Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Keberadaan Jentik Aedes sp di Tempat Ibadah di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi Ariyani Arif, Susy; Fahri, Sukmal; Dahlan, Ahmad
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat ibadah merupakan salah satu tempat umum yang identik dengan adanya tempat penampungan air yang biasanya baru di kuras lebih dari satu minggu sekali dan dekat dengan pemukiman penduduk. Hal ini dapat menjadi daya dukung lingkungan yang tinggi terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes sp terhadap terjadinya kasus DBD (Demam Berdarah Dengue). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadan jentik Aedes sp, jenis kontainer yang positif jentik, kebersihan kontainer, mengetahui intensitas pencahayaan, dan Density Figure di Tempat Ibadah Kelurahan Kenali Besar. Metode penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan rancangan survey. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 tempat ibadah di antaranya 30 masjid dan 20 mushallah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kontainer yang paling banyak positif jentik adalah bak wc berbahan keramik berjumlah 53 (79,1%), 35 (15,1%) jarang dibersihkan tapi disikat, 22 (9,5%) sering dibersihkan tapi tidak disikat. Intensitas pencahayaan yang tidak memenuhi syarat < 60 Lux sebanyak 56 (24,1%), Density figure atau kepadatan jentik di Tempat Ibadah Kelurahan Kenali Besar didapatkan HI=70% dikategorikan tinggi dan CI=28,9% juga dikategorikan tinggi. Kesimpulan Kebersihan kontainer dengan frekuensi pembersihan lebih dari 1 minggu sekali, dan tidak dilakukannya penyikatan pada saat pembersihan dan didukung oleh pencahayaan yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi perkembangbiakan jentik pada tempat ibadah. Dengan demikian penjaga tempat ibadah hendaknya melakukan pembersihan yang baik minimal 1 minggu sekali dan melakukan penyikatan pada kontainer.
KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN DRILLING PERTAMINA EP JAMBI Sukmal Fahri; Eko Pasha
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Kesehatan Masyarakat, Olahraga, Gizi, dan Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.048 KB)

Abstract

Pengaruh kebisingan berkaitan dengan faktor-faktor psikologis dan emosional. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebisingan gangguan emosional, gangguan tidur serta gangguan komunikasi. Dari hasil pengukuran dibagian Drilling diperoleh intensitas kebisingan 90,87 dB sampai 93,67 dB dengan rata-rata paparan 12 jam/hari dan tekanan panas dilapangan antara 30,31ºC sampai 31,81ºC, Kebisingan dan Tekanan panas yang tinggi akan menjadi suatu beban tambahan bagi tenaga kerja, bila dikombinasikan dengan beban fisik, maka beban yang diterima tenaga kerja dapat menjadi sedemikian besarnya sehingga dapat menimbulkan kelelahan pada tenaga kerja. Rata-rata kebisingan diantara 90,87 dB sampai dengan 93,67 dB. Hasil uji statistik korelasi dan regresi membuktikan nilai p = 0,041 hal ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja,  rata-rata tekanan panas diantara 30,31 ºC sampai dengan 31,81 ºC. Hasil uji statistik korelasi dan regresi membuktikan nilai p = 0,045 hasil ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan perasaan kelelahan kerja tenaga kerja di Bagian Drilling PERTAMINA UBEP Kenali Asam Jambi.Pengendalian dapat dilakukan dengan menyediakan tempat istirahat dengn lingkungan fisik yang kondusif tersedianya air minum dengan kandungan NaCL sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang serta menggunakan pakaian dari bahan yang mudah menyerap keringatKey words: Kebisingan, Panas dan Perasaan kelelahan
FAKTOR PENGUNGKIT DAN STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH PERKEBUNAN DAN PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BATANG HARI novia susianti; Sukmal Fahri; Abdul Salam Lubis
Widyariset Vol 6, No 1 (2020): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.6.1.2020.29-42

Abstract

Environmental management by the oil palm plantation industry has become a necessity in minimizing negative impacts on the environment that have emerged from the construction to the operation stage. The government has made a preventive effort by requiring every industry performer to manage the environment by following the ownership of the company's environmental documents. However, in reality, there are still companies that have not implemented this effort, including in Batang Hari Regency as the regency with the highest number of oil palm companies in Jambi Province. This study aims to identify the lever factors and environmental management strategies by oil palm industry players in Batang Hari District. Data collection was carried out through in-depth interviews with the government, companies and village communities in the study areas, document review, observation, and focus discussion group (FGD) to the district, sub-district and village government research sites. The determination of priority levers is done by determining the important levers first with an average criterion of ≥75%, followed by fit/gap analysis by mapping important factors in quadrant I, and strategies to improve environmental management efforts are carried out using a prospective promethee analysis. The results showed that there were three priority lever factors and six factors that were advantages to improve environmental management. The strategy through the Walfare Pluralism (WP) approach is the best approach with the support of the contribution of the nine factors. This approach emphasizes the role of government, companies and communities through the principle of a five-sector approach (public sector, private sector, voluntary sector, mutual aid, and informal sector) in improving environmental management.
Karakterisasi Geokimia Dan Identifikasi Hemiselulosa Pada Kayu Petrisian Danfosil Insitu Araucarioxylondi Kawasan Geopark Merangin James Perdinan; Sutrisno; Sukmal Fahri
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v1i2.5402

Abstract

The purpose of this study was to determine the chemical elements, the types of mineral compounds, isolate and identify the possibility of the existence of hemicellulolsa content as one of the main constituents of wood structure, and to describe the possibility of fossilization process that has happened to fossil insitu Araucaryoxillon and petrisian wood which is encountered in the Merangin Geopark area. This research was conducted in Merangin Geopark Area in Merangin District of Jambi Province. This research was conducted in 2015. From the research result, it can be concluded that the most elemental content in fossil insitu Araucaryoxillon contained in Merangin Geopark is Silicon (Si) and most of the minerals that make up the fossil are Silica (SiO2). Other elements found are carbon (C), oxygen (O) and Nitrogen (N) in each observed fossil, the presence of hemicellulosa isolated by extraction techniques using NaOH is no longer detectable in Araucaryoxillon insitu fossil or petrisian wood is present in the Merangin Geopark, and in terms of the chemical composition found in this study, silification process of Insitu Araucaryoxillon fossil and petrisian wood formed in the Merangin geopark region is the process of replacement of organic elements by silica minerals.
Analisis Determinan Rumah Sehat Dalam Mendukung Pembangunan Berwawasan Lingkungan Di Kelurahan Kebun Handil Kota Jambi Suwita Suwita; Muhammad syafri; Sukmal Fahri
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6438

Abstract

Rumah yang sehat adalah salah satu sarana untuk mencapai status kesehatan yang optimal. Rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan adalah faktor risiko dan sumber penularan berbagai jenis penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi rumah sehat dan strategi untuk mengelola rumah sehat dalam mendukung pembangunan berwawasan lingkungan di Kelurahan Kebun Handil Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian campuran metode yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, yaitu RT 10, RT 12 dan RT 20. Total sampel dalam penelitian ini adalah 180 rumah dari 1619 rumah di Kelurahan Kebun Handil dan 12 informan dari instansi pemerintah dan masyarakat. pemimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% rumah sehat di Kelurahan Kebun Handil dan belum mencapai target kota Jambi 62%. Pendapatan keluarga, pengetahuan, ketersediaan tanah, dan kelembaban rumah mempengaruhi rumah sehat di Kelurahan Kebun Handil. Strategi dalam mengelola rumah sehat di Kelurahan Kebun Handil dapat dilakukan dengan membina masyarakat melalui program-program yang diluncurkan oleh pemerintah seperti STBM dan PHBS yang dapat mendukung terciptanya rumah sehat, meningkatkan perencanaan, implementasi dan pengawasan program perbaikan rumah, meningkatkan koordinasi lintas dan sektor kolaborasi dan program lintas, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola rumah sehat.
Hubungan Promosikesehatan Dan Keselamatan Kerja, Pelatihan Tenaga Kerja Dengan Penerapan Penggunaan Pestisida Terhadap Cholinestrase Darah Pada Gapoktan Tanjung Sehati Yang Bersertifikat Roundtable On Sustainable Palm Oil (Rspo)Di Kabupaten Merangin Ermanto; Rosyani; Sukmal Fahri
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6443

Abstract

Oil palm farmers effort is still low to use safe pesticides, occupational safety and health promotion is rarely carried out for workers and unfulfilled for increasing of workers’ knowledge with training. Occupational exposure to pesticides as a possible high risk factors for workers. The purpose of research is to know relationship occupational safety and health promotion, training of workers and application of pesticide use to blood cholinesterase at Tanjung Sehati Farmer Institution is certified by roundtable on sustainable palm oil in Merangin. Research method was observational analytic study by using cross sectional. This research was conducted in June to October 2018. The Samples were 66 farmer institutions by using proportional random sampling. Data analysis was conducted by descriptive and analytical by Chi Square teston the alpa: 5%.The results of the research were obtained by blood cholinesterase of farmer institution as result of mold poisoning as 50 (75,8%), occupational safety and health promotion to farmer institution who didn’t get promotion as 55 (83,3%),workers training to farmer institution who didn’t get training as 54 (84,%), using pesticide to farmer institution who didn’t environment-friendly as 52 (78.8%). The results of the analysis is showed that there was a association between occupational safety and health promotion (p-value = 0.008 OR 7,05), There was a relationship between workers training (p-value = 0.014 OR 5,75); and the application of pesticide use to farmer members;There was a relationship between the application of pesticides with blood cholinesterase in farmer members (p-value = 0.030 OR 4,78).The conclusion was the association between occupational safety and health promotion, training of workers and the application of pesticide use to farmer members; There was a relationship between the application of pesticides with blood cholinesterase to Tanjung Sehati farmer members who have been already certified by roundtable on sustainable palm oil in Merangin.
FAKTOR PENGUNGKIT DAN STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH PERKEBUNAN DAN PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BATANG HARI novia susianti; Sukmal Fahri; Abdul Salam Lubis
Widyariset Vol 6, No 1 (2020): Widyariset
Publisher : Pusbindiklat - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/widyariset.6.1.2020.29-42

Abstract

Environmental management by the oil palm plantation industry has become a necessity in minimizing negative impacts on the environment that have emerged from the construction to the operation stage. The government has made a preventive effort by requiring every industry performer to manage the environment by following the ownership of the company's environmental documents. However, in reality, there are still companies that have not implemented this effort, including in Batang Hari Regency as the regency with the highest number of oil palm companies in Jambi Province. This study aims to identify the lever factors and environmental management strategies by oil palm industry players in Batang Hari District. Data collection was carried out through in-depth interviews with the government, companies and village communities in the study areas, document review, observation, and focus discussion group (FGD) to the district, sub-district and village government research sites. The determination of priority levers is done by determining the important levers first with an average criterion of ≥75%, followed by fit/gap analysis by mapping important factors in quadrant I, and strategies to improve environmental management efforts are carried out using a prospective promethee analysis. The results showed that there were three priority lever factors and six factors that were advantages to improve environmental management. The strategy through the Walfare Pluralism (WP) approach is the best approach with the support of the contribution of the nine factors. This approach emphasizes the role of government, companies and communities through the principle of a five-sector approach (public sector, private sector, voluntary sector, mutual aid, and informal sector) in improving environmental management.
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah yang Mendapatkan Predikat Kampong Bantar di RT. 36 Kelurahan Paal Merah Kota Jambi Ridho Buana Sakti; Eti Kurniawati; Sukmal Fahri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2340

Abstract

Sampai saat ini sampah masih menjadi masalah di kesehatan lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi penyebab penyakit seperti diare, kecacingan dan lain-lain. Di Kelurahan Paal Merah khususnya RT 36 masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan tidak membuang sampah pada tempatnya. Penelitian bertujuan mengetahui perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah yang mendapatkan predikat kampung bantar di RT. 36 Kelurahan Paal Merah Kota Jambi. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah kepala keluarga yang ada di RT 36 Kelurahan Paal Merah sebanyak 100 KK. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengelolaan sampah berhubungan dengan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,016) dan faktor pendorong (p=0,000). Diharapkan RT yang mendapatkan kampung bantar tersebut dapat lebih dipantau kebersihan lingkungannya dan indikator-indikator dalam program kampung bantar tersebut, jika RT tersebut telah mendapatkan predikat kampung bantar dan tidak mentaati atau melaksanakan indikator-indikator tersebut setelah penilaian maka haruslah diberikan sanksi berupa dicabut nya predikat tersebut, dan di umumkan di media sosial maupun media cetak.Kata Kunci : Perilaku pengelolaan sampah Until now, waste is still a problem in environmental health. If not managed properly it can cause diseases such as diarrhea, worms and others. In Paal Merah Village, especially RT 36, there are still people who litter and do not throw garbage in its place. This study aims to determine the behavior of the community in waste management who received the title of Kampung Bantar in RT. 36 Paal Merah Village, Jambi City. The study used a cross sectional design. The research sample is the head of the family in RT 36 Paal Merah Village as many as 150 families. The research instrument is a questionnaire. Data collection techniques by means of interviews. Data were analyzed using chi-square test. The results showed that waste management behavior was related to knowledge (p=0.009), attitude (p=0.016) and driving factors (p=0.000). It is hoped that the RT that gets the bantar village can be better monitored for the cleanliness of its environment and the indicators in the bantar village program, if the RT has received the bantar village title and does not obey or implement these indicators after the assessment, it must be given a sanction in the form of revoking the title and published on social media and print media.Keywords: Waste management behavior
Motivasi Swadaya dan Semangat Gotong Royong Masyarakat Mengikuti Kampung Bantar di Kota Jambi Sukmal Fahri; Nurjanah Nurjanah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2862

Abstract

Kota Jambi mewujudkan semua kampong baik RT dan Kelurahan mengikuti kegiatan Kampung Bersih, Aman dan Pintar (Bantar) yang melibatkan masyarakat, melalui upaya baik forum maupun kelompok kerja, penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran serta prilaku dan partisipasi masyarakat mengikuti kampung Bantar di Kota Jambi. Metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti melakukan wawancara ke responden tentang perilaku yang telah lalu atau sekarang, berkaitan dengan motivasi dan partisipasi dalam kampung BANTAR, penelitian dilaksanakan di RT 40 Kelurahan Kenali asam bawah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi Tahun 2022. Sampel masyarakat RT 40 sampel yang telah dihitung menggunakan rumus slovin sebanyak 105 jiwa. Hasil penelitian peran serta aktif masyarakat dalam mengikuti kampong Bantar sangat tinggi yaitu sebanyak 95% dan prilaku sebanyak 84% serta partisipasi masyarakat sebanyak 96%. Program Kampung Bantar yang berlokasi di RT 40 Kelurahan Kenali asam bawah Kota Jambi, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat berperan aktif dalam program kampung bantar, Masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam program kampung bantar yang diadakan seperti masyarakat yang rutin bergotong-royong setiap minggu, mengikuti ronda malam, membangun sarana prasarana dilingkungan RT serta ikut menjaga kebersihan lingkungan, dan Masyarakat juga berperilaku baik dengan adanya program kampung bantar.Kata Kunci : kampung Bantar, partisipasi, prilaku, peran serta The city of Jambi has realized that all villages, both RT and Kelurahan, participate in the activities of the Clean, Safe and Smart Village (Bantar) which involve the community, through the efforts of both forums and working groups. Qualitative descriptive research method, the researcher conducted interviews with respondents about past or present behavior, related to motivation and participation in the Bantar village. The research was carried out in RT 40, Kenali Asam Bawah Village, Kota Baru District, Jambi City in 2022. Samples of RT 40 samples has been calculated using the slovin formula as many as 105 souls. The results of the research on the active participation of the community in participating in the Bantar village are very high, namely as much as 95% and behavior as much as 84% and community participation as much as 96%. The Kampung Bantar program, which is located in RT 40 Kelurahan Kenali Asam Bawah, City of Jambi, can be concluded that the community plays an active role in the Kampung Bantar program. The community also participates in the Kampung Bantar program which is held as a community that routinely works together every week, takes part in night patrols. , building infrastructure in the RT environment and participating in maintaining environmental cleanliness, and the community also behaves well with the bantar village program.Keywords: Bantar village, participation, behavior, participation