Nur Khasanah
Department Of Plant Protection, Faculty Of Agriculture, University Of Tadulako Jln. Sukarno Hatta Km. 9 Tondo, Palu, Central Sulawesi 49118 Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

INVENTARISASI PREDATOR HAMA Helopeltis spp. (HEMIPTERA: MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI Panggalo, Nova Alvianita; Yunus, Moh.; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis predator hama Helopeltis spp. pada tanaman kakao (Theobroma cacao). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013, pada perkebunan kakao rakyat di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama Helopeltis spp., pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya, dan juga secara sengaja diberikan mangsanya pada jaring jenis laba-laba. Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan menggumpulkan predator dari lokasi penelitian dengan menggunakan plastik bening dan kuas. Sampel yang terkumpul dibawa ke Laboratorium Untad untuk dilakukan pengamatan perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya dan selanjutnya predator tersebut diidentifikasi berdasarkan ciri morfologinya dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan berlangsung (4kali pengamatan), didapatkan 5 spesies predator hama Helopeltis spp. pada pertanaman kakao, yakni Oecophylla smaragdina, Gastercantha spp., Leucauge venusta, Cycloneda spp., dan Forticula auricularia. Dari kelima spesies tersebut yang paling berpotensi dalam menangani mangsanya yakni Oecophylla smaragdina dan disusul spesies predator lainnya. Kelima spesies predator tersebut memiliki perilaku dan kemampuan yang berbeda dalam menanggapi mangsanya.
PARASITOID PENGOROK DAUN Liriomyza sp. (Diptera:Agromyzidae) PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN SAYURAN DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Rahmawila, Siti; Pasaru, Flora; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.) merupakan hama utama pada pertanaman sayuran. Kerusakan yang ditimbulkannya mencapai 60% sampai 100%. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis parasitoid pada beberapa jenis tanaman sayuran. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei sampai Agustus  2013 di Desa Sidera, dengan ketinggian tempat 176 meter dari permukaan laut dengan titik koordinat 10.00’21” LS dan 1190.56’.49” LU dan di Laboratorium Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian. Metode yang digunakan yaitu metode penanaman pada tanaman sayuran (kacang panjang, sawi, dan tomat) dan survei pada pertanaman ketimun milik petani yang berada disekitar lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada empat spesies parasitoid yang berasosiasi dengan Liriomyza sp. yang terdiri dari tiga famili yaitu Hemiptarsenus varicornis dan Chrysocharis pentheus (Eulopidae), Gronotoma micromorpha (Figitidae), dan Opius sp. (Braconidae). Tingkat parasitisasi parasitoid Liriomyza sp. berbeda-beda menurut jenis tanaman inang, yang terletak  pada kisaran 12% sampai 38,4%.
EFEKTIFITAS BEBERAPA TEPUNG BIJI TUMBUHAN SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI TERHADAP Tribolium sp. (COLEOPTERA: TENEBRIONIDAE) PADA BIJI KAKAO DI PENYIMPANAN Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas beberapa tepung biji tumbuhan sebagai insektisida botani terhadap Tribolium sp. pada biji kakao di penyimpanan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu sebagai berikut : Faktor pertama adalah jenis tepung tumbuhan, yaitu : T1 : Tepung biji srikaya, T2: Tepung biji jarak, T3:Tepung biji bengkuang. Faktor kedua adalah dosis tepung tumbuhan, yaitu : D0 : 0g/100g  kakao (kontrol), D1: 2g/100g kakao, D2 : 4g/100g kakao, D3 : 6g/100g kakao.  Perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan.     Hasil penelitian menunjukkan tepung biji bengkuang cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan tepung biji srikaya dan tepung biji jarak  terhadap mortalitas Tribolium sp. dan menekan kehilangan  biji kakao di penyimpanan.  Dosis 6 gram pada semua perlakuan jenis tepung biji menunjukkan hasil yang efektif terhadap mortalitas Tribolium sp.
PENGARUH UMUR BIAKAN CENDAWAN Aspergillus sp. ISOLAT LOKAL PALOLO TERHADAP MORTALITAS Helopeltis spp. (HEMIPTERA : MIRIDAE) Pasaru, Remalia Bulo; Panggeso, Johanis; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the effect of the amount of spores in the age difference cultured fungus Aspergillus sp. local isolates palolo on mortality Helopeltis spp. This research    used experimental methods of design are collated in a completely randomized design (CRD), which is testing the amount spores in each respective age culture 3, 5, 7, and 9 days, and the dose of spores in each age culture from isolates local palolo Aspergillus sp. on the death of test insects Helopeltis spp. The research was carried on in the Laboratory of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, University of Tadulako, from May 2015 to July 2015. The results showed that in treatment P4 (age cultures of 9 days) the amount spores is more that 8.748 x 106sel and has effective power better in a deadly test insects Helopeltis spp. compared with the treatment of breeding age 3 days, 5 days, and 7 days. Key Words: Aspergillus sp., Cocoa (Theobromae cacao), Helopeltis spp.
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA PADA PERTANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.) YANG DIAPLIKASI INSEKTISIDA KIMIA DAN NABATI Annam, Agung Chairul; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to study the diversity of Arthropod at cabbage crop treated with organic with synthetic insecticides. This research was conducted at three cabbage crops. The first crop cultivated without insecticide (K0), the second crop was treated with 10% Calontropis gigantea (K1), and the third was treated with 5% emamektin benzoat (K2). The insecticides were applied initially at 14 days after planting, and repeated every 10 days until harvest. Observation of the Arthropod was done every one day before insecticides application. Diversity of Arthropod  both, at the crops treated with organic insecticides and without treatment, were higher than those in the crop treated with synthetic insecticides. The diversity level of both treatments namely organic insecticides and control was middle while in the synthetic insecticide treatment the level was low. Key Word : Arthropod, Cabbage, diversity, insecticides.
EFEKTIFITAS Beauveria bassiana VUILL TERHADAP PENGENDALIAN Spodoptera exigua HUBNER (LEPIDOPTERA : NOCTUIDAE) PADA TANAMAN BAWANG MERAH LOKAL PALU (Allium wakegi) razak, Nurhidayah abd.; Nasir, Burhanuddin; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to determine the effectiveness of Beauveria bassiana on the control of Spodoptera exigua Hubner ( Lepidoptera : Noctuidae ) on shallot crop varieties Palu valley ( Allium wakegi ) . This research was conducted in the village of Sidera , District Biromaru , Sigi and in the Laboratory of Plant Pests and Diseases ( HPT ) .The research was conducted from April to June 2014. This study was prepared by Group Random Design ( RAK ) with patterns of factorial , consisting of 2 factors with 3 replications , in order to obtain 24 units experiment , with treatments as follows : F1 namely doses : D0 : Without the application of Beauveria bassiana / use distilled water , D1 : 6 grams B.bassiana / L of water , D2 : 8 gr B.bassiana / L of water , D3 : 10 gr B.bassiana / L of water and F2 is the time interval applications with 2 levels : W1 : interval of 5 days and W2 : interval of 7 days . The data were analyzed using analysis of variance ( ANOVA ) and if it shows a marked influence further tested using the Test HSD 5 % . Based on observations indicate that the fungus application B.bassiana significantly affect the intensity of the attacks S.exigua , during the observation time 4,5,6,7 and 8 MST show that the intensity of the treatment D3W1 provide S.exigua the lowest compared to all other treatments at an all-time observation . In observation of 4 MST intensity of the attack only reached 2.02% , on the observation 5MST reached 1.74% , at 6MST 7MST 1.39 % and 1.19 % . In observation of severe crop production ( Table 2 ) showed that the treatment D3W1 (10g / L , 5H ) produced the highest plant weight 143,82g / clump converted can reach 3.60 t / ha-1. Key Words : Beauveria bassiana , a local Shallot Crop Palu , Spodoptera exigua
EFEKTIFITAS BEBERAPA TEPUNG BIJI TUMBUHAN SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI TERHADAP Tribolium sp. (COLEOPTERA: TENEBRIONIDAE) PADA BIJI KAKAO DI PENYIMPANAN Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas beberapa tepung biji tumbuhan sebagai insektisida botani terhadap Tribolium sp. pada biji kakao di penyimpanan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu sebagai berikut : Faktor pertama adalah jenis tepung tumbuhan, yaitu : T1 : Tepung biji srikaya, T2: Tepung biji jarak, T3:Tepung biji bengkuang. Faktor kedua adalah dosis tepung tumbuhan, yaitu : D0 : 0g/100g  kakao (kontrol), D1: 2g/100g kakao, D2 : 4g/100g kakao, D3 : 6g/100g kakao.  Perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan.     Hasil penelitian menunjukkan tepung biji bengkuang cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan tepung biji srikaya dan tepung biji jarak  terhadap mortalitas Tribolium sp. dan menekan kehilangan  biji kakao di penyimpanan.  Dosis 6 gram pada semua perlakuan jenis tepung biji menunjukkan hasil yang efektif terhadap mortalitas Tribolium sp.
INVENTARISASI PREDATOR HAMA Helopeltis spp. (HEMIPTERA: MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI Panggalo, Nova Alvianita; Yunus, Moh.; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis predator hama Helopeltis spp. pada tanaman kakao (Theobroma cacao). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013, pada perkebunan kakao rakyat di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama Helopeltis spp., pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya, dan juga secara sengaja diberikan mangsanya pada jaring jenis laba-laba. Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan menggumpulkan predator dari lokasi penelitian dengan menggunakan plastik bening dan kuas. Sampel yang terkumpul dibawa ke Laboratorium Untad untuk dilakukan pengamatan perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya dan selanjutnya predator tersebut diidentifikasi berdasarkan ciri morfologinya dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan berlangsung (4kali pengamatan), didapatkan 5 spesies predator hama Helopeltis spp. pada pertanaman kakao, yakni Oecophylla smaragdina, Gastercantha spp., Leucauge venusta, Cycloneda spp., dan Forticula auricularia. Dari kelima spesies tersebut yang paling berpotensi dalam menangani mangsanya yakni Oecophylla smaragdina dan disusul spesies predator lainnya. Kelima spesies predator tersebut memiliki perilaku dan kemampuan yang berbeda dalam menanggapi mangsanya.
UJI PENDAHULUAN PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SEREH (Andropogon nardus) DAN DRINGO (Acorus calamus) TERHADAP MORTALITAS Sitophilus zeamais (Motschulsky) (COLEOPTERA; CURCULIONIDAE) PADA BIJI JAGUNG DI PENYIMPANAN Khasanah, Nur
AgriSains Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.718 KB)

Abstract

The research aimed to determine sereh (Andropogon nardus) and dringo (Acorus calamus) leaf mash effects on the mortality of Sitophilus zeamais in storage corn seeds. The study used a Completely Randomized Block design with three replicates. The treatments consisted of 1 g sereh and dringo leaf mash, 2 g sereh and dringo leaf mash, 3 g sereh and dringo leaf mash, 4 g sereh and dringo leaf mash, 5 g sereh and dringo leaf mash, and control. The research results indicated that even at the lowest dosage (1 g sereh and dringo leaf mash), the mortality of the tested S. zeamais was quite high (22.50%).Key words : Sitophilus zeamais, sereh (Andropogon nardus), dringo (Acorus calamus)
VirulensiCendawan Entomopatogen Beauveria bassiana Vuill. Lokal Sulawesi Tengah Untuk Pengendalian Spodoptera exigua(Lepidoptera : Noctuidae) pada Pertanaman Bawang Merah Nurkhasanah, Nurkhasanah
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serangan hama ulat bawangSpodoptera exiguamerupakan salah satu hambatan dalam pengembangan bawang merah  di Kabupaten Donggala.  Pengendalian hama dengan cara kimia telah banyak dilaporkan member berbagai dampak negative sehinggadiperlukan alternative teknologi untuk mengurangi pemakaian pestisida kimia sentetik.  Salah satu diantaranya adalah penggunaan cendawan entomopatogen sebagai bioinsektisida.Tujuan penelitan ini adalah untuk memperoleh salah satu atau lebih isolat cendawan entomopatogen Beauveriaspp. Local Sulawesi tengah yang memiliki virulensi terhadap ulat bawang S. exigua sehingga sehingga dapat dijadikan sebagai bioinsektisida.  Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan serangkaian penelitian yang meliputi : (1) eksplorasi cendawan entomopatogen Beauveriaspp. Dari berbagi lokasi geografi dan asal iang yang berbeda,(2) isolasi, pemurnian dan karakteristik morfologi isolate-isolat cendawan Beauveriaspp. yang terkoleksi, (3) pengujian virulensi isolate cendawan tersebut terhadap ulat bawang merah S.exigua.Hasil penelitain diperoleg sebanyak 12 isolat Beauveriaspp. dari berbagai lokasi di Sulawesi Tengah, yaitu 5 isolat berasal dari daerah Sigi Biromaru, 3 isolat berasal Parigi Moutong, 3 isolat berasal dari Donggala dan 1 isolat berasal dari Poso.  Hasil pengujian lapang Beauveriaspp. dari masing-masing asal isolat yang memiliki virulensi tinggi adalah isolat asal daerah Sigi Biromaru efektif untuk mengendalikan larva S.exiguadengan intensitas serangan larva S.exiguaterendah masing-masing 6,92% (pada awal pengamatan) dan 12,45% (pada akhir pengamatan).  Bobot umbi basah dan umbi nkerang bawang merah masing-masing sebesar 77,5g/umbi dan sebesar 59,50g/umbi diperoleh pada perlakuan Beauveriaspp asal daerah Sigi Biromaru.