Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluation of Plant-based Pesticide containing Neem Extract (Azadirachta sp.) to Control Anthracnose Growth in Chili Fruits Yashanti Berlinda Paradisa; Wahyuni; Enung Sri Mulyaningsih; Ambar Yuswi Perdani; Arief Heru Prianto
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 16 No. 3 (2020)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.16.3.112-122

Abstract

Cabai merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Antraknosa merupakan salah satu penyakit utama dalam budi daya cabai. Kehilangan hasil akibat antraknosa mencapai 35%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas pestisida nabati dengan bahan utama ekstrak mimba dalam mengendalikan antraknosa pada cabai. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI. Pengujian in vitro dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang diulang 4 kali dengan faktor pertama ialah cendawan Colletotrichum acutatum dan Colletotrichum gloeosporioides; faktor kedua ialah pestisida nabati dengan bahan aktif mimba (Agr I dan Agr II); serta faktor ketiga berupa 6 taraf perlakuan konsentrasi pestisida (0%, 0.5%, 1%, 2%. 3%, 4%, dan 5%). Pada pengujian in vivo dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama ialah cabai besar dan cabai keriting; faktor kedua ialah C. acutatum dan C. gloeosporioides; dan faktor ketiga ialah 4 taraf konsentrasi pestisida Agr I (0%, 5%, 10, dan 15%). Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pestisida nabati Agr I dan Agr II dapat menghambat pertumbuhan cendawan secara in vitro dan Agr I lebih potensial untuk mengendalikan Colletotrichum spp. Namun pestisida nabati Agr I tidak mampu mengendalikan patogen yang telah berada di dalam jaringan tanaman.
ANALISIS KERAGAMAN JAMBU AIR (Syzygium sp.) KOLEKSI KEBUN PLASMA NUTFAH CIBINONG BERDASARKAN MORFOLOGI DAN RAPD (Diversity Analysis of Syzygium sp. from Cibinong Germplasm Garden Based on Morphology and RAPD) Yuliana Galih Dyan Anggraheni; Eko Binnaryo Mei Adi; Heru Wibowo; Enung Sri Mulyaningsih
Biopropal Industri Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1739.774 KB) | DOI: 10.36974/jbi.v10i2.5248

Abstract

The high number of Syzygium diversity, especially water apple is caused by crossing pollination that occurred both naturally or by human actions. This research aimed to study morphology and genetic diversity of water apple in Cibinong Germplasm Garden. Five water apples were observed for their morphological andseven for their genetic diversity. Morphological analysis was done through observing the leaves and flower characters while genetic character using Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) primers. Data were analyzed using SPSS, XLSTAT, NTSYS-pc version 2.2 and Power marker software. The results showed that based on morphological observation, there were three groups, namely Cincalo merah, Semarang merah, Semarang hijau (I), Jambu air lokal (II) and Sigondrong (III). Based on principal component analysis, stem color near the leaf, leaf bones arrangement and based color of filament became the most characters that contributed to diversity. Genetic analysis using 14 RAPD primers showed three groups, namely Citra (I), Jambu air lokal (II), Semarang hijau, Merah delima, Sigondrong, Semarang merah and Cincalo merah (III). The average number of bands 5,79 and polymorphic bands 4,36 with the mean percentage of polymorphism 72,76%. Four RAPD primers, OPA-5, OPA-9, OPA-17 and OPA-18 provided high Polymorphic Information Content (PIC) value around 0,7.Keywords: PCA value, Phylogenetic tree, PIC value, RAPD primer, water appleABSTRAKTingginya keragaman Syzygium, khususnya jambu air disebabkan oleh penyerbukan silang, baik yang terjadi secara alami maupun akibat perbuatan manusia. Ketersediaan informasi keragaman jambu air koleksi Kebun Plasma Nutfah (KPN)  Tanaman Cibinong sampai saat ini belum ada dan belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari keragaman morfologi dan genetik tanaman jambu air koleksi KPN Cibinong.Lima jambu air koleksi KPN diamati keragaman morfologinya dan tujuh jambu air koleksi KPN diamati genetiknya.Analisis morfologi dilakukan dengan pengamatan pada karakter daun dan bunga, sedangkan analisis genetik menggunakan primerRandom Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS, XLSTAT, NTSYS-pc versi 2.2 dan Power Marker. Hasil pengamatan morfologi pada lima jambu air diperoleh tiga kelompok yaitu Cincalo merah, Semarang merah, Semarang hijau (I), Jambu air lokal (II) dan Sigondrong (III). Berdasarkan analisis komponen utama, warna batang dekat daun, susunan tulang daun dan warna pangkal tangkai sari menjadi karakter yang paling berkontribusi dalam keragaman. Sementara hasil analisis genetik pada tujuh jambu air menggunakan 14 primer RAPD dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Citra (I), Jambu air lokal (II), Semarang hijau, Merah delima, Sigondrong, Semarang merah dan Cincalo merah (III). Rerata jumlah pita sebanyak 5,79 dan rerata polimorfis pita 4,36 dengan rerata persentase polimorfisme sebesar 72,76%. Empat primer RAPD yaitu OPA-5, OPA-9, OPA-17 dan OPA-18 memberikan nilai Polymorphic Information Content (PIC) yang tinggi sebesar 0,7. Analisis morfologi dan genetik dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perakitan varietas unggul dan konservasi tanaman jambu air di KPN Cibinong.Kata kunci: jambu air, nilai PCA, nilai PIC, pohon filogenetik, primer RAPD
PEWARISAN GEN PENANDA HPT(HYGROMYCINE PHOSPHOTRANSFERASE) BERDASARKAN ANALISIS PCR DAN EKSPRESINYA PADA POPULASI PADI TRANSFORMAN MENGOVEREKSPRESIKAN GEN HD ZIP OSHOX-6 Enung Sri Mulyaningsih; Hajrial Aswidinnoor; Didy Sopandie; Pieter BF OuwerkerV; Inez Hortense Slamet Loedin
BERITA BIOLOGI Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v10i1.2051

Abstract

First generation (TO) transgenic plants do not always segregate their transgenes in a Mendellian segregation pattern. Moreover,instability of heterologous gene expression was often observed in transgenic plants. This phenomenon is often called gene silencing. Gene silencing could happen on different level of gene expression, notably at transcriptional or post-transcriptional level.The purpose of this research was to identify the transgene segregation pattern of a marker gene (hpt) as well as the introduced- regulator gene (OsLEA-oshox6) in second generation (Tl) transgenic rice plants.Gene segregation (hpt) analysis was carried out using PCR method. Gene expression analysis was done by hygromycin antibiotic resistant test of leaf samples.Analysis was carried out on 17 lines of Tl transgenic rice plants from Batutegi and Kasalath cultivars.Mendellian segregation pattern of 3:1 was revealed for all lines based on PCR analysis. Gene expression analysis showed almost all lines was segregated in a Mendellian fashion except for Tl-BT III 2C line. Less transgenic plants that expressed the hpt gene were suggested due to gene silencing effects.It was suggested to happen at transcriptional level.
SELEKSI VARIETAS PADI HASIL PERSILANGAN MELALUI KEGIATAN PARTICIPATORY PLANT BREEDING (PPB) Puspita Deswina; Eko Binaryo Mei Adi; Enung Sri Mulyaningsih
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 22, No 1 (2020): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.195 KB) | DOI: 10.30595/agritech.v22i1.5081

Abstract

  
Evaluasi 36 Genotipe Padi Gogo Terhadap Cekaman Biotik Dan Abiotik Pada Enam Lokasi Berbeda: Evaluasi 36 Genotipe Padi Gogo Terhadap Cekaman Biotik Dan Abiotik Pada Enam Lokasi Berbeda Yashanti Berlinda Paradisa; Sri Indrayani; Heru Wibowo; Ambar Yuswi Perdani; Dody Priadi; Puspita Deswina; Eko Binnaryo Mei Adi; Enung Sri Mulyaningsih; Yuli Sulistyowati; Yuliana Galih Dyan Anggraheni; Fiqolbi Nuro
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 1 (2022): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v6i1.286

Abstract

Biotic and abiotic stress during cultivation is one of the challenges in increasing upland rice production. Stress can be mild to severe, potentially reducing yield. Knowing the ability of plants to adapt to stressful environments from the start is essential information in the assembly of new high-yielding varieties. This study aims to determine stress in 36 upland rice lines and the adaptability of several upland rice lines to environmental stress. The genetic material used was 36 upland rice lines and two comparison varieties with four replications. The line is planted in Lampung, DI. Yogyakarta and East Java, two locations each. That area has different soil types and elevations. Data were analyzed descriptively and tabulated. In addition, the average scoring of biotic and abiotic stress for each location was calculated. The results showed that biotic stresses found in the plantations were Leaf Blast, Neck Blast, Bacterial Leaf Blight, Brown Spot, Red Striped, Rats, Birds, Rice Leaf Roller, and Stem Borer. Meanwhile, the abiotic stresses found were drought and salinity. From 36 tested lines, it showed that G26 was resistant to biotic stress caused by pests and diseases, G29 was drought-tolerant, and G6 was salinity tolerant.
PREFERENSI PETANI TERHADAP 15 GALUR PADI GOGO DITABALONG-KALIMANTAN SELATAN Ambar Yuswi Perdani; Enung Sri Mulyaningsih; Yuli Sulistyowati; Suherman Suherman; Irwan Sanjaya; Muhammad Prastyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.941 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3691

Abstract

Upaya menghasilkan suatu varietas unggul baru tanaman padi, sudah selayaknya melibatkan calon pengguna seperti petani.  Selera petani atau masyarakat   di setiap daerah terhadap suatu varietas dapat berbeda bergantung pada pola konsumsi, budaya  dan lingkungan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi petani terhadap 15 galur harapan padi gogo toleran aluminium. Pengumpulan data dilakukan di Desa Bintang Ara, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Sebanyak 30 responden petani menilai penampilan galur padi gogo pada fase menjelang panen.  Pengamatan dilakukan secara visual terhadap karakter agronomis yang tampak.  Sejumlah 15 galur harapan padi gogo ditanam pada petak berukuran 1 m x 5 m dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm tanpa rancangan percobaan. Selama proses penanaman terdapat sejumlah kendala antara lain tingkat kesuburan tanah rendah dan serangan hama penyakit tanaman. Namun kendala ini tidak mengganggu produksi dan pengamatan.  Hasil penjajakan preferensi petani Bintang Ara terpilih 5 nomor galur harapan padi gogo yaitu: 1, 2, 4, 22, dan 23, Galur-galur tersebut dipilih karena memiliki karakteristik sesuai keinginan calon pengguna.  Beberapa karakter utama yang dipilih antara lain:  tanaman tinggi, sudut daun bendera lebar, malai panjang, umur tanaman dengan kategori sedang.  Sementara karakter unggul lainnya yang disukai ialah jumlah anakan produktif banyak, padi mudah rontok, bulir ramping, warna gabah kuning emas, dan aroma beras wangi.