Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Informasi Sains dan Teknologi (ISAINTEK)

Studi Pemanfaatan Fasilitas Dermaga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang Gorontalo Utara syamsul marlin; shidik burhani; Aji Surahman
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 01 (2022): Juni: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v5i01.102

Abstract

Keberadaan Dermaga bongkar muat di sebuah pelabuhan sangat krusial, karena menjadi tempat untuk memuat bahan perbekalan dan membongkar hasil tangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan yang tiba di pelabuhan harus segera diproses dan dijual atau diolah, sehingga keberadaan dermaga memegang peranan penting dalam menjaga kualitas ikan. Jika terjadi keterlambatan dalam pembongkaran karena kapal menumpuk di dermaga, maka kualitas ikan bisa menurun atau bahkan membusuk, sehingga mengurangi nilai ekonomisnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui layanan dan fasilitas dermaga bongkar muat di PPN Kwandang untuk mengukur tingkat pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama, yaitu 1) untuk menentukan ukuran dermaga yang diperlukan untuk aktivitas bongkar muat dan 2) menganalisis tingkat pemanfaatan dermaga di PPN Kwandang Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Januari- Juli 2021 di PPN Kwandang. Data primer dikumpulkan melalui survei fasilitas dermaga dan wawancara dengan pengelola dan pengguna dermaga, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan laporan tahunan PPN Kwandang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan mengumpulkan data primer melalui survei dan wawancara, serta data sekunder dari studi literatur dan laporan tahunan PPN Kwandang.Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ukuran dermaga charrieer wharf yang dibutuhkan untuk aktivitas bongkar muat adalah 588 meter, lebih besar dari panjang dermaga yang ada sekarang yaitu 150 meter. Sementara itu, untuk dermaga stair landing dibutuhkan panjang 96 meter dari panjang dermaga saat ini yang mencapai 100 meter. Tingkat pemanfaatan dermaga charrieer wharf di PPN Kwandang mencapai 392%, sehingga dibutuhkan penambahan kapasitas sebanyak 438 meter atau strategi untuk mengatur antrean kapal dan memanfaatkan kolam pelabuhan. Sementara itu, tingkat pemanfaatan dermaga stair landing wharf sudah mencapai 96%, sehingga perlu strategi antisipasi untuk mengatasi kemungkinan pemanfaatan yang berlebih di masa depan.
Tingkat Pencapaian Standar Waktu Pelayanan Pemanduan Kapal (Approach Time) di Pelabuhan Parepare Shidik Burhani; Syamsul Marlin Amir; Andi Ana Humaerah
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 1 (2023): Juni: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v6i1.106

Abstract

Kinerja pelayanan pelabuhan adalah indikator untuk menilai hasil kerja suatu pelabuhan pada periode tertentu dan menggambarkan tingkat pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa yang meliputi pelayanan kapal dan pelayanan barang. Kinerja pelayanan dimulai pada saat kapal akan bersandar, kapal melakukan bongkar muat dan kapal lepas sandar dari pelabuhan. Kunjungan kapal di Pelabuhan Parepare terus meningkat dengan rata-rata peningkatan dalam 5 tahun terakhir sebesar 9,9%. Peningkatan kunjungan kapal ini harus diikuti dengan peningkatan pelayanan. Salah satu indikator pelayanan kapal adalah pemanduan kapal (approach time), dimana semakin lama waktu pemanduan kapal di pelabuhan maka semakin rendah tingkat pelayanan di suatu pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan pemanduan kapal (approach time) terhadap standar pelayanan di Pelabuhan Parepare. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Data primer berupa proses dan lama pelayanan pemanduan kapal di lapangan. Data sekunder berupa data pelayanan pemanduan kapal pada periode tertentu; dan standar waktu pelayanan pemanduan kapal. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode peta kendali. Tahapan analisis dimulai dengan penentuan jumlah sampel, menentukan garis pusat/tengah (center line, CL), menentukan batas kendali bawah (lower control limit, LCL), menentukan batas kendali atas (upper control limit, UCL), dan mengevaluasi waktu pelayanan pemanduan kapal terhadap standar waktu pelayanan pemanduan. Hasil penelitian diperoleh beberapa kegiatan pemanduan kapal di Pelabuhan Parepare berada di bawah standar waktu yang ditetapkan Direktur Jendral Perhubungan Laut tentang Standar Pelayanan Operasional Pelabuhan untuk Pelabuhan Parepare sebesar 2 jam atau 120 menit. Rata-rata waktu pelayanan pemanduan (approach time) kapal di Pelabuhan Parepare membutuhkan waktu selama 120 menit (in & out). Waktu pemanduan kapal dibawah standar yakni Kapal Tanker 131 menit dan Kapal General Cargo 123 menit, sedangkan Kapal Kontainer dan Kapal Penumpang masing-masing 120 menit dan 105 menit masih diatas standar waktu pelayanan operasional pelabuhan.
Optimalisasi Penerapan E-Logbook Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Untia, Makassar Shidik Burhani; Syamsul Marlin Amir; Syamsul Hadi; Achmad Setiawan
Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 01 (2022): Juni: Jurnal Informasi Sains dan Teknologi
Publisher : Politeknik Negeri FakFak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/isaintek.v5i01.107

Abstract

Setiap kapal penangkap ikan berbendera Indonesia berukuran diatas 5 GT yang beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) lepas wajib memiliki logbook penangkapan ikan. Penggunaan Logbook manual menghadapi kendala, untuk mengantisipasi kendala tersebut, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) menerapkan e-logbook penangkapan ikan di tahun 2018. Pada Juli 2020, tercatat 76 kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Untia (PP Untia) telah melakukan aktivasi e-logbook penangkapan ikan, jumlah ini jauh dibandingkan kapal yang berpangkalan di PP Untia. Pada masa Pandemi covid-19 penerapan pembatasan fisik dan sosial menyebabkan kesulitan bagi nelayan dalam beraktivitas di Pelabuhan Perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi penerapan e-logbook penangkapan ikan di PP Untia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, kuesioner untuk mengukur persepsi masyarakat nelayan, dan wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh kunci. Ukuran sampel ditentukan dengan pendekatan Slovin, diperoleh sampel sebanyak 14 kapal perikanan. Analisis data yang digunakan untuk menghitung persentase kapal yang telah melakukan aktivasi e-Logbook penangkapan ikan dengan rumus persentase. Rumusan strategi optimalisasi penerapan e-Logbook penangkapan ikan di PP Untia dengan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh kapal perikanan yang telah melakukan aktivasi e-logbook Penangkapan Ikan di PP Untia sebesar 48,1%, sedangkan tingkat persentase kapal ikan aktif melaporkan logbook menggunakan e-logbook sebesar 22,7%. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pelaporan menggunakan e-logbook penangkapan ikan di PP Untia belum efektif. Persepsi nelayan terhadap kualitas penyedia aplikasi e-logbook penangkapan ikan diperoleh nilai rata-rata skor 3,52 (Baik). Selanjutnya persepsi nelayan terhadap kualitas aplikasi e-logbook penangkapan ikan diperoleh nilai rata-rata skor 3,43 (Baik). Hasil analisis SWOT, posisi PP Untia dalam upaya optimalisasi penerapan e-logbook penangkapan ikan berada pada kuadran I (Growth), dirumuskan strategi Strength-Opportunity (SO) adalah meningkatkan sarana/prasarana teknologi dan informasi, meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam menganalisis dan mengevaluasi kepatuhan kapal perikanan, serta pelatihan bagi Syahbandar dan petugas logbook penangkapan ikan.