Claim Missing Document
Check
Articles

PRODUCI'ION OF ELECTRICITY AND HUMOTEX FROM OIL PALM SOLID WASTES THROUGH DRANCO PROCESS R Sudradjat
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2533.659 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1991.8.6.236-242

Abstract

Dranco prosa  (Dry Anaerobic Convenion) adalah proses fermentaai anaerobic yang dapat mengubah bahan organik menjadi biogu' (I,_,.,,,) dan humotex  (ke>mpo1 anaerobik). hnelitian  lni  mempelajari aspek teknia dan ekonomis peman­ faatan  limbah.  perkeburian  kelapa •wit    berujJa  tandan.: don kulit   buah mdggunakan  model perkebunan sawit seluas 2000 Ha.                                               .                                                                                                                                                                                                      Dari areal  tenebut  akan dihailkan 88 ton tanda,i 'basah dan •14  ton kulit  buah biuah perhari  atau 62  ton substrat pada  28% KK  (kadar kerirw).  Melalui proau  Dranco, aubmat  tersebut aian  diubah  menjadi biogas dengan kapasitas 2700 m8 CH4 (methane) atau .7881 kwh tenaga u.trik  dengan netto sebnar   6881 kwh perhari. Humotex yang dihalilkan adalah 8 ton pada  90% KK.                                                                                                                                          Analim   ellonona  menunjukllan Net Pre.,.t   Worth  Rp. •1184  Juta, BIC raio   1,83,  Internal Rate of Return 41,2%. BEP untuk produbl'tentl/lfl lidri1t terieta1t pada  888 kwh dan humotu 104 ton perhari. Proyelt ini aeeara• telrnis dan eko­ nomil  beralamn untull  dlkembanllran
ANEKA MANFAAT PENGGUNAAN KOMPOS CAIR (LARUTAN DRANCO) BASIL PROSES FERMENTASI ANAEROBIK DENGAN BAHAN BAKU SAMPAH KOTA R Sudradjat
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 3 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1992.10.3.71-76

Abstract

Dranco  (Dry Anaerobic Conversion) process  is anaerobic  fermentation to produce biogas and paste  residue.  Through pressing,   the  residue  will yield  solid compost (humotex) and liquid compost  (Dranco  liquid). The aim of  this inveatigation is  to know   the  effect   of  the  utilization  of dranco   liquid  when applying it as compost  either  the  effect   on  soil or plant.The  results  showed  that  Dranco  liquid  contained very  low P.  Ca, Mg,  Fe, Mn.  Zn  and  heavy  metals Kj-N,  K and Na   were also  low  but  high enough   when  comparing  with  other nutrients in Dranco  liquid.  The NH4+ was ranked  as high.Addition  of  Dronco  liquid  brought about  an increase  of  E.C  3 - 6 times  depends on  soil  types  ,and liquid  concen- trotion, while soil pH  increased  1.5 -  2 level. The highest growth of maize  was achieved when  soil was mixed with  Dranco  liquid  that  was diluted  2 -  10  times.  Besides,  addition of  Draneo  liquid can maintain  the life of  maize plant  under  water lacking  condition.  Addition  of  Drenco   liquid  increased soil  agregate  stability   2 - 2 0 times  depends  on  soil  types and Dranco   liquid  concentration.  Nitrification process  was  able  to  convert   NH4+  in  the  Dranco liquid   to  N03-  with an  efficicncy  capacity  of  35 %. As a conclusion,  Dranco  liquid is useful to be used as compost liquid  for increasing  soil fertility  as well as promoting plant  growth.
PEMBUATAN BIOGAS DENGAN PROSES RUDAD Biogas production by using RUDAD process (Rumen derived anaerobic) R Sudradjat; Triyanto Triyanto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 2 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3818.453 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1993.11.2.65-73

Abstract

This experiment deals with anaerobic decomposition of organic materials into biogas and compost materials using the so called RUDAD (Rumen Derived Anaerobic Digestion) process. the inoculum used in the process was ruminantia microbes living in fistula liquid of goat stomach. The predominantly microbes involved were cilliate protozoa, phycomycetes fungi, anaerobic bacteria. substrates used were King grass, city waste and saw dust with and without agitation during the treatments.The Results showed that the highest biogas production was obtained from King grass i.e 1.06 1/d and 1.20 1/d for those without and with agitation treatments respectively. the highest volatile solid reduction was also obtained from King grass with the reduction of 6.4 percent for the process without agliation and 7.4 percent for the agitated treatment. king grass again showed the highest COD reduction, i.e. 2.0 g/g and 2.3 g/g for those without and with agitation, respectively. Either for cellulose and lignin degradation,King grass gave the highest cellulose reduction of 13.2 percent for the process without and 14.5 percent for the process with agitations, while lignin reductions were 1. 8 percent for the first and 0. 6 percent for the second treatments.
PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI KAYU JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) R Sudradjat; Anggorowati Anggorowati; D Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.299-315

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi proses yang optimum pada pembuatan arang aktif dari kayu jarak pagar (Jatropha curcas L.) dan mengetahui konsentrasi optimum dari penggunaan arang aktif jarak untuk pemucatan minyak jarak. Faktor perubah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu konsentrasi H3PO4 (5, 10 dan 15%) dan suhu (650, 750 dan 850˚C). Parameter yang diamati adalah rendemen, kadar air, abu, zat terbang, karbon terikat, daya serap iod dan benzena. Untuk pemucatan minyak jarak parameternya adalah rendemn, kejernihan, bilangan asam dan bilangan peroksida.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi H3PO4 meningkatkan daya serap iod dan benzena secara nyata, tetapi pengaruh suhu hanya nyata terhadap peningkatan daya serap iod. Sifat fisiko-kimia yang optimum dari arang aktif dihasilkan dengan menggunakan suhu aktifasi 750°C dan konsentrasi H3PO4 15%. Kondisi optimum ini memberikan rendemen arang aktif 52,5%, kadar air 4%, zat terbang 11,8%, abu 19,29%, karbon terikat 68,91%, daya serap iod 1039,2 mg/g dan benzena 13,5%. Kecuali daya serap benzena, semua sifat arang aktif lainnya memenuhi SNI 06-3730-1995.Karbon aktif yang dibuat dengan kondisi optimum berhasil dengan baik digunakan sebagai absorden untuk pemucatan minyak jarak pagar kasar karena berhasil meningkatkan kejernihan minyak tersebut hingga 92-105% dan mengurangi bilangan asam hingga 27-32 %.
PEMISAHAN SENYAWA FENOL DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI PULP (Black Liquor) DENGAN CARA FRAKSINASI - DISTILASI R Sudradjat; Aldi P Johor Ning
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 1 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16883.82 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1993.11.1.12 - 20

Abstract

The aim of the experiment is to study phenol recovery from waste liquor of pulp and paper processing industry.The method used for selecting distillation procedure were simple distillation, distillation design A, B, C, D, E, F and F-m as mentioned in the procedure. The pH of substrate used were 14, 12, 10, and 9 while for absorbents were 1, 3, 5 and 7. Distillation time used varied from 3.15 ; 5.15 ; and 7.15.The result shows that the highest phenol recovery was obtained from the design F-m yielding 75. 3 % phenol recovery during 5 hours 15 minutes distillation time, using substrate having pH of 14 and absorbent pH of 3. Applying such method on sulphite black liqour, gave 56.3 % phenol recovery.
PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG BIJI JARAK PAGAR R Sudradjat; D Tresnawati; D Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9596.487 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.2.143-162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan dan sifat arang aktif yang dihasilkan dari tempurung biji jarak pagar (Jathropha curcas L.). Proses penelitian dilakukan dengan pembuatan arang dari tempurung biji jarak pagar pada suhu 500ºC selama 5 jam. Kemudian arang tersebut direndam dalam larutan asam fosfat 1% , 2% dan 3% selama 24 jam. Selanjutnya arang diaktivasi pada suhu 650º, 750º dan 850ºC dan disemprot uap panas selama 60 menit dengan suhu 125ºC, laju alir uap panas 0,27 kg/jam dan tekanan 0,025 mb.Parameter yang diuji adalah rendemen, kadar air, kadar zat terbang, kadar abu, kadar karbon terikat, daya serap terhadap yodium dan benzana, peningkatan kejernihan warna minyak jarak pagar dan minyak goreng kelapa sawit yang dijernihkan menggunakan arang aktif dari tempurung biji jarak.Hasil optimum diperoleh pada kondisi aktivasi menggunakan suhu 850ºC. Penggunaan bahan kimia H3PO4 tidak bepengaruh terhadap sifat fisiko-kimia arang aktif. Oleh karena itu, pembuatan arang aktif dari tempurung biji jarak pagar hanya memerlukan suhu tinggi dan aliran uap panas.Hasil optimum dari penelitian ini menunjukkan rendemen 80,8%; kadar air 1,7%; kadar zat terbang 3,2%; kadar abu 3,5%; kadar karbon terikat 91,6%; daya serap terhadap iodium 1.061,2 mg/g; daya serap terhadap benzena 24,8%; peningkatan kejernihan minyak jarak pagar 1,8%, sedang untuk minyak kelapa sawit 6,2%. Seluruh sifat fisiko-kimia memenuhi standar SNI untuk arang aktif serbuk (SNI 06-3730-95).
PENGARUH KERAPATAN KAYU, TEKANAN PENGEMPAAN DAN JENIS PEREKAT TERHADAP SIFAT BRIKET KAYU R Sudradjat
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 1 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6848.653 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1984.1.1.11-16

Abstract

            Chips of eight wood species were milled and briquette with varying pressure. Cassava flour and molasse were used as binders.            Briquette density ranged from 0,875 to 1.037 g/cm3; compressive strength from 216.32 to 604.12 kg/cm2; calorific value from 4318 to 4668 cal./g, moisture content from 3.58 to 6.12%, and ash content from 1.61 to 3.91%.             Higher density woods produced higher density briquette but lower in moisture and ash contents. Briquettes bonded with cassava flour were higher in density and ash content but lower in compressive strength and calorific value.             The relationship between pressing pressure and briquette density can be expressed in a linear regression equation. The effect of pressing pressure on compressive strength follows a quadratic regression equation for briquettes bonded with molasse.          
PEN GAWETAN KAYU MANGIUM SECARA RENDAMAN PANAS-DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET BORON DAN CCB Djarwanto Djarwanto; R Sudradjat
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 1 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3477.501 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2002.20.1.12-19

Abstract

Wood materials from plantation timber, among others is mangium (Acacia mangium Willd.) are supposed to be more susceptible to the wood-degrading organisms. This situation can expectedly be overcome by improving wood durability through a proper preservation. Previous study of the preservation of mangium wood was only by cold soaking treatment, using boron preservative. In order to provide a complete practical guidance of wood preservation, it would be necessary to study the preservation of such mangium by hot-cold treatment with not only boron but also CCB (copper-chrome-boron) preservatives.Mangium wood samples, after reaching their air-dry condition in block-shaped size measuring 5cm by 5cm by 100cm were treated by hot-cold soaking separately in solution of boron and CCB preservatives, varying at consecutively 5 percent, 7,5 percent and 10 percent. The treatment in this regard was implementing a particular schedule, which involved the regulation of soaking durations and temperatures. The durations in the hot-soaking stage for each preservative strength were 1 hour, 2 hours and 3 hours, with the temperature maintained at 65 to 70 °C. In the following cold-soaking stage, the durations were fixed for one day.The results showed that mangium wood treated with hot-cold soaking in either boron or CCB solution and implementing such particular schedule was only applicable for indoor uses, i.e. being under the roof utilization without ground contact. In this matter, the optimum strength for boron as well as CCB preservatives was 10 percent whereby the durations of hot-soaking stage were from one and three hours, followed by cold-soaking stage for one day.
OPTIMALISASI PROSES ESTRANS PADA PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) R Sudradjat; Indra Jaya; D Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10572.316 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2005.23.4.239-257

Abstract

Pembuatan biodisel dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama proses esterifikasi dan pada tahap kedua proses transesterifikasi. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis HCI (1% dan 2%), persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 10; 15 dan 20% (v/v) dan lama reaksi (1 jam dan 2 jam), suhu diatur konstan pada 60˚C. Dalam proses transesterifikasi perlakuannya adalah; persentase metanol terhadap minyak 0; 5; 7,5; 10; 15 dan 20% (v/v), lama reaksi 0,5 jam dan 1 jam. Pada tahap ini katalis yang digunakan adalah NaOH dan suhu konstan pada 60˚C. Parameter yang diamati adalah yang merupakan respons terhadap perlakuan yang diberikan dalam penelitian yaitu: bilangan asam, kekentalan dan kerapatan biodisel. Konversi maksimum asam lemak menjadi metil ester ditunjukkan dengan rendahnya bilangan asam, kekentalan dan kerapatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses esterifikasi menggunakan metanol 10% dapat menurunkan bilangan asam secara nyata sampai persyaratan standar ASTM PS-121 (<0,8 mg KOH/g minyak). Pada proses transesterifikasi menggunakan metanol 10% kekentalannya menurun sampai memenuhi persyaratan standar ASTM PS-121 (< 6,0 cSt). Meskipun kerapatan tidak menurun secara signifikan, tetapi nilainya memenuhi standar Eropa yaitu 0,87–0,90 g/ml. Hasil analisa lengkap sifat fisiko-kimia biodisel dari sampel yang diolah pada kondisi optimum menunjukkan seluruh sifatnya memenuhi persyaratan ASTM PS-121. 
KERANcUAN.DALAM BEBERAPA METODE PENETAPAN NITROGEN Bagian 3. Penetapan Organik Nitrogen Pada Sampel Yang Mengandung Nitrate R Sudradjat
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7042.134 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1991.8.6.223-227

Abstract

Dalam  ~          ke•3  ini,  penell~      diarahkan  untuk   mengetahui kemu1Wllinan adanya pengaruh  ,._,;,.   ldmia yar111 tidak  diinfirakan dalam penetapan kadar nitrogen terhadap aampel yar111 me111aftdur111  organik N dan nitrate  (N03), Penetapan. Ro,•dffokukan dengan metode•M,o,  auto­analyzer ~an Deuarda. Penetapan~d       N dilakukan tlenian naeto•    , de Kieldalil  dan total N. dengan inetode persulfat. Jfetode   teraebut dilakukan u.n~   merwetahui peroleJ,an ~embali nitro• •      ',.n  dari kberapa  mmpel Yanf  meruptika campuran Mnyawa orgariil' N •dengan itrOa YaiW ,.,_,,  dltetalaui  klltldr nltrO;ien•     :nya.                                                                                      .                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                'Hail•penelifian   men.unjullkan perolehan kembali nitrogen. 14116 lebih ket:il atau lebih  beaar dari kandungan nifroien yarw '•bt!namya.  Hal •     teraebut metaunjukkan kecenderunran kuat adanya pe111aruh reollai ldmia yang  titliM  d#11arapkan. Perolehan •  kemboli•  N03  dengan ~tode    Deuarda aan1tat rendah, hal ter;ebut  d•babkan  oleh bebfl1WHJ ke,,.­.kimm yaitu  menurunnya kapaaitaa redukai .N03  menjadi N02   dan kemudian  me1f/adf  . NH/   oleh  J,arena pe111t11111&    'CutPOl- atpU Mg2+ yang digunakan dalam prosedur analiBistmebut.   &lain  itu tliduga kellila,.,,.  NOs •dala  terjadi aebe• lum analiaiB dilakukan, yaitu  oleh karena reaksi N03 dengan aenyawa organil{­.tfadi   N2 p    tlan tlalani  ,,_       tmelitu me'hjatli orpnik   N. Anal•     N03 tlengan•metdde  auto­antllyzer memberikan JNrOleMn.kenahli  N03 1""ll•C""flll~~Me1ode Jqeltlahl  membenun pemlehan kembali nitrofen.Yanf     rendah .untuk   Nnyawa 1.4111  me1Wand~ .alfliM don llallftlt•:rendal& .unt~   aenyawa.. ao.  Hal teraebut diBebabkan: karakteriatik yang lebih dengan 8dan1a NOj  ..ta  'llondisi Uatilasi YGfl6 tinfji  (400° CJ. Metode persulfat relatl  •1111at tinf61  dalom per'Olehim  leemlJOli ru'Yrogeri dfblllltll,,,,,.tin den,an metotle Kjeltlahl, namun dalam beberapa,,..,_  memungkinkan perolelum kembali  yang tvlt1rnpou f""1llL                 tRaid    nit-f     atau reakai nitrat  delJlan phenol/naPhtol  teriihatjelaa   .,,._      .. paubahan atua.N03   menjatli oipd1I  N. pada  _penetapa14 nitrogen deftian  rnetode KjeldiJhl don pe~lfat    untuk. senyawa  CG1'1J'U1'C91.  G•1111phtol dan l­4"Ml1hto­ quMOne• denfan N03