Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh jenis selongsong terhadap karakteristik kimia, mikrobiologi dan sensoris sosis daging ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Farida Farida; Nur Amaliah
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2910.79-85

Abstract

Telah dilakukan penelitian kuantitaf deskriptif untuk mengetahui pengaruh jenis selongsong sosis dari bahan kolagen, selulosa dan poliamida terhadap sifat kimia, mikrobiologi dan sensoris sosis ikan cakalang. Jenis selongsong berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap karakteristik sensoris hedonik dan mutu hedobik sosis ikan cakalang untuk atribut warna, tekstur, aroma dan rasa. Secara umum sosis ikan cakalang dengan selongsong kolagen mendapatkan respon sensoris hedonik yang paling baik, yang mempunyai karakteristik kimia kadar air 59,37%, kadar abu sar 2,22%, kadar protein 21,30%, kadar lemak 4,40%, kadar karbohidrat 12, 71%. Sosis ikan calang dengan selongsong kolagen mempunyai kualitas mikrobiologi paling baik, yaitu dengan nilai ALTsebesar 6,5x 103cfu.mL-1, lebih rendah dibanding sosis dengan selongsong poliamda dan selulosa yang masing-masing sebesar 1,1x104 dan 1,25x104 cfu.mL-1.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KOLANG-KALING (ARENGA PINNATA MERR.) TERHADAP DAYA KEMBANG, SIFAT KIMIA, DAN SENSORIS KERUPUK ACI Nur Amaliah; David Patra; Krishna Purnawan Candra; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i1.6795

Abstract

Kolang-kaling merupakan salah satu sumber pangan fungsional karena mengandunggalaktomanan dalam jumlah yang cukup signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkankadar substitusi tepung kolang-kaling pada kerupuk aci yang memberikan pengaruh tidak nyatadibanding dengan kerupuk aci tanpa substitusi tepung kolang-kaling. Penelitian faktor tunggaldengan perlakuan substitusi tepung kolang-kaling 10, 20, 30, dan 40 % yang disusun dalamrancangan acak lengkap diaplikasi pada percobaan ini. Setiap perlakuan diulang sebanyak tigakali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar substitusi tepung kolang-kaling sampai dengan40% berpengaruh nyata (p < 0,001) terhadap sifat fisika-kimia (daya kembang, kadar air, kadarabu dan protein) kerupuk mentah dan sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik kerupuk matanguntuk warna, aroma, rasa dan tekstur. Kerupuk aci yang dibuat dengan substitusi 10 % tepungkolang-kaling mendapat respons sensoris hedonik keseluruhan yang paling baik, termasuk kedalam kategori agak disukai dan mempunyai sifat sensoris mutu hedonik warna agak putih,sedangkan aroma dan rasa masuk ke dalam agak berasa kolang-kaling. Kerupuk aci mentahdengan substitusi 10% tepung kolang-kaling tersebut mempunyai daya kembang sebesar41,67%, kadar air sebesar 5,044%, kadar abu sebesar 2,069%, dan protein sebesar 15,27%.
Stabilitas Fisik Jelly Oximata Kaya β-karoten dan Tokoferol Selama Penyimpanan Nur Amaliah; Indah Tri Jumiarti; Aswita Emmawati; Miftakhur Rohmah; Anton Rahmadi
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 10, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.10880

Abstract

Jelly Oximata merupakan pangan fungsional kaya β-karoten dan tokoferol dengan formulasi serbuk labu kuning dan serbuk buah naga merah dengan penambahan minyak sawit merah komersial. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi minyak sawit merah (MSM), suhu penyimpanan, dan hari pengamatan terhadap berat jenis, derajat keasaman, dan struktur gel pada Jelly Oximata. Metode pengujian berat jenis dan derajat keasaman adalah rancangan acak kelompok kombinasi perlakuan yang terdiri dari (1) konsentrasi MSM komersial (0; 0,15%; 0,30% dan 0,45%), (2) suhu penyimpanan pada suhu ruang (28°C) dan suhu refrigerator (7°C), serta (3) hari pengamatan (1, 7 dan 14 hari). Pengamatan struktur gel menggunakan mikroskop optik. Hasil penelitian menunjukkan formulasi optimal Jelly Oximata terdapat pada konsentrasi MSM 0,15% yang disimpan pada suhu refrigerator (7 oC) selama 14 hari. Hasil pengamatan berat jenis jelly oximata terbaik sebesar 4,58 ± 0,40. Pada nilai derajat keasaman (pH) Jelly Oximata berada pada kisaran 4,03 - 3,74 yang berarti produk bersifat asam. Dan hasil pengamatan struktur gel dari Jelly Oximata yang ditambahkan MSM komersial sebanyak 0,45% berwarna kuning pekat, MSM muncul dipermukaan dan karagenan membentuk struktur gel sendiri. Konsentrasi minyak sawit merah, suhu penyimpanan, dan hari pengamatan berpengaruh terhadap berat jenis, derajat keasaman dan struktur gel.Oximata jelly is a functional food rich in β-carotene and tocopherol with the formulation of pumpkin powder and red dragon fruit powder with the addition of commercial red palm oil. The purpose of this study was to determine the effect of adding red palm oil concentration (MSM), storage temperature, and observation days on density, degree of acidity, and gel structure in Jelly Oximata. The method of testing specific gravity and degree of acidity was a randomized design combination group treatment consisting of (1) commercial MSM concentrations (0; 0.15%; 0.30% and 0.45%), (2) storage temperature at room temperature ( 28 ° C) and refrigerator temperature (7 ° C), and (3) observation days (1, 7 and 14 days). Observation of the gel structure using an optical microscope. The results showed that the optimal formulation of Jelly Oximata was at an MSM concentration of 0.15% stored at refrigerator temperature (7 oC) for 14 days. The best observation results for the specific gravity of jelly Oximata were 4.58 ± 0.40. At the value of the pH, Jelly Oximata is in the range of 4.03 - 3.74 which means the product is acidic. And the results of observations of the gel structure of Jelly Oximata added by 0.45% commercial MSM were dark yellow, MSM appeared on the surface and carrageenan formed its gel structure. The concentration of red palm oil, storage temperature, and day of observation influenced the density, degree of acidity, and gel structure.
Rendemen dan kualitas minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) dari Kalimantan Timur serta analisis tekno-ekonominya Nur Amaliah; Krishna Purnawan Candra; Viky Bayu Parytha; Arif Kurniawan; Tazri Amrullah; Bernatal Saragih; Hudaida Syahrumsyah; Yuliani Yuliani
AGROINTEK Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v16i2.12421

Abstract

This study aimed to determine the patchouli oil (PO) business in the province of East Kalimantan based on data on the yield and quality of PO produced from several PO production centers in East Kalimantan. Bangun Rejo Village in Kutai Kartanegara Regency, Sepaku I Village and Argo Mulyo Village in Penajam Paser Utara Regency were selected as samples in this study. PO extraction from plant samples from each village was carried out using a laboratory-scale wet distillation method (3 kg leaves, branches) per batch. Each batch was carried out with six replications using different samples. The sample of PO produced by farmers was used as a control. The results showed that the yield of PO from the three villages reached 1.25-1.76%, while the quality of the oil showed an acid number of 2.407-4.747%, ester number 11.843-16.768%, PO content 33.670-43.693%, iron content 1.096-8.538 mg/kg, density 0.614-0.822 g/cm3, refractive index 1.509 nD20 and light-yellow to yellow. PO produced by farmers has an acid number of 6.311-11.920%, ester number 16.269-19.822%, ethanol solubility 1:5-1:9, patchouli alcohol content 31.96-40.89%, iron content 0.460-1.105 mg/kg, density 0.946-1,509 g/cm3, refractive index 1.508-1.510 nD20 and yellow to dark yellow in colour. Techno-economic analysis (using laboratory-scale extraction yield data) shows that PO refining business in the two villages is feasible to be carried out with B/C values of 3.62 and 6.37 for Sepaku I Village and Bangun Rejo Village. Still, it is not feasible for Argo Mulyo (B/C value of 0.842)