Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS NILAI RELIGIUS PADA NOVEL JODOH TERBAIK KARYA HANA NURAINI KHAIRUNNISA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Isni Laelasari; Mohammad Fakhrudin; Nurul Setyorini
SURYA BAHTERA Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.397 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2) nilai religius; (3) skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai religius dalam novel novel Jodoh Terbaik karya Hana Nuraini Khairunnisa di Kelas XII SMA. Pene­litian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat. Penyajian data dilakukan dengan informal. Berdasarkan hasil analisis data, (1) unsur intrinsik yang ter­dapat dalam novel yaitu, (a) tema: perjuangan cinta karena perjohan, (b) tokoh utama: Azzam dan Naifa, dan tokoh tambahan: Alfath, Nada, Nadia, Agnes, Aisyah, Pak Rama, Bu Ratih Bu Puri, dan Pak Andre, (c) alur: maju, (d) latar tempat: ruang makan, apartemen, ruang tamu, rumah sakit, kamar tidur, kampus, dan kantor; latar wak­tu: pagi, siang, sore, dan malam; latar suasana: bahagia, ramai, tegang, marah, dan kecewa, dan (e) amanat: selalu berpera­sangka baiklah pada Allah Swt. karena Dia adalah perencana terbaik. (2) terdapat 19 nilai religius dalam novel Jodoh Terbaik, yaitu 3 unsur akidah: percaya adanya Allah Swt., membaca Alquran dan pasrah; 6 unsur syariat: melaksanakan salat, berdoa, berpuasa, menikah, mencari nafkah, dan menuntut ilmu; dan 11 unsur akhlak: bersyukur, bersabar, tolong-me­nolong, jujur, saling memaafkan, hormat pada orang tua, menutup aurat, tidak ber­sentuhan dengan lawan jenis, memuliakan tamu, menepati janji, dan mengu­cap­kan salam. (3) Skenario pembe­lajaran novel Jodoh Terbaik karya Hana Nuraini Khairunnisa di kelas XII SMA dilakukan setelah sebulan sebelumnya siswa diberitahu untuk membaca dan membuat sinopsis novel tersebut. Skenario tersebut dilaksanakan dengan ta­hap awal, yaitu guru mengon­disikan keadaan siswa agar siap untuk melak­sa­na­kan kegiatan pem­be­lajaran. Pada tahap inti siswa dibagi kedalam beberapa ke­lom­pok kemudian guru meminta para siswa untuk mendiskusikan unsur intrin­sik dan nilai religius yang terdapat dalam novel. Selanjutnya, pada tahap penutup sis­wa dan guru bersama menyimpulkan materi yang dipelajari.   Kata kunci: religius, nilai religius novel, skenario pembelajaran.
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA TEKS EKSPLANASI KARANGAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 PETANAHAN DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Budi Prasetyo Aji; Mohammad Fakhrudin; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 6, No 56 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.701 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk ke­salahan kebahasaan apa sajakah yang terdapat pada karangan teks eksplanasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2017/2018, (2) skenario pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan bahan pembelajaran analisis kesalahan kebahasaan pada karangan teks eksplanasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam menganalisis data, me­tode yang digunakan adalah metode agih analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik lesap, teknik sisip, dan teknik ganti. Hasil ana­lisis data disajikan dengan teknik informal. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) dalam karangan teks ekplanasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2017/2018 terdapat kesalahan fonologis (kesalahan penggunaan huruf kapital, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan), kesalahan morfologis (kesalahan bentuk kata bersufiks –kan, -nya dan bentuk kata berprefiks ber-, meng-), kesalahan leksikon (penggunaan kata yang tidak sesuai dengan makna atau penggunaan kata mubazir pada kata-kata bersino­nim), kesalahan sintaktis (kesalahan struktur kali­mat yang belum lengkap, penggunaan konjungtor, dan kata mubazir), dan kesalahan kewacanaan (kesalahan penalaran); (2) Skenario pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa kelas XI SMA dengan hasil analisis kebahasaan pada karangan teks eksplanasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2017/2018 se­b­­a­gai ba­han pembela­jaran disesuaikan dengan Kurikulum 2013 dengan Kompe­tensi Dasar 3.4 Menganalisis  struktur dan kebahasaan teks  eksplanasi dan 4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Analisis dan mengonstruksi ba­hasa ter­sebut sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan. Langkah-langkah pembela­­jaran analisis kesalah­an kebahasaan dalam rangka pembelajaran menulis teks eksplanasi yang digu­nakan meliputi kegi­atan menga­mati contoh teks eksplansi, menanyakan hal yang belum dipahami, mengum­pulkan informasi terkait teks eksplanasi, menalar dengan mendiskusikan hal-hal terkait teks eksplanasi, dan mengomunikasi­kan temuan berdasarkan hasil diskusi. Selan­jutnya, guru melaku­kan penilaian atas pembelajran. Kata Kunci           : Kesalahan Kebahasaan, Teks Eksplanasi, dan Skenario Pembelajaran
KAJIAN INTERTEKSTUAL ANTARA CERPEN CINTA LAKI-LAKI BIASA KARYA ASMA NADIA DAN FILM CINTA LAKI-LAKI BIASA SUTRADARA GUNTUR SOEHARJANTO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Yuni Misrini; Mohammad Fakhrudin; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.423 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur karya sastra dan nilai pendidikan akhlak cerpen dan film Cinta Laki-Laki Biasa (CLLB), (2) intertekstual sastra meliputi persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat dalam struktur karya sastra dan nilai pendidikan akhlak cerpen dan film CLLB, dan (3) skenario pembelajaran cerpen dan film CLLB di kelas XI SMA. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka dan simak catat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) struktur cerpen dan film terdiri dari (a) tema: perjuangan dalam mempertahankan cinta dan kasih sayang, (b) tokoh utama: Nania, Rafli, tokoh tambahan: mama, papa, kakak Nania, Lulu, Tole, Tyo, (c) alur: maju, (d) latar tempat: kampus Nania, rumah papa dan mama, rumah sakit, rumah Nania dan Rafli, perkebunan teh, jalan, latar waktu: pagi, siang, sore, malam, latar sosial: status sosial, cara berpikir, pandangan hidup, adat istiadat, dan bahasa daerah. Nilai pendidikan akhlak cerpen dan film: akhlak terhadap Allah, Rasulullah, pribadi, keluarga, dan masyarakat. (2) Intertekstual persamaan struktur: (a) tema, terjadi hipogram ekspansi, (b) tokoh utama dan tokoh tambahan, terjadi hipogram ekspansi dan modifikasi, (c) alur, terjadi hipogram ekspansi, (d) latar tempat, latar waktu, dan latar sosial, terjadi hipogram ekspansi. Intertekstual perbedaan struktur: (a) tokoh tambahan: kakak Nania, terjadi hipogram ekspansi dan modifikasi, (b) latar tempat: perkebunan teh dan jalan, terjadi hipogram ekspansi, latar sosial budaya: adat istiadat dan bahasa daerah, terjadi hipogram ekspansi. Intertekstual persamaan nilai pendidikan akhlak: akhlak terhadap Allah, pribadi, keluarga, terjadi hipogram ekspansi dan konversi, dan perbedaan nilai pendidikan akhlak terhadap Allah, Rasulullah, keluarga, masyarakat, terjadi hipogram ekspansi, konversi, dan modifikasi. (4) Skenario pembelajaran mengon­versi teks cerpen ke dalam fragmen teks film sebagai berikut: membaca cerpen CLLB, memirsa film CLLB, memilih dan menentukan tema, tokoh dan penokohan, dan latar dalam cerpen, mengonversi teks cerpen CLLB ke dalam fragmen teks film, dan mempresentasikan hasil mengonversi. Kata kunci: intertekstual sastra, cerpen dan film, skenario pembelajaran
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM PERTARUHAN SUTRADARA KRISHTO DAMAR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARAN MENDENGARKAN KELAS XI SMK Lisa Dian Pertiwi; Mohammad Fakhrudin; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.14 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) wujud tindak tutur direktif yang ada dalam film Pertaruhan Sutradara Krishto Damar Alam dan (2) skenario pembelajaran men­dengarkan dengan media film Pertaruhan Sutra­dara Krishto Damar Alam di kelas XI SMK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Film Pertaruhan Sutradara  Krishto Damar Alam. Objek penelitian ini adalah tindak tutur direktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan simak catat. Instrumen yang digunakan adalah penulis sendiri selaku peneliti sebagai instrument utama dibantu dengan alat pencatat data. Teknik analisis data yang digunakan adalah daya pilah pragmatik. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) wujud tindak tutur direktif dalam film Pertaruhan sutradara Kristho Damar Alam terdiri dari: (a) jenis permintaan sebanyak 17 tuturan; (b) jenis pertanyaan sebanyak 7 tuturan; (c) jenis perintah sebanyak 6 tuturan; (d) jenis melarang sebanyak 3 tuturan; (e) jenis pemberian izin sebanyak 3 tuturan; (f) jenis nasihat sebanyak 6 tuturan; (2) skenario pembelajaran keterampilan mendengarkan dengan media film dengan materi tindak tutur langsung dan tidak langsung pada film Pertaruhan sutradara Kristho Damar Alam di kelas XI SMK menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Langkah-langkah pem­belajaran mendengarkan dengan media film Pertaruhan sutradara Kristho Damar Alam di kelas XI SMK sebagai berikut: (a) peserta didik mengamati materi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung yang disampaikan oleh pendidik; (b) peserta didik mendengarkan tuturan yang terdapat dalam film Pertaruhan sutradara Kristho Damar Alam; (c) peserta didik bertanya pada pendidik mengenai materi yang belum dipahami; (d) peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh mengenai tuturan langsung dan tidak langsung berdasarkan jenis dan fungsinya yang terdapat dalam karya sastra; (e) peserta didik menyiapkan hasil diskusi; (f) peserta didik mem­presentasi­kan hasil diskusi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung dan melakukan tanya jawab dengan kelompok lain; dan (g) peserta didik dibantu oleh pendidik untuk membuat kesimpulan tentang tuturan langsung dan tidak langsung. Kata Kunci: Tindak tutur diektif, film, skenario pembelajaran
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA DIALOG FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XI SMA Anissa Nur Latifah; Mohammad Fakhrudin; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.741 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif, (2) mendeskripsikan relevansi tindak tutur direktif dalam dialog film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo dengan pembelajaran kete­rampilan mendengarkan tindak tutur direktif pada siswa kelas XI semester 2 SMA, dan (3) mendeskripsikan skenario pembelajaran keterampil­an mendengarkan tindak tutur direktif dengan media film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo pada siswa kelas XI semester 2 SMA.Objek penelitian ini adalah tuturan pada tokoh film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo, dengan fokus penelitian tindak tutur direktif menurut teori Ibrahim. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap;teknik analisis data daya pilah pragmatis; dan penyajian hasil analisis data dengan menggunakan teknik penyajian hasil analisis informal.Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah (1) jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo; (2) relevansi tindak tutur direktif dalam dialog film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo dengan pembelajaran kete­rampilan mendengarkan tindak tutur direktif pada siswa kelas XI semester 2 SMA; (3) skenario pembelajaran keterampilan mendengarkan dengan media film dengan materi tindak tutur langsung dan tidak langsung pada film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo di kelas XI SMA menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Langkah-langkah pembelajarannya: (a) siswa mengamati materi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung yang disampaikan oleh guru; (b) siswa mendengarkan tuturan yang terdapat dalam film Surga yang Tak Dirindukan 2 Sutradara Hanung Bramantyo; (c) siswa bertanya pada guru mengenai materi yang belum dipahami; (d) siswa mendiskusikan informasi yang diperoleh mengenai tuturan langsung dan tidak langsung berdasarkan jenis dan fungsinya yang terdapat dalam karya sastra; (e) siswa menulis dan menyiapkan hasil diskusi; dan (f) siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai tuturan langsung dan tidak langsung dan melakukan tanya jawab dengan kelompok lain.   Kata Kunci: tindak tutur direktif, film, skenario pembelajaran
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN KARANGAN SISWA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Dian Ratnasari; Mohammad Fakhrudin; Nurul Setyorini
SURYA BAHTERA Vol 6, No 56 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.954 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk ke­salahan kebahasaan apa sajakah yang terdapat pada karangan teks eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018 dan (2) mendeskripsikan skenario pembela­jaran menulis teks eksposisi dengan bahan pembelajaran analisis ke­salahan kebahasaan pada karangan teks eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018. Sumber data penelitian ini adalah karangan siswa kelas X TKRO SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018 yang ber­jumlah 32 karangan. Selanjutnya, objek penelitian ini adalah kesalahan kebahasaan pada karangan teks eksposisi siswa kelas X TKRO SMK Negeri 6 Purworejo tahun pelajaran 2017/2018. Teknik sam­­pling yang penulis gu­­na­kan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Selanjutnya, teknik pe­ngumpulan data yang penulis guna­kan dalam penelitian ini ialah teknik baca catat dan teknik studi pustaka. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik lesap, tek­nik sisip, dan teknik ganti. Kemudian, Hasil ana­lisis data disajikan dengan teknik infor­mal. Dari hasil penelitian, dapat penulis simpulkan bahwa (1) dalam karangan teks eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018 terdapat kesalahan ejaan sebanyak 122 dari 235 (51,91%), kesa­lahan morfologis sebanyak 1 dari 235 (0,42%), kesalahan leksikon sebanyak 35 dari 235 (14,89%), kesalahan sintaktis sebanyak 62 dari 235 (26,38%), dan kesalahan kewacanaan sebanyak 15 dari 235 (6,38%); (2) Skenario pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X SLTA dengan ha­sil analisis kebahasaan pada karangan teks eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018 se­b­­a­gai ba­han pembela­jaran dise­suaikan dengan Kurikulum 2013 dengan Kompe­tensi Dasar 3.4 meng­analisis struktur dan ke­ba­­­hasaan teks eksposisi yang berka­itan dengan bi­dang pekerjaan dan 4.4 mengon­s­truk­sikan teks ekspo­sisi ber­kaitan bidang pe­kerjaan dengan memper­hatikan isi (perma­salahan, argu­men, pengeta­huan, dan rekomen­dasi), struktur dan keba­ha­­­saan. Analisis dan mengon­struksi ba­hasa ter­sebut sesuai struk­tur dan kaidah kebahasaan. Langkah-langkah pem­bela­­jaran analisis kesa­lahan kebahasaan yang digu­nakan meliputi kegi­atan menga­mati, menanya, me­ngum­­pulkan informasi, menalar, dan mengomunikasi­kan. Selan­jutnya, gu­ru me­la­ku­kan penilaian atas proses dan hasil belajar. Kata Kunci           : Kesalahan Kebahasaan, Teks Eksposisi, dan Skenario Pembelajaran
NILAI RELIGUS PADA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSNAAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA Arif Rifai; Mohammad Fakhrudin; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.247 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik, (2) nilai religius, dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran unsur intrinsik novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia pada kelas XI SMA. Objek penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia. Fokus penelitian ini adalah nilai religius novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah penulis selaku peneliti sebagai instrumen utama dengan bantuan kartu pencatat data dan alat tulis. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis data digunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia, meliputi (a) tema masalah keikhlasan, percintaan, dan penyakit; (b) tokoh dan penokohan Arini (sabar, ikhlas, penyayang), Mei Rose (pengertian), Pras (baik, penyayang  dan suka menolong), Sheila (baik dan cekatan), Sita (pemarah), Lia (emosional), Nadia (baik pendongeng), Hartono (tidak bisa ), Arman (playboy) Syarief Kristof (sabar dan santun), dan Panji ( baik dan humoris) ; (c) alur maju; (d) latar tempat: bandara, kamar Nadia, kota Szentendre, apartemen, dan rumah Mei Rose, latar waktu; pagi hari, siang hari, dan malam hari, latar sosial; kehidupan penulis, seorang Agen, seorang Guide, seorang pasien, dan seorang Dokter; (e) sudut pandang orang pertama pelaku utama; (2) nilai religius meliputi (a) hubungan manusia dengan Tuhan: salat berjamaah, salat, memuji Tuhan, berdoa, ikhlas, sabar menerima cobaan, menutup aurat, bersyukur, menikah, tobat, dan takwa, (b) hubungan manusia dengan manusia lain tolong-menolong, memberi semangat, memberi salam, pemaaf, dan bersikap adil, (c) hubungan manusia dengan diri sendiri: sikap pantang menyerah, bersikap bijak, amanah, dan syaja’ah; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel di kelas XI SMA dilakukan dengan metode inquiri dengan langkah-langkah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang terdiri dari dua sampai enam orang, siswa diberi kesempatan mencari materi sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran yang berupa teori unsur intrinsik dan aspek nilai religius novel, kemudian siswa mendiskusikan hasil pencarian materinya. Kata kunci : nilai religius, rencana pelaksanaan pembelajaran, metode inquiri
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA DIALOG FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN SUTRADARA KUNTZ AGUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Vivi Kurniati; Mohammad Fakhrudin; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.29 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus, (2) bentuk tindak tutur ekspresif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus, (3) Relevansi analisis tindak tutur dengan pembelajaran mendengarkan di kelas XI SMA, dan (4) skenario pembelajaran mendengarkan tindak tutur direktif dan ekspresif pada dialog film STD Sutradara Kuntz Agus di kelas XI SMA. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif. Film STD Sutra­dara Kuntz Agus digunakan sebagai sumber data. Data penelitian berupa tuturan para tokoh dalam film STD. Objek penelitian ini berupa TTD dan TTE. Teknik SBLC dan teknik catat digunakan dalam teknik pengumpulan data. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan alat pencatat data. Metode analisis menggu­nakan meto­de padan. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Dari hasil peneli­tian disimpulkan bahwa bentuk TTD dalam film STD terdiri dari: (1) permintaan meliputi fungsi meminta, memo­­­­hon, berdoa, dan mengajak, (2) pertanyaan meli­puti fungsi bertanya dan meng­inte­ro­gasi, (3) perin­tah meliputi fungsi menuntut, meng­­instruksi­kan, mensyarat­kan, menyuruh, dan meme­rintah, (4) larang­­an dengan fungsi mela­rang (5) pemberian izin meliputi fungsi menye­tujui, membo­leh­kan, memaafkan, memberi wewenang, dan mengabul­kan, serta (6) nasihat me­liputi fungsi mena­sihati, menya­ran­­­kan, memperingat­kan/mengi­ngatkan, mengu­sulkan, dan mendo­rong. Kemudian, bentuk TTE dalam film STD Sutra­dara Kuntz Agus yang terdiri dari: (1) mengucap­kan terima kasih, (2) mengucap­kan selamat, (3) meminta maaf, (4) memaafkan, (5) memuji dan menyan­jung, (6) menuduh dan menyalahkan, (7) salam, (8) berbelasungka­wa, (9) mengkritik, dan (10) mengeluh. Selanjutnya, relevansi TTD dan TTE dalam dialog film STD Sutra­dara Kuntz Agus dengan pembelajaran keterampilan mende­ngar­kan di kelas XI semes­ter 2 SMA dikaitkan dengan pembe­­lajaran men­dengar­kan yang merujuk pada Kurikulum 2013. Ske­nario pembelajaran film/drama dengan materi TTD dan TTE dalam dialog film STD Sutradara Kuntz Agus di kelas XI SMA dengan model pembelajaran Konteks­tual, meliputi: (a) me­nga­­mati dan mencatat percakapan yang berisi tuturan perintah dan ekspresi (b) menyaksiksan film STD; (c) mengi­dentifikasi dan mengana­lisis tuturan perintah dan ekspresi pada dialog film STD; (d) presentasi, (e) memberikan penguatan, simpulan, dan evaluasi. Kata kunci : tindak tutur, direktif dan ekspresif, film, skenario pembelajaran.
ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL HUJAN KARYA TE¬RE LIYE DENGAN NOVEL CINTA DALAM IKHLAS KARYA KANG ABAY DAN SKENARIO PEMBE¬LAJARANNYA DI KELAS XII SMA Siti Raokhatul Khasani; Mohammad Fakhrudin; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.192 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik; (2) persamaan dan perbedaan; (3) hipogram dan transformasi; (4) skenario pembelajaran membandingkan karya sastra novel Hujan karya Tere Liye dengan novel Cinta dalam Ikhlas karya Kang Abay di kelas XII SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Teknik penyajian hasil analisis data meng­gunakan teknik penyajian informal. Dari  pembahasan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Unsur intrinsik novel Hujan dan novel Cinta dalam Ikhlas terdiri dari (a) tema, (b) tokoh dan penokohan, (c) alur, (d) latar, (e) sudut pandang, dan (f) amanat. (2) Persamaan novel Hujan dan novel Cinta dalam Ikhlas yaitu pada tema, alur, latar (waktu), dan amanat, sedangkan perbedaannya yaitu pada tokoh dan penokohan, latar (tempat dan sosial), dan sudut pandang. (3) Hipogram novel Hujan dan novel Cinta dalam Ikhlas meliputi ekspansi, konversi, modifikasi, dan eksperp. Sementara itu, trans­formasi novel Hujan dan novel Cinta dalam Ikhlas meliputi pengubahan, penyesuian, perbaikan, dan per­lengkapan (4) Skenario pem­belajaran menggunakan metode kooperatif dan model tim ahli dengan langkah-langkah berikut (a) peserta didik menerima penjelasan mengenai tujuan dan materi pem­belajaran; (b) peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok berisi 5 peserta didik kemudian peserta didik mendalami ma­teri. (c) Selanjutnya, pendidik memilih salah satu peserta didik menjadi tim ahli yang berputar bertamu kepada kelompok lain; (d) peserta didik diberi kesempatan untuk mem­presentasikan yang sudah dipresentasikan tim ahli; dan (e) pendidik memberikan apresiasi kepada peserta didik.   Kata kunci : intertekstual, novel, skenario pembelajaran.
PENINGKATAN KEMAMPUANMENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE TUTOR SEBAYAPADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PREMBUN TAHUN AJARAN 2016/2017 Sudi Ardi; Mohammad Fakhrudin; Nurul Setyorini
SURYA BAHTERA Vol 5, No 49 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.361 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode tutor sebaya; (2) pengaruh penggunaan metode tutor sebaya terhadap aktifitas dan minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi; (3) peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode tutor sebaya.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode tutor sebaya melalui dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Prembun, sedangkan objek penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Pengambilan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes.Teknik validitas data menggunakan triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penerapan metode tutor sebayadapat meningkatkan proses pembelajaran menulis karangan eksposisi. Hal ini terbukti dengan meningkatnya persentase keaktifan siswa di setiap siklusnya. Pada siklus I sejumlah 12siswa  menyatakan pembelajaran dengan metode tutor sebayamembantu siswa dalam menyusun karangan eksposisi, sedangkan 6 siswa  menyatakan pembelajaran dengan metode tutor sebayatidak membantu siswa. Pada hasil kuesioner siklus II sejumlah 17 siswa  menyatakan pembelajaran dengan metode tutor sebayamembuat siswa lebih berminat untuk menulis karangan eksposisi. Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan kualitas hasil siswa dalam menulis karangan eksposisi. Hal ini terlihat dari peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Prembun tahun ajaran 2016/2017 dari hasil nilai rata-rata siswa pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode tutor sebayadapat meningkatkan keterampilan menulis karangan eksposisi. Kata kunci: keterampilan menulis, karangan eksposisi, tutor sebaya.