Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Speaking Siswa SMA di Situbondo melalui Diskusi Kelompok Kecil pada Program Kampung Bahasa Nine Febrie Novitasari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.8581

Abstract

Speaking adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa Inggris yang penting untuk dikuasai utamanya di abad 21. Untuk memiliki keterampilan speaking yang baik, diperlukan strategi belajar yang sesuai. SMA Negeri 2 Situbondo, bekerja sama dengan Fakultas Sastra Universitas Abdurachman Saleh Situbond, membentuk program Kampung Bahasa (KABAS) yang ditujukan untuk membantu siswa-siswa SMA di Situbondo meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris khususnya keterampilan speaking. Metode yang dipilih untuk kegiatan ini adalah pendampingan rutin dengan menerapkan strategi kelompok diskusi kecil. Strategi ini diharapkan mampu membantu siswa-siswa peserta KABAS meningkatkan keterampilan speaking mereka. Setelah proses pendampingan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, terdapat peningkatan keterampilan speaking siswa. Peningkatan ini mencakup aspek isi, pengucapan, tata bahasa, intonasi, kosakata, dan kelancaran dalam berbicara. Peningkatan yang ada dihasilkan dari proses diskusi antar anggota kelompok. Strategi diskusi kelompok kecil terbukti efektif membantu siswa memberi masukan untuk memeprbaiki kualitas penampilan siswa saat praktik berbicara. Selain itu, strategi kelompok diskusi kecil juga melatih siswa berani berbicara dengan percaya diri, bertukar pendapat, dan menghargai orang lain. Namun, hasil ini akan lebih maksimal jika saat pemberian materi tutor memberikan contoh yang cukup dan sesuai dengan kemampuan siswa sehingga siswa memiliki pemahaman yang cukup tentang materi terkait sebelum praktik speaking.
The Beauty of Words in Maher Zain’s Selected Song Lyrics: A Study of Connotative Meaning Dwi Utari Novianingsih; Firqo Amelia; Nine Febrie Novitasari
ELLITE Vol 7, No 1 (2022): ELLITE: May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ellite.v7i1.7820

Abstract

There were so many connotative meaning could be found in Maher Zain’s song lyrics. This research gained the data through identifying the words or phrases on the lyrics in six Maher Zain’s songs and were analyzed based on Leech’s theory. The data were analyzed qualitatively, while the techniques of data collection are done by downloading the song and the lyrics, listening the song, reading the lyrics and watching the videos. Then, reducing the data, displaying the data, verifying the data and making the conclusion were done in analyzing the data. The result of the study described words/phrases containing types of connotative meaning. There were twenty-four data found in this research; sixteen data contained positive connotations, four data contained neutral connotations, and four data contained negative connotations. The researchers expected the next researchers to study the types of connotative meaning in other songs from Maher Zain in this album. The researchers also expected the next researchers to identify the types of connotations by using different relevant theory.
POLITENESS STRATEGIES USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE FILM ONWARD Muhammad Lukmanul Hakim; Nine Febrie Novitasari
Celtic : A Journal of Culture, English Language Teaching, Literature and Linguistics Vol. 9 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/celtic.v9i2.23436

Abstract

It is essential to pay attention to the use of politeness strategies in communication, especially if the speaker and listener come from different cultures. People and cultures have been successfully visualized by Disney Pixar in their films that often expose their audiences to different cultural backgrounds of their characters. This research aimed at analyzing the politeness strategies used by the main character in a Disney Pixar animated adventure film Onward. The data in this descriptive qualitative research were analyzed by using the theories of politeness strategies proposed by Brown and Levinson (1987). The results indicate that Ian Lightfoot, the main character, uses a lot of bald-on-record strategies in communicating. This is closely related to the theme of the film in which there are many scenes showing emergencies that require quick action and orders for the safety of the main characters. In addition to that, the most-frequent-used politeness strategies done does not necessarily imply emotional closeness between speakers. The linguistic choices made by the main character were affected by the socio-cultural aspects formed in his society. 
Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Menggunakan Smartphone bagi Guru MTs Nurul Huda Paowan Situbondo Nine Febrie Novitasari; David Nurfiqih
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.447 KB) | DOI: 10.30653/002.202271.29

Abstract

Training in Developing Instructional Videos for teachers at MTs Nurul Huda Paowan. During the pandemic, the learning process at MTS Nurul Huda experienced a decline in the quality of learning. This is because the learning system has changed from conventional to online. The limited online learning facilities owned by students make teachers at MTs Nurul Huda not optimal in carrying out learning. The use of learning media for online learning has never been carried out because teachers did not have a good understanding of teaching media and lack the skills to make instructional videos as appropriate teaching media during the pandemic. Therefore, we tried to offer solutions to overcome these problems by providing training on making learning videos using smartphones for MTS teachers Nurul Huda. The implementation of this activity was carried out for approximately a month with the following details: counseling, two training activities, and evaluation. This training utilized the Kinemaster application as an instructional video maker tool for teachers. The evaluation was carried out in two ways, with participants and with team members of the activity. The result of this activity is an increase in teachers' understanding of the importance of teaching media which is marked by their high interest and enthusiasm during the training. In addition, this activity also resulted in an increase in the quality and professionalism of teachers which was marked by the instructional videos they produced.
Pendampingan Menuju Sekolah Digital 3.0: Upaya Meningkatkan Literasi Digital dan Manajemen Terintegrasi di SMP Negeri Satap 4 Panarukan Nine Febrie Novitasari; Ahmad Yusuf Firdaus
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 7 No 2 (2023): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v7i2.3821

Abstract

Dengan banyaknya tantangan yang dimiliki dikarenakan statusnya sebagai sekolah satu atap, SMP Negeri Satap 4 Panarukan memiliki potensi untuk berkembang menjadi Sekolah Digital 3.0. Jika dilihat dari kesiapan infrastruktur dan SDMnya, sekolah ini sekarang berada di masa transisi antara Sekolah Digital 1.0 dan Sekolah Digital 2.0. Namun, permasalahan yang dimiliki adalah kurangnya literasi digital kebanyakan guru dan siswa di sana karena mereka tidak menggunakan fasilitas yang ada secara maksimal untuk proses kreatif pembelajaran. Akibatnya, ketersediaan fasilitas, potensi, dan kesempatan yang ada tidak termanfaatkan dengan maksimal dan membuat tidak adanya manejemen sekolah terintegrasi berbasis web. Untuk itu, tim pelaksana menawarkan solusi berupa pendampingan bagi SMP Negeri Satap 4 Panarukan untuk mengembangkan diri menjadi Sekolah Digital 3.0 agar kualitas pembelajaran di sekolah meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa akan ilmu yang semakin meningkat. Proses penerapan IPTEKS yang dilakukan berupa transfer knowledge tentang literasi digital dan sekolah digital dan penggunaan Google Workspace for Education sederhana yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pengembangan sistem informasi manajemen sekolah. Pelaksanaan PKM ini dilakukan dengan pendekatan transdisipliner, di mana tim pelaksana bertugas sebagai fasilitator dan mitra sebagai pelaku untuk mencapai perubahan. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan literasi guru dan siswa dari dimensi invidual dan lingkungan (environment) dan adanya manajemen sekolah terintegrasi berbasis web sehingga mampu mengantarkan SMP Negeri Satap 4 Panarukan menjadi Sekolah Digital 3.0.
Menanamkan Integritas Pada Anak-Anak Panti Asuhan Melalui Pengintegrasian Pembelajaran Bahasa Inggris Ahmad Yusuf Firdaus; Nine Febrie Novitasari
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 7 No 2 (2023): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v7i2.3820

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil dari kegiatan penagbdian kepada masyarakat yang bekerja sama dengan Panti Asuhan Tunas Melati di Pokaan, Situbondo. Dalam observasi awal, didaptkan informasi bahwa sejumlah besar anak asuh di panti tersebut memiliki rasa percaya diri yang rendah. Karena merupakan generasi masa depan bangsa, mereka perlu berkembang dan matang sebagai individu yang berintegritas untuk bersaing secara global. Untuk dapat bersaing dalam komunitas global, mereka memerlukan tingkat kesadaran sosial yang lebih tinggi, keterampilan dasar, dan kemampuan berbahasa Inggris yang cukup. Setelah berkonsultasi dengan mitra program, teridentifikasi bahwa tantangan utama yang mereka hadapi berkaitan dengan (a) kurangnya rasa percaya diri pada anak asuh di Panti Asuhan Tunas Melati dan (b) keterampilan berbahasa Inggris yang tidak memadai untuk interaksi sosial. Berdasarkan tinjauan atas masalah-masalah utama ini dan solusi yang diusulkan, pendekatan dalak kegiatan ini melibatkan penguatan integritas melalui pembelajaran bahasa Inggris, yang kemudian diintegrasikan ke dalam berbagai kegiatan. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bahwa anak asuh di Panti Asuhan Tunas Melati mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran sosial dan kompetensi sosial, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan. Demikian pula, kemampuan berbahasa Inggris mereka baru mencapai Level 1, karena kegiatan-kegiatan ini hanya sebagian dilaksanakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melaksanakan kegiatan lebih lanjut guna mencapai pencapaian keseluruhan yang diharapkan.
Investigating The Use of Illocutionary Acts Performed by Jenna Ortega in Some Interviews Nine Febrie Novitasari; Royatuz Ziama; Firqo Amelia
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 1 (2023): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i1.3867

Abstract

The purpose of this study is to identify the types and the functions of illocutionary acts performed by Jenna Ortega in several of her interviews. The data sources used in this descriptive qualitative research are several videos of Jenna Ortega's interviews in 2022 on YouTube. This study uses the theory of Searle (1969) to determine the types of illocutionary act and Yule's theory (1996) to determine the functions of the illocutionary act performed. The results of this study indicate that there are three types of illocutionary acts performed by Jenna Ortega in some of her interviews, they are: assertive, commissive, and expressive. In this study, it was found that assertive was the most frequently used type of illocutionary act and conveying information as the most frequently appeared function of illocutionary act in some of Jenna Ortega's interviews in 2022.