Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : EPIC : Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control

EKSPERIMEN VARIABLE SPEED PARALLEL PUMP Agus Setiawan; Bayu Aji Prabowo; Edy Sumarno
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 3, No 2 (2020): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v3i2.7631

Abstract

Untuk memberikan suplai air pada titik-titik penggunaan dibutuhkan suatu sistem pemipaan dan pompa yang handal dan efisien, namun dalam banyak aplikasi, sering kali sistem pemipaan dan pompa tidak dapat beroperasi sesuai dengan titik kerja performa terbaiknya (best efficiency point). Oleh karena itu, penulis melakukan suatu eksperimen 3 buah pompa paralel dengan tujuan untuk mendapatkan parameter setting dan konfigurasi operasional yang tepat. Metode yang digunakan adalah melakukan ekperimental dengan membuat sistem tiga pompa sentrifugal paralel yang dilengkapi variable speed drive. Dari hasil eksperimen diketahui konfigurasi operasional pompa paralel dengan pengaturan jalannya pompa pada pressure switch yang berbeda-beda pompa 1 di atur pada 4 bar pompa 2 pada 3,2 bar dan pompa 3 pada 2,2 bar. Efisiensi yang dicapai 50% dengan penghematan daya sebesar 20%.Kata kunci : efisiensi; performa; variable speed drive; pompa; eksperimen
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN BASED TRANSCEIVER STATION MENGGUNAKAN METODE SOIL TEST Aripin Triyanto; Edy Sumarno; Anggi Ariyani Putra
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 4, No 2 (2021): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v4i2.17163

Abstract

Peristiwa hubung singkat dan sambaran petir dapat mengakibatkan perangkat listrik terganggu, salah satunya dapat terjadi pada Base Tranceiver Station (BTS). Dimana jika sistem pentanahan pada BTS tidak sesuai dengan ketentuan PUIL, maka dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan reciever dan transmiter. Oleh karena itu diperlukan analisis sistem pentanahan terlebih dahulu sebelum BTS beroperasi. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui kelayakan sistem pentanahan pada suatu BTS. Pada penelitian ini menggunakan metode soil test dengan kabel BC spiral dan alat ukur yang digunakan adalah earth tester. Hasil pengukuran sistem pentanahan dilapangan diketahui bahwa nilai rata-rata tahanan pentanahan pada bak kontrol 0.36 Ohm, kaki tower BTS 0.19 Ohm, busbar pondasi RBS 0.24 Ohm, busbar lower tower 0.53 Ohm, pagar BRC 0.2 Ohm, pole kWh 0,16 Ohm, pole ACPDB 0.19 Ohm, kabel tray 0.33 Ohm, ring parimeter 0.15 Ohm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tahanan pentanahan mempunyai nilai dibawah 1 Ohm. Hal ini membuktikan bahwa sistem pentanahan BTS masih dalam kondisi layak dan sesuai standar PUIL 2000 yaitu kurang dari 2 Ohm. Kata kunci : stasiun transmisi; soil test; earth tester
Pengaruh Nilai Misalignment Pada Motor Tiga Fasa Terhadap Unit Chiller Water Pump Di Menara BCA Aripin Triyanto; Edy Sumarno; Oky Supriadi; Jan Setiawan
EPIC (Journal of Electrical Power Instrumentation and Control) Vol 5, No 2 (2022): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v5i2.25337

Abstract

Alignment adalah sebuah pengaruh yang ditimbulkan oleh konstruksi dari mesin listrik dengan prinsip mekanik yaitu kondisi motor induksi yang digunakan untuk penggerak dan unit yang akan digerakkan. Permasalahan yang ditemukan adalah getaran dan nilai arus yang dapat mempengaruhi kinerja mesin pada saat teraliri arus listrik. Penggunaan analisa menggunakan peralatan dial indicator, penggunaan standar getaran yang dilakukan dengan vibration meter serta penggunaan tang ampere untuk mengetahui nilai arus listrik. Tujuan didalam melakukan analisa adalah untuk mengetahui berapa nilai getaran dan arus pada unit mesin sehingga jika digunakan dalam jangka panjang tetap aman dari kerusakan. Hasil akhir dari pengukuran dan analisa  pada mesin motor induksi kondisi sebelum dan kondisi setelah dilakukan penambahan shim sehingga nilai penyimpangan sumbu simetrisnya adalah 0,03 mm. Penggunaan standar nilai toleransi normal sebuah getaran pada motor dan arus yaitu 0,5 mm/s dengan nilai arus 51 A. Kondisi mesin pada saat pengukuran didapatkan data misalignment  0,13 mm dan 0,23 mm. Getaran yang dihasilkan memiliki nilai lebih dari standarnya yaitu 9,3  mm/s dan 30,8 mm/s. Kesimpula dari kondisi misalignment dari penelitian ini adalah pada saat mesin dihidupkan masih dalam batas toleransi normal dengan nilai 57 A dan 68 A.
Pengaruh Nilai Misalignment Pada Motor Tiga Fasa Terhadap Unit Chiller Water Pump Di Menara BCA Aripin Triyanto; Edy Sumarno; Oky Supriadi; Jan Setiawan
EPIC Journal of Electrical Power Instrumentation and Control Vol 5, No 2 (2022): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v5i2.25337

Abstract

Alignment adalah sebuah pengaruh yang ditimbulkan oleh konstruksi dari mesin listrik dengan prinsip mekanik yaitu kondisi motor induksi yang digunakan untuk penggerak dan unit yang akan digerakkan. Permasalahan yang ditemukan adalah getaran dan nilai arus yang dapat mempengaruhi kinerja mesin pada saat teraliri arus listrik. Penggunaan analisa menggunakan peralatan dial indicator, penggunaan standar getaran yang dilakukan dengan vibration meter serta penggunaan tang ampere untuk mengetahui nilai arus listrik. Tujuan didalam melakukan analisa adalah untuk mengetahui berapa nilai getaran dan arus pada unit mesin sehingga jika digunakan dalam jangka panjang tetap aman dari kerusakan. Hasil akhir dari pengukuran dan analisa  pada mesin motor induksi kondisi sebelum dan kondisi setelah dilakukan penambahan shim sehingga nilai penyimpangan sumbu simetrisnya adalah 0,03 mm. Penggunaan standar nilai toleransi normal sebuah getaran pada motor dan arus yaitu 0,5 mm/s dengan nilai arus 51 A. Kondisi mesin pada saat pengukuran didapatkan data misalignment  0,13 mm dan 0,23 mm. Getaran yang dihasilkan memiliki nilai lebih dari standarnya yaitu 9,3  mm/s dan 30,8 mm/s. Kesimpula dari kondisi misalignment dari penelitian ini adalah pada saat mesin dihidupkan masih dalam batas toleransi normal dengan nilai 57 A dan 68 A.