Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Tentang Perlindungan dan Pencegahan Kekerasan dalam Rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Puri Pramudini; Elferida Sormin; Bernadetha Nadeak; Mita Yesyca; Formas Juitan Lase; Mompang L. Panggabean; Indah Novitasari; Audra Jovani
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 3 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v3i1.2925

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam rangka perayaan 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap perempuan dan Anak yang digagas oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta menggandeng sepuluh perguruan tinggi mitra kerjasama yang ada di DKI Jakarta yang salah satunya adalah Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan juga lembaga-lembaga terkait baik negeri maupun swasta. Kegiatan PkM ini diselenggarakan dalam berbagai bentuk, yakni: sosialisasi secara virtual dengan topik-topik yang berbeda namun tetap dalam tema besar yaitu anti kekerasan terhadap perempuan dan anak; dan juga pembuatan video seruan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Rektor UKI. Dalam kegiatan PkM ini, Tim UKI memperoleh kesempatan untuk pelaksanaan sosialisasi secara daring untuk empat topik, yakni: 1) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), enjoy aja; 2) Cerdas Bermedia Sosial;3) Stop Trafficking! Tugas Kita Bersama; 4) Pencegahan Kekerasan di Tempat Publik. Dalam pelaksanaan sosialisasi secara Daring, selain dengan DPPAPP, UKI juga bekerjasama dengan UHAMKA dan STIE IPWIJA. Pelaksanaan sosialisasi berjalan dengan sangat baik diikuti oleh peserta baik yang bergabung secara langsung melalui ruang zoom sekitar 500 orang, dan juga yang menyaksikan melalui youtube channel, Facebook dan Instagram DPPAPP. Kegiatan sosialisasi secara daring ini mendapat respon yang sangat positif dari warga masyarakat, terbukti dari antusiasnya para peserta dalam mengajukan pertanyaan terkait topik yang dibawaka, yang selajutnya ditanggapi dengan sangat detail oleh para narasumber. Rangkaian kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak juga mendapatkan penghargaan dari lembaga MURI dengan kategori viewers terbanyak, hampir mencapai 1 juta viewers. Kata Kunci: Pengabdian kepada Masyarakat; Kekerasan; Perempuan dan Anak; Sosialisasi
Perbandingan Pemikiran Nasionalisme Adolf Hitler, Sukarno dan Gamal Abdul Nasir Fransiskus X. Gian Tue Mali; Martinus Yulianus Mite; Indah Novitasari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11827

Abstract

Nasionalisme secara historis yang dianut oleh berbagai bangsa dan negara memiliki karakteristik dan watak yang berbeda-beda. Fokus dan tujuan pada artikel ini adalah untuk membandingkan pemikiran nasionalisme dalam perspektif Aldof Hitler, Soekarno dan Gamal Abdul Nasir. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data diperoleh dari studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran nasionalisme Aldof Hitler, Soekarno dan Gamal Abdul Nasir di konstruksi berdasarkan indikator keadaan sosial, ekonomi, politik dan budaya ditengah bangsa dan negaranya masing-masing. Diantara ketiganya memiliki perbedaan dan persamaan dalam merumuskan konsep nasionalisme. Gagasan nasionalisme Hitler berlandaskan superioritas ras Arya dan Lebensraum (ekspansi), yang menjalankan politik imperialisme. Soekarno merumuskan gagasan nasionalisme berlandaskan pada nilai-nilai keberagaman, pembebasan, perikemanusiaan, persaudaraan antar bangsa dan negara serta anti-kolonialisme dan anti- imperialisme. Sedangkan konsep nasionalisme Arab yang digaungkan oleh Nasir berdasarkan persamaan bahasa, latar belakang sejarah, budaya dan agama (Islam). Konsep nasionalisme ketiganya memiliki persamaan yang universal yakni persatuan, yang menjadi kunci pokok dalam mengembalikan harkat dan martabat bangsanya masing-masing ditengah situasi krisis dan dominasi asing.