Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : SEAGRI

ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI SEKALIGUS PETERNAK (Studi Kasus: Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang) Analysis Of Household Economic Farmers at Once Breeders (Case Study: Pujon Kidul Village, Pujon District, Malang Regency) jumaidah jumaidah; Farida Syakir; Bambang Siswadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2019): SEAGRI
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.71 KB)

Abstract

ABSTRACTIncreased income of farmer households determines family welfare and economic characteristics of farmer households as well as farmers in Pujon Kidul Village, Pujon District, Malang Regency. The aim of this study to find out income and R/C ratio for farming tomatoes and dairy cows and the largest contribution income from farm households between farming tomatoes and dairy cows. The survey method used in this study by sampling using a random method (simple random sampling) on 29 farmers and respondent farmers. The analytical method used is R/C ratio and 2SLS (Two Stage Least Square) methods to estimate the parameters simultaneous economic income of tomato farmer households. The results of the study show that farmers' household economic income parameters from tomato farming can contribute 49 percent to the economic income of farm households with an R/C ratio 3,13. While cow's milk business is able to contribute 51 percent of the household economic income of farmers with an R/C ratio 1,96. Tomato farming is significantly affected by tomato production, tomato prices, business costs, and labor. While cow's milk business is influenced significantly by the number of cows, cattle feed costs, and labor. In tomato production is significantly affected by land area and number of seeds. Key words: income parameter, contribution, household economy.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI RENGGINANG KETAN DI DESA SAMBIGEDE KECAMATAN SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG Novia Kristianingsih; Bambang Siswadi; Zainul Arifin
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 4 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (SEAGRI)
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.993 KB)

Abstract

AbstrakBeras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) merupakan bahan yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 36,1 gram dalam 100 gram bahan karbohidrat adalah bahan baku yang menunjang dalam proses fermentasi, dimana pada waktu proses fermentasi berlangsung mikroorganisme sangat berperan dalam menghasilkan etanol, dengan mengubah karbohidrat yang terdapat dalam substrat menjadi glukosa dan akhirnya terjadi pemecahan glukosa menjadi etanol dan karbondioksida. Untuk memperoleh kadar etanol yang tinggi perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi fermentasi yaitu formulasi media, pH, suhu, oksigen, nutrien dan mikroorganisme yang digunakan. Beras ketan adalah jenis beras yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar makanan olahan. Beras ketan kaya karbohidrat dan banyak mengandung zat tembaga yang dapat memperkuat jaringan ikat, mendukung sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan fungsi otak yang sehat.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Melakukan Alih Fungsi Lahan Tebu Ke Sektor Non Pertanian Di Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Tegar Jarwo Pratama; Bambang Siswadi; Sri Hindarti
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.251 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bunutwetan Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada bulan Juni 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan tebu menjadi sector non pertanian di Desa Bunutwetan . Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik dan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Bunutwetan yang melakukan alih fungsi lahan sebanyak 29 kepala keluarga. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa alih fungsi lahan di Desa Bunutwetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang secara simultan dipengaruhi oleh faktor Umur, Anggota Keluarga, Luas Lahan, dan Pendapatan Petani. Hasil analisis secara parsial, hanya variabel umur  dan pendapatan petani tebu yang berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan di Desa Bunutwetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, sedangkan untuk variabel anggota keluarga dan luas lahan tidak berpengaruh signifikan.Kata Kunci: Faktor-faktor, Alih Fungsi Lahan, Petani Tebu
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN POLA USAHATANI TUMPANGSARI CABAI MERAH DENGAN CABAI RAWIT HIBRIDA DI DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Dewi Setyo Utari; Farida Syakir; Bambang Siswadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 1 (2019): SEAGRI
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.375 KB)

Abstract

ABSTRACTThis research have to determine the factors that influence the decisions of farmers in implementing farming intercropping pattern of red chili with cayenne pepper hybrids. The method of determining the research location intentional (purpusive) with the consideration that the village Bocek is a center for chili production, and using stratified random sampling method in determining the number of samples farmers intercropped many as 35 people and farmers monoculture 20 people, and use logistics analysis to determine the factors that affect farmers' decisions applying the cropping pattern. And based on the results of this study indicate that significant factors that influence the decisions of farmers in applying intercropping farming patterns are influenced by age, land size, family members, income, and frequency of following conseling, while variables effect is eduction, capital and experience of farming.Keywords: Intercropping, Red Chili, Cayenne Pepper, Monoculture
ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN RISIKO PRODUKSI USAHATANI NILAM Gilang Kurniawan; Masyhuri Mahfudz; Bambang Siswadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2019): SEAGRI
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.299 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study aims to analyze business feasibility and analyze the factors that influence the risk of patchouli farming production in Trenggalek Regency. The data used are primary data from observations and interviews conducted in October-November 2018 in Tanggaran Village, Jombok Village, and Pakel Village, Pule District, Trenggalek Regency with samples used, a number of 45 patchouli farmers. The data analysis technique uses R/C ratio calculation analysis and Cobb-Douglass multiple linear regression. The results of the study show that the average R/C Ratio obtained is Rp. 1.54 which means every Rp. 1 fee will generate revenue of Rp. 1.54, patchouli farming is still feasible. Production risk analysis shows the variables of urea are risk-inducing factors, while season dummies are risk reduction factor. There needs to be assistance with the use of production inputs and agricultural insurance that can provide protection to patchouli farmers in anticipation of production risks.Keywords: patchouli, farming, feasibility, production risk.
ANALISIS ADOPSI INOVASI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI HIBRIDA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO Irfan Sanusi; Masyhuri Mahfudz; Bambang Siswadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 1 (2019): SEAGRI
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.005 KB)

Abstract

ABSTRACTThe way government is going to repair to special harves in ponorogo is by giving the innovation of the hybrid seed. This is the concept of tang development done and spearheaded by the agricultural research center (BPTP) in East Java. But farmers are still reluctant to aplly these new inovations. The study was intented it know the difference in revenue between the farm farmers and the inbred farm farmers and to figure out the aconimic social factor the effected farmers adopt the innovation if paddy sheed hybrid using a logic model analysis. The activity is done in the village of Sukorejo with a sampling of the simple random sampling method of interviewing 50 responders. Being a social economic in the education, the income and frequency following the elightened ones are an influential factor to the farmers in the process of adopting innovation of the hybrid seed. The farmers who adopt the seeds of the new hybrid to continue increases in the effort to increase the production of grain that will eventually improve farmers income.Key words: Paddy, adoption
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI (Oryza Sativa) DI DESA GULUK-GULUK KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP Ach. Baidawi; Bambang Siswadi; Farida Syakir
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 2 (2021): SEAGRI Volume 9 No 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.588 KB)

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui karakteristik petani responden di Desa Guluk-guluk. (2) Untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C Ratio usahatani padi. (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi di desa guluk-guluk. Penelitian ini bertempat di Desa Guluk-guluk Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep. Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yang didasarkan pada pertimbangan lokasi tersebut, dan petani responden yang digunakan adalah kelompok tani yang berada di Desa Guluk-guluk dan merupakan anggota kelompok tani aktif, populasi yang di ambil sebnyak 41 orang . Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Maret- tanggal 4 Juni 2020. Metode analisis menggunakan analisis ushatani padi yang meliputi penerimaan, pendapatan dan R/C ratio serta analisis fungsi produksi Coob-Douglass. Berdasarkan hasil pengelolaan data untuk biaya total, total penerimaan, pendapatan, dan R/C ratio. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata penerimaan hasil produksi padi dalam satukali musim adalah Rp. 16.139.279 /Ha/MT. Dan rata-rata total biaya usahatani padi dalam semusim sebesar Rp. 8.131.778 /Ha/MT. dengan rata-rata pendapatan padi sebesar Rp. 8.007.501 /Ha/MT. Hasil analisis kelayakan usahatani diperoleh nilai sebesar 2.0, bahwa usahatani Padi layak, hal ini ditunjukkan dengan nilai total rata-rata R/C Ratio > 1.Kata Kunci : produksi, penerimaan, pendapatan.
KARAKTERISTIK KONSUMEN SAYUR, BUAH, DAN SUPLEMEN VITAMIN C KOTA MALANG SAAT MASA PANDEMI COVID-19 Anis Maula Noviana Putri; Bambang Siswadi; Lia Rohmatul Maula
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 10 No. 6 (2022): SEAGRI VOLUME 10 NOMOR 6 TAHUN 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebiasaan mengonsumsi sayur dan buah di Indonesia masih kurang disadari terutama olehremaja. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, persentase kurangnya konsumsi buah dan sayur diIndonesia adalah 95,5%. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumensayur, buah, dan supelemen vitamin C di kota malang saat masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. Penentuan sampel menggunakan metode AccidentalSampling dengan pertimbangan masyarakat mengkonsumsi sayur, buah, dan suplemen Vitamin C. Jumlah sampel yang digunakan sejumlah 53 responden. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner tersebut meliputi karakteristik masyarakat berdasarkan jenis kelamin, golongan usia, pekerjaan, pendapatan, serta frekuensi konsumsi sayur, buah, dan suplemen vitamin C. Metode analisis data dilakukan secara deskripstif. Berdasarkan analisis diketahui mayoritas responden melakukan konsumsi sayur setiap hari, konsumsi buah seminggu sekali, dan konsumsi suplemen vitamin C lebih dari sebulan sekali. Selain itu dapat diketahui pula bahwa mayoritas responden berprofesi sebagai mahasiswayang memiliki usia 19 tahun s/d 28 tahun serta berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk pendapatan dalam satu bulan, mayoritas responden memiliki pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,-.Kata kunci: Karakteristik, Konsumsi, Covid-19, Sayur, Buah, Supelem Vitamin C
Analisis Efisiensi dan Nilai Tambah Pada Agroindustri Keripik Tempe di Kota Malang Selvianingsih Selvianingsih; Dwi Susilowati; Bambang Siswadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 10 No. 7 (2022): SEAGRI VOLUME 10 NOMOR 7 TAHUN 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Agroindustri berkaitan dengan suatu proses dalam mengubah input menjadi output. Agroindustri mampu mendorong pengembangan usahatani sebagai penyedia input produksi serta dapat mendorong pembukaan lapangan kerja. Keripik Tempe merupakan salah satu agroindustri unggulan Kota Malang. Agroindustri keripik tempe mampu meningkatkan umur simpan dan nilai tambah produk tempe. Tingkat keuntungan agroindusrri keripik tempe bergantung pada besar kecilnya produksi dan penerimaan,dan r/c ratio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya efisiensi agroindustri keripik tempe di kota malang, untuk mengetahui besarnya nilai tambah agroindustri keripik tempe di kota malang. Berdasarkan populasi sebanyak 140 agroindustri keripik tempe, jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya yang harus dikeluarkan pada agroindustri keripik tempe dalam satu kali proses produksi disanan Kota Malang adalah sebesar Rp. 1.042.633. Rata-rata total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp.2.024.000,00 Sehingga rata-rata keuntungan yang diperoleh produsen keripik tempe dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp. 1.018.105. Hasil analisis R/C Ratio sebesar artinya bahwa setiap mengeluarkan biaya Rp 1, akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.1,9. R/C Ratio ini menjelaskan bahwa agroindustri keripik tempe di Sanan Kota Malang layak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis usaha agroindustri keripik tempe di sanan Kota Malang menghasilkan nilai tambah sebesar Rp.65.321. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 kg bahan baku kedelai yang digunakan untuk menjadi keripik tempe akan memberikan nilai tambah sebesar Rp.65..321.Kata Kunci: Keripik Tempe, Analisis Efisiensi , Efisiensi Nilai Tambah
PROFIL PETANI PORANG DI DESA REJOSARI KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG Sadiyatul Islami; Bambang Siswadi; Nikmatul Khoiriyah
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 10 No. 8 (2022): SEAGRI VOLUME 10 NOMOR 8 TAHUN 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPorang memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi ekspor karena beberapanegara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan makanan maupun bahan industri. Dilihat darisegi ekonomi tanaman porang memiliki nilai ekonomis tinggi yang potensial sebagai sebagai salahsatu sumber pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil petani porangDesa Rejosari Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Metode pengambilan data menggunakanwawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Pengambilan sampel menggunakan Simple RandomSampling dengan populasi petani porang sebanyak 121 orang untuk mendapatkan sampel yangmenggambarkan populasi maka digunakan rumus slovin diperoleh hasil sebanyak 43 sampel.Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Maret 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profilpetani yang dideskripsikan melalui umur, pendidikan, pekerjaan dan luas lahan. Dari 121 petaniporang didominasi oleh umur lanjut usia berkisar 41-50 tahun yang artinya masih belum banyakditemukan petani-petani milenial yang berusahatani porang. Tingkat pendidikan petani respondenmasih didominasi dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dari 43 petani responden yangberpendidikan SD sebanyak 21 orang dengan persentase 49% artinya tingkat pendidikanmerupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam berusahatani selain di dukungoleh pengalaman berusahatani. Pekerjaan petani rata-rata sebagai petani sebanyak 39 respondendengan persentase 90% artinya petani yang menjadikan pekerjaan usahatani porang sebagaipekerjaan utama dikarenakan hasil pertanian yang diperoleh dapat dijual guna untuk memperolehpenghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 20 orang memiliki luas lahan≤ 1 artinya luas lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin besar pula hasil panen yangdiperoleh petani.Kata Kunci : Tanaman Porang, Desa Rejosari, Profil Petani