Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA SUNGAIPENUH Hadiyanto Hadiyanto; Apdelmi Apdelmi; Helty Helty
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 4 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i4.59

Abstract

Pendidikan non formal dibutuhkan oleh kalangan masyarakat yang belum berkesempatan dalam memperoleh pendidikan secara formal. Pendidikan non formal sama pentingnya dengan pendidikan formal. Oleh karena itu pendidikan non formal juga harus terintegrasi dan dijalankan sesuai dengan program-program pembangunan. Mengingat pentingnya pendidikan non formal maka perencanaan pendidikan non formal juga harus disusun secara baik salah satunya melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang baik dan menarik agar diterima oleh masyarakat. Kegiatan Pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan non formal ini diharapkan akan memberikan pengetahuan baru dalm menyusun perangkat belajar yang baik dan menarik untuk pendidikan non formal di kota Sungai Penuh Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan dilakukannya pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran memberikan pengetahuan baru bagi pelaku pendidikan non formal bahwa perangkat pembelajaran perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan non formal.
Promoting EFL Students’ Academic Character through Instructional Practice in Revolution Industry 4.0 Hadiyanto Hadiyanto
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 7 NO. 2 2020
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v7i2.18998

Abstract

AbstractThis study investigates English as a Foreign Language (EFL) teachers' instructional practices in developing students' academic character. Self-evaluation questionnaires were distributed to 37 teachers, and 26 were returned. Seven Focus Group Discussion (FGD) participants were selected based on their availability. The study reveals that EFL teachers averagely facilitated students to enhance their academic character and rated developing students' academic character at a critical level. There are five majors handicap for EFL teachers in developing students' academic character.  First, the curriculum does not integrate the academic character with the courses offered. Second, implementing academic character into the curriculum is time-consuming. Besides, teachers assume that their students can automatically apply academic character in their life without it should be integrated into the courses. Lastly, the teaching loads that teachers must do are enormous. Drawing from those problems, several recommendations are proposed: curriculum policy at the university level should be taken, providing a standard syllabus application, providing a simple evaluation system, and freeing EFL teachers from bureaucratic and administrative burdens. Furthermore, the current study has sounded the research result to university academic authority and recommended that the department embed students' academic character in learning and suggested the EFL teachers embed and assess students' academic character development through instructional practices.AbstrakStudi ini menyelidiki praktik instruksional guru English as a Foreign Language (EFL) dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Kuesioner evaluasi diri dibagikan kepada 37 guru, dan 26 dikembalikan. Tujuh peserta Focus Group Discussion (FGD) dipilih berdasarkan ketersediaan mereka. Studi ini mengungkapkan bahwa guru EFL rata-rata memfasilitasi siswa untuk meningkatkan karakter akademis mereka dan menilai pengembangan karakter akademis siswa pada tingkat kritis. Ada lima jurusan yang menjadi kendala bagi guru EFL dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Pertama, kurikulum tidak mengintegrasikan karakter akademik dengan mata kuliah yang ditawarkan. Kedua, menerapkan karakter akademik ke dalam kurikulum memakan waktu. Selain itu, guru beranggapan bahwa siswanya dapat secara otomatis menerapkan karakter akademik dalam kehidupannya tanpa perlu diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Terakhir, beban mengajar yang harus dilakukan guru sangat besar. Berangkat dari permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi diusulkan: kebijakan kurikulum di tingkat universitas harus diambil, penyediaan penerapan silabus yang standar, penyediaan sistem evaluasi yang sederhana, dan membebaskan guru EFL dari beban birokrasi dan administrasi. Selanjutnya, penelitian ini telah menjajaki hasil penelitian kepada otoritas akademik universitas dan merekomendasikan agar departemen tersebut menanamkan karakter akademik siswa dalam pembelajaran dan menyarankan guru EFL untuk menanamkan dan menilai pengembangan karakter akademik siswa melalui praktik pembelajaran.How to Cite:  Hadiyanto. (2020).  Promoting EFL Students' Academic Character Through Instructional Practice in Revolution Industry 4.0. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 167-182. doi:10.15408/tjems.v7i2.18998.
EFL Students' Course Content Practices between Conventional and Blended Learning Hadiyanto Hadiyanto
Edukasi Vol. 8, No. 2, Dec 2021
Publisher : State Islamic University of Raden Fatah Palembang, South Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ejpp.v8i2.11044

Abstract

Blended learning has increasingly been applied in higher education. The present study investigated the students' perception toward the practices of course content between conventional and blended learning. The study's design was a survey design conducted on second and third-year students. The students perceived that blended learning allows a wider chance to students to explore and practice their course knowledge and skills than conventional learning. Furthermore, the students perceived that the practices of course knowledge and skills in blended learning significantly contributed to their CGPA. However, the course knowledge and skills practices in conventional learning yielded a low effect on students' CGPA. This study implicates that applying blended learning in a course optimizes EFL students' course content competencies and increases their CGPA.
Observing the EFL Students’ 21st Century Skill Performance through Learning Activities of Research on the ELT Course Hadiyanto Hadiyanto
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 5 No. 2 (2021): IRJE |Indonesian Research Journal in Education|
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.959 KB) | DOI: 10.22437/irje.v5i2.16293

Abstract

Students’ 21st-century skills; soft skills, and hard skills were developed through student-centered e-learning (SCEL) activities in Research on the ELT Course. The current study was conducted to improve teachers’ instructional strategies in e-learning to enhance students’ 21st-century skills through their learning activities. Data were gained by observing and assessing 24 students’ performance in practicing 21st-century skills through SCEL activities. Teachers have successfully improved instruction techniques and encourage students to learn in a group, independently, using online resources, discussion, and video presentations, as the result, the students’ 21st-century skills could be improved from cycle to cycle. Each SCEL activity developed certain soft skills and hard skills components differently. In conclusion, the teacher successfully applied SCEL activities to engage and enhance students’ 21st-century skills. The findings implicated that teachers should be more creative and innovative in using e-learning for teaching and learning to create an active online learning environment and enhance students’ 21ts century skills. Further research is expected to apply an experimental research design to search for the most effective method and measure the level of effectiveness of e-learning usage for the students’ 21st-century skills development.
PENGGUNAAN ISTILAH OLEH MASYARAKAT KERINCI DALAM BUDAYA AGRARIS BIDANG PERSAWAHAN: UPAYA PELESTARIAN BAHASA DAERAH MELAYU KERINCI Hadiyanto Hadiyanto; Sovia Wulandari
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.023 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i2.4220

Abstract

Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pentingnya untuk mendokumentasikan penggunaan istilah oleh masyarakat kerinci dalam budaya agraris bidang persawahan sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi, mengklasifikasi, dan mendeskripsikan bentuk penggunaan istilah oleh masyarakat kerinci dalam budaya agraris bidang persawahan sesuai dengan kelas kata. Metode atau pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang mengutamakan ketajaman analisis terhadap data.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis kelas kata yang ada dalam penggunaan istilah oleh masyarakat melayu kerinci dalam bidang persawahan. Kelas kata tersebut yaitu nomina, verba, adjektiva, dan numeralia. Kata Kunci: istilah persawahan, budaya agraris, bahasa kerinci
Eksistensi Musik Ansambel Suling Bambu masyarakat Siulak Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Masvil Tomi; Hadiyanto Hadiyanto
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.211 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5794

Abstract

Musik Ansambel Suling Bambu merupakan salah satu musik Tradisional di Siulak kabupaten Kerinci, yang masih dijumpai pada saat sekarang ini. Waktu panen Musik ansambel Suling Bambu ini selalu dimainkan oleh masyarakat Siulak Gedang, sebagai pesta mereka merayakan keberhasilan panen mereka yang berlipat ganda, yang sesuai dengan apa yang diharapkan mereka kepada tuhan yang maha esa. Disinilah perkembangan Musik ansambel Suling Bambu dimasyarakat Siulak, Musik ansambel Suling Bambu tidak hanya dimainkan sendiri waktu kejenuhan atau kebosanan tiba menyergapi mereka lagi istirahat di ladang atau di sawah yang mereka garap. Tapi Musik ansambel Suling Bambu mulai dimainkan dengan bersama dan mulai di pakai vokal. Dengan meniup suling bersama-sama. Penelitian ini menguraikan kenyataan di lapangan sesuai dengan permasalahan keberadaannya di tengah masyarakat Siulak, bentuk struktur musik Ansambel Suling Bambu masyarakat Siulak. Mendasari hal di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada rumusan masalah yang akan membahas (1) Bagaimana keberadaan musik ansambel Suling Bambu, (2) Bagaimana bentuk Struktur musik ansambel Suling Bambu di masyarakat Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
UNGKAPAN TRADISIONAL MASYARAKAT KERINCI: KAJIAN BENTUK DAN TELAAH MAKNA sovia wulan wulandari; hadiyanto hadiyanto
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.324 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5802

Abstract

Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pentingnya untuk pendokementasian dan penginventarisasian ungkapan tradisional masyarakat kerinci sebagai bentuk pelestarian bahaya melayu Kerinci. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna ungkapan tradisional masyarakat Kerinci yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pendidikan informal dan kontrol sosial. Metode atau pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang mengutamakan ketajaman analisis terhadap data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk ungkapan yang terdokumentasi sebanyak 125 ungkapan. Ungkapan-ungkapan tersebut ada yang berbentuk peribasa, pepatah, dan kiasan.
SISTEM PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN WEMOS D1R1 Selina Anindita; Christy Mahendra; Hadiyanto Hadiyanto
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v6i1.15163

Abstract

Feeding carp manually results in disruption of fish growth so that fish yields are not optimal. If the feed is given too much then the rest of the fish feed will become a source of bacteria. Therefore, it is necessary to design an Internet of Things (IoT)-based carp feeder monitoring sistem that can work automatically based on the time and amount of fish feed that has been determined. In this study, the research method used is the waterfall method. The IoT-based automatic carp feeder monitoring sistem uses a Wemos D1 R1 microcontroller, RTC, LCD, servo motor, ultrasonic sensor, buzzer and Blynk. The results of this study are tools for monitoring automatic feeding at a predetermined time. Fish feed was given twice a day at 6:00 and 18:00 with feed weight 2% of the total fish biomass. Ultrasonic sensor accuracy in reading fish feed distance is 95.63%, accuracy in feeding fish is 90.47%, buzzer accuracy for warning if fish feed is running low is 100%. The amount of fish feed consumed for 3 weeks automatically was 152 grams and 107 grams manually. The difference in fish changes for manual feed is 10 grams and automatically is 15 grams. Keywords: Wemos D1R1, IoT, Blynk AbstrakPemberian pakan ikan gurame  secara manual  mengakibatkan terganggunya pertumbuhan ikan sehingga hasil panen ikan tidak maksimal. Jika pakan  diberikan terlalu banyak maka sisa pakan ikan akan menjadi sumber bakteri. Oleh karena itu perlu dirancang sistem monitoring alat pembemberi pakan ikan gurame berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan waktu dan jumlah pakan ikan yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode Waterfall. Sistem monitoring alat pembemberi pakan ikan gurame secara otomatis berbasis IoT menggunakan mikrokontroller Wemos D1 R1, RTC, LCD, motor servo, sensor ultrasonik, buzzer dan Blynk. Hasil penelitian ini berupa alat untuk memonitoring pemberian pakan otomatis pada waktu yang telah ditentukan. Pemberian pakan ikan dilakukan 2 kali sehari yaitu pukul 6:00 dan 18:00 dengan berat pakan 2% dari total biomassa ikan. Akurasi sensor ultrasonik dalam membaca jarak pakan ikan sebesar 95,63%, akurasi dalam pemberian pakan ikan sebesar 90,47%, akurasi buzzer untuk peringatan jika pakan ikan hampir habis sebesar 100%. Jumlah pakan ikan yang dikonsumsi selama 3 minggu secara otomatis adalah 152 gram dan 107 gram secara manual. Selisih perubahan ikan untuk pakan manual sebesar 10 gram dan secara otomatis sebesar 15 gram.
Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran Kelas 1 Sekolah Dasar Restu Mulfajril; Hadiyanto Hadiyanto; Hendra Sofyan
Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Vol. 8 No. 1 (2023): Pendidikan Tematik Dikdas
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jptd.v8i1.25196

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pentingnya penggunaan  media visual dalam pembelajaran di sekolah dasar agar proses pembelajaran lebih efektif. Penelitian ini bertujuan dengan adanya media visual proses belajar mengajar menggunakan alat bantu yang disiapkan oleh guru dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dalam pendidikan  kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju kurangnya sistem penyampaian bahan pengajaran dengan metode ceramah di ganti dengan digunakannya media pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Objek penelitian ini adalah satu orang guru kelas I, SDN 77/X Parit Culum I. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ini menunjukan bahwa upaya guru kelas I dalam menggunakan media visual yang di desain dengan menarik untuk memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual yaitu gambar, kartu huruf, plastisin,dan puzzle. Kata Kunci: Penggunaan media, media visual