Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GENETIC VARIABILITY IN RESISTANCE OF Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J. W. Grimes TO GALL RUST DISEASE Liliana Baskorowati; M. Susanto; M. Charomaini
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 9, No 1 (2012): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Agency for Standardization of Environment and Forestry Instruments

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2012.9.1.1-9

Abstract

FLOWERING INTENSITY AND FLOWER VISITORS OF Santalum album L. AT EX-SITU CONSERVATION PLOT, WATUSIPAT, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Liliana Baskorowati
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 8, No 2 (2011): Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Agency for Standardization of Environment and Forestry Instruments

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2011.8.2.130-143

Abstract

Flowering intensity, insects visiting flowers and pollinators of S. album were determined in a study conducted in an ex-situ conservation plot, Watusipat, Gunung Kidul, Yogyakarta. Observations were undertaken during flowering season in 2009 and 2010, with an objective to determine the patterns of flowering and flower visiting insects of S. album in this population. In this study site, S. album typically flowers twice a year and reaches a peak on June and November. Flowers are visited by various insects, major in honey bees and ants. Santalum album is predominantly cross pollinated by insects however, low number of fruit set found in an open pollination. Variation of flowering intensity and the degree of self-incompatibility may influence the low number of fruit production in this species.
Variasi Pertumbuhan dan Pembuahan Klon Jati (Tectona grandis L.f.) Umur 11 Tahun Liliana Baskorowati; Hamdan Adma Adinugraha; Mashudi Mashudi
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 6, No 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v6i1.10427

Abstract

GENETIK PERTUMBUHAN AWAL UJI KLON JATI DI WATUSIPAT, GUNUNG KIDUL Mudji Susanto; Hamdan Adma Adinugraha; Liliana Baskorowati
Biogenesis Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.515 KB) | DOI: 10.31258/biogenesis.14.2.1-6

Abstract

ABSTRACT Teak clonal trial was established at Watusipat, Gunung Kidul to obtain best clonal for fast growth in order to increase productivity of privatelly owned forest of teak (Tectona grandis).  Tirdty one (31) clonal teak from Thailand and teak forest in Java Island and Muna, Sulawesi Tenggara were tested in this trial. Randomized Complete Block Design, consisting of 5 replications, and 5 tree (clone) per plot were designed in this plot. Data of the teak clonal trial were collected for growth (height and diameter at breast height) in 2 and 4 years old.  In view of the variation between clones and genetic variation of growth, the analysis of variance (ANOVA) and genetic parameters were conducted.  The results showed that significant differences were found   between clones in the trial for height and diameter in 2 or 4 years old. The average of height were 5.10 m in 2 years old and 8.88 m in 4 years old, the average of diameter were 5.86 cm in 2 years old and 9.21 cm in 4 years old.  Clonal repeatabilties were low in the trial (H2C=0.07 for height and H2C=0.08 for  diameter in 2 years old; H2C=0.13 for height and H2C=0.12 for diameter in  4 years old). Base on these results, it can be conclued that the breeding program of teak can improve the mean annual increment (MAI) while using clonal selection. Therefore, the main goal for increasing productivity of teak privatelly owned forest, will be achieved. Keywords: Genetic, Clone, Teak,Variation, Growth
Serangan Awal Penyakit Karat Tumor pada Tanaman Sengon di Plot Uji Provenan Sengoncandiroto, Jawa Tengah Siti Husna Nurrohmah; Liliana Baskorowati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.415 KB)

Abstract

Tanaman sengon merupakan salah tanaman cepat tumbuh (fast growing species) yang banyak ditanam masyarakatkarena seluruh bagian dari tanaman mempunyai manfaat dan bernilai ekonomis. Manfaat utama adalah kayunya yangdigunakan sebagai bahan baku utama untuk furniture dan kayu lapis. Oleh karena itu masyarakat banyak yangmembudidayakan sengon, namun sayangnya kebanyakan penanaman sengon dilakukan secara monokultur sehinggatanaman tersebut mudah terserang hama dan penyakit. Salah satu penyakit utama yang menyerang sengon adalah penyakitkarat tumor yang disebabkan oleh jamur Uromycladium falcatarium. Penyakit karat tumor telah menyerang tanaman sengondan menimbulkan kerugian yang cukup besar sehinggu diperlukan upaya penanggulangan. Pengelolaan penyakit untukmenanggulangi serangan penyakit tidak hanya memerlukan pengobatan tetapi juga pencegahan antara lain perlunyapenggunaaan tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tanamansengon yang berasal dari Wamena diduga lebih toleran terhadap serangan karat tumor pada tingkat semai. Oleh karena itu,pengujian tingkat lapangan untuk membuktikan toleransi terhadap penyakit sangat diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengamati serangan awal penyakit karat tumor pada tanaman sengon yang berasaldari berbagai provenan di plot uji resistensi tanaman sengon terhadap karat tumor di Candiroto, Jawa Tengah. Provenan yangdigunakan berjumlah 6 provenan (5 provenan dari Papua dan 1 provenan dari Jawa). Seluruh tanaman diamati dan diberiskor berdasarkan gejala serangan karat tumor. Selanjutnya dihitung luas dan intensitas serangan.Luas serangan dihitungberdasarkan persentase jumlah tanaman yang terserang penyakit karat tumor sedangkan intensitas serangan dhitung denganberdasarkan skor yang menyatakan derajat keparahan serangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 4 bulan, serangan karat tumor cukup tinggi pada seluruh provenankemudian mengalami penurunan pada bulan ke-5 dan menurun lagi pada bulan ke-6. Pada awal penanaman luas seranganlebig dari 50%, bahkan luas serangan pada provenan 4 mencapai 80,5%. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tanamanumur muda lebih rentan terhadap serangan penyakit, namun demikian luas dan intensitas serangan penyakit semakinmenurun sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Berdasarkan nilai luas dan intensitas serangan, pada umur muda,provenan dari Papua toleran dibandingkan dengan provenan lainnya, sedangkan provenan dari Jawa lebih rentan terhadapserangan penyakit karat tumor.
Viabilitas Biji Sengon Penyimpanan 6 Bulan dan 23 Tahun Liliana Baskorowati; Dedi Setiadi; Mohammad Anis Fauzi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.659 KB)

Abstract

Sengon yang banyak dikembangkan oleh masyarakat di Jawa karena cepat tumbuh dan mempunyai pangsapasar kayu yang bagus. Hal tersebut menyebabkan permintaan akan bibit sengon di masyarakat sangat tinggi.Pembibitan sengon selama ini dilakukan melalui penyemaian biji yang didapat dari tanaman-tamanan sengondisekitarnya. Untuk menunjang penyediaan bibit, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui viabilitas biji sengon setelah penyimpanan yang lama (23 tahun) dan penyimpanan selama 6bulan. Penelitian dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan PemuliaanTanaman Hutan pada bulan Januari sampai Maret 2017. Benih sengon yang digunakan adalah benih sengonyang dieksplorasi dari 5 provenan (daerah asal) di Wamena dan Jawa untuk uji umur 6 bulan; serta 5provenan dari Wamena untuk uji umur 23 tahun oleh tim peneliti sengon B2P2PBPTH. Benih sengontersebut disimpan di dalam plastik tertutup yang dimasukkan ke dalam botol plastik dan disimpan dalamDCS (Dry Cold Storage) dengan suhu -5oC. Pengujian viabilitas benih dilakukan dengan menabur benihmasing masing 25 biji menggunakan petridish, dan jumlah benih yang berekecambah diamati pada hari ke 2.5 dan 7. Pertumbuhan tinggi semai umur 1 bulan dicatat, untuk mengetahui laju pertumbuhannya. Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa perkecambahan maksimal terjadi pada hari ke 7 dan tidak terjadipenambahan kecambah pada hari ke 9. Kemampuan kecambah sengon dengan lama simpan 6 bulanmenunjukkan perbedaan yang nyata antar provenan dengan nilai F hitung = 3.391 dan P (sig) = 0.000;sedangkan yang dengan lama simpan 23 tahun tidak berbeda secara nyata antar provenan. Rerata persenkecambah untuk benih dengan penyimpanan 6 bulan : 81,99% sedangkan dengan penyimpanan 23 tahun :60,31%. Analisis data pengukuran tinggi semai sengon umur 1 bulan dari benih yang disimpan selama 6bulan menunjukan perbedaan yang sangat nyata antar provenan; semai sengon dari Elagiama mencapai reratatinggi 8.67 cm; pertumbuhan tinggi terendah adalah semai yang berasal dari Wonosobo (5.98 cm). Variasipertumbuhan semai sengon umur 1 bulan antar provenan Wamena juga ditunjukkan dari benih sengon yangsudah disimpan selama 23 tahun. Secara umum benih yang masih baru (disimpan 6 bulan) mempunyaikemampuan tumbuh yang lebih baik dibandingkan dengan benih yang sudah lama tersimpan (23 tahun). Daripenelitian ini dapat disimpulkan bahwa biji sengon dapat disimpan di DCS dalam waktu yang lama,meskipun terjadi penurunan viabilitas.