Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Violence and Post-Traumatic Stress Disorder in Hannah Kent's Burial Rites Fadilah Wipi; Ferdinal
Andalas International Journal of Socio-Humanities Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.309 KB) | DOI: 10.25077/aijosh.v4i1.30

Abstract

Many fields of study, including literary studies, pay a serious attention on the connection between violence and trauma. Responding to such an attention, this article aims to investigate some issues of violence and post-traumatic stress disorder represented in the novel Burial Rites by Hannah Kent. The writing is based on library research. This descriptive-qualitative study applies psychoanalysis theory by Sigmund Freud to analyze the representation of violence and post-traumatic stress disorder in the novel. The findings show that Kent, through Burial Rites, illustrates that the impacts of violence on someone can be both physical and psychological. Kent demonstrates a relationship between violence and post-traumatic stress disorder in the story. It depicts that the violence a person has experienced in life, whether physical or psychological, can cause a mental disorder called post-traumatic stress disorder. The illness can make the sufferers regularly experience fear, nightmares, anxiety, and other things that disturb their mind and soul.
HIBRIDITAS PADA NYAYIAN RAKYAT LANCANG KOCIK SUKU SAKAI DI DESA PETANI KABUPATEN BENGKALIS Listi Mora Rangkuti; Khairil Anwar; Ferdinal Ferdinal
Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/majis.3.1.48.2021

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menemukan hibriditas budaya pada nyanyian rakyat Lancang Kocik di tengah-tengah masyarakat suku Sakai di Desa Petani, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Analisis pada tulisan ini dilakukan dengan cara deskriptif dengan menjadikan teks nyanyian rakyat Lancang Kocik sebagai objek kajian serta mengamati konteks yang membangun setiap elemen budaya masyarakat pemilik nyanyian rakyat ini. Metode penelitian dilakukan dengan cara menentukan dan mengobservasi Desa Petani sebagai latar nyanyian rakyat Lancang Kocik, selanjutnya melakukan wawancara mendalam kepada narasumber, serta mengumpulkan data, lalu mengolahnya, sehingga dihasilkan kesimpulan bahwa hibriditas dalam nyanyian rakyat Lancang Kocik telah menghasilkan makna dan identitas baru.
“JEJAK” EKOLOGI PADA NYANYIAN RAKYAT LANCANG KOCIK SUKU SAKAI DI DESA PETANI KABUPATEN BENGKALIS Listi Mora Rangkuti; Khairil Anwar; Ferdinal Ferdinal
Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/majis.4.1.68.2022

Abstract

Artikel ini membahas “jejak” ekologi dalam Nyanyian Rakyat Lancang Kocik (NRLK) suku Sakai di Desa Petani Kabupaten Bengkalis sebagai sebuah penuturan sastra lisan. NRLK ditinjau dari aspek teks dan konteksnya memiliki persoalan-persoalan yang berkenaan dengan ekologi.  Tujuan dari kajian Artikel ini untuk menguraikan representasi alam, representasi penutur, mengungkap tanda-tanda alegori, tanda-tanda komunikasi ironis, serta melihat pesan moral dalam NRLK sehingga dihasilkan makna mendalam mengenai ekologi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi melalui teori hipersemiotika Yasraf Amir Piliang. Kajian ini menjadi sarana untuk mewujudkan kelestarian ekologi melalui sastra lisan milik suku Sakai . 
Rural Life in "Adventures of Huckleberry Finn" by Mark Twain Nadia Hulwa; Ferdinal Ferdinal
Vivid: Journal of Language and Literature Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : English Department, Faculty of Humanities, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/vj.11.2.86-91.2022

Abstract

This research studies rural life as the setting in Mark Twain’s masterpiece, Adventures of Huckleberry Finn. This research investigates rural life employed by Mark Twain as the setting in the novel. Besides, it highlights the kinds of rural settings intertwined in the story. Finally, this research also investigates how far the settings function to deliver the theme of the novel. In analyzing the work, the study applies a formalist approach that focuses on the text’s intrinsic elements, in this case, the settings. It also utilizes the qualitative method and library research as the method of the study. Finally, it is found that the settings of place are the most dominant setting that carries the novel’s rural aspect compared to the time and social settings. Mississippi River and the villages as the settings of place also play an essential role in delivering one of the story’s themes, the conflict between natural life and civilized life.
Penampil dan Khalayak dalam Pertunjukan Sastra Lisan Bagurau Saluang Dendang Klasik di Kecamatan Lima Kaum Sufi Anugrah; Ferdinal Ferdinal; Sudarmoko Sudarmoko
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i1.16329

Abstract

Performers and Audiences in The Classical Bagurau Saluang Dendang Oral Literary Performance at The District of Lima KaumABSTRAKDalam perkembangannya pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang dikolaborasikan dengan kesenian modern. Sehingga memunculkan berbagai genre seperti saluang dangdut, saluang remix, saluang orgen, dan saluang joget. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan penampil dan khalayak dalam pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik. Data pada artikel ini dikumpulkan dengan metode wawancara dan perekaman. Untuk pembahasannya digunakan strategi pembacaan dekonstruksi Derida. Artikel ini menyimpulkan bahwa penampil dan khalayak berkolaborasi dalam mengemas pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik. Bentuk penampil dalam pertunjukan ini terdiri dari beberapa unsur yaitu;  juru mudi, tukang dendang, dan tukang saluang. Ketiganya memiliki peran yang sama dalam menciptakan teks dan membangun suasana pertunjukan. Sementara, khalayak merupakan masyarakat penikmat atau penonton sastra lisan bagurau yang juga memiliki peran dalam membangun suasana dan menciptakan teks dalam pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik.Kata kunci: Sastra Lisan, Bagurau, Saluang Dendang Klasik, Penampil, Khalayak, DekonstruksiABSTRACTIn its development, the performance of the Bagurau Saluang Dendang oral literature is collaborated with modern art. It leads to various genres such as Saluang Dangdut, Saluang Remix, Saluang Orgen, and Saluang Joget. It aims to describe the involvement of performers and spectators in the classical performance of bagurau saluang dendang oral literature. It collected data with interview and recording methods. For the discussion, Derida's deconstruction reading strategy is used. It concludes that actors and audiences are experts in packaging the classical performances of bagurau saluang dendang oral literature. The form of performers in this show consists of several elements, namely; helmsman, chanter, and saluang handyman. All three have the same role in creating the text and building the atmosphere of the show. While the audience is the connoisseurs or spectators of bagurau oral literature who also play a role in building the atmosphere and creating texts in the classical Bagurau Saluang Dendang oral literature performance.Keyword: Oral Literary, Bagurau Saluang Dendang Klasik,  Performers, Audiences, Deconstruction
Dissemination of the Existence of the Cave as a Geotourism and Science Study Center Siti Zulaikah; Hari Wisodo; Yoyok Adisetyo Laksono; Cahyo Aji Hapsoro; Hamdi Rifai; Ferdinal Ferdinal; Dini Fitriani; Anis Nurullaili; Muhammad Fathur Rouf Hasan
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i1.12407

Abstract

Keberadaan gua umumnya hanya dimanfaatkan sebagai tempat wisata biasa atau bahkan belum dikembangkan menjadi obyek wisata. Dalam kajian ini, keberadaan gua tidak hanya dikembangkan sebagai tempat wisata biasa, namun dimanfaatkan sebagai wisata edukasi dan Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan. Kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi pengembangan fungsi Gua Lowo, Watulimo, Trenggalek sebagai Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi yang bekerjasama dengan mitra Pemda Kecamatan Watulimo, Trenggalek yang diikuti oleh 30 peserta. Proses evaluasi dilakukan dengan instrumen kuisioner dan Focus Group Discussion. Kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi: pembuatan poster, buku perfectus, serta video yang berisi hasil penelitian sebelumnya, seperti peran gua dalam merekam perubahan iklim dan lingkungan dimasa lampau, perubahan arah medan magnet bumi, serta kejadian gempa dimasa lampau. Hasil kuesioner menunjukkan rata-rata 90% persen responden menyatakan sangat setuju karena mendapatkan pengetahuan baru, sehingga perlu mendapatkan pelatihan lanjutan untuk pemandu wisata profesional. Hasil pengabdian masyarakat ini dapat digunakan sebagai role model bagi pengembangan wisata gua di Indonesia.
Study of Physics Concepts in Cave Exploration Activities to Develop Physics Edupark Digital Book for Senior High School Students Pratiwi Ineke Anwar; Hamdi Rifai; Ferdinal Ferdinal; Siti Zulaikah; Husna Husna; Tessa Destia Putri Lisa; Dini Fitriani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3408

Abstract

Even though the concept of physics is very important in daily activities, the cave exploration activities (caver and or cave tourists) are not based on of physics concepts. In addition, the teachers do not realize that through caves and it exploration activities can be used to learn the physics concepts. This research aims to study the physics concepts in caving activities where it used to develop of physics edupark digital books for senior high school students. This is preliminary research that part of research and development method by using the Plomp model where the study consists of teacher, student, and material potential analysis. This study has been resulting that many concepts while cave exploration activities. It can be used to lean the physics concepts then developing an Edupark physics digital enrichment book as a demand of the Merdeka’s Curriculum. The learning activities growth from the abilities of students who emphasize contextual learning where the students building meaningful understanding through learning and optimizing technology in learning
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG UNTUK MENINGKATKAN KONDISI PEKONOMIAN MASYARAKAT NAGARI KAMBANG BARAT Mayke Cartika; Ferdinal Ferdinal; Oktavianus Oktavianus
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.7.1.1-6.2023

Abstract

Pelatihan pembuatan bioetanol dari limbah kulit pisang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar alternatif. Masyarakat di berbagai tempat mengolah pisang menjadi aneka jenis makanan. Namun kulit pisang mereka buang sebagai limbah. Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang energi terbarukan dan praktek pembuatan energi dari kulit pisang terhadap sejumlah anggota masyarakat Nagari Kambang Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Dari pelatihan ini, masyarakat Nagari Kambang Barat dapat memanfaatkan limbah kulit pisang untuk diolah menjadi bioetanol secara maksimal. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa mereka menganggap kegiatan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai limbah kulit pisang. Mereka bisa membuat bioetanol dari limbah kulit pisang yang ada di sekitar mereka. Kata kunci: energi alternatif, bioetanol, limbah kulit pisang, Nagari Kambang Barat ABSTRACTThe use of waste banana peels into bioethanol is carried out to meet the community's need for fuel as an alternative fuel for the people of Nagari Kambang Barat, West Sumatra. The comminity processed bananas into various types of food, but banana peels are thrown away without further processing. This community service activity aims to help people gain knowledge about alternative energy. This service is in the form of socializing renewable energy and then continuing with the practice of making energy from banana peels to a number of community members. The target to be achieved is that the people of Nagari Kambang Barat can make maximum use of banana peel waste. The results obtained indicate that the community considers this activity useful and increases their knowledge and can change people's mindset about banana peel waste. They could make bioethanol from banana peel waste around their homes. Keywords: alternative energy, bioethanol, banana peel waste, Nagari Kambang Barat
Reader’s Responses of the Colonized Land in Heart of Darkness by Joseph Conrad Sonya Suciati Bedihardjo; Ferdinal Ferdinal
Linguistika Kultura Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.11.1.46-58.2022

Abstract

This study discusses colonialism in Africa in Joseph Conrad's Heart of Darkness. It aims to study readers' responses regarding colonialism in the novella. The research uses a reader's response approach applying David Bleich's theory and the postcolonial theory of literary criticism of Edward Said. The methods of collecting data include spreading questionnaires to local officials and library research. The investigation also uses thematic analysis, which identifies, analyzes, and interprets patterns of the data collected from the respondents. This research reveals that everyone has their own opinion and broad view of colonialism. In the readers' responses to Heart of Darkness, the readers show that they are against colonialism and judge this work as a work that describes colonialism.
Reader’s Responses of the Colonized Land in Heart of Darkness by Joseph Conrad Sonya Suciati Bedihardjo; Ferdinal Ferdinal
Linguistika Kultura Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.11.1.46-58.2022

Abstract

This study discusses colonialism in Africa in Joseph Conrad's Heart of Darkness. It aims to study readers' responses regarding colonialism in the novella. The research uses a reader's response approach applying David Bleich's theory and the postcolonial theory of literary criticism of Edward Said. The methods of collecting data include spreading questionnaires to local officials and library research. The investigation also uses thematic analysis, which identifies, analyzes, and interprets patterns of the data collected from the respondents. This research reveals that everyone has their own opinion and broad view of colonialism. In the readers' responses to Heart of Darkness, the readers show that they are against colonialism and judge this work as a work that describes colonialism.