Claim Missing Document
Check
Articles

Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Jambi Ulil Amri; Rosyani; Muhammad Ridwansyah
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v1i2.5401

Abstract

Kota Jambi dengan luas wilayah eksisting seluas 17.553 Ha, berkembang sangat pesat dan mengakibatkan luas ruang terbuka hijau semakin berkurang. Ruang terbuka hijau merupakan area yang perlu dipertahankan keberadaannya untuk menjaga kenyamanan dan keindahan kota. Penelitian ini bertujuan ; 1). Menghitung kebutuhan luas ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk; 2). Menganalisis persepsi masyarakat, terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Administrasi Kota Jambi yang terdiri dari 8 Kecamatan, 12 Kelurahan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah seluas 5.381,79 Ha terdiri dari ruang terbuka hijau publik seluas 3.617,50 Ha. Kebutuhan berdasarkan jumlah penduduk Tahun 2014 sebesar 569.331 jiwa, seluas 1.138,66 Ha dan eksisting ruang terbuka hijau publik seluas 337,14 Ha dan kekurangan seluas 801,52 Ha. Kebutuhan ruang terbuka hijau privat seluas 1.764,29 Ha, eksisting lahan pertanian seluas 7.586,50 Ha dan kelebihan luas lahan seluas 5.822,21 Ha dan secara umum kebutuhan ruang terbuka hijau terpenuhi. Persepsi masyarakat terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau baik. Arahan pengembangan ruang terbuka hijau berdasarkan potensi lahan pertanian, sempadan sungai, danau. Luas eksisting ruang terbuka hijau saat ini harus dipertahankan keberadaannya untuk menjamin keseimbangan ekologi, ketersediaan udara bersih.
Pola Hubungan Antara Perusahaan Minyak Sawit Bersertifikat Rspo Dengan Petani Swadaya Bersertifikat Rspo Dan Petani Swadaya Tidak Bersertifikat Rspo (Sebuah Kajian Perbandingan Di Desa Pulau Pauh Dan Desa Penyabungan Tanjung Jabung Barat) Rukaiyah; Rosyani; Ernawati Hamid
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v1i2.5414

Abstract

RSPO atau Roundtable on Sustainable Palm Oil adalah forum multi pihak yang menggagas lahirnya Prinsip dan Kriteria minyak sawit berkelanjutan didunia global sebagai bentuk komitmen untuk mengurangi kerusakan lingkungan, konflik social dan pelanggaran HAM akibat dari industri perkebunan kelapa sawit. Banyak perusahaan perkebunan yang terlibat sebagai anggota, tak terkecuali PT Inti Indosawit Subur di Kecamatan Merlung. Penelitian ini ingin melihat bagaimana perusahaan membangun pola hubungan dengan petani-petani swadaya disekitar perusahaan beroperasi, sebagai pemenuhan terhadap prinsip dan Criteria RSPO 6.10 yang menyebutkan bahwa pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit berurusan secara adil dan transparent dengan petani dan bisnis local lainnya, dan kriteria 6.11 juga menyebutkan bahwa pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit berkontribusi terhadap pembangunan local yang berkelanjutan bilamana memungkinan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perusahaan telah membangun hubungan dengan petani swadaya, baik yang telah mengimplementasikan Prinsip dan Kriteria RSPO mapun yang belum, namun dari pola keduanya, ada perbedaan yang significan, dimana pola hubungan antara perusahaan dengan petani swadaya yang mengimplementasikan P&C RSPO lebih baik dari pada pola hubungan perusahaan dengan petani swadaya yang tidak mengimplementasikan P&C RSPO. Perbedaan tersebut di uji menggunakan uji Tanda Beda T-Test.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaran Lahan Gambut Di Hutan Lindung Gambut (Hlg) Londerang Provinsi Jambi zainuddin; Rosyani; Bambang Hariyadi
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6435

Abstract

This study aims to analyze the level of community participation and the relationship of between community knowledge with participation in the fire prevention and suppression from peat in Londerang Peat Protection Forest (HLG), Jambi Province. Research uses a mixed method by combining quantitative and qualitative research. The qualitative data sampling uses purposive sampling by collecting data through in-depth interviews. The analytical method used is quantitative descriptive analysis method supported by qualitative and cross tabulation methods. For the analysis of the association relationship using the Spearman Rank correlation formula method with respondents (n) <30. To analyze the comparison of the level of knowledge and community participation, the t-test was performed using the independent t-test. Based on data analysis, it is known that the level of participation for the community of Rawasari Village is at the level of partnership, while the level of participation of Manis Mato villagers is at the level of informing. The level of knowledge and level of community participation in Rawasari Village is higher than the knowledge of the Manis Mato Village community. The relationship of knowledge to community participation in Rawasari and Manis Mato Villages has a very strong correlation coefficient, rsrawasari = 0,9877 and rsmanismato = 0,9895. Correlation value rs (Spearman Rank correlation coefficient) shows that there is a very significant effect (α = 0.01) between knowledge of the level of community participation in the prevention and control of peatland fires in Londerang Peat Protection Forest (HLG). The strategy to increase and strengthen knowledge and community participation in both villages can be done through assistance to increase knowledge through socialization and community participation through training and improvement of supporting facilities and technical knowledge on the use of various facilities needed in the form of community empowerment to increase knowledge and participation in prevention and control fire peat fires in Londerang Peat Protection Forest (HLG).
Analisis Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat Berkelanjutan di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Zuhriyani; Hutwan Syarifuddin; Rosyani
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6436

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan yang diberikan rumah sakit selain memberikan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Dampak positif adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatif adalah limbah dari rumah sakit yang dapat menyebabkan penyakit dan pencemaran lingkungan jika dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat di RSUD Raden Mattaher Jambi dan Menganalisis adakah perbedaan pelaksanaan sistem pengelolaan limbah medis di RSUD Raden Mattaher Jambi dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Penelitian dilaksanakan pada RSUD Raden Mattaher Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan sistem pengelolaan limbah medis padat mulai dari proses pemilahan sampai dengan proses pengolahan limbah medis padat di RSUD Raden Mattaher Jambi sudah baik tetapi belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keterkaitan Partisipasi Masyarakat Terhadap Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Rajawali Dan Kelurahan Budiman Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi Anton Simbang; Rosyani; suandi
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6439

Abstract

Kelurahan Rajawali dan Kelurahan Budiman secara geografis terletak di pusat Kota Jambi, serta tidak berjauhan dengan kawasan ekonomi terbesar di Provinsi Jambi yaitu Pasar Angso Duo. SK Walikota No.166/2016 menetapkan lokasi kumuh, Kelurahan Rajawali seluas 8,25 ha & Kelurahan Budiman seluas 5,8 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, aspek dominan yang mempengaruhi permukiman kumuh dan hubungan antara partisipasi masyarakat dengan kualitas lingkungan permukiman kumuh. Pengukuran kualitas lingkungan permukiman kumuh dengan parameter yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.2 Tahun 2016 dengan mendata semua kepala rumah tangga dan infrastruktur lingkungan permukiman yang terdelineasi di kawasan kumuh. Pengukuran partisipasi masyarakat disebarkan kuesioner di lokasi permukiman kumuh untuk mengetahui fenomena sosial masyarakat menggunakan skala likert dengan standar pengelolaan kualitas lingkungan permukiman yang dilakukan oleh masyarakat. Kemudian menguji data jawaban responden dengan alat uji validitas dan uji realibiltas. Analisis hubungan antara partisipasi masyarakat antara kualitas lingkungan permukiman dengan SPSS 24 yaitu korelasi spearman. Hasil pengukuran partisipasi masyarakat 58,63% bahwa dalam tingkatan cukup atau sedang. Aspek kekumuhan yang dominan menyebabkan permukiman kumuh adalah aspek sanitasi lingkungan permukiman (kualitas pengolahan air limbah, drainase lingkungan dan pengelolaan persampahan) dan aspek pengamanan bahaya kebakaran. Analisis korelasi spearman menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan antara partisipasi masyarakat dengan kualitas lingkungan permukiman kumuh pada Kelurahan Rajawali dan Kelurahan Budiman. Pemberdayaan harus ditingkatkan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman dan mencegah permukiman kumuh baru.
Hubungan Promosikesehatan Dan Keselamatan Kerja, Pelatihan Tenaga Kerja Dengan Penerapan Penggunaan Pestisida Terhadap Cholinestrase Darah Pada Gapoktan Tanjung Sehati Yang Bersertifikat Roundtable On Sustainable Palm Oil (Rspo)Di Kabupaten Merangin Ermanto; Rosyani; Sukmal Fahri
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i1.6443

Abstract

Oil palm farmers effort is still low to use safe pesticides, occupational safety and health promotion is rarely carried out for workers and unfulfilled for increasing of workers’ knowledge with training. Occupational exposure to pesticides as a possible high risk factors for workers. The purpose of research is to know relationship occupational safety and health promotion, training of workers and application of pesticide use to blood cholinesterase at Tanjung Sehati Farmer Institution is certified by roundtable on sustainable palm oil in Merangin. Research method was observational analytic study by using cross sectional. This research was conducted in June to October 2018. The Samples were 66 farmer institutions by using proportional random sampling. Data analysis was conducted by descriptive and analytical by Chi Square teston the alpa: 5%.The results of the research were obtained by blood cholinesterase of farmer institution as result of mold poisoning as 50 (75,8%), occupational safety and health promotion to farmer institution who didn’t get promotion as 55 (83,3%),workers training to farmer institution who didn’t get training as 54 (84,%), using pesticide to farmer institution who didn’t environment-friendly as 52 (78.8%). The results of the analysis is showed that there was a association between occupational safety and health promotion (p-value = 0.008 OR 7,05), There was a relationship between workers training (p-value = 0.014 OR 5,75); and the application of pesticide use to farmer members;There was a relationship between the application of pesticides with blood cholinesterase in farmer members (p-value = 0.030 OR 4,78).The conclusion was the association between occupational safety and health promotion, training of workers and the application of pesticide use to farmer members; There was a relationship between the application of pesticides with blood cholinesterase to Tanjung Sehati farmer members who have been already certified by roundtable on sustainable palm oil in Merangin.
The Assessment of Agricultural Processed Food Safety Systems Through The Application of GMP (Good Manufacture Practise) in SMEs (Small and Medium Mikro Businessses), Jambi City: Food Safety Systems Guntur Guntur; Nurhayati; Rosyani
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v3i2.8922

Abstract

The purpose of this study was to analyze the application of GMP, analyze the factors related to the application of GMP and analyze the most dominant factors those interacting with the GMP application in agricultural processed food SMEs in Jambi City. This research was a quantitative and observational approach with cross sectional design. Population and sample in this study were 23 Processed Agriculture SMEs in Jambi City. Data collection was using questionnaires and checklist. Univariate data analysis, bivariate analysis and multivariate analysis were using frequency distribution, rank spearman correlation and multiple regression. The results showed that the level of GMP implementation in the Processed Agriculture SMEs of Jambi City, were 12 SMEs (52.17%) at level 4 where ≥ 1 critical deviation, 6 SMEs (26.09%) at level 1 where 0 to 1 minor deviation and 0 to 2 major deviations. Factors related to the level of GMP application in the Processed Food Agriculture SMEs of Jambi City were income (Significant 0,013), number of workers (Significant 0,046), knowledge (Significant 0,002) and attitude (Significant 0,001). Attitude aspect is the dominant factor that interacts with the application of GMP in the Processed Food Agriculture SMEs of the City of Jambi with a positive coefficient value of 1.093.
Pemanfaatan Berkelanjutan Gas Suar Bertekanan dan Bertemperatur Rendah Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Ardi; Rosyani; Nazarudin
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i2.9535

Abstract

Gas Flaring serves to protect gas processing equipment from excess pressure. Usually also used in precarious conditions, the flare system will burn the entire process gas. In oil exploration, refineries and chemical plants, the main purpose of using flares is as a safety equipment to protect vessels or pipes from over-pressure. Flaring gas usually comes from the upstream oil and gas business (Upstream Industry) and from downstream business (Downstream Industry). Basically, flare installation is a safety system for a gas produced from the processing and production process by burning the gas. Aside from being a safeguard, flare gas combustion aims to minimize environmental pollution because if the gas is discharged into the air without being burned first, it certainly has a negative impact on the surrounding environment, because it can trigger fire, explosion and poisoning. But with the burning of this gas, it also has another negative impact that is increasing gas emissions which can have an impact on the greenhouse effect. Therefore, being burned or not burned will both have a negative impact, the best solution is to be utilized, so that it is not only beneficial to the user, but also friendly to the surrounding environment. Not all flaring gases can be utilized, there are several conditions where flaring gases are difficult to use, especially flaring gases which have low pressure will be difficult to distribute, as well as low temperature gases which trigger freezing so that it is difficult to be channeled. Then a unit of equipment called a mini gas compressor is needed to increase the existing pressure, and a double pipe heat exchanger to increase the existing temperature, so that the flare gas can be flowed and utilized. Low pressure gas which ranges below 50 psig will flow to the mini gas compressor, resulting in an increase in pressure to almost 200 psig. With this pressure, the gas can be channeled to the Gas Collection Station (GCS) and subsequently used as gas injection to increase production or flow to PLN as a selling gas. At low temperatures the gas will freeze when it flows into the Gas Collection Station, so that the freezing does not occur, the gas will pass the double pipe heat exchanger which has been flowed with hot temperatures, so that the gas can melt, and gas can continue to flow from the gas well to the Collecting Station Gas for further utilization
Kajian Daya Dukung Drainase Perkotaan Kota Jambi (Studi Kasus Drainase Perkotaan Kawasan Simpang Mangga) Nurman Jamal; Aswandi; Rosyani
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v2i2.9545

Abstract

Penelitian ini berjudul Kajian Daya Dukung Drainase Perkotaan Kota Jambi (Studi Kasus Drainase Perkotaan Kawasan Simpang Mangga). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui daya dukung dan sistem jaringan drainase perkotaan Kota Jambi. Kota Jambi dengan jumlah penduduk sekitar 610.854 jiwa terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan induk dan 3 (tiga) Kecamatan pemekaran, jadi total sekarang ada 11 (sebelas) Kecamatan. Tidak dipungkiri setiap tahunnya terjadi urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota, sehingga menyebabkan perubahan tata guna lahan yang ada di kawasan perkotaan. Oleh sebab itu setiap perkembangan kota harus pula diikuti dengan perbaikan sarana / dan prasarana yang ada terutama sistem drainasenya. Kota Jambi merupakan salah satu kota besar di pulau Sumatra yang posisinya berada di wilayah timur Sumatera yang dialiri oleh 9 (sembilan) sungai besar. Seiring dengan meningkatnya curah hujan di Kota Jambi tidak terkecuali di kawasan Simpang Mangga yang merupakan wilayah sering terkena banjir pada saat hujan turun. Di beberapa wilayah tersebut masih ada saluran drainasenya yang tidak mampu menampung debit aliran, sehingga meluap ke badan jalan. Sementrara jaringan drainase dan jaringan pengumpul air limbah dilakukan terpisah dengan tujuan agar saluran drainase perkotaan tidak mampet atau buntu. Analisis perbandingan limpasan aliran dengan daya dukung drainase yang ada di jalan perkotaan kawasan Simpang Mangga dilakukan melalui analisis debit banjir rencana dan kapasitas rencana saluran.
the Integrasi Program Berkelanjutan Dalam Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kecamatan Tungkal Ilir Nur Muhammad Munzil; Dompak Napitulu; Rosyani
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v3i2.10090

Abstract

The area of ​​the slum area in Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency is 225.4 ha. The condition of buildings, environmental roads, environmental drainage, clean water, sanitation, solid waste and fire protection, are indicators of slum levels. In accordance with these indicators, the relevant Regional Apparatus Organizations (OPD) carry out programs in efforts to deal with slums. The purpose of this study is to analyze the effect of slum settlement management programs on the sustainability of slum area handling programs. The sampling method used is purposive sampling with 100 community respondents in slum locations and Stratified sampling with 30 ASN respondents, this study uses questionnaires and interviews with related parties in data retrieval. Analysis test uses SEM (Structural Equation Modeling) method and data processing using SmartPLS (Partial Least Square) software. The results showed the t-statistic for the Integration Program variable towards the Sustainable Cities variable was 2.185> t-statistic (1.96). The original sample estimate value shows a positive value (0.199). which shows that the relationship pattern of the integration of the program handling slum areas with the sustainability of the program is positive, with a moderate level. The results show that the integration of the program indirectly affects sustainable cities through community participation and slum areas that have not been implemented optimally and tend to be in the middle so that programs and activities that are integrated and synergized by the Regional Government in implementing sustainable cities still need to be implemented. Keywords: Integration, Sustainable, Handling, Slums.