Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO Cintya Nurika Irma; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 1, No 07 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.372 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan: (1) pembelajaran berbicara yang dikembangkan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD; (2) perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD; dan (3) peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA se-mester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan me-tode kualitatif. Teknikpenyajianhasilanalisis data yang digunakan adalah metode penya-jian informal. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran berbasis kooperatif tipe STAD meliputi materi pembelajaran dan pembagian tim, menentukan skor awal, membangun tim, tes individu, dan penghargaan kelompok; (2) siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap proses pembelajar-an berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil prasiklus sebesar 85%, siklus I 90%, dan siklus II 90% siswa memiliki perhatian baik selama kegiatan pem-belajaran sedangkan aspek aktif dala mpembelajaran pada prasiklus sebesar 75%, siklus I 90%, dan siklus II 95%; dan (3) hasil kemampuan berbicara siswa mengalami peningkat-an melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, nilai rata-rata pada prasiklus sebe-sar 67,4, siklus I 74,4, dan siklus II sebesar 84.Kata Kunci: kemampuan berbicara, pembelajaran kooperatif, student team achieve ment divisions(STAD).
NILAI MORAL DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S. GEGGE MAPPANGEWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Panji Pradana; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 2, No 11 (2014): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.882 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) unsur instrinsik dalam novel Lontara Rindu; (2) nilai moral novel Lontara Rindu; (3) skenario pembelajaran novel Lontara Rindu sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kertas pencatat data yang digunakan untuk mencatat data nilai-nilai moral. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur instrinsik dalam novel Lontara Rindu sebagai berikut: (a) tema novel ini adalah kisah perjuangan Vito dalam mencari ayah dan saudara kembarnya untuk mengobati rasa rindu yang melandanya, (b) tokoh utamanya adalah Vito, sedangkan tokoh tambahannya adalah Halimah, Ilham, kakek Vito, dan Vino, (c) alur yang digunakan adalah alur maju, (d) latar: di Sulawesi Selatan, latar waktu: pagi, siang, sore, dan malam, sedangkan latar sosial dalam novel ini melukiskan status sosial masyarakat yang memegang teguh tradisi tolong menolong dan taat beribadah, (e) sudut pandang; orang kedua, (f) hubungan antar unsur yang terdapat dalam novel Lontara Rindu tersebut saling berhubungan yang membangun sebuah cerita. (2) nilai moral dalam novel Lontara Rindu ada empat yaitu nilai moral hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi berdoa dan memuji Tuhan, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain meliputi keakraban, memberi semangat, persaudaraan, nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar meliputi memuji keindahan alam, dan nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi kasih sayang, pantang menyerah, sikap bijak, rasa rindu, jatuh cinta. (3). Skenario pembelajaran novel Lontara Rindu di kelas XI SMA dengan tahap pendahuluan guru mengkondisikan siswa agar siap menerimapelajaran, lalu pada kegiatan inti guru menerangkan materi unsur intrinsik dan nilai moral, kemudian guru menyuruh siswa untuk berdiskusi membahas unsur intrinsik dan nilai moral setelah itu siswa menyampaikan hasil diskusinya, dan pada tahap penutup guru merefleksi kegiatan pembelajaran serta menanamkan nilai moral yang terkandung di dalam novel Lontara Rindu Sesuai dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan.Kata kunci: Nilai Moral dan Skenario Pembelajaran
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA RETORIKA DAKWAH USTAD TEGKU HANAN ATTAKI EDISI KEAJAIBAN ISTIGFAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Hasanah Diah Li; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.73 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bentuk tindak tutur direktif pada dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar; 2) fungsi tindak tutur direktif yang digunakan pada dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar; 3) rencana pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI SMA. Penelitianinimerupakanpenelitiandeskriptifkualitatif.Objek penelitian ini adalah tuturan pada dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar, dengan fokus penelitian tindak tutur direktif dalam dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar yang terdiri dari jenis dan fungsi tindak tutur direktif dan rencana pembelajarannya di kelas XI SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, danteknikcatat. Teknik analisis datadilakukandenganteknikanalisisisidanmetode padan. Teknik penyajian data yang digunakan adalah teknik analisis formal. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 1) bentuk tindak tutur direktif pada dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar terdiri dari: a) jenis permintaan, b) jenis pertanyaan, c) jenis perintah, d) jenis larangan, e) jenis pemberian izin, dan f) jenis nasihat; 2) fungsi tindak tutur direktif pada dakwah ustad Tengku Hanan Attaki edisi Keajaiban Istigfar terdiri dari: a) fungsi tindak tutur permintaan meliputi fungsi meminta, fungsi memohon, fungsi berdoa, dan fungsi mengajak; b) fungsi tindak tutur pertanyaan memiliki fungsi bertanya; c) fungsi tindak tutur perintah memiliki fungsi menyuruh;d) fungsi tindak tutur direktif larangan memiliki fungsi melarang dan fungsi membatasi; e) fungsi tindak tutur direktif pemberian izin memiliki fungsi memaafkan, dan f) tindak tutur nasihat memiliki fungsi nasihat dan fungsi memperingatkan 3) rencana pembelajaran dilakukan dengan menggunakan acuan kurikulum 2013, KD 3.6  menganalisis isi, struktur dan kebahasaan dalam ceramah. Metode pembelajaran yang digunakan problem solving (metode pemecahan masalah). Penilaian dilakukan dengan metode tes tulis.   Kata kunci : tindak tutur direktif, retorika dakwah, rencana pembelajaran.
NILAI SOSIAL DALAM FILM GIE SUTRADARA RIRI RIZA DAN KETERKAITAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA Rizki Giwa Apriani; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 3, No 28 (2015): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.175 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) nilai sosial dalam film Gie; (2) keterkaitan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas XI SMA dengan materi nilai sosial dalam film Gie. Objek penelitian ini adalah nilai sosial yang berhubungan dengan unsur instrinsik dalam film Gie. Fokus penelitian ini adalah nilai sosial terdiri dari nilai material, nilai vital, dan nilai spiritual (nilai moral, nilai religius, nilai kebenaran, dan nilai keindahan). Data dalam penelitian ini berupa tuturan tokoh dan adegan dalam film, sedangkan sumber datanya adalah film Gie. Untuk pengumpulan data digunakan metode simak yang diikuti dengan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan kartu data dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan teknik penyajian data secara informal. Dari hasil analisis dapat disimpulkakan bahwa (1) nilai sosial film Gie meliputi nilai yang bersumber dari Tuhan, nilai yang bersumber dari masyarakat, dan nilai yang bersumber dari individu. Nilaiyang bersumber dari Tuhan tergambar adanya salat berjamaah, jujur, menahan hawa nafsu, dan lain-lain. Nilai yang bersumber dari masyarakat terlihat masyarakat saling tolong menolong, membela kebenaran dan sebagainya. Nilai yang bersumber dari individu terlihat kerja keras Jaka berjuang untuk hidup yang layak; (2) keterkaitan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas XI SMA dengan materi nilai sosial film Gie yang dikaitkan dengan pembelajaran drama terdiri dari menjelaskan materi sesuai SK mendengarkan dan KD yang sesuai adalah mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan dialog, konflik, dan nilai sosial dala film Gie.; mengelompokan dan siswa mencari unsur instrinsik, mencermati peran dan perwatakan tokoh, nilai sosial, dan konflik yang terjadi melalui dialog tokoh dalam film Gie dan data yang mendukung; dan siswa merangkum isi film Gie.Kata Kunci : Nilai Sosial Film, Keterkaitan Pembelajaran.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA FILM SURAT CINTA UNTUK KARTINI SUTRADARA AZHAR KINOI LUBIS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Tri Ambarwati; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.75 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan: (1) bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Surat Cinta untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis; (2) fungsi tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Surat Cinta untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis; (3) skenario pembelajaran film Surat Cinta untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis dengan pembelajaran keterampilan berbicara di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan pelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur direktif pada film Surat Cinta Untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data pada penelitian ini adalah film Surat Cinta Untuk Kartini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode padan. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) bentuk tindak tutur direktif dalam film Surat Cinta Untuk Kartini Sutradara Azhar Kinoi Lubis terdiri atas: permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat; (2) fungsi tindak tutur direktif dalam film Surat Cinta Untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis terdiri atas: permintaan memiliki fungsi meminta 5 data, memohon 1 data, menekan 2 data, dan mengajak 5 data; pertanyaan memiliki fungsi bertanya 6 data, mengintrogasi 1 data; perintah memiliki fungsi menyuruh 8 data; larangan memiliki fungsi melarang 5 data; pemberian izin memiliki fungsi membolehkan 3 data; dan nasihat memiliki fungsi menasihati 3 data, menyarankan 4 data, dan memperingatkan 2 data; (3) skenario pembelajaran tindak tutur  direktif bagi siswa kelas XI SMA dilaksankan dengan dasar KD 3.19 menganalisis isi dan kebahasaan drama/film yang dibaca atau ditonton menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pendidik menyampaikan materi tentang film dan tindak tutur direktif,  pendidik memberikan tugas untuk menyaksikan film Surat Cinta Untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis dan mengidentifikasi yang termasuk tuturan direktif, peserta didik berkelompok untuk mengklasifikasi dan menganalisis tindak tutur direktif pada film Surat Cinta Untuk Kartini sutradara Azhar Kinoi Lubis, pendidik meminta peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas, tiap-tiap kelompok memberi tanggapan kepada kelompok yang telah menyampaikan hasil diskusinya. Kata kunci: Tindak tutur direktif, film, dan skenario pembelajaran
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL SIRKUS POHON KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Eka Wakhyuningsih; Sukirno Sukirno; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 52 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.03 KB)

Abstract

ABSTAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, (2) psikologi sastra tokoh utama novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, dan (3) rencana pelaksanaan pembelajarannya di SMA. Sumber data primer penelitian ini adalah novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, dan sumber data sekunder penelitian ini adalah buku-buku sebagai acuan penelitian dan internet. Objek penelitian ini adalah psikologi sastra tokoh utama pada novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata. Fokus penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, psikologi sastra tokoh utama pada novel dan rencana pelaksanaan pembelajarannya di SMA. Dalam pengumpulan data digunakan teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis isi. Penyajian hasil analisis data digunakan teknik penyajian informal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) unsur intrinsik dalam novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata meliputi: (a) tema: perekonomian; (b) tokoh utama: Hobri berwatak tidak mudah putus asa, optimistis, dan baik hati, sedangkan tokoh tambahan: Suruhudin pemalas, baik hati, Azizah keras, Taripol acuh tak acuh, cerdas, Tegar ramah, baik hati, dan optimistis, Ayah Hobri jujur, penyayang, Dinda baik hati, pendiam, Tara tidak mudah putus asa, pemberani; (c) alur menurut tahapan peristiwanya: alur maju; (d) latar tempat: taman, bawah pohon, stadion, rumah Ayah Hobri, tempat sirkus, pasar tanjong lantai. latar waktu: pagi, sore dan malam hari. Latar suasana: menakutkan, menyedihkan, menegangkan, dan menyenangkan; (e) sudut pandang orang ketiga serba tahu “Dia”, (f) amanat: janganlah menjadi orang yang malas bekerja, jadilah orang yang selalu optimistis dan jangan mudah menyerah, (2) psikologi sastra tokoh utama novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata meliputi: (a) Id yang mencakup tentang; keingin mengenal cinta, keiginan mengutarakan isi hati, keinginan untuk menebang pohon, keinginan menunggu kekasihnya; (b) Ego yang mencakup tentang: kekecewaan dan kesedihan; (c) Superego yang mencakup tentang: Hobri menentukan pilihan, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran isi novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata menggunakan metode pembelajaran diskusi dan tanya jawab dengan model pembelajaran STAD dengan langkah-lagkah: peserta didik berkelompok 4-5 orang, guru memberi tugas, siswa bekerjakelompok, dan setelah itu perwakilan kelompok mempresentasikannya.   Kata kunci: unsur intrinsik, psikologi sastra tokoh utama, dan rpp
ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SIRKUS POHON KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE PEER TEACHING DI KELAS XII SMA Wahyu Dewi Ambarini; Sukirno Sukirno; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 52 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.747 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) analisis isi; (2) nilai moral; dan (3) rencana pelaksanaan pembelajaran isi novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata dengan Metode Peer Taeching di kelas XII di SMA.Dalam penelitian ini sumber data penelitian adalah novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata. Objek penelitian ini adalah nilai moral pada novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata. Fokus penelitian ini adalah nilai moral, unsur intrinsik novel Sirkus Pohon dan rencana pelaksanaan pembelajarannya dengan metode Peer Teaching di  kelas XII di SMA. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis isi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) analisis isi dalam novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata mencakup enam aspek, yaitu: (a) tema: masalah ekonomi, (b) tokoh utama: Hobri berwatak bodoh, rajin, baik hati, dan setia, sedangkan tokoh tambahan: Suruhudin, Taripol, Tara, Ayah, Tegar, Azizah, Dinda, Adun, dan Gastori, (c) alur: alur berdasarkan urutan peritiwa adalah maju; (d) latar tempat: rumah ayah Hobri, pengadilan, tempat sirkus, kantor polisi, pasar tanjong lantai, bioskop sinar malam, taman kota, stadion belantik, bengkel masa depan, taman bermain pengadilan, dan pelabuhan, latar waktu: pagi, sore, malam hari, Agustus, dan jumat. Latar suasana: menyedihkan, menegangkan, menyenangkan, ramai, hujan, (e) sudut pandang orang ketiga “Ia dan Dia”, (f) amanat: jangan menjadi orang yang malas pekerja, jadilah orang yang optimistis dan pantang menyerah, dan terimalah keadaan orang yang kita sayangi apa adanya; (2) nilai moral novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata meliputi: (a) Hubungan manusia dengan Tuhan: bersyukur, dan taat, (b) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri: sabar, pantang menyerah, percaya diri, dan disiplin, (c) Hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dan lingkungan alam meliputi: tolong menolong, menepati janji, dermawan, dan setia kawan; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata pada Siswa kelas XII di SMA menggunakan metode Peer Teaching. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Peer Teaching antara lain: siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok belajar, guru memilih beberapa siswa berprestasi untuk dijadikan tutor dalam masing-masing kelompok.   Kata kunci: unsur intrinsik, nilai moral novel dan RPP di SMA.
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS XII SMA Nurul Fatimah; Sukirno Sukirno; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.172 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, (1) unsur intrinsik novel; (2) aspek-aspek sosiologi sastra; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi dengan metode problem solving di kelas XII SMA. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, subjek penelitian ini adalah teks novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi. Objek penelitian ini adalah analisis sosiologi sastra novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi. Fokus penelitian ini adalah kajian analisis unsur intrinsik, sosiologi sastra, dan rencana pelaksanaan pembelajarannya dengan metode problem solving di kelas XII SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi adalah teknik analisis isi. Teknik yang digunakan untuk penyajian hasil analisis adalah menggunakan metode informal. Dari hasil penelitian disimpulkan: (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi meliputi enam unsur yaitu (a) tema: petualangan Hepi di kampung Minang, (b) tokoh dalam novel ini dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama: Hepi, tokoh tambahannya: Martiaz, Attar, Zen, Kakek Hepi (Datuk Marajo), Pandeka Luko, dan Lenon. (c) alur: gabungan, (d) latar dalam novel Anak Rantau terdiri dari latar tempat: Minang, Padang, Jakarta, Rumah, Surau, Sekolah, Lapangan, dan Lapau. Latar waktu: pagi, siang, sore, malam, hari Jumat, hari Minggu, dan tahun 1914. Latar susana: kaget, tegang, ramai, sedih, senang, dan ketakutan, dan latar sosial: budaya Minang, (e) sudut pandang: sudut pandang orang ketiga serba tahu, (f) amanat yang diambil dari novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi adalah bolehlah kita merantau asalkan jangan lupakan kampung halaman dan jauhi sesuatu yang merusak hidup kita; (2) aspek-aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi digolongkan menjadi tujuh yaitu: (a) kekerabatan, (b) cinta kasih, (c) ekonomi, (d) moral, (e) pendidikan, (f) agama, serta (g) politik, dan; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi di kelas XII SMA menggunakan metode Problem Solving dengan langkah menemukan masalah, identifikasi masalah, merancang alternatif, membuat penilaian dan keputusan, dan evaluasi dan pengujian solusi. Kata kunci: sosiologi sastra, novel Anak Rantau, Rpp, metode problem solving.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL BIDADARI BERMATA BENING KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS CERITA FIKSI DI KELAS XII SMA Vivi Marlina; Khabib Sholeh; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 6, No 56 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.841 KB)

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsi: (1) unsur intrinsik; (2) nilai pendidikan karakter; dan (3) pembelajaran cerita fiksi novel Bidadari Bermata Bening Karya Habiburrahman El Shirazy pada siswa di kelas XII SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini sumber data penelitian adalah novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter pada novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy. Fokus penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter, unsur intrinsik novel Bidadari Bermata Bening dan pembelajaran cerita fiksi pada siswa kelas XII di SMA. Dalam pengumpulan data digunakan teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis isi. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan teknik penyajian informal. Hasil penelitian ini adalah: (1) unsur intrinsik dalam novel Bidadari Bermata  Bening Karya Habiburrahman El Shirazy mencakup lima aspek, yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, latar: (a) tempat, (b) waktu, (c) suasana, (d) latar sosial, dan sudut pandang persona ketiga serba tahu. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan dan bernilai estetik, (2) nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam novel tersebut, yaitu nilai religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif senang bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai pendididikan karakter tersebut berhubungan dengan tokoh dalam novel Bidadari Bermata Bening, (3) pembelajaran novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy di kelas XII SMA menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Skenario pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah (1) peserta didik mengamati sinopsis novel Bidadari Bermata Bening, (2) peserta didik menanyakan novel Bidadari Bermata Bening yang sudah dibaca, (3) peserta didik mencari unsur instrinsik dan nilai pendidikan karakter novel, (4) peserta didik menemukan unsur instrinsik dan nilai pendidikan karakter novel, (5) peserta didik mempresentasikan dan menanggapi presentasi kelompok lain.   Kata kunci: nilai pendidikan karakter novel dan pembelajaran cerita fiksi di SMA.
NILAI MORAL NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Diyah Sulistiyani; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 5, No 44 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.099 KB)

Abstract

Tujuan penelitianiniadalah mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel Ayah karya Andrea Hirata, (2) nilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata, (3) skenariopembelajaran unsur intrinsik dannilai moral novel Ayah karya Andrea Hirata di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Fokus penelitian ini berupa hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan diri sendiri serta skenario pembelajaran di kelas XI SMA. Sumber data berupa novel, buku sastra, kutipan langsung dan tidak langsung. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kartu pencatat data. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis isi. Teknik yang digunakan penulis untuk menyajikan hasil analisis adalah teknik penyajian informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Ayah meliputi: (a) tema novel ini adalah kesabaran dalam menjalani kehidupan rumah tangga serta ketulusan cinta, (b) tokoh utama adalah Sabari dan tokoh tambahan antara lain Marlena, Markoni, Toharun, Tamat, Ukun, dan Zorro, (c) alur yang digunakan adalah alur maju, (d) terdapat tiga macam latar, yaitu latar tempat meliputi Belantik, ruang kelas, stasiun radio, bawah pohon akasia, ruang sidang III, taman balai kota, masjid Baiturachman, dan pelabuhan,  latar waktu meliputi sore dan malam, latar sosial adalah status sosial, dan (e) sudut pandang yang  digunakan adalah pusat pengisahan persona ketiga serba tahu, (2) nilai moral novel Ayah mencakup tiga aspek, yaitu: (a) hubungan manusia dengan Tuhan meliputi beribadah  dan bersyukur, (b)hubungan manusia dengan manusia lain meliputi persahabatan, menepati janji, tolong menolong, dan kasih sayang, (c) hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi pantang menyerah dan kejujuran, (3) skenario pembelajaran novel Ayah karya Andrea Hirata menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), yaitu: (a) penyampaian motovasi dan penjelasan tujuan pembelajaran, siswa dapat mengetahui unsur intrinsik novel, (b) pembagian kelompok, (c) kegiatan belajar dalam kelompok, (d) presentasi kelompok.   Kata kunci: unsur intrinsik, nilai moral novel, danskenario pembelajaran.