Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Desain dan Performa Prototipe Generator 99Mo/99mTc dengan Kolom Material Berbasis Zirkonium dan Kolom Alumina Marlina Marlina; Sriyono Sriyono; E. Lestari; Abidin Abidin; H. Setiawan; Kadarisman Kadarisman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 38 No. 2 Oktober 2016
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v38i2.2703

Abstract

Hingga saat ini radioisotop tehnesium-99m (99mTc) masih banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir di seluruh dunia. Hal ini karena 99mTc memiliki waktu paro 6 jam dan memancarkan gamma murni pada energi 140 keV sehingga merupakan radioisotop yang ideal untuk diagnosis. 99mTc dapat dihasilkan salah satunya dari generator 99Mo/99mTc. Prototipe generator 99Mo/99mTc dibuat dengan menggunakan Molibdenum-98 (98Mo) alam hasil iradiasi neutron, yang dilengkapi dengan kolom berisi material berbasis zirkonium (MBZ) dan kolom alumina. Penentuan performa prototipe generator dilakukan dengan menentukan yield 99mTc, kualitas larutan natrium pertehnetat (Na99mTcO4) yang dihasilkan, dan laju dosis pada permukaan prototipe generator. Yield 99mTc dari prototipe generator yaitu 76,95 ± 7,7%. Prototipe generator menghasilkan radioisotop 99mTc (Na99mTcO4) dengan karakterisitik yang memenuhi persyaratan US Pharmacopoeia, yaitu larutan jernih, memiliki pH 6 ± 0,6, kemurnian radionuklida (lolosan 99Mo) sebesar 0,022 μCi/mCi 99mTc, kemurnian radiokimia 99mTcO4- sebesar 99,85 ± 0,05%, kemurnian kimia (lolosan alumina) < 5 μg/mL, dan laju dosis permukaan prototipe sebesar 1,18 mSv/jam. Dengan demikian prototipe generator 99Mo/99mTc ini sudah menunjukkan performa yang baik dalam menghasilkan radioisotop 99mTc untuk keperluan medis dan memiliki laju dosis yang aman, namun perlu ditingkatkan kembali yieldnya. 
PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN TAGUCHI GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PRODUK PUPUK GUANOKU DI UD. PUPUK GUANOKU GRESIK Abidin Abidin
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 15 No 2 (2015)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v15i2.544

Abstract

Perkembangan industri semakin cepat dan tidak bisa terelakkan lagi jika persaingan antar perusahaan semakin ketat. Persaingan antar perusahaan menuntut untuk selalu dilakukannya evaluasi dan inovasi terhadap produk agar dapar diterima oleh konsumen. Kepuasan konsumen terhadap suatu produk sering kali di tinjau dari segi kualitas produk itu sendiri dimana, konsumen merasa belum puas terhadap produk Pupuk Guanoku, oleh sebab itu maka diperlukan penelitian untuk mengetahui kebutuhan yang diinginkan konsumen.Penerapan Metode Quality Function Deployment dan Taguchi guna untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk Pupuk Guanoku agar semakin baik sesuai harapan konsumen. Metode Taguchi digunakan untuk bagian integral dari Quality Function Deployment yang menyediakan sarana kekuatan rancangan kokoh dengan melakukan eksperimen.Hasil pengolahan menunjukkan bahwa atribut kriteria konsumen meliputi ukuran kemasan, kandungan, bentuk, warna, harga yang terjangkau, desain, dosis, dan bahan baku. Respon teknis tertinggi pada kandungan NPK dilakukan perhitungan taguchi dan didapatkan hasil yang paling optimum yaitu factor kotoran kelelawar 200 gr, faktor decalcium phosphat 50 gr, factor stardec 65 ml, and factor Air 75 ml.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BPJS KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAE KOTA PAREPARE Abidin Abidin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 2: JUNI 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.219 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i2.922

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan dengan tujuan untuk memproteksi seluruh masyarakat dengan premi terjangkau dan dengan coverage lebih luas untuk seluruh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan pengaruh kualitas pelayanan BPJS kesehatan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Cempae Kota Parepare. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruhpasien peserta BPJS di Puskesmas Cempae Kota Parepare dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 185 pasien dengan metode penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling. Analisis data menggunakan chi square melalui program SPSS versi 21 dengan kriteria α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh kehandalan (p=0,004), ketanggapan (p=0,002) dan empati (p=0,006) terhadap kepuasan peserta BPJS pasien rawat inap di Puskesmas Cempae Kota Parepare. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada pengaruh kehandalan, ketanggapan dan empati terhadap kepuasan peserta BPJS pasien rawat inap di Puskesmas Cempae Kota Parepare.
Preliminary Study on Production Of 32P – Labeled Phosphate Chromic as A Material for Skin Patch Wira Y. Rahman; Endang Sarmini; Herlina Herlina; Abidin Abidin; Triyanto Triyanto; Hambali Hambali; Sriyono Sriyono; Triani Widyaningrum
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 2, No. 3 (2019)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.919 KB) | DOI: 10.24198/ijpst.v1i3.20982

Abstract

Keloids are skin disorders or benign tumours that are due to abnormal wound healing in the binding tissue after a trauma, inflammation, surgical wounds, or burns. Low activity radioisotopes have shown to be effective in curing or eliminating keloids on the skin. One of these radioisotopes is phosphorus-32 (32P), a beta (β-) emitter with a half-life of 14.3 days. This radioisotope can also be developed for the treatment of keloid and skin tumours. Currently, keloid is treated by a conventional method e.g.by applying the bulk of 32P radioisotope directly on keloid area. However, this method is considered inefficient and less secure. The purpose of this research is to obtain a technology for preparing of 32P-labeled skin patch. The first step of this research is to produce 32P-labeled chromic phosphate (Cr32PO4) colloids, through condensation involving oxidation-reduction reaction. In this step, Cr (VI) is reduced to Cr (III) to form Cr32PO4 with particle size of <1 μm.  These particles (Cr32PO4) are to expect to distribute evenly when mixed with silicon to form skin patch which will not decompose easily. Characterization of the prepared Cr32PO4colloids gave a yield of 97,8% with particle size of greater than > 1μm.  Further study needs to be performed in due time in order to have Cr32PO4 colloids with a suitable particle size.Key words: keloid, chromic phosphate colloid, skin patch, condensation, oxidation-reduction reaction
Desain dan Performa Prototipe Generator 99Mo/99mTc dengan Kolom Material Berbasis Zirkonium dan Kolom Alumina Marlina Marlina; Sriyono Sriyono; E. Lestari; Abidin Abidin; H. Setiawan; Kadarisman Kadarisman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 38 No. 2 Oktober 2016
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1854.602 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v38i2.2703

Abstract

Hingga saat ini radioisotop tehnesium-99m (99mTc) masih banyak digunakan di bidang kedokteran nuklir di seluruh dunia. Hal ini karena 99mTc memiliki waktu paro 6 jam dan memancarkan gamma murni pada energi 140 keV sehingga merupakan radioisotop yang ideal untuk diagnosis. 99mTc dapat dihasilkan salah satunya dari generator 99Mo/99mTc. Prototipe generator 99Mo/99mTc dibuat dengan menggunakan Molibdenum-98 (98Mo) alam hasil iradiasi neutron, yang dilengkapi dengan kolom berisi material berbasis zirkonium (MBZ) dan kolom alumina. Penentuan performa prototipe generator dilakukan dengan menentukan yield 99mTc, kualitas larutan natrium pertehnetat (Na99mTcO4) yang dihasilkan, dan laju dosis pada permukaan prototipe generator. Yield 99mTc dari prototipe generator yaitu 76,95 ± 7,7%. Prototipe generator menghasilkan radioisotop 99mTc (Na99mTcO4) dengan karakterisitik yang memenuhi persyaratan US Pharmacopoeia, yaitu larutan jernih, memiliki pH 6 ± 0,6, kemurnian radionuklida (lolosan 99Mo) sebesar 0,022 μCi/mCi 99mTc, kemurnian radiokimia 99mTcO4- sebesar 99,85 ± 0,05%, kemurnian kimia (lolosan alumina) < 5 μg/mL, dan laju dosis permukaan prototipe sebesar 1,18 mSv/jam. Dengan demikian prototipe generator 99Mo/99mTc ini sudah menunjukkan performa yang baik dalam menghasilkan radioisotop 99mTc untuk keperluan medis dan memiliki laju dosis yang aman, namun perlu ditingkatkan kembali yieldnya. 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BIJI KOPI BERKUALITAS DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UL Khairat; Muammar Muammar; Abidin Abidin
Jurnal Teknologi Informasi Mura Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Informasi Mura Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS BINA INSAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/jti.v13i1.999

Abstract

Quality is a factor that plays an important role in the world of trade. The better the quality of the commodity to be traded, the higher the amount of demand. Quality coffee beans in this case are commodities from agricultural products and coffee companies engaged in the trade world need good quality to remain competitive in the international trade market, the determination of quality coffee beans as a commodity requires a precision in the selection process, so that according to the needs expected by consumersThe decision of the company in determining the quality of coffee beans must be related as expected. In this case the method used is the Analytical Hierarchy Process (AHP). The AHP method is to determine the weight value for each criterion, the criteria in question are water content (%), dirt content (%), seed size (mm), seed color and Pests, then proceed with the ranking process that will select the coffee beans. Based on the description of the problem above, The system can collect data on the Criteria for Determining Quality Coffee Beans as well as Alternative and Comparative data can make decisions by calculating the value of each Criteria and Alternatives so that a Quality Coffee decision can be given.
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif Berbasis Android Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak Disleksia Pada Materi Eksponensial Di Kota Jambi Abidin Abidin; Jefri Marzal; Rohati Rohati
Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 02 (2014): Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matemarika PMIPA FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.467 KB) | DOI: 10.22437/edumatica.v4i02.2072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan media pembelajaran matematika interaktif berbasis android dan bagaimana motivasi anak disleksia setelah menggunakan media pembelajaran matematika interaktif berbasis android.Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and Development). Penelitian dilaksanakan di Sekolah Autis Harapan Mulia Kelas IX SMP semester genap tahun ajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan media pembelajaran menggunakan program Adobe Flash CS6 dan huruf opendyslexie. Sedangkan untuk mengukur motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan angket motivais belajar yang telah divalidasi oleh validator ahli. Hasil analisis data menunjukan bahwa setelah menggunakan media pembelajaran matematika interaktif berbasis android motivasi belajar siswa baik secara ekstrinsik maupun intriksik dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa persentase nilai p yang diperoleh berdasarkan indicator adalah sebesar 84.58% yang merupakan kategoti baik dalam skala interpertasi, sedangkan pernyataan favourable, nilai p mencapai 93.33 % dan untuk pernyataan unfavourable, nilai p mencapai 77.5%. Dalam proses pembelajaranpun demikian, siswa lebih banyak bertanya dan lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya serta tidak mudah menyerah ketika berhadapan dengan soal-soal serta masalah yang lebih sulit. Selain itu siswa juga menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran karena siswa disleksia tidak kesulitan dalam membaca dan melihat huruf serta angka. Kata Kunci : Disleksia, Media Pembelajaran Matematika, Android, Eksponensial
Commissioning Test of a New Production Facility for Radioisotope Phosphorus-32 (32P) : Scale-up and Resin Analysis using Dry Distillation Separation Method: Pengujian Fasilitas Baru Untuk Produksi Radioisotop Fosfor-32 (32P) : Peningkatan Skala Produksi dan Analisis Resin Menggunakan Metode Pemisahan Distilasi Kering Chaidir Pratama; Ahid Nurmanjaya; Wira Y Rahman; Anung Pujiyanto; Abidin Abidin; Fani Triyatna; Endang Sarmini; Anas Fahmi Imron; Andru Irvanda Yudhantama
INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH Volume 8, ISSUE 1, 2023
Publisher : Chemistry Department, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijcr.vol8.iss1.art4

Abstract

Fasilitas produksi baru untuk radioisotop fosfor-32 (32P) harus memenuhi peraturan dan persyaratan yang berlaku. Komisioning pemenuhan peraturan dan persyaratan melibatkan tiga tahap yaitu  pengujian sistem aliran udara, pengujian sistem distilasi kering, dan pengujian keamanan fasilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesiapan fasilitas produksi radioisotop 32P dengan parameter yang optimal, dan juga menganalisis tipe resin yang tepat dalam pemisahan / pemurnian produk 32P. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengukur semua parameter kritis pada fasilitas proses produksi termasuk bagian keselamatan fasilitas, dan melakukan  percobaan pengujian sistem distilasi kering serta pemisahanya menggunakan resin penukar ion. Berdasarkan hasil pengujian fasilitas produksi 32P menunjukan bahwa, parameter kristis dalam fasilitas tersebut memenuhi persayaratan minimum yaitu tekanan pada fasilitas glove box  minimal -20 pascal dan laju aliran udara 0,50 m/s. Hasil pengukuran menunjukan bahwa fasilitas produksi 32P mencapai tekanan -50 Pascal dan laju aliran sirkulasi udara mencapai 1,80 s/d 2,40 m/s dengan sistem HVAC. Pengujian paparan radiasi  sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku tidak boleh lebih dari 80 µSv/hari. Berdasarkan peengujian laju paparan radiasi mencapai 35 µSv/hari. Proses produksi 32P menggunakan sulfur alam dengan melakukan irradiasi Reaktor Nuklir G.A. Siwabessy dengan daya maksimum 15 MW. Hasil iradiasi sulfur kemudian diproses dengan cara distilasi kering untuk memishakan sulfur dan fosfor. Pemisahan radioisotope 32P dilakukan dengan dua jenis resin tipe AG50-WX8 dari Bio-Rad dan Dowex Chemical. Total radioaktivitas yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas proses baru adalah 706,21 mCi. Kemurnian radiokimia 32P sebelum menggunakan resin adalah 93,76% dan setelah penggunaan resin Dowex Chemical mencapai 95,95%, resin Bio-Rad mencapai 99,99%. 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BIJI KOPI BERKUALITAS DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UL Khairat; Muammar Muammar; Abidin Abidin
Jurnal Teknologi Informasi Mura Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Informasi Mura Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS BINA INSAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/jti.v13i1.999

Abstract

Quality is a factor that plays an important role in the world of trade. The better the quality of the commodity to be traded, the higher the amount of demand. Quality coffee beans in this case are commodities from agricultural products and coffee companies engaged in the trade world need good quality to remain competitive in the international trade market, the determination of quality coffee beans as a commodity requires a precision in the selection process, so that according to the needs expected by consumersThe decision of the company in determining the quality of coffee beans must be related as expected. In this case the method used is the Analytical Hierarchy Process (AHP). The AHP method is to determine the weight value for each criterion, the criteria in question are water content (%), dirt content (%), seed size (mm), seed color and Pests, then proceed with the ranking process that will select the coffee beans. Based on the description of the problem above, The system can collect data on the Criteria for Determining Quality Coffee Beans as well as Alternative and Comparative data can make decisions by calculating the value of each Criteria and Alternatives so that a Quality Coffee decision can be given.
Faktor Risiko Status Gizi Wasting dalam Penerapan Full Day School pada Anak di Pendidikan Anak usia Dini Pesantren Ummusabri Kendari Abidin Abidin; Tasnim Tasnim; Fatmawati Fatmawati
Jurnal Gizi Ilmiah : Jurnal Ilmiah Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat dan Pangan Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Gizi Ilmiah : Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat, Food Service dan Pan
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jgi.v5i1.379

Abstract

Wasting is the most prominent health problem in poor countries and developing countries whose impact is very large. In 2013, nationally the prevalence of underweight in children under five was still 12.1 percent, which means that the problem of underweight in Indonesia is still a serious public health problem. This study aims to determine the effect of implementing full day school on nutritional status in early childhood education at the Ummusabri Islamic Boarding School Kendari. This type of research is quantitative research with a case control approach design. The population in this study were all participants of the 2018 Ummusabri Islamic Boarding School Kindergarten, which amounted to 114. The number for the case sample was 26 people and the control sample was 26 people. The results of the odds ratio test show that diet is a risk factor for wasting nutritional status (OR). = 5.727 95% CI 1.645-19.942 > 1), environmental hygiene is not a risk factor for wasting nutritional status (OR = 0.494 95% CI 0.125-1.949 <1), learning method is not a risk factor for wasting nutritional status (OR = 3.068 95% CI = 0.982-9.591 <1), the role of the family is a risk factor for wasting nutritional status (OR = 3.889 95% CI = 1.178 – 12.841 >1). It is hoped that Paud Pesantren Ummusabri Kendari can use the results of this study as information and consideration in increasing awareness of children with malnutrition problems.