Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Sambungan Kayu Berdasarkan SNI 7973-2013 dengan Alat Sambung Baut Michael Wijaya; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.748 KB) | DOI: 10.28932/jts.v10i2.1389

Abstract

Desain sambungan memegang peranan yang sama pentingnya dengan desain struktur, khususnyauntuk material kayu. Konstruksi kayu terdiri dari sangat banyak sambungan kayu. Perhitunganmanual sambungan kayu menjadi kurang efisien. Belum banyak aplikasi yang beredar untukmenunjang perhitungan sambungan kayu. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi yang dapatmenunjang perhitungan sambungan kayu. Aplikasi perhitungan sambungan kayu dibuat lebihspesifik ? hanya untuk alat sambung baut ? untuk membatasi permasalahan yang ada. Aplikasidibuat sesuai dengan peraturan konstruksi kayu terbaru di Indonesia, SNI 7973-2013. Dalammerancang aplikasi, digunakan pendekatan melalui desain ERD dan DFD. Bahasa pemogramanyang digunakan adalah Java dengan basis data MySql. Hasil penelitian menunjukan bahwa telahberhasil dibuat aplikasi yang mampu menunjang perhitungan sambungan kayu, khususnya diIndonesia.
Studi Eksperimental dan ANalitis Sambungan Batang Tarik Tipe Kegagalan Geser Baut Noek Sulandari; Roi Milyardi; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.214 KB) | DOI: 10.28932/jts.v13i1.1430

Abstract

Sambungan baut pada batang tarik baja memiliki kapasitas dengan macam-macam tipekegagalan. Kapasitas sambungan baut pada batang tarik baja dapat ditentukan melalui analisiskapasitas dan kegagalan sambungan. Pada analisis kapasitas dan kegagalan sambungan batangtarik baja, kapasitas sambungan batang tarik baja yang ditentukan dihasilkan berdasarkan banyakparameter struktur diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung,dan juga tebal dan mutu baut sambungan. Kapasitas sambungan batang tarik baja hasil analisiskapasitas dan kegagalan sambungan seringkali memiliki nilai yang lebih rendah dari kapasitassambungan dalam kondisi riil. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kapasitas sambunganbatang tarik profil siku 30x30x3mm bermutu BJ-37 disambung dengan pelat mutu BJ-37 tebal3mm dan baut penyambung diameter 8 mm dengan mutu A307 melalui studi analisis kapasitas dankegagalan dan studi eksperimental dengan tipe kegagalan geser. Pada studi analisis kapasitas dankegagalan sambungan batang tarik baja diperoleh kapasitas sambungan sebesar 18,9 kN dengantipe kegagalan geser. Pada studi eksperimental dilakukan pengujian tarik sambungan baja batangtarik dengan 3 buah benda uji, didapatkan nilai rata-rata kapasitas ultimit sebesar 22,63 kN danmengalami kegagalan geser baut pada ketiga benda uji. Kesimpulan yang dapat diambil daripenelitian ini adalah baik hasil perhitungan secara analitis dan pengujian eksperimental dilaboratorium menunjukkan trend yang baik dan sama. Benda uji didesain berdasarkan perhitungananalitis untuk mengalami kegagalan geser pada baut, hasil pengujian eksperimental untuk 3 (tiga)benda uji seluruhnya menunjukkan pola kegagalan geser baut. Kekuatan nominal tarik rencana(Rn) dari hasil studi analitis dengan beban ultimit hasil studi eksperimental memiliki perbedaansebesar 16,48 % dengan hasil eksperimental lebih tinggi. Melalui penelitian ini diharapkan dapatmenjadi media pembelajaran untuk mengetahui salah satu jenis kegagalan pada sambungan batangtarik yaitu kegagalan geser baut, memperoleh gambaran perbandingan hasil perhitungan analtisyang mengacu pada standar perencanaan yang berlaku serta hasil pengujian eksperimental dilaboratorium
Pengabdian Kepada Masyarakat Pembuatan Jembatan Di Kampung Stamplat Dusun Ciparay, Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Daud R. Wiyono; Yosafat Aji Pranata; Deni Setiawan
Jurnal Talenta Sipil Vol 6, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v6i2.290

Abstract

Stamplat Village is part of Ciparay Hamlet, Indragiri Village, Rancabali District, Bandung Regency. Indragiri Village is located in a mountainous area with an area of 2642.16 hectares and is located at an altitude of 1400–1700 meters above sea level, and has a topography that varies from gently sloping, hilly and steep. In the middle of Stamplat Village there is a water channel with a large enough discharge both during the rainy season and dry season, because the water comes from springs in the hills in the area. Traffic passes through waterways using bridge infrastructure, but the existing bridge does not allow medium-sized vehicles to pass so that residents' activities are disrupted due to inadequate bridge capacity. Stamplat Village has the potential for local materials, namely river stone material used for the existing bridge which can be reused if the bridge is repaired. Stamplat Village has potential resources (especially adult men) who have the ability to carry out the construction and repair of public facilities, in this case the repair of a bridge that is 3.6 m wide and 3 m long. Repair of the bridge using WF200x100 steel beams with beam spacing of 1 m with reinforced concrete slabs 17 cm thick, capable of carrying an even load of 3500 kg/m2. The foundation and the retaining wall behind the bridge are made of stone, while the repair of the water canal uses gabions made of sandbags.