Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PKM Kelompok Kader dalam Paket Pembinaan pada Ibu Hamil TM3 di Desa Binaan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Lasmadasari, Novi; nilawati, iin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 3 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i3.566

Abstract

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pelaksanaan pemberian ASI eksklusif, perawatan mandiri mandiri pasca-melahirkan dan penyediaan MPASI komunitas mandiri di Desa Sidosari, Sumber arum, dan BP 1, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, untuk menjadi mandiri . Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk panduan komprehensif melalui pelatihan (pendahuluan dan demonstrasi), kemudian materi pelatihan dibuat dalam buku yang dilengkapi dengan lembar kerja yang berlaku yang disebut "INDI MOTHER MODULE" yang merupakan modul ibu independen. Layanan ini bekerja sama dengan sekelompok kader kesehatan lokal yang juga diberikan pelatihan bersama dengan modul untuk memberikan motivasi dan pengawasan kepada setiap wanita hamil sampai periode postpartum sampai memberikan MPASI kepada bayi. Kegiatan ini tidak hanya mengandalkan buku tetapi disertai dengan program pelatihan untuk wanita hamil dari trimester ketiga hingga masa nifas. Hasil dari kegiatan 1) Kepala desa, Ketua Kelompok Kader dan anggotanya, wanita hamil dan bidan desa menyambut kegiatan PKM ini. 2) Pelaksanaan program PKM di Desa Patkes Sapta Bakti Bengkulu pada kelompok kader dan kelompok ibu hamil berjalan dengan baik, ini ditandai dengan antusiasme dan keingintahuan masyarakat (kelompok kader dan ibu hamil) 3) Kegiatan PKM dalam bentuk penyuluhan, pelatihan praktis, pendampingan dan pembinaan mulai dari ibu hamil TM III (persiapan laktasi, persiapan melahirkan), Konseling Ibu setelah melahirkan, persiapan pelatihan untuk MPASI. Dengan materi yang dibuat dalam satu modul Ibu Indi disertai dengan lembar kerja ibu. 4) Kepala desa, kader, bidan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya sehingga pengetahuan dan kesehatan masyarakat meningkat.
PENERAPAN TERAPI SELF-DISCLOUSURE PADA REMAJA YANG MENGALAMI STRES Yani, Sutri; Nilawati, Iin
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 9, No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v9i1.1464

Abstract

Self-disclosure therapy is stress therapy through self-disclosure, which is the activity of sharing familiar feelings with others through telling stories, communicating deeply, and allowing themselves to be known by others. The ability to express oneself, such as feelings and thoughts, to others is recognized as important. This study aims to determine the effect of self-disclosure therapy on adolescents who experience stress on reducing stress levels. This study used a quasi experimental design. The sample in this study were teenagers, amounting to 29 respondents. In this study, respondents were given a pre-test before being given self-disclosure therapy. Then the respondent is given self-disclosure therapy. After being given therapy, the respondent is given a post test, then the stress level is measured. The results showed that there was an effect of self disclosure on adolescents who experienced stress. This can be seen from the mean stress level before self-disclosure therapy, the mean stress level (24.31) and after the self-disclosure therapy, the mean stress level (16.34). The results of statistical tests using the Man-Wilney test showed that the P value = 0.000, which means that there is a significant effect of providing self-disclosure therapy on reducing stress levels in adolescents who experience stress. It is hoped that self-disclosure therapy can be used as an alternative therapy to reduce stress levels in adolescents. Keywords: Self Disclousure; Stress; Adolescencts
PENERAPAN TERAPI SELF-DISCLOUSURE PADA REMAJA YANG MENGALAMI STRES Sutri Yani; Iin Nilawati
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 9 No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v9i1.1464

Abstract

Self-disclosure therapy is stress therapy through self-disclosure, which is the activity of sharing familiar feelings with others through telling stories, communicating deeply, and allowing themselves to be known by others. The ability to express oneself, such as feelings and thoughts, to others is recognized as important. This study aims to determine the effect of self-disclosure therapy on adolescents who experience stress on reducing stress levels. This study used a quasi experimental design. The sample in this study were teenagers, amounting to 29 respondents. In this study, respondents were given a pre-test before being given self-disclosure therapy. Then the respondent is given self-disclosure therapy. After being given therapy, the respondent is given a post test, then the stress level is measured. The results showed that there was an effect of self disclosure on adolescents who experienced stress. This can be seen from the mean stress level before self-disclosure therapy, the mean stress level (24.31) and after the self-disclosure therapy, the mean stress level (16.34). The results of statistical tests using the Man-Wilney test showed that the P value = 0.000, which means that there is a significant effect of providing self-disclosure therapy on reducing stress levels in adolescents who experience stress. It is hoped that self-disclosure therapy can be used as an alternative therapy to reduce stress levels in adolescents. Keywords: Self Disclousure; Stress; Adolescencts
GAMBARAN DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK USIA 48 -72 BULAN BERDASARKAN DDST Iin Nilawati
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i1.69

Abstract

DDST merupakan instrumen satu dari metode skrining untuk masalah kognitif dan perilaku pada anak pra sekolah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan anak berdasarkan DDST di Paud IT AULADUNA Kota Bengkulu. Metode dalam penelitian ini menggunakan diskriptif, teknik pengambilan sampling menggunakan stratified Random Sampling. Sampel penelitian ini adalah semua anak berusia 48 -72 bulan sebanyak 53 anak. Pengambilan data dilakukan melalui pengujian langsung terhadap anak yang bersangkutan melalui tes Denver II. Analisis data menggunakan Univariat dengan mencari distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian tugas perkembangan anak masing -masing sektor adalah motorik kasar menunjukkan hasil 81,1% normal, 15,1%Caution, dan 3,8% Advance. untuk motorik halus menunjukkan hasil 86,8% normal, 11,3% Caution, dan 1,9% Advance, untuk bahasa menunjukkan hasil 79,2% normal, 15,1%caution, 3,8% Advance, 1,9%delay, untuk personal sosial menunjukkan hasil 75,5% normal, 5,7% delay dan 18,9% caution. Jadi perkembangan anak usia 48-72 bulan di Paud IT AULADUNA Kota Bengkulu menunjukkan hasil normal 83,0% dansuspect 17,0%. Simpulan hasil penelitian ini adalah sektor yang paling mengalami keterlambatan perkembangan adalah sektor bahasa dan personal sosial sehingga disarankan bagi orang tua untuk melatih anak secara bertahap untuk mengembangkan komunikasi, memberikan stimulasi, mengajarkan anak mengenaikemandirian sejak usia dini, mengajarkan disiplin dan sopan santun agar tidak canggung dalam memasuki lingkungan yang baru.
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK SATU BULAN DENGAN TIGA BULAN Iin Nilawati
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v1i2.87

Abstract

Pemakaian metode kontrasepsi suntik di Indonesia cukup banyak diminati dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan akseptor kontraepsi suntik satu bulan dengan akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor yang telah memakai kontrasepsi suntik selama 1 tahun. Jenis penelitian adalah Deskriptif Comparative dengan pendekatan cross sectional Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, sampelnya sebanyak 60 orang. Data analisis univariat dan bivariat menggunakan Uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,000 < α (0,05), berarti ada perbedaan peningkatan berat badan akseptor kontrasepsi suntik satu bulan dengan akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan di BPM “Y” wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur tahun 2016. Diperlukan diet rendah kalori dan olahraga yang teratur bagi akseptor yang mengalami peningkatan berat badan yang berlebihan jika tidak berhasil dan peningkatan berat badan terus bertambah akibat nafsu makan meningkat pemakaian kontrasepsi suntik dihentikan dan dianjurkan pada akseptor untuk mengganti dengan kontrasepsi lainnya.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK Iin Nilawati; Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v5i1.160

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam pengendalian penduduk adalah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Alat kontrasepsi yang efektif menjadi pilihan terbanyak dari berbagai macam alat salah satunya adalah KB hormonal suntik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada hubungan usia dan paritas ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian Case Control. Metode pengambilan sampel total sampling dengan perbandingan 1 : 1 yaitu 86 : 86 dengan populasi seluruh akseptor yang tercatat dalam buku register KB di Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu Tahun 2016 yaitu dari bulan Januari sampai April 2016, menggunakan data sekunder yang diolah secara univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat menunjukan usia ibu pada kelompok kasus usia 20 – 35 tahun lebih dari setengah atau lebih besar yaitu 72,1 % menggunakan alat kontrasepsi dibanding ibu pada kelompok kontrol. Sedangkan paritas pada kelompok kasus, paritas multipara lebih besar yaitu 82,6 % dibanding pada kelompok control. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-square didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik (ρ = 0,739 > = 0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara antara paritas ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik (ρ = 0,022 < = 0,05). Petugas kesehatan hendaknya dapat memberikan konseling kepada peserta KB tentang jenis alat kontrasepsi yang tepat berdasarkan paritas atau usia Pasangan Usia Subur (PUS) dalam upaya menciptakan keluarga sehat dan sejahtera.
ASUHAN KEBIDANAN MASA KEHAMILAN, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KB PASCA SALIN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI PUNGGUNG Sari Widya Ningsih; Iin Nilawati; Yosie Puput Maharani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v5i2.180

Abstract

Asuhan kebidanan Continuity Of Care (COC) merupakan asuham kebidanan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan keluarga berencana sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, neonatus, nifas dan keluarga berencana di BPM R pada bulan November hingga April. Metode penulisan tugas akhir adalah studi kasus. Sasarannya adalah Ny. S usia 29 tahun, usia kehamilan 20 minggu hingga KB. Hasil dari studi kasus ini yaitu asuhan kehamilan telah dilakukan, terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yaitu tidak dilakukannya asuhan kehamilan dengan 14T, ibu mengalami gangguan rasa nyaman nyeri punggung dan diakhir kehamilan keluhan dapat teratasi dan tidak ditemukan adanya komplikasi. Asuhan kebidanan pada persalinan di temukan kesenjangan antara teori dan yaitu IMD yang dilakukan tidak sesuai dengan teori. Asuhan neonatus dan nifas berlangsung dengan normal tanpa ditemukannya komplikasi. Asuhan keluarga berencana telah dilakukan dan ibu memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan.Diharapkan juga untuk lahan praktik agar meningkatkan serta mengoptimalkan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dan Anak (KIA) pemeriksaan yang ditetapkan yakni dari 14 T sebanyak 9T yang sudah dilakukan dan 5T belum seharusnya dilakukan 14T agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah pada setiap ibu hamil, dilakukan mengisi partograf dimulai sejak kala 1 persalinan dan melalukan IMD segera setelah bayi lahir secara skin to skin.
Pengaruh Mengkonsumsi Abon Ikan Gabus untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Dita Selvianti; Iin Nilawati
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v6i1.262

Abstract

Luka Perenium merupakan salah satu kasus penyebab terjadinya infeksi, perdarahan dan pada umumnyaterjadi pada persalinan dengan trauma serta mengakibatkan hematoma dyspareunia. Salah satupenyembuhan luka perineum yaitu ikan gabus. Nutrisi yang di butuhkan untuk penyembuhan lukaperineum yaitu mengkonsumsi makanan yang serat akan protein. Protein di dapatkan pada makanan,daging dan ikan. Semua jenis ikan adalah sumber protein yang sangat baik. Ikan gabus diketahui sebagaiikan dengan kandungan gizi dan protein yang lebih banyak dari ikan jenis lain seperti ikan bandeng.Selain ikan bandeng, keunggulan ikan gabus mempunyai protein yang tinggi, kadar protein per 100gram ikan gabus setara dengan ikan bandeng. Ikan gabus mengandung albumin yang penting bagikesehatan sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Mengingat mahal dan tidakmudahnya untuk mendapatkan ikan gabus serta aroma yang amis sehinnga sulit untuk dikonsumsi,sekarang sudah dapat ditemukan pengolahan ikan gabus secara modern yaitu dengan abon ikan gabussehingga memudahkan untuk dikonsumsi dan lebih ekonomis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahuipengaruh mengkonsumsi abon ikan gabus terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental Nonequivalent Control Group. sampel 40 ibunifas yang akan mengkonsumsi abon ikan gabus yang diperoleh melalui purposive sampling.Pengumpulan data dengan cara observasi penyembuhan luka, menggunakan instrumen reeda scale.Analisis data dengan uji statistik uji mann witney. Rata –rata waktu penyembuhan luka kelompok kasus4,73 hari, , Sedangkan pada kelompok kontrol rata rata waktu penyembuhan luka 6,68 hari. Uji statisticmenggunakan independent simple T-Test diperoleh nilai ρ value =0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkanbahwa abon ikan gabus berpengaruh terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. judul,tujuan, metode, dan hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam 1 paragraf dengan spasi 1.
The influence of education packages on adequacy of breast milk and baby weight gains during the covid-19 pandemic Nur Elly; Demsa Simbolon; Iin Nilawati
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2021.9(3).214-223

Abstract

Background: The process of breastfeeding in the early days of a baby's life often fails due to a lack of breast milk production. Breastfeeding education is an effort that needs to be done to prevent and overcome breastfeeding failure. During the COVID-19 pandemic, education for pregnant and postpartum women is needed that can be done online. Objectives: The purpose of this study was to determine the effectiveness of the "Edu-ASI" package on the adequacy of breastfeeding and increasing infant weight in Bengkulu City. Methods:This study uses a quasi-experimental design with a post-test design with a control group. The population in this study were 3rd trimester pregnant women (with gestational age above 35 weeks who carried out ANC at BPM Bengkulu City followed by post partum on the fourteenth day. The number of samples was 15 people in the intervention group and 15 people in the control group obtained by consecutive sampling. In the intervention group, an education package was given with educational media tools through Edu_ASI in the form of 3 video parts containing the concept and how to breastfeed, then mentoring and post-test measurement of the adequacy of breastfeeding were carried out and 2 weeks after delivery the baby was weighed.In the control group only education was given by the midwife as education that is usually done by midwives. The adequacy of breast milk is measured based on indicators from the baby and the increase in baby weight by comparing the increase in birth weight with the baby's weight at the age of 2 weeks. Result: The analysis was carried out using the T test and man witney. control and case respondents. The Edu-ASI package was effective for breastfeeding adequacy with a P value of 0.007, and the Edu-ASI package was less effective in increasing the baby's weight gain which was measured 2 weeks after delivery with a p-value test of 0.671. Conclusions: The Edu-ASI package is expected to support the success of the Exclusive Breastfeeding program, especially during the COVID-19 pandemic.
Relationship Of Calcium Levels To Hypertension In Pregnancy Nur Elly; Erli Zainal; Iin Nilawati
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(3).232-238

Abstract

Pregnancy-induced hypertension often progresses to pre-eclampsia as one of the biggest contributors to maternal mortality. Mineral and nutritional factors have an important role in the etiology of pregnancy-induced hypertension, especially pre-eclampsia. A mineral factor associated with hypertension is calcium. This study attempts to analyze the relationship between calcium levels and the occurance of pregnancy-induced hypertension. A cross-sectional study design was used to measure or observe independent variables (calcium levels) and dependent variables (hypertension in pregnancy). The number of samples was 43 second-trimester pregnant women taken by consecutive sampling technique. This study used primary data by examining blood pressure and calcium levels contained in the blood serum of pregnant women. Univariate analysis results showed that 30% of pregnant women experienced pregnancy-induced hypertention, and 44% of pregnant women had insufficient calcium levels. The results of the bivariate analysis proved that there was a significant correlation between maternal blood calcium levels and the occurence of hypertension in second-trimester of pregnant women (p value 0,000).