Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di dunia konstruksi masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakan kerja yang terjadi dilingkungan kerja. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya rendahnya kesadaran akan pentingnya melakukan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatn kerja (SMK3) yang baik dan sesuai dengan peraturan perundangan – undangan yang berlaku. Pada pekerjaan pembangunan gedung gudang gula PT. Jhonlin Batu Mandiri adalah salah satu proyek pembangunan yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat resiko kecelakaan kerja pada pemasangan rangka atap baja pada pembanguna gedung gudang gula PT. Jhonlin Batu Mandiri. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan saran atau gagasan kepada pihak perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matriks risiko. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu survey, dan studi pustaka/literatur. Berdasarkan hasil pemberian penilaian tingkat resiko kecelakaan kerja didapatkan 2 variabel resiko yang memiliki level resiko (High Risk) yaitu variabel, pekerja kejatuhan material dan terpeleset/terjatuh. 8 variabel level risiko (Medium Risk) yaitu, kebakaran, tersengat aliran listrik, tangan terkena alat potong, terjepit tumpukan besi, terjepit pada saat pemasangan baut pengikat, terkena percikan api pengelasan, tertindis besi, dan paparan sinar matahari. Selain itu, untuk pengendalian lanjutan didapatkan 8 variabel level resiko kecil dan 2 variabel level dengan resiko sedang.