Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYEBARAN PENYAKIT DBD DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN Mido Ester Sitorus
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.374 KB)

Abstract

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Medan DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar fluktuatif hampir diseluruh kecamatan. Menurut data Biro Pusat Statistik kota Medan tahun 2012, kecamatan-kecamatan yang paling banyak melaporkan kejadian DBD adalah kecamatan Medan Perjuangan, Medan Marelan, Medan Denai dan Medan Tuntungan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Medan, penderita DBD di kota Medan tahun 2014 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yakni mencapai 60% terbanyak di kecamatan Medan Helvetia ada 30 kasus DBD yang ditemukan. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD mempunyai kebiasaan menggigit pada pagi,siang dan sore hari atau dengan kata lain pada jam-jam sekolah. Artinya kemungkinan besar murid-murid SD yang notabene pakai celana pendek digigit nyamuk pada waktu belajar di ruang kelas. Bangunan sekolah merupakan salah satu bangunan yang berppotensi sebagai tempat perkembangniakan nyamuk Aedes sp. Aedes sp terutama Aedes aegypti dikenal sebagai vektor atau serangga penyebar DBD. Nyamuk Aedes sp mempunyai kebiasaan menggigit manusia pada siang hari terutama pada pagi hari dan sore hari. Penelitian ini besifat deskriptif dengan desain “cross sectional study’’. Populasi adalah seluruh SD dikecamatan Medan Helvetia yakni sebanyak 22 SD Negeri dan 15 SD Swasta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri dan SD Swasta Kecamatan Medan Helvetia dari bulan Februari 2015 s/d Agustus 2016. Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan observasi langsung ke setiap sekolah dengan instrumen check list sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,732 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh kelembaban terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,000 (p < 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh genagan air terhadap penyakit DBD. Hasil uji chi Square diperoleh hasil p=0,05 (p > 0.05). Ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh penyediaan air terhadap penyakit DBD. Diharapkan Kepada Kepala Sekolah dan guru-guru agar tetap berkomunikasi kepada Dinas Pendidikan guna perbaikan gedung sekolah dasar tersebut untuk mengurangi terjadinya genangan air dan tempat perindukan aedes sp dilingkungan sekolah dasar dan menyarankan untuk selalu mengadakan gotong royong didalam membersihkan sekolahnya. Kata Kunci : Kasus DBD, bangunan sekolah, dan faktor risiko
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU BERSALIN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB PASCASALIN DENGAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN RANTAU UTARA TAHUN 2021 Magdalena Pardosi; Donal Nababan; Netti Etalia Brahmana; Daniel Ginting; Mido Ester Sitorus
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1729

Abstract

ABSTRAKCakupan KB Pasca salin di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu masih rendah, dari 2.322 jumlah ibu bersalin pada tahun 2020 hanya 197 ibu bersalin atau 8.5% yang bersedia untuk menjadi peserta KB pasca salin . Kebijakan pemerintah tentang KB saat ini mengarah pada pemakaian metode kontrasepsi jangka Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini  menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin  sebanyak 85 responden yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis hubungan dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang menunjukkan pada taraf signifikansi >0,05. Hasil analisis bivariat menunjukan variabel umur, pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami, metode kontrasepsi, konseling dan media informasi  berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin ( P value < 0.05). Berdasarkan hasil analisis multivariat variabel mayoritas yang berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin adalah variabel umur dengan nilai p value (sig) 0.95 < 0.05, OR 0,92 variabel pengetahuan dengan nilai p value (sig) 0.99 < 0.05, OR 0,00 variabel jumlah anak dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 5,70 variabel dukungan suami dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 2,72 variabel metode kontrasepsi dengan nilai p value (sig) 0,76 < 0.05, OR 1,31 variabel konseling dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00 dan variabel terpapar media informasi dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00. Disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja bidan adalah variabel umur dengan nilai OR 0,92.Kata kunci: KB Pasca salin , Umur, Pengetahuan, Jumlah anak, Dukungan suami, Metode kontrasepsi, Konseling  dan Media informasi.