Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PHYSICAL CHARACTERISTICS OF KEPOK, TALAS, AND CAVENDISH BANANAS FLOUR Krishna Purnawan Candra; Anis Sofianur; Bernatal Saragih; Yuliani Yuliani
Food ScienTech Journal Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v3i1.12476

Abstract

Banana flour is one of the semi-finished products which processed aims to maintain shelf life, provide goods for diver food products, facilitate packaging and transportation. This research aimed to determine and compare the physical characteristics of flour from three banana species, i.e., Kepok (Musa acuminata x balbisiana), Talas (Musa acuminata Colla var. Talas), and Cavendish (Musa acuminata Colla var. Cavendish). This research is a single factor experiment arranged in a completely randomized design with three (banana species) treatments and five replications. Data were analyzed by ANOVA except for wettability data, and gelatinization profile is processed using the Kruskal-Wallis test. The experimental parameters were swelling power, starch solubility, bulk density, water absorption capacity, oil absorption, and color. The results showed that swelling power and oil absorption of the banana flour from the three banana species are not significantly different (p > 0.05) but significantly different (p < 0.05) for solubility, bulk density, wettability, water absorption capacity, and color. Gelatinization temperature for Kepok, Talas, and Cavendish banana flour was 79.45°C, 81.45°C, and 78.20°C, respectively. In this research, we found that the physical properties of Talas banana flour are in between the physical properties of Kepok and Cavendish banana flour.
Rendemen dan kualitas minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) dari Kalimantan Timur serta analisis tekno-ekonominya Nur Amaliah; Krishna Purnawan Candra; Viky Bayu Parytha; Arif Kurniawan; Tazri Amrullah; Bernatal Saragih; Hudaida Syahrumsyah; Yuliani Yuliani
AGROINTEK Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v16i2.12421

Abstract

This study aimed to determine the patchouli oil (PO) business in the province of East Kalimantan based on data on the yield and quality of PO produced from several PO production centers in East Kalimantan. Bangun Rejo Village in Kutai Kartanegara Regency, Sepaku I Village and Argo Mulyo Village in Penajam Paser Utara Regency were selected as samples in this study. PO extraction from plant samples from each village was carried out using a laboratory-scale wet distillation method (3 kg leaves, branches) per batch. Each batch was carried out with six replications using different samples. The sample of PO produced by farmers was used as a control. The results showed that the yield of PO from the three villages reached 1.25-1.76%, while the quality of the oil showed an acid number of 2.407-4.747%, ester number 11.843-16.768%, PO content 33.670-43.693%, iron content 1.096-8.538 mg/kg, density 0.614-0.822 g/cm3, refractive index 1.509 nD20 and light-yellow to yellow. PO produced by farmers has an acid number of 6.311-11.920%, ester number 16.269-19.822%, ethanol solubility 1:5-1:9, patchouli alcohol content 31.96-40.89%, iron content 0.460-1.105 mg/kg, density 0.946-1,509 g/cm3, refractive index 1.508-1.510 nD20 and yellow to dark yellow in colour. Techno-economic analysis (using laboratory-scale extraction yield data) shows that PO refining business in the two villages is feasible to be carried out with B/C values of 3.62 and 6.37 for Sepaku I Village and Bangun Rejo Village. Still, it is not feasible for Argo Mulyo (B/C value of 0.842)
Perbandingan Karakteristik Fisik, Kimia dan Sensoris Minuman Herbal Tiwai (Eleutherine americana Merr) pada Berbagai Metode Pengeringan Bernatal Saragih; Hanip Hanip; Aswita Emmawati; Maulida Rahmawati; Frederic Morado Saragih; Arif Ismanto
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.024 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i3.750

Abstract

Minuman herbal menjadi semakin penting setelah senyawa-senyawa metabolitnya diperoleh fungsinya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap profil FTIR, sifat fisiko kimia, antioksidan dan sensori minuman herbal tiwai. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 perlakuan yaitu pengeringan dengan oven, matahari dan pengeringan dengan sangrai. Data dianalisis sidik ragam dan uji lanjut BNT (taraf 5 %). Hasil dari FTIR serapan ikatan O-H diperoleh pada bilangan gelombang 3261-3270 cm-1, serapan ikatan O-H merupakan pembentuk senyawa fenol/flavonoid yang merupakan antioksidan pangan.  Metode pengeringan minuman herbal tiwai berpengaruh tidak nyata terhadap sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik warna, aroma maupun rasa. Pembentukan warna minuman herbal tiwai paling cepat dengan metode pengeringan oven yaitu 3.67 menit. Intensitas warna tertinggi terdapat pada pengeringan sangrai dengan nilai 0.563. Aktivitas antioksidan tertinggi juga dihasilkan pada pengeringan sangrai 185,24 ppm.
Pengaruh perbandingan tepung terigu dan tepung jewawut (Setaria italica L.) terhadap sifat organoleptik, sifat fisik dan karotenoid donat labu kuning Epi Susanti; Bernatal Saragih; Yuliani Yuliani
Journal of Tropical AgriFood Volume 3, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.3.2.2021.5949.79-85

Abstract

Donat adalah salah satu jenis makanan yang memiliki lubang ditengah atau tanpa lubang dengan bahan yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega atau margarin. Jewawut (Setaria italica L.) adalah sumber karbohidrat alternatif yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formula tepung terigu dan tepung jewawut terhadap sifat sensoris, sifat fisik dan kadar karotenoid donat labu kuning. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT. Data sensoris dikonversikan menjadi data interval menggunakan metode MSI (Method of Successive Interval) sebelum dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula tepung terigu dan tepung jewawut berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris hedomik dan mutu hedonik, intensitas warna, dan total karotenoid donat, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap daya kembang donat yang dihasilkan. Formulasi tepung terigu dan tepung jewawut 50%:50% menghasilkan donat dengan sifat sensoris suka untuk semua atribut, menunjukkan daya kembang 71,62%, mempunyai intensitas warna 0,21 (Abs pada 510 nm), dan kadar karotenoid 1,28 ppm. Sifat sensoris mutu hedonik donat adalah berwarna kuning, agak beraroma jewawut, agak berasa jewawut, bertekstur agak lemah.
Hubungan pola konsumsi buah dan sayur terhadap status gizi selama pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) Eluzai Eben Saragih; Bernatal Saragih
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.7272.21-34

Abstract

Hidup sehat dan mengkonsumsi buah dan sayur mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh yang dapat mencegah penyebaran Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi buah dan sayur dan hubungannya terhadap status gizi.  Metode penelitian menggunakan studi potong lintang yang mempelajari suatu  korelasi antara faktor-faktor risiko, dengan efek yakni  pendekatan pengumpulan data dengan analisis korelatif antara variabel dependen dan variabel independen. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 70 keluarga pada bulan Oktober 2020 sampai dengan November 2020 yang dilakukan secara daring menggunakan google form yang diperoleh dari Kota Samarinda, Kota Sangatta dan Desa Barja Tongah, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square untuk mengetahui hubungan status gizi dengan pola konsumsi sayur dan buah. Pola konsumsi sayur selama pandemi Covid-19 bahwa keluarga sering mengonsumsi sayur. Jenis sayur yang sering dikonsumsi adalah bayam. Selama pandemi frekuensi konsumsi mengalami peningkatan sebanyak 65,7%. Pola konsumsi buah selama pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa keluarga sering mengkonsumsi buah. Jenis buah yang sering dikonsumsi adalah pisang. Selama pandemi frekuensi konsumsi mengalami peningkatan sebanyak 65,7%. Karakteristik keluarga dengan usia kepala keluarga dewasa lanjut (51-75 tahun) dengan pendidikan SMA sederajat dan pekerjaan tidak tetap, Jumlah anggota keluarga ≤4 orang dan penghasilan keluarga  ≥Rp.3.500.000, Ibu keluarga dengan pendidikan SMA sederajat dan pekerjaan tidak tetap sering mengonsumsi buah dan sayur. Frekuensi dan porsi konsumsi buah memiliki hubungan dengan penghasilan keluarga. Keluarga yang kurang porsi konsumsi sayur dan buah memiliki status gizi tidak baik lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga yang cukup porsi konsumsi sayur dan buah.
Pengaruh substitusi mocaf terhadap sifat kimia dan sensoris boba Aisya Maulidina Natasasmita; Bernatal Saragih; Yuliani Yuliani
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.9109.35-42

Abstract

Boba adalah bahan tambahan pada makanan berbahan dasar tepung tapioka yang dimasak bersama dengan cairan gula jawa atau madu dengan proses perebusan untuk menghasilkan bola berbentuk bundar dan memiliki tekstur kenyal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan enam perlakuan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah substitusi tepung mocaf adalah 0, 20, 40, 60, 80 dan 100%, masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi sifat kimia (kadar air, protein, dan karbohidrat terhitung sebagai pati, gula total), sifat fisik (warna sebagai L*, a* dan b*, dan struktur permukaan), serta sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik). Data dianalisis menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukan bahwa substitusi mocaf terhadap tepung tapioka memberikan pengaruh nyata terhadap sifat kimia dan sensoris boba. Substitusi mocaf sebesar 40% terhadap tepung tapioka menghasilkan boba dengan respons sensoris paling disukai dengan mutu hedonik berwarma coklat muda, berasa manis, tidak beraroma tepung mocaf dan bertekstur lembek.