensi, reumatik, magh, asam urat, kanker, sakit kepala, dan kolesterol).
Layanan Masyarakat Administrasi Desa Berbasis Digital Melalui Media Whatsapp Di Desa Seminai Sri Catur Setyawatiningsih; Alexander Parmonangan Pangabean; M.Zaki Al Mufid; Nur Addini Hanifah; Suci Nur Aini Syah Fitri; Tri Anita Asmoro Dasih
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i2.31

Abstract

Desa Seminai merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak,Provinsi Riau. Luas wilayah Desa Seminai adalah 1.928 Ha.Jumlah penduduk di Desa Seminai adalah sebanyak 2.391 jiwa, yang terdiri dari 1.230 jiwa laki-laki dan 1.161 jiwa perempuan yang terbagi dalam 3 wilayah dusun.Seiring bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun, maka bertambah pula populasi masyarakat untuk mengurus layanan administrasi masyarakat di Desa Seminai.Di masa New Normal ini kita disarankan untuk tidak melibatkan diri dalam keramaian.Salah satu solusi alternatif terhadap tuntutan tersebut adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi di bidang pemerintahan,seperti media pelayanan online berbasis WhatsApp.Melalui WhatsApp diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat berjalan dengan cepat dan efisien dalam bidang pelayanan publik.Oleh karena itu,digitalisasi layanan publik melalui WhatsApp dapat meminimalisir adanya keramaian dalam kegiatan pelayanan masyarakat.Sejalan dengan tujuan tersebut, kelompok kukerta di Desa Seminai pada tahun 2022 melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan pelayanan masyarakat berbasis digital melalui WhatsApp yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Seminai.
The Diversity of Reptile Species in Mangrove Ecotourism of Kampung Rawa Mekar Jaya, Siak Regency Aldi Ardiansyah Putra; Defri Yoza; Sri Catur Setyawatiningsih
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus July 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v9i2.4266

Abstract

Rawa Mekar Jaya mangrove ecotourism is the last mangrove forest on the east coast of Sumatra Island. This mangrove forest is a home for reptiles. The reptilian fauna of the Mekar Jaya mangrove has the potential to become an ecotourism object. This study aims to determine the diversity, evenness, abundance, and status of reptile species in the Mekar Jaya mangrove ecotourism. Four 3 x 400 m transects were conducted in two habitat types: aquatic (10 m of bank) and terrestrial (30 m of bank). Observations were made in the morning and evening at low tide and repeated five times at three-day intervals. Direct collection of reptile data using a visual survey (VES) and passive sampling (glue trap). The researchers managed to capture 52 individuals, which were reptiles, consisting of 4 species (Draco sumatranus, Hemidactylus platyurus, Mabuya multifasciata, and Varanus savator) found directly in the field. The results of the interviews with the managers indicate that there are 2 species of crocodiles: Crocodylus porosus and Tomistoma schlegelii. Shannon-Wiener diversity index value was medium (H'=1.02). Evenness index was labile (0.57). The highest species abundance was M. multifasciata (0.65), while the lowest abundance was H. platyurus (0.12). All reptile species found were not protected. V. salvator is classified as a low-risk species (LC/Minor Concern) and is listed in Appendix II of CITES. Two crocodile species reported by the community are protected. T. schlegelii is vulnerable and listed in Appendix I of CITES. C. porosus is low-risk and listed in CITES Appendix II.