Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

RETRACTED ARTICLE : Asupan seng dan status seng yang rendah sebagai faktor risiko kejadian infeksi filariasis (studi kasus di kota pekalongan) Mastuti, Dewi Nugraheni Restu
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.422 KB) | DOI: 10.14710/jgi.4.1.67-70

Abstract

This article has been retracted due to the multiple publications in different journals The Policy on Article retraction can be found athttps://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/about/editorialPolicies#custom-0
Edubuzi : Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan Bergizi pada Balita Nonik Eka Martyastuti; Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Santoso Tri Nugroho
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.863 KB)

Abstract

Sekitar 80 persen otak anak berkembang pada periode yang disebut dengan "golden age", yaitu usia 0 hingga lima tahun. Dalam periode ini asupan gizi yang baik dan cukup sangat diperlukan guna mendukung perkembangan otak anak tersebut. Perilaku pemberian makan yang dilakukan orang tua berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Media promosi kesehatan berupa buku saku Edubuzi yang berisikan pengetahuan asupan balita dalam pemenuhan kebutuhan gizi, dirasa perlu untuk diperkenalkan kepada ibu yang mempunyai balita sehingga mereka mampu menyiapkan makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi balitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan edubuzi terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam pemberian makanan bergizi pada balita di Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen dengan rancangan one group pretest and posttest design dengan sampel sejumlah 48 orang ibu yang mempunyai balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Batang IV. Mayoritas responden adalah berusia antara 20-35 tahun (72,2%) dengan pendidikan setingkat SMP (75%), dan tidak memiliki pekerjaan (83,3%). Pengetahuan responden tentang gizi balita sebelum diberi perlakuan adalah: kategori pengetahuan kurang sebanyak (100%), dan kategori pengetahuan baik (0%). Setelah diberi perlakuan, kategori pengetahuan kurang, turun menjadi (33,3%) dan kategori pengetahuan baik, naik menjadi (66,7%). Uji analisis data menggunakan Wilcoxon didapatkan p-value : 0,000. Ada pengaruh pemberian Edubusi terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi balita di Puskesmas wilayah kerja Batang IV. Kata kunci: edubuzi, pengetahuan, gizi. ABSTRACT About 80 percent of a child's brain develops in a period called the "golden age", which is the age of 0 to five years. During this period good and adequate nutrition is needed to support the child's brain development. Feeding behavior by parents plays an important role in meeting the nutritional needs of children. The health promotion media in the form of Edubuzi's pocket book containing knowledge of toddlers intake in fulfilling nutritional needs, it is felt necessary to be introduced to mothers who have toddlers so that they are able to prepare food that can meet the nutritional needs of their toddlers. This study aims to determine the effect of the use of edubuzi on increasing the knowledge of mothers in providing nutritious food to toddlers in Batang District. This study used a pre-experimental method with one group pretest and posttest design with a sample of 48 mothers who had malnutrition children in the work area of ??Puskesmas Batang IV. The majority of respondents were aged between 20-35 years (72.2%) with junior high school education (75%), and did not have a job (83.3%). Respondents' knowledge about toddlers nutrition before being given treatment are as many as (100%) less knowledge categories, and good knowledge categories (0%). After being treated, the category of insufficient knowledge fell to (33.3%) and the category of knowledge was good, rose to (66.7%). Test data analysis using Wilcoxon obtained p-value: 0,000. There is an influence of giving Edubusi to increase mother's knowledge about toddlers nutrition in Puskesmas working area Batang IV. Keywords: edubuzi, knowledge, nutrition
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG TELINGA DI BAGIAN WEAVING PT. PRIMATEXCO INDONESIA KABUPATEN BATANG Dewi Nugraheni Restu Mastuti
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 22, No 1 (2012): Pena Maret 2012
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v22i1.60

Abstract

Doing least the job can give accident risk for the subject, but the risk of accident can be overcame with requires every employee to obey all the role in the company that connect with savety and job product. This study to determine what factorsare related  with use of APT Weaving PT. Primatexco Batang Ltd. To know education level connect, long of work, socialization about APT used, punise subject  not  wear  APT,    be  afraid  to  supervisor,  APT  condition  with  discipline  use  APT  at  part  of weaving  of  Primatexco,  Ltd  Batang  Regency. This  study is  an observational research with cross sectional approach. This research do with observation and APT used at the work area. Statistics test with univariate analysis and bivariate analysis to determine several factors related to discipline APT used. The results after used chi square test,to known that factors not connect education level, long of work, socialization about, punishment, fear of supervisors to discipline the used of APT obtained value of X ² table (3.481)> calculated  value X ² (0.473,  0.777,  0.4796,  0.453, 0.473). And factors related to the condition of the APT with a value of X ² table (3.481)> X ² calculated value (0.035). Concluded that there was no association factor is the level of education, long work,socialization of APT,  punishment,  fear  of  supervisors to discipline the  used of APT and factors  related  to the condition of APT. Keywords: Personal Protective Equipment Ear, Discipline
KAJIAN GIZI MIKRO SENG (Zn) PADA KEJADIAN FILARIASIS (STUDI KASUS DI KOTA PEKALONGAN) Dewi Nugraheni Restu Mastuti
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 5, No 1 (2015): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v5i1.348

Abstract

Microfilariae infection in the human body does not always cause symptoms. Individuals infected with filaria would induce a Th2 response by increasing the production of IL-4, IL-5, IL-13 and increased serum levels of IgE. Zinc deficiency is directly related to the regulation of the immune response are reduced due to decline in lymphopoesis as well as the effect on the immune response and the production of antibodies in people with normal nutritional status. This research will analyze the relationship between zinc intake and zinc status with the incidence of filariasis.Methods: The study using observative analytic case control approach. Samples were selected 30 cases and 30 controls. Zinc intake assessment done by using foodfrequency (FFQ) and food recall 3 x 24 hours and then treated with Nutrisoft program. Assessment of serum zinc is done by taking samples of venous blood as much as 3 cc made 1 times. Statistical analysis was performed with the Fisher exact test SPSS 16.0.Results: A total of 29 cases (96%) experienced a lack of zinc intake (p value = 0.103), and a total of 24 controls (80%) experienced a lack of zinc intake. Zinc status were not significantly different in the case and control groups (p = 1.000).Conclusions: The intake of zinc and zinc status were not associated with a lower incidence of filariasisSuggesstion: People are expected to consume the food should be varied so that the nutritional needs both macro and micro will be fulfilled Keywords: filariasis, Zinc Intake, Serum Zinc, Immunity
Gambaran Kualitas Produk Usaha DAMIU Di Wilayah Terdampak Rob Kota Pekalongan Tahun 2021 Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Jaya Maulana
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2022): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v12i1.2139

Abstract

Ketersediaan sumber air bersih dan air minum yang kualitas tidak terjamin dapat mengganggu kesehatan jika tetap dikonsumsi. Pemilihan air minum isi ulang untuk memenuhi kebutuhan minum rumah tangga di wilayah terdampak banjir rob. Belum diketahui bagaimana kualitas air di tempat usaha DAMIU di Pekalongan terpengaruh oleh banjir rob.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas air di DAMIU di Pekalongan yang terdampak banjir rob tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan deskriptif laboratorik dengan pendekatan kuantitatif, peneliti mengambil sampel air pada usaha DAMIU dari 20 populasi diambil sampel sebanyak 10 tempat usaha DAMIU untuk di analisis kualitasnya sesuai standar Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010. Faktor yang diteliti dibagi menjadi 2 parameter yaitu parameter fisik (Suhu, pH, Bau, Rasa, Warna, Kekeruhan , dan TDS) dan parameter biologi meliputi uji coliform dan bakteri E. Coli. Dari hasil uji laboratorik parameter fisik didapatkan suhu sampel air berkisar antara 24-270C, ada 1 depot air minum isi ulang dari 10 tempat usaha air minum isi ulang dengan PH dibawah nilai ambang batas, jika parameter bau, rasa, warna, kekeruhan dan TDS masih berada pada level yang aman dan diperbolehkan. Hasil uji laboratorik parameter biologi ada 3 DAMIU dari 10 tempat usaha DAMIU yang tidak memenuhi syarat atau tidak layak minum, karena sampel air yang ditemukan mengandung Coliform dan E.Coli. Saran dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan pengujian air baku dari usaha DAMIU sehingga dapat mengetahui kinerja alat pengolahan air minum. Kata Kunci: kualitas usaha DAMIU : air minum isi ulang
Penyaring Air dengan Biolarvasida Nabati Ekstrak Rimpang Lengkuas sebagai Upaya Pengendalian Vektor Demam Berdarah Nur Lu'lu Fitriyani; Ristiawati Ristiawati; Dewi Nugraheni Restu Mastuti
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 18 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/blb.v18i1.5003

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a serious problem in Central Java with an Incidence Rate (IR) of 10.2/100,000 population in 2018. Efforts to reduce the number of dengue fever cannot be separated from efforts to control the Aedes aegypti vector. Alternative vector control that is safer and more environmentally friendly can be done by utilizing compounds derived from plants that have biologically active properties. The plant that has the potential to be developed as a natural insecticide is galangal (Alpinia galanga). The amis of this study was to determine the effectiveness of a water filter added with biolarvicides from galangal rhizome extract. The research method used was a quasi-experimental method with 4 different concentrations of galangal extract (0.1%; 0.2%; 0.3% and 0.4%) and used a negative control without the addition of galangal extract. The results showed that in water filter treatment with galangal rhizome extract, there was death in Ae. aegypti mosquito larvae, while in negative control there was no larval death. The results showed that mortality of Ae. aegypti mostly occurred at a concentration of 0.4% as many as 25 larvae. Water filter with galangal rhizome extract biolarvicide has the potential to kill Ae. aegypti larvae.
Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Tondano Kota Pekalongan Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Teguh Irawan; Marfuatun Marfuatun
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2022): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v12i2.2684

Abstract

Pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19 mengalami banyak perubahan, masyarakat juga merasa takut untuk mengunjungi pelayanan kesehatan karena  masyarakat takut tertular virus Covid-19 di pusat pelayanan Kesehatan. Perubahan petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi Covid-19, sehingga peran puskesmas menjadi semakin penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas pelaksanaan pelayanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan wawancara mendalam dan observasi secara langsung. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Tondano Kota Pekalongan sudah sesuai dengan petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci : Pelayanan Kesehatan, masa pandemic, perubahan teknis pelayanan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING DI KELURAHAN SETONO KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN Dewi Nugraheni Restu Mastuti; M. Adika Nggofur Rurrochim; Sinta Wulandari; Boy Galant Merpati Pura; Muflihatun Ni’mah; Siti Shifa Akmalia; Via Khabibatul Aulia
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/abdms.v4i2.3006

Abstract

Cases in Indonesia are still very high with an average prevalence in 2021 of 24.4%. According to the results of the Indonesian Nutrition Status (SSGI) in 2021, 20.9% of children under five (toddlers) in Central Java are stunted, where for Pekalongan City it is ranked 18th out of 34 districts/cities in Central Java with stunting prevalence in toddlers. 20.6%, this figure is still far from the 14% target to be achieved in 2024. Interventions in efforts to reduce stunting rates in Setono Village are carried out by the community service team through 6 forms of intervention in community empowerment activities: 1) GENTING (Youth Movement) Prevent Stunting), 2) GOSTING (Stunting Gossip), 3) TEKAAT (Practice of Giving Healthy Snacks), 4) ISI (Giving MPASI), 5) NAMPOL CULTURE (Cultivation of Plants in Polybags), and 6) SOGIMIL CENTING (Socialization of Maternal Nutrition Pregnant Prevent Stunting), The results of the intervention activities that have been carried out are increasing public understanding about stunting, creating changes in parenting for toddlers for the better, and creating good nutritional food intake for toddlers in order to increase the level of public health as high as possible.Keywords: community service, community empowerment, stunting 
Germas Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan Tahun 2021 Yuniarti; Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Ekanita Desiani
DIMASEKA Vol 1 No 1 (2023): April 2023
Publisher : FEB Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/dimaseka.v1i1.3

Abstract

World Health Organization (WHO) menaikkan status kejadian infeksi Covid-19 dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi. Pesantren merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19 dan berpeluang menjadi klaster penularan yang sangat cepat. Sejak pandemi, hampir seluruh pesantren telah menghentikan pembelajarannya dan memulangkan para santri kepada orang tuanya. Santri diharapkan ikut berperan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan, melindungi para Kyai dan Guru, menerapkan budaya baru di pesantren dan membentuk Satuan Tugas Jogo Santri. Masalah yang dialami Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan diantaranya: Tingkat kepadatan hunian yang sangat tinggi dengan jumlah santri kurang lebih 350 orang santri. Fasilitas 12 kamar tidur yang berukuran +6x2 meter. setiap kamar tidur dihuni oleh kurang lebih 40 orang santri. Kepadatan hunian yang sangat tinggi semakin meningkatkan risiko penularan Covid-19 karena pembatasan jarak antar santri masih belum dapat diterapkan. Pesantren Nurul Huda Banat sering mendapatkan kunjungan tamu, namun sarana cuci tangan yang digunakan untuk umum. Berdasarkan permasalahan tersebut Tim PKM menawarkan solusi yaitu Gerakan Masyarakat (Germas) pencegahan penularan Covid-19 melalui edukasi protokol berbasis media edukasi di Ponpes Nurul Huda Banat Kabupaten Pekalongan. Kata Kunci : Germas, Covid-19, Ponpes Nurul Huda