Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Farmakovigilans Obat Antidiabetes Oral pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan Ekanita Desiani; Metha Anung Anindhita; M. Rusli Effendi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 4, No 1 (2020): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v4i1.65

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe II adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh resistensi insulin dan merupakan diabetes melitus yang paling banyak di Indonesia. Penggunaanobat DM menyebabkan terjadinya adverse drug reaction (ADR) sehingga perludilakukan pemantauan penggunaan obat melalui evaluasi farmakovigilans. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase karakteristik subyek penelitian dan persentase  kejadian ADR pada pasien rawat jalan diabetes melitus tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan pengambilan data secara prospektif. Subyek penelitian adalah pasien rawat jalan DM Tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan yang mendapatkan obat antidiabetes oral tunggal maupun kombinasi. Pengumpulan data melalui formulir efek samping obat, algoritma naranjo, dan lembar resep pasien. Data yang telah diambil dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 64 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dan diketahui hanya 26 pasien yang mengalami ADR. Data yang dikumpulkan dinilai kausalitasnya dengan menggunakan algoritma naranjo dan dihitung skor probabilitas ADR yang terjadi. Penelitian ini berhasil mengevaluasi farmakovigilans dengan subyek yang paling banyak menderita DM tipe II yaitu pada usia 51-60 tahun sebesar 48,4% dan paling banyak berjenis kelamin perempan sebesar 65,6%. Berdasarkan penilaian kausalitas dengan menggunakan algoritma naranjo persentase kejadian ADR pada pasien rawat jalan DM tipe II di RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah 12,5% termasuk dalam kategori besar kemungkinan dan 28,1% mungkin.
EDUKASI DAN EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN WARGA SEKITAR MASJID DI DAERAH PEKALONGAN BARAT MENGENAI PENGGUNAAN HANDSANITIZER GUNA PENCEGAHAN COVID-19 Kharismatul Khasanah; Metha Anung Anindhita; Ekanita Desiani; Siska Rusmalina
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.164 KB)

Abstract

Corona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease due to this infection is called COVID-19. Corona virus can cause respiratory system disorders, acute pneumonia, and death. Prevention of coronavirus can be started from ourself. One of the things that can we do is to know the current information about the Covid-19 pandemic on the WHO website and through public health authorities. WHO advises all of us to avoid novel Covid-19 virus infection by maintaining our health and protecting others.One of them is by doing hand washing using a handsanitizer. These handsanitizers are a new habit and need to be done consistently. In order to prevent the maximum transmission, we must use a handsanitizer appropriately. It is intended that the worship process at the mosque can continue and also to prevent the transmission of Covid-19. This method of community service is the manufacture and distribution of handsanitizer and education of the use of a good and correct handsanitizer to the residents around the mosque. The Community Service Activities Program carried out can provide benefits to the community in the knowledge of using Handsanitizer correctly in preventing the transmission of novelcorona virus (Covid-19). Keyword : Covid-19, Handsanitizer, prevention
UJI AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN MANGROVE (Rhizophora mucronata) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT DENGAN METODE WRITHING REFLEX Ekanita Desiani; Tri Yusufi Mardiana; Benny Diah Madusari; Fajri Nur Hidayat
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 6, No 2 (2022): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v6i2.213

Abstract

Nyeri merupakan keadaan yang mengganggu dan tidak nyaman bagi penderitanya, namun nyeri dapat digunakan sebagai tanda adanya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis. Kandungan senyawa dari daun mangrove Rhizophora mucronata, seperti flavonoid tannin dan saponin mampu menghambat nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak daun mangrove terhadap mencit yang diinduksikan asam asetat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Daun mangrove diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%.  Selanjutnya dilakukan uji aktivitas analgesik pada mencit dengan membagi ke dalam 5 kelompok uji yaitu kelompok yang diberi aquades sebagai kontrol negatif, asetosal sebagai kontrol positif dan ekstrak etanol daun mangrove dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB. Mencit diinduksi nyeri dengan menyuntikan asam asetat 1% secara intraperitoneal. Diamati jumlah geliat yang timbul dalam 15 menit selama 2 jam, lalu ditentukan persentase proteksi dan aktivitas analgesiknya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan SPSS. Hasil analisis fitokimia diketahui ekstrak daun mangrove positif mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan saponin. Respon geliat mencit berdasarkan hasil rata-rata yang diperoleh terhadap kelompok sediaan uji menunjukkan hubungan antara dosis dengan penurunan respon geliat. Semakin rendah respon geliat maka semakin besar aktivitas analgesik. Hasil analisis statistik dengan LSD taraf kepercayaan 95 % menunjukkan  perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan kecuali pada ekstrak daun mangrove dosis 300 mg/kgBB dengan Asetosal. Hal ini disebabkan jumlah geliat yang ditimbulkan oleh dosis tersebut tidak jauh berbeda dengan yang ditimbulkan oleh asetosal, sehingga dapat dikatakan bahwa daya analgesik dosis 300 mg/kgBB adalah sama dengan asetosal. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun mangrove dosis 100mg, 200mg, dan 300 mg memiliki aktivitas analgesik secara berturut turut sebesar 41,68% ; 42,38 % ; 58,84%. Semakin tinggi dosis ekstrak mangrove yang diberikan, maka semakin tinggi aktivitas analgesik yang dihasilkan.
Analisis Penggunaan E-purchasing pada Pengadaan Obat Esensial di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan: Analysis of E-purchasing Application in the Procurement of Essential Medicines at Pekalongan Public Health Office Jamaludin Al Jamaludin Efendi; Ekanita Desiani; Amanda Kusumaning Astari
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i1.1495

Abstract

E-purchasing is an electronic system provider in the procedure of purchasing goods/services based on the e-catalogue available. However, along with the application of e-purchasing, some problems still could as with the delivery duration, empty stock, and failure to produce the drugs according to plan. Therefore, this study is being conducted to analyze the use of e-purchasing in the procurement of essential drugs at the Pekalongan City Health Office in 2018-2020. This research was conducted qualitatively with a quantitative approach. The data was taken retrospectively from the pharmacy department of Pekalongan City Health Office in 2018-2020. Next, the obtained data were sorted according to the type of drug based on DOEN 2019. The results of this study indicate that the use of e-purchasing in the procurement of essential drugs at Pekalongan City Health Office is effective. In the drugs procurement through e-purchasing, there consist 89 types of drugs in accordance with the indicator. The realization of drugs according to the order are 86 types of drugs with a percentage of 96.63%. While the drug lead time is in accordance with the agreement on 88 types of drugs or equivalent to 98.89%. Drug prices are increased in 20 types of drugs from 28 types of indicator drugs with a percentage of 71.43%. Keywords: E-purchasing, Drugs procurement, Essential drug Abstrak E-purchasing adalah penyedia sistem elektronik dalam tata cara pembeliaan barang/jasa berdasarkan e-catalogue yang disediakan. Akan tetapi, seiring dengan pemakaiaan e-purchasing ada saja masalah yang bisa timbul diantaranya lamanya pengiriman, kekosongan persediaan, dan tidak terealisasikannya obat sesuai rencana. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisa penggunaan e-purchasing pada pengadaan obat esensial di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan pada tahun 2018-2020. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Data diambil secara retrospektif di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan bagian farmasi pada tahun 2018 – 2020. Lalu data disunting sesuai dengan jenis obat berdasarkan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan e-purchasing pada pengadaan obat esensial di Dinas Kesehatan Kota Pekalongan berjalan efektif. Pada pengadaan obat melalui e-purchasing  terdapat 89 jenis obat sesuai indikator. Realisasi obat yang sesuai dengan pemesanan yaitu sejumlah 86 jenis obat dengan persentase 96,63%. Sedangkan lead time obat sesuai dengan kesepakatan pada 88 jenis obat atau setara dengan 98,89%. Harga obat mengalami peningkatan pada 20 jenis obat dari 28 jenis obat indikator dengan prosentase 71,43%.  Hambatan yang sering terjadi adalah waktu pengiriman barang, akan tetapi tidak mempengaruhi ketersediaan obat dan selalu mengkonfirmasi kepada penyedia terkait pengiriman barang. Sehingga dapat dikatakan penggunaan e-purchasing ini efektif dan efisien untuk pengadaan obat. Kata Kunci: E-purchasing, Pengadaan obat, Obat esensial
Gambaran Kelengkapan Resep Administratif Pasien Rawat Jalan RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Ekanita Desiani; Dinna Aprilia
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i6.1673

Abstract

Resep yang baik harus memeuat informasi yang jelas. Namun masih banyak permasalahan yang ditemui dalam peresepan di berberapa Rumah Sakit dan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, seperti kurang lengkapnya informasi pasien, penulisan resep yang tidak jelas atau tidak terbaca, kesalahan penulisan dosis, tidak dicantumkan aturan pakai obat dan tidak mencantumkan tanda tangan dokter atau disebut Medication Error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep administratif pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif observasional dengan mendeskripsikan data resep baik berupa faktor resiko, maupun efek atau hasil. Cara pengambilan sempel menggunakan teknik simple random sampling. Data resep pasien rawat jalan RSUD Kajen pada bulan Oktober 2022 dikumpulkan, kemudian diskrining satu persatu dan dicatat dalam form penelitian yang telah di siapkan sebelumnya. Pada penelitian ini diperoleh 100 resep yang dinilai kelengkapan administrasinya, pada bagian inscription diperoleh hasil kelengkapan administratif nama dokter 100% (100), SIP 82% (82), alamat dokter 100% (100), tanggal penulisan resep 100% (100), invocation atau tanda R/ 100% (100), pada bagian prescription terdiri dar nama dokter 100% (100), dosis 90% (90), jumlah obat 100% (100), signature atau aturan pakai 97% (97), subscriptio yaitu paraf dokter 91% (91), pro atau identitas pasien 95% (95).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan Antibiotik di Kelurahan Watesalit Batang Khusnul Khotimah; Ekanita Desiani
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i6.1675

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik akan memberikan efek yang baik bila diresepkan dan dikonsumsi sesuai dengan aturan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menurunkan efektivitas antibiotik yang akan menyebabkan resiko buruk seperti resistensi antibiotik. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di Kelurahan Watesalit Kabupaten Batang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan kuisioner yang telah di validasi. kepada sampel dari populasi masyarakat Kelurahan Watesalit Batang menggunakan Teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu responden berusia 18-60 tahun, pernah menggunakan antibiotik, serta berdomisili di Kelurahan Watesalit Kabupaten Batang. Hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk persentase dan dideskripsikan tiap pertanyaan. Pada penelitian ini diperoleh 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan rentang usia 18-25 tahun menjadi responden terbanyak (46%). Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik di Kelurahan Watesalit Batang ialah sebesar 62% yang termasuk dalam kategori cukup.
Gambaran Kelengkapan Resep Administratif Pasien Rawat Jalan RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Ekanita Desiani; Dinna Aprilia
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i6.1673

Abstract

Resep yang baik harus memeuat informasi yang jelas. Namun masih banyak permasalahan yang ditemui dalam peresepan di berberapa Rumah Sakit dan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, seperti kurang lengkapnya informasi pasien, penulisan resep yang tidak jelas atau tidak terbaca, kesalahan penulisan dosis, tidak dicantumkan aturan pakai obat dan tidak mencantumkan tanda tangan dokter atau disebut Medication Error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep administratif pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif observasional dengan mendeskripsikan data resep baik berupa faktor resiko, maupun efek atau hasil. Cara pengambilan sempel menggunakan teknik simple random sampling. Data resep pasien rawat jalan RSUD Kajen pada bulan Oktober 2022 dikumpulkan, kemudian diskrining satu persatu dan dicatat dalam form penelitian yang telah di siapkan sebelumnya. Pada penelitian ini diperoleh 100 resep yang dinilai kelengkapan administrasinya, pada bagian inscription diperoleh hasil kelengkapan administratif nama dokter 100% (100), SIP 82% (82), alamat dokter 100% (100), tanggal penulisan resep 100% (100), invocation atau tanda R/ 100% (100), pada bagian prescription terdiri dar nama dokter 100% (100), dosis 90% (90), jumlah obat 100% (100), signature atau aturan pakai 97% (97), subscriptio yaitu paraf dokter 91% (91), pro atau identitas pasien 95% (95).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan Antibiotik di Kelurahan Watesalit Batang Khusnul Khotimah; Ekanita Desiani
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i6.1675

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik akan memberikan efek yang baik bila diresepkan dan dikonsumsi sesuai dengan aturan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menurunkan efektivitas antibiotik yang akan menyebabkan resiko buruk seperti resistensi antibiotik. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di Kelurahan Watesalit Kabupaten Batang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan kuisioner yang telah di validasi. kepada sampel dari populasi masyarakat Kelurahan Watesalit Batang menggunakan Teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu responden berusia 18-60 tahun, pernah menggunakan antibiotik, serta berdomisili di Kelurahan Watesalit Kabupaten Batang. Hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk persentase dan dideskripsikan tiap pertanyaan. Pada penelitian ini diperoleh 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan rentang usia 18-25 tahun menjadi responden terbanyak (46%). Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik di Kelurahan Watesalit Batang ialah sebesar 62% yang termasuk dalam kategori cukup.
Germas Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan Tahun 2021 Yuniarti; Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Ekanita Desiani
DIMASEKA Vol 1 No 1 (2023): April 2023
Publisher : FEB Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/dimaseka.v1i1.3

Abstract

World Health Organization (WHO) menaikkan status kejadian infeksi Covid-19 dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi. Pesantren merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19 dan berpeluang menjadi klaster penularan yang sangat cepat. Sejak pandemi, hampir seluruh pesantren telah menghentikan pembelajarannya dan memulangkan para santri kepada orang tuanya. Santri diharapkan ikut berperan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan, melindungi para Kyai dan Guru, menerapkan budaya baru di pesantren dan membentuk Satuan Tugas Jogo Santri. Masalah yang dialami Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan diantaranya: Tingkat kepadatan hunian yang sangat tinggi dengan jumlah santri kurang lebih 350 orang santri. Fasilitas 12 kamar tidur yang berukuran +6x2 meter. setiap kamar tidur dihuni oleh kurang lebih 40 orang santri. Kepadatan hunian yang sangat tinggi semakin meningkatkan risiko penularan Covid-19 karena pembatasan jarak antar santri masih belum dapat diterapkan. Pesantren Nurul Huda Banat sering mendapatkan kunjungan tamu, namun sarana cuci tangan yang digunakan untuk umum. Berdasarkan permasalahan tersebut Tim PKM menawarkan solusi yaitu Gerakan Masyarakat (Germas) pencegahan penularan Covid-19 melalui edukasi protokol berbasis media edukasi di Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan. Kata Kunci : Germas, Covid-19, Ponpes Nurul Huda
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DENGAN METODE ATC/DDD DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN Laily Aristiana Putri; Ekanita Desiani; Henry Budiawan Prasetya
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i2.885

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Pilihan yang tepat untuk dijadikan terapi utama pada pasien demam tifoid adalah antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Metode ATC/DDD adalah standar global untuk melaporkan studi penggunaan obat dan reaksi obat. Metode ATC/DDD digunakan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal ketidakrasionalan penggunaan suatu obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dengan metode ATC/DDD pada bulan Januari-Desember tahun 2022. Jenis penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan desain penelitian cross-sectional bersifat deskriptif. Pengumpulan data secara retrospektif yang diperoleh dari data rekam medis pasien demam tifoid yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien dewasa usia 18-65 tahun terdiagnosa demam tifoid tanpa penyakit penyerta dan mendapat terapi antibiotik kemudian dianalisa secara kuantitatif. Rekam medis pasien demam tifoid periode Januari-Desember tahun 2022 terdapat 36 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dari 36 rekam medis diperoleh penggunaan antibiotik tunggal dan kombinasi sehingga diperoleh total 42 penggunaan antibiotik dengan 5 jenis yang digunakan. 5 jenis yang digunakan yaitu Ceftriaxone (38%), Levofloxacin (38%), Cefotaxime (12%), Cefuroxime (10%), dan Tetrasiklin (2%) serta diperoleh nilai DDD/100 Patient-days lebih tinggi daripada DDD yang ditetapkan WHO yaitu Ceftriaxone sebesar 44,16, Levofloxacin 30,00, Cefotaxime sebesar 6,25, Cefuroxime sebesar 6,11 dan Tetrasiklin sebesar 2,08 dengan total DDD/100 Patient-days yang diperoleh sebesar 88,60.