Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AGREGAT

Kajian Kerusakan Bangunan Sederhana Pasca Gempa Banjarnegara 18 April 2018 Elvis Saputra; Restu Faizah
AGREGAT Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.618 KB) | DOI: 10.30651/ag.v4i1.2816

Abstract

AbstractThe 4.4 SR earthquake occurred in Banjarnegara Regency, especially Kalibening subdistrict, on Wednesday, April 18, 2018. Although it has not high magnitude, the structural damage was severe. There were 201 units of structural damage in term of medium to large. It generates the question from stakeholders, what cause of the structural damage. Therefore, this study visited the affected areas of Banjarnegara Earthquake to investigate the causative factor of structural damage, especially for a simple structure which is residential houses, schools and mosque buildings. The study found some causative factors of structural damages. The first is the depth of the earthquake source that is quite shallow i.e. 4 km. The second is the quality of simple buildings that were damaged or collapsed in the affected area might do not have a good quality and do not qualify for earthquake resistant buildings. The sample of cases found in the field is the structural systems that have not good integrated and good material. Besides that, It was found a community innovation to reduce building costs but they did not have the correct method. An example is the use of bamboo as a substitute for steel reinforcements in the frame. Based on this study, the further research into the bamboo usage guidelines as a substitute for steel reinforcement should be carried out and socialized.Keywords: Earthquake, structural demage, causative factor.  AbstrakRabu 18 April 2018 Kabupaten Banjarnagara tepatnya di Kecamatan Kalibening dilanda gempabumi dengan kekuatan 4,4 SR, meskipun magnitud gempa tidak terlalu besar namun kerusakan bangunan yang di timbulkan cukup banyak, tercatat dampak yang ditimbulkan oleh gempa sebanyak 201 bangunan mengalami kerusakan mulai dari rusak sedang hingga rusak berat. Fakotr penyebab banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan adalah karena memiliki kedalaman pusat gempa yang cukup dangkal, yaitu 4 Km menyebabkan intensitas guncangan di purmakaan tanah terasa cukup kuat. Selain dari faktor kedalaman pusat gempa, banyaknya bangunan rumah, sekolah dan masjid yang rusak atau roboh disebabkan karena tidak mengikuti kaidah-kaidah bangunan tahan gempa. Contoh kasus yang ditemukan di lapangan seperti sistem struktur yang kurang menyatu dan kualitas material yang kurang baik. Dilokasi kerusakan ditemukannya inovasi-inovasi masyarakat dalam menekan biaya bangunan seperti pengunaan bambu sebagai pengganti tulangan baja dan ada juga yang mengkombinasikan dalam satu frame struktur menggunakan tulangan bambu dan tulangan baja, namun penerapan bambu sebagai pengganti tulangan oleh masyarakat tidak dibuat dengan praktek yang semestinya. Kata Kunci: Gempa, Kerusakan bangunan, Faktor penyebab.
Deagregasi Hazard Dan Rekomendasi Ground Motion Sintetik Di Provinsi Riau Elvis Saputra; Lalu Makrup
AGREGAT Vol 6, No 1 (2021): Vol.6, No.1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v6i1.8323

Abstract

AbstractIndonesia is recorded to have experienced several large earthquakes and caused many casualties. One of the efforts that can be made to reduce the risk of earthquake disasters is to design buildings with an earthquake-resistant concept. In building planning with the concept of earthquake resistance, especially high buildings, time history data is needed in planning earthquake loads. The availability of time history data in Indonesia is still a big problem. To overcome this data limitation, an alternative can be provided by creating a synthetic ground motion. The purpose of this research is to provide time history data in Riau Province which can be used as a reference in designing earthquake loads for building planning. Determination of Uniform Hazard Spectrum (UHS) was carried out using a probabilistic method, followed by spectral matching to obtain synthetic ground motion. The results of this study indicate that the risk of earthquakes is represented in the form of acceleration values in Riau province at UHS which have an acceleration value of 0.27 g at T = 0 seconds, 0.63 g at T = 0.2 seconds, and 0.41 g at T = 1 second. The source of the earthquake that is predicted to have the largest contribution to earthquake risk is the shallow crustal earthquake source, namely the Barumun Fault with a dominance of 63.68%. The results of synthetic ground motion for Riau Province have a maximum acceleration value of 0.26 g. Keywords: Earthquake, probability method (PSHA), synthetic ground motion              AbstrakIndonesia tercatat telah mengalami beberapa kali gempa dengan kekuatan yang cukup besar dan menyebabkan banyak korban jiwa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risko bencana yang diakibatkan oleh gempa adalah mendesain bangunan dengan konsep tahan gempa. Dalam perencanaan bangunan dengan konsep tahan gempa teurtama gedung tinggi dibutuhkan data time history dalam merencanakan beban gempa. ketersediaan data tim history di Indonesia saat ini masih menjadi kendala. Untuk mengatasi keterbatasan data tersebut, maka diberikan alternatif dengan membuat ground motion sentetik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyediakan data time history rekaman gempa di Provinsi Riau yang dapat jadikan referensi dalam mendesain beban gempa untuk perencanaan gedung. Penentuan Uniform Hazard Spectrum (UHS) dilakukan dengan metode probabilistik, kemudian dilanjutkan dengan melakukan spectral matching untuk mendapatkan ground motion sintetik. Hasil dari penelitian ini diperoleh risiko gempa yang direpresentasikan dalam bentuk nilai percepatan di provinsi Riau pada UHS memiliki nilai percepatan 0.27 g pada T = 0 detik, 0.63 g pada T = 0.2 detik, dan 0.41 g pada T = 1 detik. Sumber gempa yang diprediksi memiliki kontribusi terbesar terhadap risiko gempa adalah sumber gempa shallow crustall yaitu Sesar Barumun dengan dominasi sebesar 63,68%. Hasil Ground motion sintetik untuk Provinsi Riau memiliki nilai percepatan maksimum sebesar 0.26 g.