Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER SESUAI DENGAN STANDAR WHO PADA IBU-IBU PERWIRITAN KAB.BATUBARA Mahary, Azizah; Apriliani AGS, Dwi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5175

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini dilakukan kepada Ibu-ibu perwiritan Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Kabupaten Batubara yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pembuatan handsanitizer yang sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) di tengah pandemi covid-19. Manfaat langsung dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada masyarakat Desa. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan pemberian materi dan praktik dan menggunakan bahan kimia yang telah terstandarisasi. Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan face mask dan mencuci tangan. Hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini adalah peserta pelatihan sudah mampu memformulasi pembuatan pembuatan hand sanitizer sesuai dengan dosis yang disarankan. Kesimpulan dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian ini adalah peserta masih membutuhkan pendampingan agar mereka dapat menjual produk hand sanitizer sebagai sumber penghasila tambahan mereka disaat pandemi seperti ini.                                                                               Kata kunci: hand sanitizer; standar WHO; desa Binjai Baru ABSTRACTCommunity Partnership Program (PKM) activities was carried out to the women of the village of Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Batubara which aims to educate the public in making hand sanitizers in accordance with WHO (World Health Organization) standards in the midst of the COVID-19 pandemic. The direct benefit of this community service activity is to increase knowledge, skills, and experience for the village community. Service activities are carried out in the form of training by providing materials and practices and using standardized chemicals. The method of activity used in this community service is the lecture method, question and answer, discussion and direct practice by applying health protocols such as the use of face masks and washing hands. The results of the activities that have been carried out are that the training participants are able to formulate the manufacture of hand sanitizers in accordance with the recommended dosage. The conclusion from the evaluation results of this service activity is that participants still need assistance so that they can sell hand sanitizer products as their additional source of income during a pandemic like this. Keywords: hand sanitizer; WHO standard; Binjai Baru village
Pemanfaatan tepung cangkang kerang darah (Anadara granosa) sebagai sumber kalsium pada pakan ikan lele (Clarias batrachus sp) Azizah Mahary
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i2.304

Abstract

Tepung kerang memiliki kandungan protein 2-3%, dan kalsium 30-40%, dengan besarnya persentasi kalsium yang dihasilkan dari tepung kerang tersebut maka diharapkan kebutuhan mineral yang dibutuhkan oleh ikan terpenuhi dan limbah yang dihasilkan pun dapat di kurangi. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris menggunakan rangcangan percobaan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu perbedaan konsentrasi penambahan tepung cangkang kerang darah 0% (P0) sebagai kontrol, 5% (P1), dan 10% (P2), 15% (P3). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pemberian tepung cangkang kerang darah pada pakan benih ikan lele dimana  tingkat kelangsungan hidup yang tertinggi terdapat pada P2 (10%) sebesar 58%, pertambahan berat juga terdapat pada P2 sebesar 1,55 gr dan pertambahan panjang sebesar 1,82cm. Adanya pengaruh yang nyata terhadap pemberian pakan terdapat pada perlakuan P3 (15%) sebesar 101.88 % dimana Fhit (4.88) >Ftab (5%) sebesar 3.86 dan (1%) sebesar 6.99. Suhu dari awal hingga akhir penelitian berkisar antara 28-310C, dan untuk pH memiliki nilai kisaran antara 6,38 sampai 3,91. Nilai DO pada P0 sebesar 3,0-3,2; P1 sebesar 3,2-3,5; P2 sebesar 3,5-3,6; dan P3 sebesar 2,0-3,1. Nilai nitrat berkisar antara 0-40 dimana nilai yang tertinggi terdapat pada P1 sebesar 10-40, sedangkan nilai nitrit pada tiap perlakuan memiliki nilai yang sama yaitu 0-0,25.The shellfish has protein 2-3% and calcium 30-40%, with the large of calcium produced from the shellfish it is expected the required mineral of the fish need are met and the resulting waste can be reduced. The research was done experimental laboratory using a complete Randomized Design (RAL) experiment with 4 treatments and 3 replications. The treatment applied was the difference of concentration of flour shell starch 0% (P0) as control, 5% (P1), and 10% (P2), 15% (P3). The result showed that there was no significant difference of flour shell meal on catfish seed feed where the highest survival rate was found in P2 (10%) 58%, weight gain was also found in P2 1.55 gr and 1% , 82cm. There was a significant effect on feeding in P3 treatment (15%) of 101.88% where Fhit (4.88)> Ftab (5%) was 3.86 and (1%) was 6.99. The temperature from beginning to end of the study ranges from 28-310C, and for pH has a value range between 6.38 to 3.91. The DO value at P0 was 3.0-3.2; P1 of 3.2-3.5; P2 of 3.5-3.6; and P3 of 2.0-3.1. Nitrate value ranges from 0-40 where the highest value is in P1 was 10-40, while the nitrite value in each treatment has the same value that is 0-0.25.
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER SESUAI DENGAN STANDAR WHO PADA IBU-IBU PERWIRITAN KAB.BATUBARA Azizah Mahary; Dwi Apriliani AGS
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5400

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini dilakukan kepada Ibu-ibu perwiritan Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Kabupaten Batubara yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pembuatan handsanitizer yang sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) di tengah pandemi covid-19. Manfaat langsung dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada masyarakat Desa. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan pemberian materi dan praktik dan menggunakan bahan kimia yang telah terstandarisasi. Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan face mask dan mencuci tangan. Hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini adalah peserta pelatihan sudah mampu memformulasi pembuatan pembuatan hand sanitizer sesuai dengan dosis yang disarankan. Kesimpulan dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian ini adalah peserta masih membutuhkan pendampingan agar mereka dapat menjual produk hand sanitizer sebagai sumber penghasila tambahan mereka disaat pandemi seperti ini.                                                                               Kata kunci: hand sanitizer; standar WHO; desa Binjai Baru ABSTRACTCommunity Partnership Program (PKM) activities was carried out to the women of the village of Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Batubara which aims to educate the public in making hand sanitizers in accordance with WHO (World Health Organization) standards in the midst of the COVID-19 pandemic. The direct benefit of this community service activity is to increase knowledge, skills, and experience for the village community. Service activities are carried out in the form of training by providing materials and practices and using standardized chemicals. The method of activity used in this community service is the lecture method, question and answer, discussion and direct practice by applying health protocols such as the use of face masks and washing hands. The results of the activities that have been carried out are that the training participants are able to formulate the manufacture of hand sanitizers in accordance with the recommended dosage. The conclusion from the evaluation results of this service activity is that participants still need assistance so that they can sell hand sanitizer products as their additional source of income during a pandemic like this. Keywords: hand sanitizer; WHO standard; Binjai Baru village
PENGARUH PENAMBAHAN CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) YANG MENGANDUNG CaCO3TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP IKAN KOI (Cyprinus caprio L)KIBEKKO PADA MEDIA PEMELIHARAAN Azizah Mahary; Tegus Cus Hariyadi
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 3 (2019): Bernas October 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.156 KB)

Abstract

Pengelolaan kualitas air sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan, dengan pH dan kualitas air yang baik akan membuat ikan koi (Cyprinus caprio L) kibekko berkembang dengan baik. Penelitian ini menggunakan cangkang kerang darah yang diperoleh di daerah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sebagai media kultur untuk meningkatkan kualitas air dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Konsentrasi cangkang kerang darah yang digunakan adalah 0 g/liter, 60 g/liter, 120 g/liter , dan 180 g/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan cangkang kerang darah ke dalam media kultur memiliki efek yang signifikan terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup , dan kualitas air ikan koi.  Panjang ikan dengan dosis 0 g/liter (S1) yaitu 7,32 cm, S2 (120 g/liter air/toples) yaitu 6,68 cm, S3 (180 g/liter air/toples) yaitu 6,13 cm dan S1 (60 g/liter air/toples) yaitu 4,80. Penambahan berat ikan koi  dosis 0 g/liter air/toples (S1) yaitu 5,36 g, sangat berbeda nyata dengan perlakuan S2 (120 g/liter air/toples) yaitu 3,87 g, S3 (180 g/liter air/toples) yaitu 3,19 g dan S1 (60 g/liter air/toples) yaitu 2,16 g. Kelangsungan hidup dengan dosis 120 g/liter (S2) yaitu sebesar 73,33%, sangat berbeda nyata dengtan perlakuan S1 (60 g/liter) yaitu sebesar 66,67%, S3 (180 g/liter) yaitu sebesar 43,33% dan S0 (0 g/liter) yaitu sebesar 36,67% yang merupakan tingkat kelangsungan hidup yang terendah. Suhu pada setiap perlakuan 29oC, pH 8, untuk Do, Nitrat dan nitrit  terdapat diperlakuan S2 (120 g), dan amonia tertinggi terdapat apada kontrol.
FREKUENSI PEMBERIAN LARUTAN TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN TERFERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Azizah Mahary; Hirobil
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.806 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i2.354

Abstract

Pembenihan merupakan suatu kegiatan dalam budidaya ikan yang dalam pengembangannya sering mengalami berbagai kendala, diantaranya ialah tingginya kematian larva. Hal ini disebabkan karena larva yang memiliki bukaan mulut yang sangat kecil sehingga sulit mengkonsumsi pakan yang sesuai. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menyediakan pakan yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung cangkang rajungan yang terfermentasi terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2020 yang di km.4 Nagori Wonorejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A = Frekuensi pemberian 1 kali/hari pada pukul 07.00 WIB. B = Frekuensi pemberian 2 kali/hari pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB. C = Frekuensi pemberian 3 kali/hari pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. D = Frekuensi pemberian 1 kali/2 hari pada pukul 07.00WIB. E = Frekuensi pemberian 2 kali/2hari pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB. F = Frekuensi pemberian 3 kali/2 hari pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan populasi Daphnia sp, kepadatan populasi Daphnia sp, dan laju pertumbuhan Daphnia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuansi pemberian tepung cangkang rajungan hasil fermentasi berpengaruh terhadap populasi Daphnia sp pada umur 6 HST – 14 HST, kepadatan populasi Daphnia sp., Frekuensi pemberian tepung cangkang rajungan hasil fermentasi optimal terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. adalah pemberian 3 kali/hari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BETOK (Anabas testudineus) Azizah Mahary; Khairani Laila; Solehuddin Azhari Hsb
JURNAL PIONIR Vol 8, No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/pionir.v8i2.2811

Abstract

Ikan betok merupakan slah satu ikan yang umumnya hidup liar diperairan tawar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertunbuhan dan kekulusan hidupan larva ikan betok (Anabas testudineus).  Larva ikan betok yang digunakan pada penelitian ini adalah yang berumur 4 hari dengan panjang rata-rata 2 mm dan berat 0,01 gr/ekor. Pakan yang digunakan adalah pakan yang berbeda yaitu cacing sutera, artemia dan pellet komersil. Pemberian pakan diberikan adalah 3% dari bobot tubuh larva ikan betok dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari. Pemeliharaan larva dilakukan pada wadah berupa toples berukuran 5 liter yang dilengkapi dengan aerasi dan dipelihara selama 30 hari. Analisis data menggunakan ANOVA Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 3 perlakuan dan 8 ulangan. Perlakuan yang dilakukan meliputi perlakuan A (cacing sutera), perlakuan B (Artemia), perlakuan C (pellet komersil). Hasil ANOVA menunjukkan bahwa pemberian pakan alami yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan larva ikan betok (Anabas testudineus). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata pertumbuhan panjang dan pertumbuhan berat tertinggi terdapat pada perlakua B (Artemia) sebesar 23,75 mm dan berat 1,88 gr. Dengan nilai tingkat kelulus hidupan tertinggi diperoleh pada perlakuan B (Artemia) sebesar 76,25%. Kata Kunci :   Ikan betok, pakan, pertumbuhan, kelulushidupan
PELATIHAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) DENGAN PENERAPAN SANITASI, BENIH, PAKAN, DAN OBAT IKAN Azizah Mahary; Azwar Anas Manurung; Indra Satria; Mutia Aulia; Dadang Iskandar
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3915

Abstract

Penerapan Cara Budidaya yang Baik (CBIB) merupakan penerapan proses pemeliharaan ikan melalui pemeliharaan kualitas ikan untuk menghasilkan hasil panen yang layak dikonsumsi oleh manusia. Total produksi ikan yang dihasilkan dari budidaya ikan di Kabupaten Batu Bara adalah 304,4 ton, termasuk budidaya ikan lele. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan produksi dan mutu ikan yang dibudidayakan oleh para petani lele di Desa Mesjid Lama belum memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap konsep penerapan CBIB. Diantaranya penerapan kebersihan, bibit, pakan, dan obat ikan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kapasitas kelompok budidaya ikan lele dalam melaksanakan CBIB, meliputi pengendalian kualitas air, pengelolaan wadah, dan tahapan pendukung pelaksanaan budidaya ikan lele. Sebanyak 20 orang anggota organisasi budidaya ikan lele “Maju Sejahtera” turut ambil bagian dalam kegiatan pengabdian ini. Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan teknik ceramah, tanya jawab, diskusi, dan evaluasi akhir. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai pretest peserta mengenai cara budidaya ikan yang baik 0% menjawab paham, 80% pernah dengar, dan 20% belum pernah dengar. sementara untuk nilai Pos test nya meningkat yaitu 85% paham, 15% pernah dengar, dan 0% belum pernah dengar. nilai pretest Teknis pembenihan berbasis CBIB 0% menjawab sering, 15% menjawab pernah, dan 85% menjawab tidak pernah sama sekali. nilai post testnya 90% menjawab sering, 10% menjawab pernah, dan 0% menjawab tidak pernah sama sekali. Nilai Pretest mengenai jenis dan pencegahan hama dan penyakit ikan 0% paham. 25% pernah dengar, 75% belum pernah dengar, sedangkan nilai post tesnya adalah 80% menjawab paham, 15% menjawab pernah dengar, dan 5% belum pernah dengar. Pretest Mengenal obat ikan kimia bahan biologi (OIKB) dan obat herbal 0% menjawab tahu, 3% pernah tahu, 17% tidak pernah tahu, sedangkan nilai posttesnya adalah 85% menjawab tahu, 10% pernah tahu, dan 5% menjawab tidak pernah tahu sama sekali. nilai pretest penanganan penyakit ikan 10% menjawab tahu, 25% menjawab pernah tahu, dan 65% tidak pernah sama sekali, semantara nilai post testnyha 80% menjawab tahu, 10% pernah tahu, dan 10% tidak pernah tahu sama sekali
PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KELOMPOK NELAYAN DI KAWASAN PESISIR DESA GAMBUS LAUT Abdul Rahman; Rosnaida Rosnaida; Azizah Mahary
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3963

Abstract

Masyarakat Desa Gambus Laut Kabupaten Batu Bara Sebagian besar memilki pekerjaan sebagai nelayan. Nelayan Desa Gambus Laut sering mengalami kecelakaan kerja saat melaut, hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu faktor biologis, kimia, ergonomis, fisika, dan psikososial. Potensi resiko yang sering terjadi di sektor nelayan seperti tenggelam, terluka/tergores, terpeleset/terjatuh, kebakaran, tertabrak, dan tersambar petir. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja untuk memberikan pemahaman dan mendorong kesadaran para nelayan di Desa Gambus Laut Kabupaten Batu Bara. Metode palaksanaan PKM ini adalah dengan presentasi dan pemaparan langsung dengan menggunakan Power Point (PPT) oleh tiga orang dosen Universitas Asahan dan peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang. Hasil pretest yang diberikan kepada nelayan 14 orang (70%) memperoleh nilai 40, dan 6 orang (30%) memperoleh nilai 50. Sementara nilai posttest setelah dilakukan pemaparan materi sebanyak 2 orang nelayan (10%) memiliki nilai 60, 4 orang nelayan (20%) memperoleh nilai 70, 3 orang nelaayn (15%) memperoleh nilai 80, 5 orang nelayan (25%) memperoleh nilai 90, dan 6 orang (30%) memperoleh nilai 100 dan penilaian sikap nelayan 85%  sikap nelayan di Desa Gambus Laut cukup baik dan 15% baik.
LITERASI DAN NUMERASI ANAK SEKOLAH SDN 12 TITI PUTIH DENGAN BIJI-BIJIAN DAN DAUN-DAUNAN Rosnaida Rosnaida; Abdul Rahman; Azizah Mahary
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.4010

Abstract

Pendidikan dasar memiliki peran sentral dalam membangun pengetahuan dan keterampilan anak-anak, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD). Literasi (kemampuan membaca, menulis, dan berbicara) dan numerasi (kemampuan berhitung) adalah fondasi penting dalam proses pembelajaran, namun pembelajaran yang tidak menggunakan alat bantu belajar mungkin kurang menarik bagi anak-anak. SD 12 Titi Putih adalah salah satu SD yang berda di Kabupaten Batu Bara dengan tingkat literasi dan numerasi yang rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya suatu kegiatan untuk memberikan inovasi pada kegiatan belajar literasi dan numerasi di sekolah, khususnya sekolah dasar dengan menggunakan biji-bijian dan daun, yang bertujuan untuk memberi variasi dalam pembelajaran literasi dan numerasi. Kegiatan ini dilakukan di SDN 12 Titi Putih Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan untuk PKM adalah dengan melakukan survey, sosialisasi, Pelatihan, dan pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih kemampuan literasi dari numerasi siswa SDN 12 Titi Putih dengan memanfaatkan bahan dari alam seperti biji-bijian dan daun-daunan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa SDN 12 Titi Putih memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan tumbuhan sekitar untuk membuat ecoprint dari daun-daun dan bunga serta hiasan dinding dari biji-bijian, selain itu tingkat literasi dan numerasi siswa juga meningkat dimana siswa belajar sambil bermain.