Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Agroteknologi pada Mata Kuliah Botani Vonnisye ,; Willy Yavet Tandirerung
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.549 KB) | DOI: 10.51336/cb.v2i1.167

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa agroteknologi pada mata kuliah botani.Penelitiandilaksanakan di kampus 2 Universitas Kristen Indonesia Toraja pada program studi Agroteknologi.Penelitian menggunakan metode expost facto.Data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan sudah lewat untuk menjelaskan akibat pada saat ini.Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari pengisian kuisioner oleh responden. Responden penelitian adalah mahasiswa Agroteknologi sebanyak 100 orang. Kuisioner yang telah diisi kemudian diolah pada program pengolahan data, SPSS. Analisis data menggunakan analisis faktor. Dari hasil penelitian ini disimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa agroteknologi adalah faktor dosen dan fasilitas perkuliahan, faktor intrinsik, faktor orang tua dan desain ruang, faktor teman sebaya, faktor pujian/hukuman, faktor kegiatan praktikum, faktor materi perkuliahan, faktor pemahaman mahasiswa, faktor kondisi ruang kuliah, dan faktor laboratorium.
Teknik Sterilisasi Eksplan Talas Lokal Toraja Bite (Colocasia esculenta) dengan Teknik In Vitro Afra Andre Pasanda; Vonnisye Marthinus; Willy Yavet Tandirerung
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 25, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v25i2.11765

Abstract

Talas sebagai salah satu tanaman pangan alternatif di Indonesia, seharusnya mendapatkan perhatian dalam teknik budidayanya. Perbanyakan talas dapat dilakukan secara vegetatif dengan memanfaatkan teknologi, yakni melalui metode kultur in vitro. Metode kultur in vitro dilakukan untuk menghasilkan bibit talas lokal Toraja Bite dalam jumlah yang banyak, bebas dari hama dan penyakit. Keberhasilan kultur in vitro talas sangat dipengaruhi oleh teknik sterilisasi. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui teknik sterilisasi eksplan talas yang tepat dalam teknik in vitro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2022 di Laboratorium Pertanian Universitas Kristen Indonesia Toraja. Adapun parameter pengamatan adalah persentase kontaminasi eksplan, pencoklatan, dan persentase eksplan yang tumbuh. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian fungisida dithane (2,5 g/l, 5 g/l, 7,5 g/l) dan antracol (2,5 g/l, 5 g/l, 7,5 g/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan fungisida Dithane 7,5 gr/l mampu menurunkan persentase kontaminasi eksplan, sedangkan fungisida dithane 2,5 g/l mampu menurunkan persentase pencoklatan dan meningkatkan persentase eksplan yang tumbuh. Jadi direkomendasikan untuk menggunakan fungisida dithane 2,5 g/l dalam teknik sterilisasi talas lokal Toraja Bite karena dosis ini tidak menyebabkan kerusakan jaringan yang menyebabkan pencoklatan sehingga meningkatkan persentase eksplan yang tumbuh.
ARRANGEMENT OF NATURAL DESTINATIONS TO INCREASE THE NUMBER OF TOURISTS IN LEMBANG BUNTU DATU, MENGKENDEK DISTRICT, TANA TORAJA: PENATAAN DESTINASI ALAM GUNA MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN DI LEMBANG BUNTU DATU KECAMATAN MENGKENDEK, TANA TORAJA Yohanis Lotong Ta’dung; Marinus Ronal; Jens Batara Marewa; Willy Yavet Tandirerung; Adewidar Marano Pata’dungan
Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development Vol. 2 No. 3 (2022): Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Developme
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ijecsed.v2i3.86

Abstract

Lembang Buntudatu is a lembang located in the Menkendek sub-district, Tana Toraja district. Therefore, the purpose of this activity is to identify the potential of the Buntu Datu Pine Forest Tourism Area based on the tourist attractions it has, and to explain the arrangement of the Buntu Datu Pine Forest Tourism Area according to its potential. The implementation method used in the activity of preparing a tourism area management plan in Lembang Buntu Datu, Mengkendek Tana Toraja District, namely the Forum Group Discussion (FGD) with the community and the management of the Buntudatu Natural Tourism Lembang, and holding workshops.The results of the discussion in this activity are developing professionalism and management patterns of Buntudatu natural tourism objects that are ready to support natural tourism activities and are able to utilize the potential of natural tourism objects in a sustainable manner. Aspects of Facilities and Infrastructure which have two sides of interest, namely (1) a tool to meet the needs of natural tourism, (2) as a control in order to maintain environmental balance, the construction of facilities and infrastructure can increase the carrying capacity so that utilization efforts can be carried out optimally
IMPLEMENTASI TUGAS PROYEK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KETERAMPILAN KERJA MAHASISWA Vonnisye Marthinus; Adewidar Marano Pata'dungan; Berlian Zetikarya Haryati; Willy Yavet Tandirerung; Jens Batara Marewa
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 7 No 1 (2022): Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7, Nomor 1, April 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v7n1.p24-30

Abstract

Dunia kerja menuntut seseorang untuk tidak sekedar tahu tetapi harus memiliki keterampilan yang dapat diandalkan. Keterampilan yang dimaksud merupakan keterampilan kerja pada umumnya, seperti keterampilan kolaborasi, keterampilan berkomunikasi, dan kreativitas. Akan tetapi, keterampilan tersebut masih kurang dimiliki oleh mahasiswa yang akan jadi lulusan yang siap kerja. Oleh karena itu, untuk melatih mahasiswa sehingga memiliki keterampilan tersebut, maka perlu pembiasaan melalui pemberian tugas proyek. Melalui tugas proyek, mahasiswa akan bekerjasama dalam kelompok sehingga mereka akan terbiasa untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi dalam tim, dan menumbuhkan kreativitasnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan tugas proyek dalam belajar sehingga dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas mahasiswa. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan menggunakan desain Nonequivalent Post Test Only Control Group Design. Penelitian menggunakan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas mahasiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan tugas proyek dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan kreativitas mahasiswa. Sedangkan untuk keterampilan kolaborasi, menunjukkan tidak ada pengaruh penerapan tugas proyek. Kata Kunci: tugas proyek, keterampilan kerja, kolaborasi, komunikasi, kreativitas.
IMPLEMENTASI TUGAS PROYEK DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KETERAMPILAN KERJA MAHASISWA Vonnisye Marthinus; Adewidar Marano Pata'dungan; Berlian Zetikarya Haryati; Willy Yavet Tandirerung; Jens Batara Marewa
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 7 No 1 (2022): Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7, Nomor 1, April 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v7n1.p24-30

Abstract

Dunia kerja menuntut seseorang untuk tidak sekedar tahu tetapi harus memiliki keterampilan yang dapat diandalkan. Keterampilan yang dimaksud merupakan keterampilan kerja pada umumnya, seperti keterampilan kolaborasi, keterampilan berkomunikasi, dan kreativitas. Akan tetapi, keterampilan tersebut masih kurang dimiliki oleh mahasiswa yang akan jadi lulusan yang siap kerja. Oleh karena itu, untuk melatih mahasiswa sehingga memiliki keterampilan tersebut, maka perlu pembiasaan melalui pemberian tugas proyek. Melalui tugas proyek, mahasiswa akan bekerjasama dalam kelompok sehingga mereka akan terbiasa untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi dalam tim, dan menumbuhkan kreativitasnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan tugas proyek dalam belajar sehingga dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas mahasiswa. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan menggunakan desain Nonequivalent Post Test Only Control Group Design. Penelitian menggunakan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas mahasiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan tugas proyek dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan kreativitas mahasiswa. Sedangkan untuk keterampilan kolaborasi, menunjukkan tidak ada pengaruh penerapan tugas proyek. Kata Kunci: tugas proyek, keterampilan kerja, kolaborasi, komunikasi, kreativitas.
THE EFFECT OF MACROECONOMIC VARIABLES ON THE COMBINED STOCK INDEX IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE Marinus Ronal; Jens Batara Marewa; Willy Yavet Tandirerung
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023 Periode Januari - Maret
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the correlation of Macroeconomic variables such as Inflation, Interest Rates, Exchange Rate, Money Supply and Gross Domestic Product with the Composite Stock Price Index registered on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The analytical approach used is the classical assumption test, multiple linear regression, and hypothesis testing. The population in this study is the non-sectoral stock index on the Indonesia Stock Exchange and the sample in this study is the composite stock price index. The results of the study found that inflation (X1) and the money supply (X4) were positively correlated but not significant and interest rates (X2) were negatively correlated but not significantly related to the Composite Stock Price Index (Y). There is also the exchange rate (X3) which has a negative and significant effect and Gross Domestic Product (X5) which has a positive and significant effect on the Composite Stock Price Index (Y). The results of the study using the Coefficient of Determination method have a value of 0.832 or 83.2% which indicates a strong relationship between the macroeconomic variables and the Jakarta Composite Index.
Pendampingan Program Rumah Bibit Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Lembang Sa’dan Ulusalu, Toraja Utara Vonnisye Marthinus; Berlian Zetikarya Haryati; Dwi Prasetyawati Thana; Adewidar Marano Pata'dungan; Ernytha Galla; Willy Yavet Tandirerung; Jens Batara Marewa
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i1.9701

Abstract

The neighborhood benefits greatly from the nursery program. The established program seeks to educate the general public about the construction and use of seedling houses. The seed bank offers the community assistance in preparing the vegetable seeds that are required by the community. implementation of the service program starting on July 12, 2022, for one month. Through observational methods, interviews, demonstrations, empowerment activities (counseling, training, mentoring, and building seedling houses), and assessment, data were gathered. The population of Lembang Sa'dan Ulusalu, Sa'dan District, and North Toraja Regency is the program's target audience. The extension of the seedling house program and nursery techniques to the community constitutes the first stage of empowerment activities. The second stage involves instruction and support in the production of growth regulators and organic fertilizers; the third involves the building of seed houses; and the fourth involves nursery support. The community is very passionate and supportive of this activity, as indicated by the improvement in community knowledge and abilities. They are also getting ready to start nursery activities regularly again.Keywords: Mentoring; nursery program; knowledge; abilities
Ethnobotanical Study In The Traditional Mangrara Banua Ceremony Of Tongkonan Toraja Willy Yavet Tandirerung; Adewidar Marano Pata’dungan; Berlian Zetikarya Haryati; Vonnisye Vonnisye
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 13 No. 02 (2023): Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains , Edition September  2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the traditional rituals performed by the Toraja community, the Mangrara Banua ceremonial, involves the use of plants. The Tongkonan House, the Toraja tribe's traditional house, holds an annual celebration of thankfulness known as the Banua Mangrara. The goal of this ethnobotany study is to identify the kinds of plants that the Toraja people employ in their Banua Mangrara rite. The Mangrara Banua Tongkonan Randan Aya' Bebo's, the Northern Sangalla District, and the Banua Tungkonan Tok Serrek, Maruang Batu Rongko, Sopai District were the locations of the research from November 2022 to April 2023. Observations, interviews, and documentation are used to gather data. Purposive sampling and snowball sampling are used to choose respondents. Utilizing qualitative descriptive analysis, the data was examined. According to research, the Mangrara Banua Tongkonan ceremony of the Toraja tribe uses 23 species of plants from 15 families that are significant. Different roles for these plant species are played during the course of traditional ceremonies. The organs of plants that are most commonly used in this traditional ceremony are the leaves and stems, while certain species also use the fruit and umbilia. The plants used in these traditional ceremonies cannot be changed because they are an ancestor's tradition. Therefore, in an effort to protect the plants, the Toraja community is pursuing planting operations in the fields surrounding Tongkonan houses and gardens.