Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Karakterisasi dan Deteksi Cepat Bakteri Penyebab Penyakit Darah pada Pisang Nur Edy; Siti Subandiyah; Christanti Sumardiyono; Jaka Widada
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 17, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2849.392 KB) | DOI: 10.22146/jpti.9390

Abstract

Blood disease of banana is one of the most serious banana disease in Indonesia. Although the disease has became the subject of quarantine it eventually spread and found in most provinces in Indonesia. The aim of this research were to identify the blood disease bacterium (BDB) using morphological observation, biochemical assay, pathogenicity testing of hosts range using infectivity titration and rapid detection by Polymerase Chain Reaction (PCR). The results showed that the blood disease bacterium could be differentiated from Ralstonia solanacearum race 2, the causal agent of Moko disease and R. solanacearum tobacco isolates. BDB isolates were not able to hydrolyze gelatin, Tween 80, starch, and were not able to produce nitrite from nitrate. They were only able to produce acid from galactose and glycerol. The pathogenicity test indicated that the BDB was only able to infect the banana/plantain and was not able to infect tomato, eggplant, and chili. Rapid detection using PCR method showed that the 121F/R primers was able to amplify the BDB genome and was not able to amplify the genome of R. solanacearum tobacco isolates.
KKN-PPM PENERAPAN SISTEM USAHA TANI TERPADU DAN BERKELANJUTAN UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT BERBASIS ZERO WASTE FARMING SYSTEM Sri Anjar Lasmini; Tarsono Tarsono; Nur Edy
Jurnal Abditani Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.638 KB) | DOI: 10.31970/abditani.v1i0.14

Abstract

Sistem usaha tani terpadu adalah suatu sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif peningkatan produktivitas lahan, konservasi lingkungan serta pengembangan desa secara terpadu,sedangkan sistem pertanian berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan. Indikator tercapainya sistem pertanian berkelanjutan adalah lingkungan lestari, ekonomi meningkat (sejahtera), dan secara sosial diterima oleh masyarakat petani. Dalam praktek sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan adalah pengintegrasian antara tanaman dan ternak.Program KKN-PPM bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan melalui sistem integrasi tanaman dan ternak berbasis zero waste farming systemsebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi lahan dan sumberdaya lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Target khusus yang ingin dicapai adalah: meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lahan secara optimal agar pendapatan masyarakat meningkat. Untuk mencapai tujuan dan target tersebut,akan dilakukan pemberdayaan masyarakatdengan fokus kegiatan meliputi: (a) sosialisasi program KKN-PPM, (b) penyuluhansistem usaha tani terpadu integrasi tanaman dan ternak, (c) pelatihan teknologi usaha pertanian integrasi tanaman dan ternak berbasis zero waste farming system serta (f) pendampingan dan pemberdayaan bagi kelompok sasaran program. Hasil pelaksanaan program KKN-PPMTahun 2018yang diikuti sebanyak 30 orang mahasiswayang ditempatkan di tiga desa, yaitu Desa Wani I, Desa Wani Lumbumpetigo dan Desa Wanit III telah melaksanaan program yang meliputi program wajib yaitu sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan melalui sistem integrasi tanaman dan ternak berbasis zero waste farming system serta program pilihan berupa bina lingkungan, kegiatan sosial, oleh raga, seni, dan budaya. Program integrasi tanaman dan ternak berbasis zero waste farming system telah mengembangkan pupuk organik dan penanaman hijauan pakan serta budidaya tanaman sayuran melalui konsep RPL
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA MITRA: PENDAMPINGAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA TANAMAN OBAT ASYIFA’A DALAM PELAKSANAAN KONSERVASI DAN PASCA PANEN UNTUK PENINGKATAN MUTU SIMPLISIA OBAT TRADISIONAL Rosmini Rosmini; Nur Edy; Andi Ete; Sri Anjar Lasmini; Dwi Rohma Wulandari; Nur Hayati; Nur Khasanah; Abdul Wahid; Riskayanti; Idul Fuqra
Jurnal Abditani Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v5i1.104

Abstract

Kelompok pembudidaya tanaman obat Asyifa’a Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah karena sudah memproduksi ramuan dari berbagai jenis tanaman obat, baik yang digunakan untuk pengobatan ataupun untuk kesegaran tubuh. Dalam membuat berbagai jenis ramuan obat tradisional, bahan tanaman obat diperoleh dari habitatnya atau pun yang dibudidayakan. Terdapat beberapa diantaranya yang tergolong langka. Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku sebaiknya berupa tanaman budidaya.. Teknik budidaya yang baik namun tanpa disertai penanganan pasca panen yang tepat dapat menurunkan kualitas simplisia yang dihasilkan. Program pengembangan desa mitra bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada kelompok pembudidaya tanaman obat dalam pelaksanaan konservasi dan penanganan pascapanen untuk pelestarian tanaman obat dan peningkatan mutu simplisia obat tradisional. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan program pengabdian Skim Desa Mitra ini adalah pelatihan dan pendampingan. Metode pelatihan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam menerapkan teknologi yang disampaikan, sedangkan metode pendampingan digunakan untuk memantapkan teknologi yang diadopsi oleh peserta agar lebih mapan dan berkelanjutan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa penanaman tanaman obat di areal konservasi dan di halaman pekarangan yang sesuai dengan standar operasional prosedur untuk setiap jenis tanaman obat menghasilkan pertumbuhan yang baik sehingga bahan baku simplisia yang dipanen dapat terjamin kualitasnya. Budidaya tanaman obat di luar habitat aslinya merupakan salah satu tindakan konservasi untuk pelestarian tanaman obat.
Bimbingan Teknik Budidaya Tumbuhan Obat Untuk Penyediaan Simplisia Obat Herbal Bagi Masyarakat Rosmini; Sri Anjar Lasmini; Andi Ete; Dwi Rohma Wulandari; Nur Edy; Nur Hayati; Asgar Taeyeb
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4641

Abstract

The cultivation of rare and or wild medicinal plants is one of the strategies to make it easier when needed and also to produce quality simplicia. The partner village program aims to assist the community in carrying out medicinal plant cultivation. The community service activities were carried out in the conservation area of ​​medicinal plants and in the residents' yards in Pakuli Village and lasted for 4 months, from March 2020 to July 2020. The method applied was counseling and technical guidance. The results of the activities showed that the training and technology demonstration were well implemented and were accepted by the community. Counseling activities increase knowledge that is characterized by increased skills when practicing medicinal plants. Species that are cultivated in conservation areas are those that grow wild and rare, while in people's yards it is the species most widely used as medicine and which is of economic value.
Technology dissemination of Beauveria bassiana bioinsecticide and Trichoderma biofungicide for controlling pests and diseases on shallots Mohammad Yunus; Burhanuddin Haji Nasir; Nur Edy; Moh. Hibban Toana; Usman Made; Asgar Taiyeb
Community Empowerment Vol 7 No 10 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.7567

Abstract

Pest and disease attacks are one of the obstacles in increasing shallot production in the Palu Valley, Central Sulawesi. Farmers still rely on the use of synthetic pesticides to control pests and diseases, which results in a high demand for insecticides and fungicides. This community service aims to disseminate pest control technology with the bioinsecticide Beauveria bassiana and disease control with the biofungicide Trichoderma, as well as train farmers to develop and apply it on their farms to solved the problems. The methods applied are training, technology application demonstration plots, coaching, and mentoring. The results of the activity showed that the participants were able to make and develop the bioinsecticide Beauveria bassiana and the biofungicide Trichoderma well. The application of bioinsecticides and biofungicides on demonstration plots reduced the intensity of onion caterpillar attacks and stem rot disease of shallots. With these results, farmers are expected to be able to develop and apply them in their farms.
Nickel acquisition affected by root density of mono- and mixed-cropping peanut and choy sum Aiyen Tjoa; Leisa Reclina Christi; Nur Edy; Zainuddin Basri; Henry Barus
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.082 KB) | DOI: 10.24259/jpkwallacea.v12i1.26615

Abstract

Nickel (Ni) and associated minerals (Cr and Mn) are naturally occurring substances in ultramafic laterites soil. It may be found in our vegetables and grains when agriculture is grown in ultramafic laterites. This study aimed to assess the contamination of Ni in edible crops affected by soil volume in mono- and mixed cropping on limonitic laterite soil. The investigation was conducted on Peanut (Arachis hypogaea L.) and Choy Sum (Brassica rapa var. parachinensis) in three different pots sizes-representing soil volume to support root growth, which was filled with 0.5 kg (small), 1.0 kg (medium), and 1.5 kg (big) of limonitic laterite soil, respectively. The limonitic soil has a 7.884 mg kg-1 Ni concentration. The experiment shows that Ni concentration in peanut and Choy Sum shoots of mono-cropping in small, medium, and big pots achieve 20, 90, 120 mg kg-1 and 51, 67, and 95 mg kg-1, respectively. Meanwhile, in mixed cropping, Ni concentration in small, medium, and big pots of peanut and Choy Sum shoots are lower only by 33, 50, and 51 mg kg-1 and 15, 52, and 63 mg kg-1, respectively. Contamination of Ni in Peanut and Choy Sum shoots increases with the increasing soil volume, and mixed cropping is a potential strategy to reduce the acquisition of Ni.