Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KECAMATAN NAMORAMBE KABUPATEN DELISERDANG TAHUN 2015 Netti Etalia Brahmana; Mido Ester J. Sitorus
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 2 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.911 KB)

Abstract

Remaja melakukan seks pranikah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yang pertama adalah faktor individu untuk mengontrol dan mempertahankan diri terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan masyarakat terhadap perilaku seks bebas. Hasil pemantauan bulan Januari sampai dengan Maret 2015 pada remaja dengan usia 15-18 tahun di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang diketahui ada l0 remaja yang terpaksa berhenti sekolah karena hamil di luar nikah akibat perilaku seks bebas yang terdiri dari 3 remaja yang berumur 15 tahun, 4 remaja yang berumur 16 tahun, 2 remaja yang berumur 17 tahun dan 1 remaja yang benrmur l8 tahun. Melihat lingkungan dari 10 remaja tersebut dapat diketahui bahwa prilaku seks bebas terjadi diakibatkan karena berada di lingkungan kafe-kafe serta berada di lingkungan wanita tuna susila yang menjajakan seks kepada pria hidung belang atau sering disebut kawasan remang-remang, faktor orangtua yang menikah muda serta desakan ekonomi untuk kebutuhan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas pada remaja di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional yaitu pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan suatu waktu atau bersamaan waktunya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 87 remaja dan sampel penelitian merupakan total populasi sebanyak 87 responden. Hasil penelitian diperoleh (1) Ada pengaruh yang signifikan antara umur dan perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,006; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan seks dan perilaku sels bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,000; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara sikap dan perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,000; (4) Ada pengaruh yang signifikan antara peran keluarga dan perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,002; (5) Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan dan perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,015; (6) Ada pengaruh yang signifikan antara sumber informasi dan perilaku seks bebas pada remaja dengan nilai p-value = 0,046; (5) Mayoritas perilaku seks bebas pada remaja dengan kategori perilaku kurang sebanyak 54 responden (6l,l%) sedangkan perilaku bebas dengan kategori baik diperoleh 33 responden (37,9%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan agar perlu dilakukan langkah-langkah berupa penyuluhan bagi sekitar warga agar perilaku sels bebas dapat ditekan sebaik mungkin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENERAPAN SANITASI DASAR DI KELURAHAN BELAWAN I KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2016 Netti Etalia Brahmana; Mido Ester J. Sitorus
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.657 KB)

Abstract

Setiap tahun, sekitar 200.000 jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji dengan kondisi kesehatan yang bervariasi, ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang sehat dengan faktor risiko. Penyakit kronik yang diidap jamaah, terutama yang lansia, menjadi catatan penting bagi petugas kesehatan yang mendampingi, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit hati dan pencernaan, penyakit tulang dan sendi, serta penyakit saraf seperti post stroke Kelompok jamaah ini disebut sebagai risiko tinggi (risti). Tujuan penelitain ini untuk diketahuinya distribusi penyakit yang di derita oleh jemaah haji di Embaksi Medan dan kecenderungannya periode tahun 2014-2015. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari dokumentasi atau laporan tahunan pelaksanaan Embarkasi atau Debarkasi Haji Tahun 2014-2015 di Embarkasi Medan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan. Hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan usia >60 tahun, jenis kelamin perempuan, penyakit berdasarkan status resiko tinggi adalah penyakit sistem sirkulasi, yang di rawat di poliklinik adalah penyakit sistem sirkulasi, yang dirujuk ke rumah sakit rujukan adalah penyakit neoplasma uteri serviks, tidak ada jemaah yang wafat di embarkasi medan, penyakit saat pulang adalah penyakit sistem sirkulasi, kematian penyakit yang di derita jemaah haji adalah penyakit sistem sirkulasi, kecendrungan penyakit yang di derita jemaah haji tahun 2014-2015 adalah ada peningkatan dan penurunan angka penyakit dari tahun 2014-2015 yang selalu berubah-ubah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2021 Agustinawati Togatorop; Donal Nababan; Netti Etalia Brahmana; Lukman Hakim; Frida L Saragih
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1705

Abstract

ABSTRAKStres yang dialami perawat merupakan stres yang didapat atau dialami ditempat kerja yang termasuk kedalam stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tingkat stres perawat yang bekerja di ruangan rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat berjumlah  115 orang. Sampel penelitian mnggunakan Formula Slovin sehingga jumlah sampel yaitu 54 orang. Pengumpulan data diperoleh dari melalui kuesioner. Proses pengolahan data dimulai dari editing, coding, dan tabulasi. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Analisis multivariat dengan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian Ada hubungan beban kerja dengan tingkat stres pada perawat rawat inap berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Ada hubungan kelelahan kerja dengan tingkat stres pada perawat rawat inap berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Ada hubungan shift kerja dengan tingkat stres pada perawat rawat inap berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Ada hubungan usia dengan tingkat stres pada perawat rawat inap berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Ada hubungan keamanan kerja dengan tingkat stres pada perawat rawat inap berdasarkan hasil analisis uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Faktor  yang paling dominan mempengaruhi  tingkat stres pada perawat rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah keamanan kerja. Adapun saran bagi perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan agar dapat meningkatkan koping diri sehingga tidak terjadi stres saat bekerja terutama stress terjadi karena keamanan kerja. Kata Kunci : Faktor-Faktor, Tingkat Stres
ANALISIS STANDAR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNYANG KUTE REDELONG KABUPATEN BENER MERIAH Zakiyah Zakiyah; Donal Nababan; Netti Etalia Brahmana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1726

Abstract

Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan yang tidak hanya menyedikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, namun juga menyediakan pelayanan preventif dan promotif. Penelitian ini merupakan Jenis Penelitian Kualitatif yang menganalisis standar promosi kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Munyang Kute Redelong Kabupaten Bener Meriah. Cara mengumpulkan data dengan wawancara mendalam, studi dokumen dan observasi. Informan penelitian sebanyak 5 orang, yaitu 3 orang petugas rumah sakit, 1 orang pasien rawat inap dan1 orang keluarga pasien. Hasil penelitian, saat ini unit PKRS sudah terbentuk, manajemen sudah membuat kebijakan tertulis yang di buat dalam sebuah SK penunjukan penanggung jawab PKRS, struktur serta uraian tugasnya. PKRS memiliki 4 orang tenaga pelaksana promosi kesehatan. Unit PKRS tidak mengelola dana sendiri untuk kegiatannya, sarana prasarana tersedia walaupun belum cukup. Pendokumentasian telah dilakukan, evaluasi kegiatan PKRS dilakukan oleh manajemen belum rutin dan belum sesuai dengan standar Permenkes-RI nomor 44 tahun 2018.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan PKRS baru sebatas penyampaian informasi kesehatan, struktur dan uraian tugas sudah tersedia, namun terbatas dalam hal koordinasi dalam kegiatan  PKRS tersebut. Disarankan kepada Manajemen RSUD-MKR untuk memberikan pelatihan teknis tentang cara-cara memberikan promosi kesehatan kepada pasien dan pengunjung Rumah Sakit. Kata kunci: Promosi kesehatan, Rumah Sakit, Promosi kesehatan di rumah sakit, standar promosi kesehatan Rumah Sakit
PENGARUH KECEMASAN PERAWAT TERHADAP PENULARAN VIRUS CORONA ( COVID-19 ) DI RUANG RAWAT INAP RINDU B RUMAH SAKIT UMUMPUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2021 Tina Monalisa Siregar; Zulfendri .; Netti Etalia Brahmana; Otniel Ketaren; Taruli Rohana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1635

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat terhadap penularan virus Corona. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Data dikumpulkan dengan besar sampel 74 perawat rawat inap dan 18 perawat ruang isolasi Covid-19 di Ruang Rindu B  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Dari hasil penelitian kecemasan terhadap penularan dari 92 perawat sebanyak 10 perawat (10,9%)  cemas berat, 27 perawat (29,3%)  cemas sedang, 49 perawat (53,3%) cemas ringan dan 6 perawat (6,5%) tidak cemas. Sedangkan frekuensi penularan virus Corona dari 92 perawat, 58 perawat (63%) tertular Covid-19 dan 34 perawat (37%) tidak tertular. Hasil tabulasi silang pengaruh kecemasan terhadap penularan virus Corona diperoleh 10 perawat (10,9%) cemas berat paling banyak mengalami penularan Covid-19, 9 perawat (9,8%), dari 27 perawat (29,3%) yang mengalami cemas sedang paling banyak mengalami penularan Covid-19 sebanyak 21 perawat (22,8%), dari 49 perawat (53,3%) yang mengalami cemas ringan paling banyak mengalami penularan Covid-19 sebanyak 26 perawat (28,3%) dan dari 6 responden (6,5%) yang tidak mengalami cemas paling banyak tidak mengalami penularan Covid-19 sebanyak 4 responden (4,3%). Dari hasil uji regresi sederhana diketahui nilai t hitung diperoleh 11,518 sedangkan t tabel 0,05.Dengan demikian t hitung 11,518>t tabel 1,987 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05, sehingga gejala cemas terhadap penularan Covid-19 pada perawat berpengaruh signifikan terhadap penularan Covid-19 . Sehingga jika perawat mengalami kecemasan maka penularan terhadap virus Corona sebesar 0,124 satuan. Kata Kunci : Perawat, Kecemasan, Penularan Covid-19
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAMUNG KECAMATAN PERMATA KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2021 Nurmawati Nurmawati; Daniel Ginting; Netti Etalia Brahmana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1684

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi (Losong dan Andriani 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ramung Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Ramung Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah dengan jumlah sampel yaitu 279 responden. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Squer diperoleh nilai P value = 0,001 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa adanya Hubungan Pengetahuan dengan Stunting pada balita , nilai P value = 0,003 < 0,05 ada Hubungan Sikap dengan Stunting pada  Balita, P value = 0,002 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa adanya Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Stunting pada Balita, P value = 0,026 < 0,05 ada Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Stunting pada  Balita,  P value = 0,000 < 0,05 ada  Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Stunting pada  Balita, nilai P value = 0,001 < 0,05 ada Hubungan Akses Sarana Kesehatan dengan Stunting pada  Balita, dan  nilai P value = 0,012 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa adanya Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Stunting pada  Balita. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat  menambah pengetahuan ibu balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Ramung Kematan Pertama Kabupaten Bener Meriah tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadnya stunting pada balita. Kata Kunci: Stinting, Balita, Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Akses Sarana Kesehatan, Sanitasi Lingkung
STUDI KOMPARATIF PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DIRUANG ISOLASI DAN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DI RUMKIT TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB MEDAN TAHUN 2021 Desima Br Karo; Donal Nababan; Evawani Silitonga; Indra Utama; Netti Etalia Brahmana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1665

Abstract

ABSTRAKKeselamatan pasien juga dapat diartikan sebagai selama proses perawatan agar terhindar dari bahaya yang dapat dicegah dan mengurangi resiko seminimal mungkin yang tidak perlu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan perawat dalam pencegahan resiko pasien jatuh selama masa pandemi COVID-19 oleh perawat isolasi dan perawat rawat inap penyakit dalam di RUMKIT TK II Putri Hijau KESDAM I/BB Medan Tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Pada penelitian ini adalah seluruh perawat ruang isolasi Sebanyak 30 Orang dan Perawat rawat Inap penyakit dalam sebanyak 40 Orang. sedangkan sampel penelitian sebanyak 30 Orang Perawat Isolasi dan 30 Orang Perawat Rawat Inap Penyakit Dalam. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan proses editing, coding, processing, cleaning, tabulating. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pengetahuan perawat isolasi dalam pencegahan resiko pasien jatuh selama masa pandemic COVID-19 sebesar 12,80 dengan standar deviasi  sebesar 3,624 sedangkan pengetahuan perawat rawat inap sebesar 15,20 dengan standar deviasi 2,987. Ada perbedaan pengetahuan perawat dalam pencegahan resiko pasien jatuh selama masa pandemi COVID-19 antara perawat isolasi dengan perawat rawat inap penyakit dalam, dengan nilai p= 0,015. Dengan demikian kepada pihak RUMKIT TK II Putri Hijau KESDAM I/BB Medan Tahun 2021, agar dapat memberikan pelatihan secara berkala kepada para perawat terkait pencegahan risiko pasien jatuh sehingga kejadian pasien jatuh dirumah sakit dapat dicegah dengan keterampilan para perawat  yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kata Kunci : Pengetahuan, Perawat Isolasi dan Rawat Inap, Pasien Jatuh
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS KENANGAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Feriani Harefa; Rahmat Alyakin Dachi; Netti Etalia Brahmana; Otniel Ketaren; Kesaktian Manurung
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1647

Abstract

ABSTRAKMenurut Kementerian Kesehatan tentang Capaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018 di Indonesia belum maksimal, posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya hanya 50% dan melakukan kegiatan tambahan sebesar 61%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan di PuskesmasKenangan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analtik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Kenangan berjumlah 46 orang, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dianalisis dengan uji statistik Chi Square pada α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan (p value = 0,000 ) dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas Kenangan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, ada hubungan antara motivasi kerja (p value = 0,000 ) dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas Kenangan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dan ada hubungan antara  kepemimpinan (p value = 0,000 ) dengan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas Kenangan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Disarankan puskesmas menyelenggarakan kegiatan pelatihan kepada para pegawai dengan mengundang pakar/ahli guna meningkatkan kemampuan pegawai, diharapkan kepada pimpinan puskesmas memberikan motivasi kepada pegawai agar pegawai lebih meningkatkan kinerjanya juga diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinan yang dimiliki guna mencapai tujuan kinerja yang ada agar tercipta kinerja yang baik.  Kata Kunci :  Kemampuan, Motivasi Kerja,  Kepemimpinan, Kinerja
PEMANFAATAN PELAYANAN SKRINING HEPATITIS B OLEH IBU HAMIL YANG DISEDIAKAN OLEH PUSKESMAS LAMPAHAN KECAMATAN TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH Tuti Handayani; Wisnu Hidayat; Netti Etalia Brahmana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1685

Abstract

Penyakit hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. merupakan masalah yang sangat serius, karena hepatitis B menginfeksi hampir 2 miliar orang dan 350 juta orang tersebut adalah ibu hamil. (Dewi, 2019).Tujuan penelitian adalah Menganalisis secara lebih mendalam alasan ibu hamil belum memanfaatkan secara optimal program skrining Hepatitis B yang telah disediakan oleh Puskesmas Lampahan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang ibu hamil positif Hepatitis B, 3 orang Ibu Hamil Negatif Hepatitis B, 3 Bidan Desa, 1 orang Kader dan 1 orang Bidan Desa yang ibu hamilnya tidak mau melakukan Skrinning Hepatitis B. Penelittian Ini dilakukan pada tanggal 26 s/ d 31 Juli 2021 di wilayah Kerja Puskesmas Lampahan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Tahun 2021. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa alasan ibu hamil belum memanfaatkan pelayanan Skrining Hepatitis B yang disediakan oleh Puskesmas Lampahan diantaranya pengetahuan ibu hamil yang masih kurang, Promosi Kesehatan Komuniasi, Informasi, dan Edukasi masih dirasa belum sepenuhnya diterima oleh ibu hamil, ibu hamil masih ada yang merasa bahwa manfaat dari Skrining Hepatitis B ini tidak membawa manfaat, Peran Bidan bekerja sudah pada tupoksinya, dan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. petugas kesehatan Puskesmas yang memberikan pelayanan Skrining Hepatitis B hendaknya melibatkan Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas sehingga informasi yang diteima oleh ibu hamil dapat diserap dengan baik dan Informasi Kader yang memegang peranan penting dalam suatu kegiatan yang dilakukan di Desa, kader dan bidan bekerjasama dalam Skrining Hepatitis dan pendataan ibu hamil dilakukan oleh kader kesehatan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk melibatkan petugas promosi kesehatan dalam memberikan penyuluhan agar informasi yang disampaikan bisa langsung diterima oleh ibu hamil.Kata Kunci : Hepatitis B, Skrining, Ibu Hamil
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT IBU BERSALIN DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB PASCASALIN DENGAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI KECAMATAN RANTAU UTARA TAHUN 2021 Magdalena Pardosi; Donal Nababan; Netti Etalia Brahmana; Daniel Ginting; Mido Ester Sitorus
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1729

Abstract

ABSTRAKCakupan KB Pasca salin di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu masih rendah, dari 2.322 jumlah ibu bersalin pada tahun 2020 hanya 197 ibu bersalin atau 8.5% yang bersedia untuk menjadi peserta KB pasca salin . Kebijakan pemerintah tentang KB saat ini mengarah pada pemakaian metode kontrasepsi jangka Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Penelitian ini  menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin  sebanyak 85 responden yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis hubungan dengan minat ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin dengan metode kontrasepsi jangka panjang menunjukkan pada taraf signifikansi >0,05. Hasil analisis bivariat menunjukan variabel umur, pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami, metode kontrasepsi, konseling dan media informasi  berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin ( P value < 0.05). Berdasarkan hasil analisis multivariat variabel mayoritas yang berhubungan terhadap minat ibu bersalin dalam pemilihan alat kontrasepsi KB Pasca salin adalah variabel umur dengan nilai p value (sig) 0.95 < 0.05, OR 0,92 variabel pengetahuan dengan nilai p value (sig) 0.99 < 0.05, OR 0,00 variabel jumlah anak dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 5,70 variabel dukungan suami dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 2,72 variabel metode kontrasepsi dengan nilai p value (sig) 0,76 < 0.05, OR 1,31 variabel konseling dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00 dan variabel terpapar media informasi dengan nilai p value (sig) 0,99 < 0.05, OR 0,00. Disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja bidan adalah variabel umur dengan nilai OR 0,92.Kata kunci: KB Pasca salin , Umur, Pengetahuan, Jumlah anak, Dukungan suami, Metode kontrasepsi, Konseling  dan Media informasi.