Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Insan Farmasi Indonesia

UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK FRAKSI n-HEKSAN KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swing) MENGGUNAKAN INDUKSI VAKSIN DPT-HB-Hib PADA MENCIT JANTAN GALUR Balb/c Satrio Wibowo Rahmatullah; Eka Fitri Susiani; Muhammad Reza Pahlevi; Guntur Kurniawan; Khairina Maida
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i1.693

Abstract

Jeruk nipis adalah sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin, membuktikan kemampuan antipiretik dari fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin dan mengetahui dosis fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik pada mencit yang diinduksi vaksin. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok I kontrol positif (parasetamol), kelompok II kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok III, IV, V diberikan fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis dengan dosis 0,07%/20gBB, 0,105%/20gBB dan 0,14%/ 20gBB. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid dan kumarin yang memberikan aktivitas antipiretik Pengukuran suhu tubuh dilakukan sebelum pemberian induksi vaksin DPT-HB-Hib, dan 30 menit sekali setelah perlakuan sampai menit ke-180. Mencit diinduksi demam menggunakan vaksin DPT-HB-Hib secara intramuskular dengan dosis 0,01ml/gBB mencit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji Independent T-Test. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis (C. aurantifolia (Christm.) Swing) mempunyai aktivitas antipiretik pada mencit jantan galur Balb-c dan pada konsentrasi 0,07%, 0,105%, dan 0,14% memiliki kemampuan aktivitas sebagai antipiretik yang tidak berbeda signifikan.