Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERMODELAN PROPORSI SDM, MATERIAL DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG SEDERHANA & NON SEDERHANA Utari, Rini Pebri; Setyono, Ernawan
HEXAGON Vol 3, No 1 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i1.2174

Abstract

Industri jasa konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat. Kegiatan proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berdurasi pendek dan hanya berlangsung selama satu kali, oleh sebab itu proyek konstruksi dikatakan bersifat unik. Salah satu permasalahan dalam proyek konstruksi adalah banyak disebabkan karena belum adanya ketidakpastian dalam menentukan proporsi sumberdaya proyek yang mengakibatkan terjadi pembengkakan biaya proyek. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya acuan proporsi yang tepat sebagai gambaran mengenai proporsi sumberdaya seperti upah, tanaga kerja, material dan alat yang tepat untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran permodelan yang tepat tentang hubungan antar variable dalam menentukan proporsi sumber daya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan proyek konstruksi secara tepat. Dan analisis Regresi linier dianggap tepat untuk menemukan model ini. Dalam penelitian ini analisa dilakukan terhadap beberapa sampel gedung sederhana dan gedung non sederhana. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa proporsi sumberdaya material yang digunakan adalah sebesar 58% untuk gedung sederhana sedangkan untuk gedung non sederhana sebesar 63%. Hal tersebut menyatakan bahwa factor material memiliki proporsi yang dominan sangat besar baik pada gedung sederhana maupun non sederhana. Sedangkan proporsi dominan yang kedua adalah sumber daya manusia yaitu sebesar 28% pada gedung sederhana dan sebesar 21% pada gedung Non sederhana, factor tersebut disebabkan karena pada gedung non sederhana menggunakan teknologi yang lebih kompleks sehingga sedikit menggunakan tenaga manusia. Sedangkan nilai proporsi peralatan untuk gedung sederhana sebesar 14 % dan Non sederhana sebanyak 16%, dimana dalam pelaksanaan konstruksi gedung Non sederhana membutuhkan peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan gedung sederhana.
Analisis Pengendalian Biaya Konstruksi Gedung Asrama Dengan Metode Life Cycle Cost Rini Pebri Utari; Abdul Samad
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i1.1335

Abstract

Buildings have an important role for human life according to their functions. After the construction process is complete, the building is expected to carry out its functions according to the expected plan age. However, construction with substandard quality building materials causes the building to experience rapid damage resulting in more routine maintenance and high maintenance costs. The object of this research is the Asrema Gedung Putra Polytechnic Bali. One of the appropriate methods in analyzing the economic value of a building starting from planning, implementation and maintenance is to use the Life Cycle Cost Method. From the research results, it is found that four components make up the Life Cycle Cost, namely the initial cost or development cost of Rp. 6,407,566,714 (19%), operational costs Rp. 21,911,035,624 (64%), maintenance and replacement costs Rp. 5,622,402,603 (16%), and the cost for the destruction of Rp. 213,171,382 (1%). And from this research it is also known that the cost of the building component replacement cycle is in accordance with the regulation No. PU. 24 of 2008 so it is expected that the Jembrana Bali Marine and Fisheries Polytechnic Male Dormitory Building can stand for 50 years according to the expected building age.
PENINGKATKAN DAYA SAING DAN KUALITAS PRODUK HOME INDUSTRI BATU BATA MERAH MELALUI PENDAMPINGAN SESUAI SNI 15-2094-2000 Rini Pebri Utari; Erwin Rommel; Ernawan Setyono
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i1.1487

Abstract

Kabupaten Malang, antara lain; kualitas produk masih rendah, belum memiliki standar kerja dan kualitas produksi sesuai dengan peraturan SNI15-2094-2000, sehingga mutu produksi tidak bisa seragam, belum ada manajemen pengelolaan dan pemasaran yang baik (penjualan masih bersifat pasif) serta skill pekerja yang masih rendah. Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain; melakukan pendampingan kepada pekerja home industri tentang pembuatan batu bata sesuai standart SNI, pendampingan tentang tata kelola usaha kepada pemilik dan pengelola home industri, bantuan peralatan penunjang home industri, pembuatan modul pembuatan batu bata, pengaturan lokasi dan pemasangan papan nama serta pembuatan media promosi usaha home industri seperti mencetak brosur penjualan, membuat website dan Instagram sebagai direct selling secara on-line. Dari pendampingan ini didapatkan adanya peningkatan kualitas produk batu bata merah sesuai dengan SNI dengan memperbaiki proporsi campuran bahan yang digunakan, serta pengujian kualitas secara berkala. Adapun dari segi produksi mengalami peningkatan seiring dengan bertambanya permintaan konsumen. Adapun capaian lainnya yaitu adanya perbaikan dan penataan tempat usaha menjadi lebih baik dan lebih nyaman baik bagi pekerja maupun bagi konsumen
PENDAMPINGAN MANAJEMEN DAN MUTU PRODUK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PADA HOME INDUSTRI BATU BATA MERAH DI DESA PAKEM WAJAK MALANG Rini Pebri Utari; Erwin Rommel; Ernawan Setyono
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2760

Abstract

Permasalahan yang tengah dihadapi oleh usaha home industry batu bata merah yang ada di Desa Pakem, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Usaha yang dimulai sejak tahun 2005 berawal dari usaha turun temurun Bapak Sanipan, yang akhirnya dikelola secara bersama dengan tujuan untuk memberikan wadah dan kegiatan kepada para pemuda Karang Taruna Desa di Desa Pakem, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, untuk mendongkrak perekonomian desa setempat. Permasalahan yang masih dijumpai pada home industry batu bata di Desa Pakem, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, antara lain: kualitas mutu produk yang masih belum konsisten dalam setiap proses produksi, pemilihan kualitas material yang belum pasti, belum ada manajemen pengelolaan dan pemasaran yang baik dan penjualan masih bersifat pasif. Adapun solusi dari permasalahan pada home industry ini adalah dengan melakukan pendampingan kembali kepada para pekerja tentang tata cara pembuatan batu bata yang tepat sesuai SNI 15-2094-2000, melakukan pendampingan manajemen pengelolaan yang tepat, arus sirkulasi pembiayan produksi hingga diketahui kapan home industry ini mengalami Break Event Point dan mengalami keuntungan usaha yang konstan. Dari hasil pendampingan tersebut, didapatkan meningkatnya pembelian produk, arus kas yang tercatat dengan rapi, mutu produk mengalami peningkatan dan areal kerja mulai terta rapi serta sistem kerja menjadi produktif.
PERMODELAN PROPORSI SDM, MATERIAL DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG SEDERHANA & NON SEDERHANA Rini Pebri Utari; Ernawan Setyono
HEXAGON Vol 3, No 1 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i1.2174

Abstract

Industri jasa konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat. Kegiatan proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berdurasi pendek dan hanya berlangsung selama satu kali, oleh sebab itu proyek konstruksi dikatakan bersifat unik. Salah satu permasalahan dalam proyek konstruksi adalah banyak disebabkan karena belum adanya ketidakpastian dalam menentukan proporsi sumberdaya proyek yang mengakibatkan terjadi pembengkakan biaya proyek. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya acuan proporsi yang tepat sebagai gambaran mengenai proporsi sumberdaya seperti upah, tanaga kerja, material dan alat yang tepat untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran permodelan yang tepat tentang hubungan antar variable dalam menentukan proporsi sumber daya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan proyek konstruksi secara tepat. Dan analisis Regresi linier dianggap tepat untuk menemukan model ini. Dalam penelitian ini analisa dilakukan terhadap beberapa sampel gedung sederhana dan gedung non sederhana. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa proporsi sumberdaya material yang digunakan adalah sebesar 58% untuk gedung sederhana sedangkan untuk gedung non sederhana sebesar 63%. Hal tersebut menyatakan bahwa factor material memiliki proporsi yang dominan sangat besar baik pada gedung sederhana maupun non sederhana. Sedangkan proporsi dominan yang kedua adalah sumber daya manusia yaitu sebesar 28% pada gedung sederhana dan sebesar 21% pada gedung Non sederhana, factor tersebut disebabkan karena pada gedung non sederhana menggunakan teknologi yang lebih kompleks sehingga sedikit menggunakan tenaga manusia. Sedangkan nilai proporsi peralatan untuk gedung sederhana sebesar 14 % dan Non sederhana sebanyak 16%, dimana dalam pelaksanaan konstruksi gedung Non sederhana membutuhkan peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan gedung sederhana.
Penerapan Teknologi Pewarnaan Ecoprinting Kulit Kambing Samak Krom pada Usaha Kecil Kerajinan Produk Barang Kulit di Desa Bululawang: Application of Leather Ecoprinting Coloring Technology Samak Krom on Small Businesses Craft leather goods products in Bululawang Village Wehandaka Pancapalaga; Muhammad Khoirul Fuddin; Radityo Widiatmojo; Rinaldy Achmad Roberth Fathoni; Rini Pebri Utari; Tutik Sulistyowati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i4.3004

Abstract

Bululawang Village is a village located in Malang Regency, which is an area that has the potential for the leather goods industry. The prospect of the leather goods craft industry provides vast employment opportunities for job seekers in the SME sector and can support Bululawang's becoming a tourist village. In supporting the realization of a tourist village, one of the activities is fostering SMEs, which will later contribute to tourism. One of the SMEs with local potential to be developed is an eco print leathercraft. This can be created because there are many flower plants in the area. Leaves and flowers in Bululawang Village have not been used optimally. The various leaves and flowers contain pigments that can still be used as eco print coloring on tanned leather. Ecoprint leather products can create garments, shoes, and jackets, especially for fashion. This Community Service aims to improve the knowledge and skills of leather SMEs related to the application of goatskin eco print coloring technology. The service method used is education, training, and mentoring. Instruction is given to increase knowledge of eco print on leather. The training was provided to improve skills in making eco print coloring methods on leather. While assistance for those who are interested in business.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN BATA EKPOSE PADA SENTRA INDUSTRY BATU BATA MERAH DESA PAKEM KECAMATAN WAJAK SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PRODUK UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KUALITAS Rini Pebri Utari; Erwin Rommel; Ernawan Setyono
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.8848

Abstract

Desa Pakem Kecamatan Wajak Kabupaten Malang memiliki lebih dari tiga home Industri/Sentra industry batu bata. Usaha ini dimulai sejak tahun 2005 dan merupakan usaha turun-temurun serta dikelola bersama oleh masyarakat, dan sebagian menjadi mata pencaharian warga. Dalam dua tahun terakhir, kuantitas dan kualitas produk telah mengalami peningkatan setelah diadakan pendampingan oleh tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang dan Mahasiswa PMM UMM. Permasalahan saat ini yang tengah dihadapi oleh home industry bata adalah harus mampu mengimbangi perkembangan konstruksi saat ini yang berkembang sangat pesat. Selain keutamakan dalam sisi kekuatan, estetika juga menjadi pertimbangan dalam konstruksi. Untuk itu, distributor material konstruksi salah satunya bata juga harus mulai mengalami perkembangan dan melihat dari sisi estetika. Material yang saat ini digemari masyarakat adalah batu bata jenis bata ekspose bata press, dimana selain kokoh juga memberikan kesan alami dan estetik untuk bangunan tersebut. Batu bata ekspos adalah batu bata merah seperti biasa yang terbuat dari tanah liat. Namun mempunyai tingkat presisi yang tinggi dan pori yang sedikit. Pembuatannya menggunakan mesin press lalu dibakar. Material ini difungsikan khusus untuk diekspos agar menumbulkan kesan klasik pada bangunan. Tantangan untuk indstri batu bata, khususnya di desa Pakem kecamatan wajak adalah mulai mengembangkan produk bata ekspose untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk. Adapun rencana kegiatan dalam program pengabdian ini adalah melakukan pendampingan pembuatan bata ekspose kepada para pekerja home industry yang dimulai dengan penyiapan material dan alat produksi, pemilihan proporsi pencampuran material yang tepat, proses produksi yang tepat, serta pengujian kualitas batu bata ekspose yang bekerjasama dengan laboratoium teknologi beton teknik sipil agar mencapai kualitas yang disyaratkan SNI. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan produk bata ekspose sebagai alternatif diversifikasi dan pengembangan usaha bagi home industry desa Pakem dengan harapan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produk sehingga pemasaran lebih luas dan dikenal masyarakat.