Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

REKAYASA SEMEN KOMPOSIT LIMBAH SERUTAN BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PERKERASAN JALAN (PAVING BLOCK) IGLB, Eratodi; Putu, Ariawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.141 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i1.1013

Abstract

Rigid concrete pavement is a pavement needed on a special typical load area and alsoneeded a low maintenance. Problems arise when there is limited sand material available and the costis also expensive. Solutions developed in this research apply cement composite materials mixedwith bamboo shavings waste hence building materials that are lightweight, environmentally friendlyand has the character of a concrete class were obtained. This cement composite material hasadvantages in utilization of bamboo shaving waste and therefore reduces environmental pollution.The purpose of this research were to engineer alternative paving materials in the form of pavingblock made of bamboo shaving waste mixture composite cement. This research has obtained theoptimum physical and mechanical properties of the composite cement material and paving block at aspecific mixture composition. The physical and mechanical properties that are tested on pavingblock samples had five compositions variation of cement (S): sand (P): and bamboo fibre (B) of1:6:0; 1:4.5:1.5; 1:3:3; 1:1.5:4.5; and 1:0:6 respectively with catalyst of CaCl2 as much as 3 %volume. The results have showed that the physical properties of the concrete slab have optimumwater content of 16.67 % at variation of 1:4.5:1.5 and optimum mass density of 0.550 kg/m3 atvariation of 1:3:3. The mechanical properties test of the concrete slab have showed meancompressive strength of 19.8 MPa, mean Modulus of Rupture (MOR) of 16.40 MPa and meanModulus of Elasticity (MOE) of 11,500 MPa respectively at variation of 1:4.5:1.5. Optimum wearresistance value at variation of 1:3:3 on average were 0.698 mm/min. The physical properties testresults for the paving block had mean water content of 6.77 % and mean mass density of 0.761kg/m3 respectively at variation of 1:3:3. The value of mean MOR, mean MOE and mean wearresistance were 27.16 MPa, 11,583 MPa and 0.864 mm/min respectively for variation of 1:3:3. Abstrak: Perkerasan jalan beton merupakan perkerasan yang dibutuhkan pada area bertipikal bebankhusus dan low maintenance. Permasalahan penggunaan beton muncul ketika ketersediaan bahanpasir terbatas dan harganya mahal. Solusi yang dikembangkan dalam penelitian ini menerapkanbahan komposit semen dengan limbah serutan bambu sehingga diperoleh bahan bangunan yangringan, ramah lingkungan dan memiliki karakter sekelas beton. Bahan semen komposit ini memilikikeuntungan dalam pendayagunaan limbah serutan bambu sehingga ikut mengurangi pencemaranlingkungan. Tujuan penelitian ini adalah membuat rekayasa komponen bahan alternatif perkerasanjalan dalam bentuk paving block dari semen komposit campuran bahan limbah serutan bambu.Penelitian ini mendapatkan sifat fisika dan mekanika optimum bahan semen komposit dan pavingblock pada komposisi campuran tertentu. Sifat fisika dan mekanika yang diuji pada benda uji pavingblock dengan 5 variasi perbandingan semen(S): pasir(P): dan serat bambu(B), yaitu 1:6:0; 1:4,5:1,5;1:3:3; 1:1,5:4,5 dan 1:0:6 dengan katalis CaCl2 sebanyak 3% volume. Hasilnya menunjukkan sifatfisika papan semen memiliki nilai optimum kadar air 16,67% pada variasi 1:4,5:1,5 dan berat jenisoptimum 0,550 kg/m3 pada variasi 1:3:3. Hasil uji sifat mekanika papan semen yaitu kuat tekan rataratasebesar 19,8 MPa, Modulus of Repture (MOR) rata-rata sebesar 16,40 MPa dan Modulus ofElasticity (MOE) rata-rata sebesar 11.500 MPa pada variasi 1:4,5:1,5. Nilai ketahanan aus optimumpada variasi 1:3:3 rata-rata sebesar 0,698 mm/menit. Hasil uji sifat fisika paving block dengan kadarair rata-rata 6,77% dan kerapatan rata-rata 0,761 kg/m3 pada variasi 1:3:3. Nilai rata-rata MOR,MOE dan ketahanan aus masing-masing sebesar 27,16 MPa, 11.583 MPa, dan 0,864 mm/menit padavariasi 1:3:3.Kata kunci : Serutan bambu, semen komposit, paving block.
KARAKTERISTIK KOMPOSIT SEMEN LIMBAH PARTIKEL BAMBU DAN SERAT AREN UNTUK BAHAN BANGUNAN Hermanto, Nor Intang Setyo; Haryanto, Yanuar; Eratodi, I Gusti Lanang Bagus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i2.9646

Abstract

Kajian ini membahas karakteristik fisik dan mekanik komposoit semen limbah partikel bambu dan serat aren dengan variasi komposisi campuran untuk memperoleh formulasi empiris guna memprediksi sifat mekaniknya. Pembuatan dan pengujian benda uji dilakukan sesuai standar ASTM D 143 dengan 5 variasi komposisi jumlah campuran partikel bambu dan serat aren masing-masing 0%:100%; 25%:75%; 50%: 50%; 75%:25%; dan 100%: 0%; dengan kerapatan direncanakan 0,8 g/cm3. Variasi lainnya adalah ukuran limbah partikel bambu yaitu tertahan saringan 5 cm x 5 cm; 1 cm x 1 cm, 0,5 cm x 0,5 cm, dan 0,2 cm x 0,2 cm. Jumlah semen divariasikan dengan perbandingan bahan dan semen 1:2, 1:3, dan 1:4. Hasil kajian memperlihatkan bahwa perilaku sifat fisik terbaik diperoleh pada perbandingan bahan dan semen 1:4 dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan 0,5 cm x 0,5 cm. Kajian sifat mekanik menunjukkan tegangan lentur (MOR) balok/papan semen berkisar 4,77-6,59 MPa, dengan hasil terbesar pada komposisi balok semen campuran partikel bambu dan serat 50%:50% dengan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan panjang serat aren 5 cm. Modulus elastisitas (MOE) balok semen tertinggi diperoleh pada campuraan partikel bambu dan serat aren 100%:0% dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm. Kandungan semen terbaik untuk MOE sebesar 2283,02 MPa didapat pada perbandingan bahan dan semen 1:3.
KUAT TEKAN BAMBU LAMINASI DAN APLIKASINYA PADA RUMAH TRADISIONAL BALI (BALE DAJE/BANDUNG) Eratodi, I.G.L. Bagus; Morisco, Morisco; Prayitno, T.A.
Civil Engineering Forum Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2008): JANUARI 2008
Publisher : Civil Engineering Forum Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.964 KB)

Abstract

Building material technological development recently is very fast, and in every technological innovation creation, it’s inspired by some of the main purpose, such as: cost efficiency, material use optimization, conservation and development of natural material, smart building material technology and ecologically friendly. Lamination bamboo technology is a product that can act as substitution material of wood that can be customized with the need. In the effort to support the innovation of lamination bamboo as a wood substitution in Balinese traditional building, the characteristic mechanics of lamination bamboo as column in supporting axial loading should be known. Lamination bamboo for the experiemnt was made in the form of column with two kind of longitudinal section dimension, size 20x20 mm with slenderness value (λ) of 50, 75, 100, 125, and 150, and size 120x120 mm with the length of 2400 mm (as the dimension in Balinese traditional building). The bamboo used were petung bamboo made of blade about 5x20 mm attached to glue of Urea Formaldehyde (UF) and pressed with a pressure of 2,0 MPa. The research stage was physical property test and the mechanic of petung bamboo material, and continued with a process of making the lamination bamboo column and carving. Pressure axial loading for testing of column the lamination bamboo used hinge placement bamboo until maximum loading, big deformation and not until collapse. The technological innovation of lamination bamboo was able to increased the pressure strength of blade until 36,02% compared to the bamboo material used. The role of glue and pressing given a substantial contribution on pressure strength of lamination bamboo, so besides having a capability to be made with dimension and form us want, lamination bamboo also had high pressure strength. Lamination bamboo pressure strength of petung bamboo in variety of slenderness had pressure strength less with the higher slenderness. The pressure voltage in the smallest slenderness, λ=50 is 60,093 MPa until the blade with the highest slenderness, λ=150 is 12,946 MPa while for the plain and carved structural model they were 25,578 MPa and 23,529 Mpa respectively. The formula of proposal in column pressure strength modeling of lamination bamboo material for for λ< λb , σtk = σd [1-0.4 λr2] and λ> λb, σtk = (π2E)/λ r2. The treatment of carving in structural lamination bamboo column weakens the support to average axial load of 41,15% and the decrease of average pressure voltage of 8,009%.
Kajian dan Evaluasi Struktur Slab Prestressed Precast Modular Concrete Eratodi, I Gusti Lanang Bagus; Awaludin, Ali; Han, Ay Lie; Triwiyono, Andreas
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 1, JULI 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5241.167 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i1.27765

Abstract

Prestressed precast modular concrete slabs function rigid pavement, supporting vehicle loads above it on subgrade with relatively low bearing capacity. This slab measures 2000 x 850 x 150 mm3 of regular reinforced concrete (old production) or prestressed concrete (new production) quality K-500. After several times of use, damage occurs mainly at the end of the slab in the form of spalling. The objectives of the study and evaluation were: (1) observing damage; (2) material quality data; (3) numerical modeling by taking into account material properties, loading and soil conditions; and (4) providing slab design recommendations including materials and geometrics. The method of study and evaluation of slab damage was done by observing the damage, taking concrete core-case and testing it in the laboratory, and modeling the slab structure with various parameters (soil data, concrete quality and slab geometry). Field observations and analysis results show that concrete slab spalling occurs initially at the edge (850 mm wide) which in turn causes the effectiveness of the pre-tension force to be suboptimal and finally the concrete spalling volume increases. Apart from the frequency of collisions during installation and slab deformation when supporting vehicle loads. Concrete spalling problems also due to inappropriate concrete quality.
KARAKTERISTIK KOMPOSIT SEMEN LIMBAH PARTIKEL BAMBU DAN SERAT AREN UNTUK BAHAN BANGUNAN Hermanto, Nor Intang Setyo; Haryanto, Yanuar; Eratodi, I Gusti Lanang Bagus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i2.9646

Abstract

Kajian ini membahas karakteristik fisik dan mekanik komposoit semen limbah partikel bambu dan serat aren dengan variasi komposisi campuran untuk memperoleh formulasi empiris guna memprediksi sifat mekaniknya. Pembuatan dan pengujian benda uji dilakukan sesuai standar ASTM D 143 dengan 5 variasi komposisi jumlah campuran partikel bambu dan serat aren masing-masing 0%:100%; 25%:75%; 50%: 50%; 75%:25%; dan 100%: 0%; dengan kerapatan direncanakan 0,8 g/cm3. Variasi lainnya adalah ukuran limbah partikel bambu yaitu tertahan saringan 5 cm x 5 cm; 1 cm x 1 cm, 0,5 cm x 0,5 cm, dan 0,2 cm x 0,2 cm. Jumlah semen divariasikan dengan perbandingan bahan dan semen 1:2, 1:3, dan 1:4. Hasil kajian memperlihatkan bahwa perilaku sifat fisik terbaik diperoleh pada perbandingan bahan dan semen 1:4 dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan 0,5 cm x 0,5 cm. Kajian sifat mekanik menunjukkan tegangan lentur (MOR) balok/papan semen berkisar 4,77-6,59 MPa, dengan hasil terbesar pada komposisi balok semen campuran partikel bambu dan serat 50%:50% dengan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm dan panjang serat aren 5 cm. Modulus elastisitas (MOE) balok semen tertinggi diperoleh pada campuraan partikel bambu dan serat aren 100%:0% dan ukuran partikel bambu 0,2 cm x 0,2 cm. Kandungan semen terbaik untuk MOE sebesar 2283,02 MPa didapat pada perbandingan bahan dan semen 1:3.
FEASIBILITY STUDY BENDUNGAN POH SANTEN DI KABUPATEN JEMBRANA Ketut Nuraga; I Gusti Lanang Bagus Eratodi
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 16, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v16i2.36903

Abstract

ABSTRAKPembangunan sarana penyediaan air baku bagi Kabupaten Jembrana merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi kelangsungan hidup masyarakat di daerah tersebut. Sarana penyediaan air baku berupa bendungan sebagai tempat tampungan air merupakan suatu alternatif dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air irigasi dan air bersih didaerah tersebut. Pada studi-studi tentang ketersediaan air baik air permukaan maupun bawah permukaan dengan tingkat kebutuhan air penduduk di Kabupaten Jembrana yang semakin meningkat, maka telah direkomendasikan untuk melakukan kajian-kajian teknis tentang upaya-upaya penyediaan air baku terutama dengan membangun bendungan. Salah satu studi yang telah direkomendasikan adalah melakukan studi pendahuluan berupa studi kelayakan Bendungan Poh Santen di daerah aliran sungai (DAS) Tukad Pergung di Kecamatan Medoyo. Dalam studi ini, desain awal bendungan Poh Santen dipilih konstruksi Bendungan Tipe Urugan Inti Vertikal dengan material urugan random sesuai dengan ketersediaan jenis material di lokasi studi. Tinggi bendungan 32 m dan tampungan total sebesar 1,272x106 m3. Pemanfaatan air bendungan Poh Santen untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 269 ha dan memenuhi kebutuhan air bersih penduduk dengan debit rencana sebesar 0,142 m3/dt. Analisis kelayakan didapat hasil bendungan Poh Santen dinyatakan sangat layak untuk dilajutkan pada tahap Detail Desain (IRR12% dan BCR1)Kata kunci: bendungan, tampungan, air irigasi, air bersih, kelayakan teknis  ABSTRACTThe construction of raw water supply facilities for Jembrana Regency is one of the main needs for the survival of the people in the area. Means of supplying raw water in the form of dams as water reservoirs are an alternative in overcoming the problem of meeting the needs of irrigation water and clean water in the area. In studies of the availability of water both surface and subsurface water with the increasing level of water needs of the population in Jembrana Regency, it has been recommended to conduct technical studies on efforts to provide raw water, especially by building dams. One study that has been recommended is a preliminary study in the form of a feasibility study of the Poh Santen Dam in the Tukad Pergung watershed in Medoyo District. In this study, the initial design of the Poh Santen dam was chosen by the construction of a Vertical Core Urugan Dam type with a random Urugan material according to the availability of material types at the study site. The dam is 32 m high and the total reservoir is 1,272 x 106 m3. Utilization of Poh Santen dam water to meet irrigation water needs covering an area of 269 ha and meet the population's clean water needs with a planned discharge of 0.142 m3 / sec. The feasibility analysis shows that the results of the Poh Santen dam are declared to be very feasible to be continued at the Design Detail stage (IRR 12% and BCR 1)Keywords: dams, reservoirs, irrigation water, clean water, technical feasibility
REKAYASA SEMEN KOMPOSIT LIMBAH SERUTAN BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PERKERASAN JALAN (PAVING BLOCK) Eratodi IGLB; Ariawan Putu
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.141 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i1.1013

Abstract

Rigid concrete pavement is a pavement needed on a special typical load area and alsoneeded a low maintenance. Problems arise when there is limited sand material available and the costis also expensive. Solutions developed in this research apply cement composite materials mixedwith bamboo shavings waste hence building materials that are lightweight, environmentally friendlyand has the character of a concrete class were obtained. This cement composite material hasadvantages in utilization of bamboo shaving waste and therefore reduces environmental pollution.The purpose of this research were to engineer alternative paving materials in the form of pavingblock made of bamboo shaving waste mixture composite cement. This research has obtained theoptimum physical and mechanical properties of the composite cement material and paving block at aspecific mixture composition. The physical and mechanical properties that are tested on pavingblock samples had five compositions variation of cement (S): sand (P): and bamboo fibre (B) of1:6:0; 1:4.5:1.5; 1:3:3; 1:1.5:4.5; and 1:0:6 respectively with catalyst of CaCl2 as much as 3 %volume. The results have showed that the physical properties of the concrete slab have optimumwater content of 16.67 % at variation of 1:4.5:1.5 and optimum mass density of 0.550 kg/m3 atvariation of 1:3:3. The mechanical properties test of the concrete slab have showed meancompressive strength of 19.8 MPa, mean Modulus of Rupture (MOR) of 16.40 MPa and meanModulus of Elasticity (MOE) of 11,500 MPa respectively at variation of 1:4.5:1.5. Optimum wearresistance value at variation of 1:3:3 on average were 0.698 mm/min. The physical properties testresults for the paving block had mean water content of 6.77 % and mean mass density of 0.761kg/m3 respectively at variation of 1:3:3. The value of mean MOR, mean MOE and mean wearresistance were 27.16 MPa, 11,583 MPa and 0.864 mm/min respectively for variation of 1:3:3. Abstrak: Perkerasan jalan beton merupakan perkerasan yang dibutuhkan pada area bertipikal bebankhusus dan low maintenance. Permasalahan penggunaan beton muncul ketika ketersediaan bahanpasir terbatas dan harganya mahal. Solusi yang dikembangkan dalam penelitian ini menerapkanbahan komposit semen dengan limbah serutan bambu sehingga diperoleh bahan bangunan yangringan, ramah lingkungan dan memiliki karakter sekelas beton. Bahan semen komposit ini memilikikeuntungan dalam pendayagunaan limbah serutan bambu sehingga ikut mengurangi pencemaranlingkungan. Tujuan penelitian ini adalah membuat rekayasa komponen bahan alternatif perkerasanjalan dalam bentuk paving block dari semen komposit campuran bahan limbah serutan bambu.Penelitian ini mendapatkan sifat fisika dan mekanika optimum bahan semen komposit dan pavingblock pada komposisi campuran tertentu. Sifat fisika dan mekanika yang diuji pada benda uji pavingblock dengan 5 variasi perbandingan semen(S): pasir(P): dan serat bambu(B), yaitu 1:6:0; 1:4,5:1,5;1:3:3; 1:1,5:4,5 dan 1:0:6 dengan katalis CaCl2 sebanyak 3% volume. Hasilnya menunjukkan sifatfisika papan semen memiliki nilai optimum kadar air 16,67% pada variasi 1:4,5:1,5 dan berat jenisoptimum 0,550 kg/m3 pada variasi 1:3:3. Hasil uji sifat mekanika papan semen yaitu kuat tekan rataratasebesar 19,8 MPa, Modulus of Repture (MOR) rata-rata sebesar 16,40 MPa dan Modulus ofElasticity (MOE) rata-rata sebesar 11.500 MPa pada variasi 1:4,5:1,5. Nilai ketahanan aus optimumpada variasi 1:3:3 rata-rata sebesar 0,698 mm/menit. Hasil uji sifat fisika paving block dengan kadarair rata-rata 6,77% dan kerapatan rata-rata 0,761 kg/m3 pada variasi 1:3:3. Nilai rata-rata MOR,MOE dan ketahanan aus masing-masing sebesar 27,16 MPa, 11.583 MPa, dan 0,864 mm/menit padavariasi 1:3:3.Kata kunci : Serutan bambu, semen komposit, paving block.
Analisis Dinding Penahan Tanah Dengan Pondasi Tiang Bor (Studi Kasus Tower Pln No. 71 Sutt 150 Kv Di Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar) IGNP Dharmayasa; IGIB Eratodi
Dinamika Rekayasa Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2016
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2016.12.2.151

Abstract

Pemenuhan kebutuhan terhadap listrik sangat tinggi dan memerlukan jaringan yang mampu menjangkau ke seluruh pelanggan. Jaringan untuk mendistribusikan  listrik ke masyarakat sangat kompleks terdiri dari jaringan bawah tanah dan tiang-tiang serta tower. Bangunan tiang-tiang dan tower-tower tersebut sering menimbulkan masalah dalam pengunaan lahan karena memerlukan tempat yang cukup luas. Masalah penggunaaan lahan ini banyak timbul di daerah perkotaan karena semakin sulitnya lahan yang tidak terpakai dan harga lahan yang mahal. Salah satu lokasi yang mengalami permasalahan adalah di daerah Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar. Permasalahan yang terjadi di daerah ini adalah tower milik PLN yaitu tower SUTT 150 kV no.71 menghalangi jalan masuk ke lahan milik warga, sehingga harus melakukan rekayasa dinding penahan tanah dan pondasi dengan memotong sebagian tanah timbunan serta dinding penahan tanah tanpa mengurangi keamanan konstruksi tower SUTT. Untuk mengatasi masalah tersebut direncanakan suatu dinding penahan tanah dari tiang bor (bored pile) untuk mengganti dinding penahan tanah tipe gravitasi yang telah digunakan sebelumya. Sebelum dilakukan perhitungan perlu dilakukan penyelidikan kondisi tanah dasar di lokasi proyek sehingga dapat direncanakan dinding penahan tanah yang sesuai dan memadai. Setelah melakukan penyelidikan tanah di laboratorium dihasilkan nilai sudut geser tanah (ϕ) = 30º dan berat volume (γ) = 1,6 gr/cm3 dan setelah melakukan analisis pada dinding penahan tanah diperoleh nilai momen maksimum (M maks) = 2384,248 kg.m dan gaya geser maksimum (D maks) =  1098,952 kg.  Hasil perhitungan bahan dinding penahan tanah digunakan beton bertulang dinding susunan bored piled diameter 40 cm dengan kedalaman pancang 4,5 m dari tanah eksisting dan tinggi dinding penahan tanah 3,5 m diatas tanah, sehingga dibutuhkan struktur beton bertulang tiang bor (bored piled) panjang 8 m sebanyak 35 buah. Struktur beton bertulang bored piled diameter 40 cm menggunakan tulangan utama longitudinal 6D16 (6 buah besi ulir  dengan diameter 16 mm) dan tulangan geser menggunakan Ø10-250 (besi polos diameter 10 mm dengan jarak 250 mm).  Luas lahan baru yang didapatkan akibat pengurangan eksisting 10,20 x 13,10 m2 menjadi 5,2 x 6,3 m2, di bagian utara (depan) diperoleh  lahan sebesar 5,0 x 11,7 m2 dan jalan akses di bagian timur dari 2,5 m menjadi 3,9 m.
Tahanan Lateral Bambu Laminasi dengan Konektor Pelat Disisipkan Menggunakan Sambungan Baut I G.L.B. Eratodi; A. Triwiyono; A. Awaludin
Dinamika Rekayasa Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Februari 2014
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2014.10.1.60

Abstract

Analisis tahanan lateral beberapa alat sambung telah diusulkan Europen Yield Model (EYM) tahun 1949. Beban leleh berupa nilai tahanan lateral (Z) dapat diprediksi dengan mengetahui nilai geometri sambungan, tegangan leleh dowel dan kuat tumpu dowel. Pengujian tahanan lateral ini dilakukan dalam rangka mengetahui kemampuan sebuah baut dengan model sambungan pelat besi disisipkan pada bambu laminasi. Tahanan lateral sejajar dan tegak lurus arah serat-serat dibutuhkan dalam merencanakan sambungan struktural. Pada uji tahanan lateral ini dibedakan menjadi dua, tahanan lateral tegak lurus serat dan tahanan lateral sejajar serat. Dimensi benda uji tahanan lateral tegak lurus serat adalah 2 buah balok bambu laminasi dengan dimensi 37,5×76×180 mm, dan dimensi tahanan lateral sejajar serat 83×76×200 mm. Hasil penelitian menunjukkan teori Yield Mode dari EYM dapat memprediksi nilai tahanan lateral bambu laminasi. Perbedaan hasil ekperimen sebesar 8,05% lebih tinggi dari teori yield mode pada tahanan lateral tegak lurus serat dan 8,38% pada tahanan lateral sejajar serat. Nilai Poffset 5% sebesar 12,34 kN selip pada 4,82 mm dan kekakuan rata-rata sebesar 3,050 kN/mm pada tahanan lateral tegak lurus serat. Uji tahanan lateral sejajar serat memiliki nilai Poffset 5% rata-rata sebesar 20,3 kN dan kekakuan awal sebesar 6,144 kN/mm pada nilai selip rata-rata 3,99 mm.
EVALUASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN UNDERPASS SIMPANG TUGU NGURAH RAI, BADUNG, BALI Billy Chris Hutama Pasaribu; IGL Bagus Eratodi; Putu Ariawan; IGN Nyoman Wismantara
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.397 KB)

Abstract

Congestion at the Tugu Ngurah Rai Roundabout junction that connects the road from Denpasar to the Nusa Dua and surrounding areas has become a problem in the city of Badung. This is because the road has not been able to handle the volume of vehicles at the intersection. Therefore it is necessary to make an underpass. The pass is planned with a total length of 408.4 meters which is divided into two parts, namely the closed section 100.40 meters and open 308 meters. The width of the road to be excavated is 16 meters wide for 2 (two) lanes. Geotechnical analysis is very necessary to plan the underpass structure, because the load that works on the underpass does not only come from traffic loads, but mostly comes from land which greatly affects structural stability. The method used for structural stability analysis in this study is the approach method based on IRC78 / 1983. The abutment design phase, like the structure of a retaining wall basically uses a trial system, then analyzes its stability provided that it must meet the value of the safety factor Sliding FS> 1.5, Bolster FS> 1.5, FS DDT> 3. In the case of the Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai bridge the abutment is planned to be 7.8 meters high, 3.5 meters wide and 16 meters long from the ground surface. The results of the stability analysis on the abutment state that the soil can withstand shear forces, and rolling which works on the structure, but the carrying capacity of the soil cannot carry the structure above it, so the foundation below is needed. The foundation analyzed is a caissons foundation of 6 pile drill foundation with a diameter of 0.8 m and a depth of 3.4 meters. Each foundation pole can bear axial loads of 267,097 tons, so the total axial load that can be borne is 1602.55 tons. The caissons foundation with a diameter of 0.8 meters is a foundation that can withstand building structural loads on the Underpass and abutment bridges.