Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kolaborasi antara akademisi dan komunitas sosial dalam melakukan pemberdayaan masyarakat berbasis masjid. Beberapa tahun ke belakang, Badan Intelejen Nasional (BIN) Republik Indonesia mengeluarkan rilis bahwa radikalisme telah menyebar di kalangan masjid. Keberadaan remaja masjid sering kali masih belum menjadi perhatian untuk membendung radikalisme yang banyak menyasar anak muda. Kampung Caping dirancang untuk menjadi destinasi wisata terpadu dengan kearifan lokal yang menyediakan beragam paket wisata di satu tujuan. Kemungkinan meningkatnya pengunjung dari banyak kalangan dan asal lokasi membuat kawasan tersebut perlu untuk disiapkan penyangga, khususnya dalam hal penyebaran isu radikalisme. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode kolaborasi antara komunitas sosial dan akademisi, melalui ceramah dan diskusi terpimpin. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa upaya menyambung ilmu di kalangan akademisi dengan perantara komunitas sosial berhasil dilakukan. Pola komunikasi dan pendekatan yang lebih membumi membuat sambutan dari warga lokasi kegiatan sangat baik.