Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis dan Perancangan e-Supply Chain Management (Studi Kasus: PT. Prima Rezeki Pertiwi) Rudy Rudy; Agustinus Agustinus; Adi Chandra; Zara Elisabeth Tanring
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis supply chain management yang ada di PT. Prima RezekiPertiwi serta merancang aplikasi berbasis web untuk menerapkan E-Supply Chain Management. Metode yangdigunakan adalah metode analisis dan perancangan e-SCM. Metode analisis yang digunakan mencakuppreliminary steps (tahapan pendahuluan) dalam pengembangan e-SCM. Sedangkan metode perancanganmenggunakan pengembangan strategi e-SCM, perancangan customer service management, manufacturing andsupply chain planning, supplier relationship management, logisctic resource management serta arsitektur e-SCM yang dibutuhkan. Hasil yang dicapai adalah rancangan suatu sistem e-SCM yang mampu meningkatkanproduktifitas perusahaan melalui otomatisasi informasi antara partner dalam supply chain, mengurangi biayaoperasional penyimpanan barang serta mengintegrasikan informasi diantara divisi dalam perusahaan. Denganmenerapkan sistem e-SCM dalam PT. Prima Rezeki Pertiwi, diharapkan terjadi peningkatan produktifitasdengan mengefektifkan proses supply chain yang berjalan dan mengefisiensikan biaya operasional yangdikeluarkan.Keywords: Informasi, e-Supply Chain Management, SCM, Aplikasi, WEB
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE & PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 - 2013 ) Adi Chandra; Kamaliah Kamaliah; Restu Agusti
Jurnal Ekonomi Vol 24, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.677 KB) | DOI: 10.31258/je.24.3.p.1

Abstract

This study was conducted to test (1) The effect of capital structure onprofitability,(2) The effect of size of firm on profitability,(3) The effect ofprofitability on firm value,(4) Effect of meditation profitability of the relationshipbetween capital structure and firm value, and (5) Effect of meditation profitabilityof the relationship between size of firm and firm value. Object under study is areal estate & property companies listed on Indonesian Stock Exchange during theperiod 2009-2013 with a total sample some 23 companies. This study usessecondary data obtained from Indonesian Stock Exchange. Testing is done byusing path analysis by using SPSS version 21. Prior to testing, conducted priortest data normality adn linearity test.The result showed that (1) Capital structure influence on profitability,(2) size offirm influence on profitability,(3) Profitability affected the firm value, (4)Profitability mediated the effect of capital structure on firm value ,and (5).Profitability does not mediated the effect of size of firm on firm value.
ANALISA YURIDIS PERAN POLISI SATWA DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA MENURUT UNDANG – UNDANG NO 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (STUDI PENELITIAN POLDA KEPRI) Ispandir Hutasoit; Adi Chandra
PETITA Vol 2, No 1 (2020): PETITA Vol. 2 No. 1 Juni 2020
Publisher : PETITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.419 KB) | DOI: 10.33373/pta.v2i1.4020

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan suatu kasus kejahatan tindak pidana pemerkosaan. Prosedur dari penggunaan anjing pelacak jenis helder dalam suatu kasus tindak pidana pemerkosaan dan Faktor yang menjadi hambatan yang dialami oleh penyidik dalam penyidikan kasus tindak pidana pemerkosaan dengan bantuan unit anjing pelacak. (Studi kasus Polda Kepri). Penelitian ini menggunakan metode dengan menggabungkan peraturan perundang – undangan dan melakukan observasi di lapangan dalam hal ini Polda Kepri dan Polresta Barelang maka disebut juga Metode Penelitian Yuridis Normatif. Pada proses awal penyidikan tindak pidana pemerkosaan penggunaan unit anjing pelacak yang berada pada Polda Kepri sangat membantu penyidik Rekrim Polresta Barelang dalam melakukan olah tempat kejadian perkara dimana petunjuk – petunjuk dapat diketahui dengan cepat berkat penciuman anjing pelacak jenis helder tersebut.
PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS Adi Chandra; Asroni Asroni
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 4, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.856 KB) | DOI: 10.24127/trb.v4i2.68

Abstract

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentukanya berbeda-beda. Dari pencampuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Material yang dipakai adalah bambu apus dan bambu petung yang dimana modulus elastisitas bambu apus lebih besar dengan bambu petung. Bambu apus memiliki modulus elastisitas sebesar 23171,66 MPa, dan bambu petung mempunyai modulus elastisitas adalah 14439,64 Mpa. Alasan pemilihan serat bambu sebagai bahan baku komposit adalah mudah diperoleh dalam jumlah banyak, berkualitas, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Jenis matrik yang digunakan adalah resin polyester. Jenis pengujianya adalah uji bending ASTM D-790-03. Komposisi serat dan resin 5% : 95%, 10% : 90%, 15% : 85%, 20% : 80%. Variasi fraksi volume serat mempengaruhi kekuatan bending komposit, dimana kekuatan bending komposit tertinggi diperoleh pada komposit dengan fraksi volume resin 80% dan serat 20% yaitu sebesar 97,71 N/mm2, sedangkan nilai  kekuatan bending terendah diperoleh  pada dengan fraksi volume resin 95% dan serat 5% yaitu sebesar 54,11 N/mm2. Pada pola patahan komposit bending yang di uji secara mikro atau  menggunakan SEM (scaning electro miscroscope) volume resin 95% dan 80% menunjukan debonding dimana lepasnya daya ikat serat dengan matrik. Matrik cracking (retak)  dan fiber pull- out.
Estimasi Kedalaman Bitumen Batubara di Desa Banjaran Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Berdasarkan Data Anomali Magnetik Sehah S; Sukmaji Anom Raharjo; Adi Chandra
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 4, No 02 (2014): IJAP Volume 04 Issue 02 Year 2014
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v4i02.4986

Abstract

The Estimation of coal bituminous depth in Village of Banjaran, District of Salem, Regency of Brebes based on magnetic anomaly data has been done. The Village of Banjaran is located in the geology basin which called as Bentarsari Basin. The activities stages that carried out in this research include of magnetic data acquisition in the field, data processing, and interpretation. The interpretation of the anomalies data is done through the modeling using the Mag2DC for Window software on the local magnetic anomalies data. Based on this modeling results, then obtained six anomalous objects that can be interpreted as the subsurface rocks in the research area, which consists of sediments of gravel, sand, clay, and silt ( = 0.0020 cgs units); tuff and tuffaceous sandstone ( = 0.0069cgs units); andesite breccia, tuff, and tuffaceous sandstone ( = 0.0085cgs units); solid andesite breccia which not layered ( = 0.0115 cgs units); coarse sandstones, limestones, and sandy marl ( = 0.0109cgs units); andesite sandstone that layered with claystone and thin insertions of new coal bituminous alternately ( = 0.0008cgs units). Based on the modeling results and the geological information of this research area, it can be estimated that the coal bituminous found in the Kaliglagah formation, with its depths ranging between 104.48 m – 505.97m, and the value of the magnetic susceptibility is 0.0008 cgs units.
PROSELIT PADA MASA PERJANJIAN LAMA SAMPAI PERJANJIAN BARU Sariyanto Sariyanto; Adi Chandra
SIAP: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 10, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Jemaat Kristus Indonesia, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.394 KB) | DOI: 10.55087/siap.v10i1.15

Abstract

Dalam Agama Yahudi terdapat peraturan penting yang mensyaratkankepada para penganut dari non Yahudi atau orang kafir yang hendakmasuk menjadi penganut agama Yahudi. Ketentuan atau persyaratanyang harus dipenuhi para penganut dari kalangan non Yahuditersebut dikenal dengan istilah proselit. Paling tidak terdapat tigaperyaratan yang harus dilakukan, yaitu: orang tersebut harusmengikuti baptisan (mivkah), sunat bagi laki-laki dewasa, danmemberikan korban persembahan. Proselit terdapat dua macam,yaitu: pertama disebut ger tzedek, yang artinya proselit benar, atauproselit kebenaran. Istilah ini disematkan kepada penganut nonYahudi yang secara penuh mengikuti doktrin Yudaisme, dan dianggapsebagai anggota penuh. Kedua disebut dengan istilah ger toshav ataugate proselyte, artinya proselit terbatas, atau proselit gerbang. Dalamhal ini bila seseorang yang tinggal di tanah Israel dan mengikutibeberapa kebiasaan Yahudi, namun tidak diharuskan untuk disunatatau pun mematuhi aturan yang ditentukan agama Yahudi. Hanyamereka diharuskan mengikuti hukum yang terdapat di dalam hukumNuh. Proselit ini telah menarik banyak orang non Yahudi sejak daripembuangan, atau pun pada masa intertestamental sampai padamasa Perjanjian Baru. Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode pustakadengan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini mengkajisecara mendalam mengenai makna proselit, pengaruh, misi, danperkembangannya di dalam Yudaisme. Hasil penelitian menunjukkanbahwa para cendekiawan Yahudi, dengan aktif meramu kehidupankeagamaan mereka dengan baik sehingga menjadi daya tarik bagiorang non Yahudi, demikian pula mereka memiliki misi yang kuatuntuk melakukan proselit. Daya tarik dari keagamaan Yahudi terutamaadalah karena mereka sebagai penyembah monoteisme, memilikiTaurat, cara hidup yang saleh bagi pemeluknya, dan para pengajaryang secara aktif mengajarkan Taurat, dan tradisi kehidupankeagamaan mereka. Kata kunci: intertestamental, proselit, Yudaisme, baptisan, sunat,hukum Taurat.
Analisis Pengendalian Kualitas Penyebab Defect Produk Kaca Helm Dengan Metode New Seven Tools dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT Triple Five Plastic Utama agus Syahabuddin; adi chandra; ahmad zaelani
Teknologi : Jurnal Ilmiah dan Teknologi Vol 5, No 2 (2022): TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/tkg.v5i2.29442

Abstract

PT. Triple Five Plastics Utama adalah perusahaan plastic injection molding yang memproduksi kaca helm. Perusahaan mengalami permasalahan defects produk yang melebihi 3% dari finished goods dalam satu tahun. Dalam penelitian ditemukan beberapa jenis defects yang sering terjadi, yaitu: Over Cut, Flashing, dan Defect Silver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya defects dan memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan metode New Seven Tools dan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan perbaikan pengendalian kualitas. Berdasarkan penelitian didapatkan jenis defects yang sering terjadi adalah Defect Silver sejumlah 10.530 Pcs atau 44% sehingga diprioritaskan untuk dilakukan tindakan perbaikan dengan melakukan analisis faktor penyebab menggunakan metode New Seven Tools dan diidentifikasi menggunakan metode FMEA. Hasil penelitian ini mendapatkan satu proses paling tinggi mengalami penyebab defects yaitu pada “Operator belum memahami proses penggunan mesin’ dengan nilai RPN 504, dan hasil  analisis diketahui faktor utama penyebab jenis defects tersebut yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, serta faktor lingkungan sehingga ditentukan usulan perbaikan dengan metode 5W+1H yaitu melakukan pelatihan kepada operator, dibuatkan peraturan sesuai SOP, dan dibuatkan jadwal pengawasan secara konsisten.