Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MEDIA SOSIAL DAN KEGUNAANNYA BAGI REMAJA DI RW 07 DESA JATIMUKTI KECAMATAN JATINANGOR SUMEDANG Trulline, Putri
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.146 KB)

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pada Masayarakat Priorotas OKK (PPMP OKK) ini berjudul Media dan Kegunaannya Bagi Remaja di RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang untuk.Kabupaten Sumedang merupakan kabupaten yang memiliki angka IPM cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat, dengan Kecamatan Jatinangor sebagai pemegang angka IPM tertinggi di dalamnya. Data tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Jatinangor merupakan kecamatan dengan perolehan angka IPM tinggi di Jawa Barat. Perolehan nilai IPM sendiri mencakup 3 tiga bidang pembangunan manusia yang diangap paling mendasar, yaitu angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak. Remaja sebagai salah satu penggerak pembangunan, yang terterpa banyak informasi dari berbagai media, salah satunya adalah media sosial. Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan mudah melalui internet, bahkan untuk informasi-informasi yang sebenarnya tidak baik atau dilarang untuk dikonsumsi oleh remaja. Tetapi kemudahan mengakses dan ketidaktahuan remaja akan penggunaan media yang baik dan benar menjadikan mereka tidak selektif dalam meneirma informasi dari media tersebut. Hal tersebut akan berpegaruh pada kualitas dan mutu dari remaja tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi media dan kegunaan media sosial, yang dapat diperoleh salah satunya melalui pelatihan tentang kegunaan media sosial di kalangan remaja RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor yang akan diadakan oleh tim Pengabdian Pada Masyarakat Priorotas (PPMP OKK) Fakultas Ilmu Komunikasi Fikom Unpad. Tujuan kegiatan pelatihan ini sendiri adalah untuk memberikan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan para remaja tentang media sosial dan kegunaannya. Sasaran utamanya adalah pelajar Remaja di Kecamatan Jatimukti Kabupaten Sumedang. Metode pendekatan yang digunakan dalam pelatihan  mencakup Ceramah dan tanya jawab, brainstorming dan diskusi, serta peragaan dan tindakan baik secara individu maupun kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa para remaja di RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor mereka dapat memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi misalnya mereka menjadi seorang food blogger kemudian mereka melakukan posting foto makanan tersebut lalu melakukan review makanan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada para followersnya maka dengan begitu semakin sering melakukan riview makanan tempat atau apapun dapat menjadi sarana promosi sehingga menghasilkan income bahkan merekomendasikan potensi alam yang ada di desa mereka sehingga lokasi tersebut menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi selain itu mereka dapat memanfaatkan media sosial ini untuk membantu orang tua dalam memasarkan hasil pertaniannya. 
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PENCARIAN INFORMASI MENGENAI PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI NEGERI Trulline, Putri; Mulyana, Slamet; Octavianti, Meria
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.807 KB)

Abstract

Setiap siswa SMA yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri harus melakukan persiapan yang baik agar dapat lulus di program studi yang diinginkan. Salah satu masalah yang umum dialami siswa yang baru lulus dari sekolah menengah atas. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk mencari tahu bagaimana perilaku pencarian informasi mengenai program studi pada Jenjang Sarjana oleh siswa SMA Negeri Kelas XXI yang akan melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara khusus, media yang dimanfaatkan oleh siswa SMA dalam pencarian informasi mengenai program studi adalah website. Website dianggap sebagai media yang terpercaya dalam memberikan informasi yang tepat dan lengkap mengenai program studi yang akan dipilih oleh siswa SMA saat mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi secara umum, media interpersonal memberikan kontribusi yang besar dalam pencarian informasi program studi. Teman dan alumni adalah dua pihak yang dianggap mampu memberikan informasi tambahan yang dapat memperkuat informasi yang telah diperoleh melalui website. Orang tua dan guru dianggap sebagai pihak yang mampu memberikan keyakinan mengenai program studi yang akan dipilih oleh siswa SMA. Kata kunci :pemanfaatan media, pencarian informasi, program studi, perguruan tinggi negeri
Pengaruh Atribut Agen Perubahan (Agent of Change) Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Perubahan Sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bandung Asep Suryana; Dadang Sugiana; Putri Trulline
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.87 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.10061

Abstract

  Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemerintah berorientasi pada kepedulian terhadap masyarakat yang kondisi perekonomiannya perlu dibantu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai, yang sifatnya edukatif, dengan memberikan syarat bahwa mereka (peserta PKH) diharuskan berinteraksi dengan dua hal pokok, yaitu pendidikan dan kesehatan. Nilai pembangunannya adalah memutus rantai kemiskinan serta membangun kesadaran terhadap pentingnya kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.Penelitian ini mengungkap tentang eksistensi agen perubahan (Agent of change) Pendamping Program Keluarga Harapan (PPKH) dikaitkan dengan faktor internal dirinya serta sikap sasarannya, yaitu rumah tangga sangat miskin (RTSM).  Populasi penelitian ini adalah Rumah tangga Sangat Miskin yang berdomisili di wilayah Kabupaten Bandung. Teknik sampling menggunakan klaster sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Kuesioner sebagai instrumen utama, sebelum disebarkan kepada responden, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Sebelum dianalisis, data terlebih dahulu ditransformasi melalui methods succesive interval (MSI)karena menggunakan analisis statistik parametrik. Analisis data menggunakan prosedur Analisis jalur (Path Analysis).           Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perubahan sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta program keluarga harapan (PKH) dipengaruhi oleh  kredibilitas agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH) serta faktor perantara internal Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), (2) Perubahan sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta program keluarga harapan (PKH) dipengaruhi oleh  faktor efektivitas pesan agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH) serta faktor perantara internal Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), (3) Perubahan sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta program keluarga harapan (PKH) dipengaruhi oleh  kondisi penerima pesan agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH) serta faktor perantara internal Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). (4) Perubahan sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta program keluarga harapan (PKH) dipengaruhi oleh  faktor saluran komunikasi  agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH) serta faktor perantara internal Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), (5) Secara simultan, aspek-aspek kredibilitas agen perubahan pendamping Program Keluarga Harapan, efektivitas pesan agen perubahan pendamping Program Keluarga Harapan, kondisi penerima pesan agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH), serta faktor saluran komunikasi  agen perubahan pendamping program keluarga harapan (PPKH) berpengaruh terhadap faktor perantara internal Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan implikasinya terhadap perubahan sikap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).
Pemasaran produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce Putri Trulline
Manajemen Komunikasi Vol 5, No 2 (2021): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v5i2.32746

Abstract

Pada krisis yang terjadi tahun 1998 para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak terdampak secara signifikan bahkan menjadi penopang dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional. Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19 semua sektor merasakan gejolak tidak terkecuali para pelaku UMKM yang justru paling merasakan dampaknya. Kehadiran media sosial dan e-commerce tentu dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat tetap bertahan dan memasarkan produknya di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana para pelaku UMKM memanfaatkan media sosial dan e-commerce dalam memasarkan produknya di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, focus group discussion dan studi literatur, key informant dalam penelitian ini ialah pelaku UMKM bidang kuliner di beberapa kota di Jawa Barat, account executive Gojek dan akademisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelaku UMKM bidang kuliner sudah mulai menggunakan media sosial seperti instagram dan e-commerce seperti Gofood dan GrabFood untuk memasarkan produknya, beberapa pelaku UMKM bahkan sudah sangat menguasai berbagai fitur yang ada di sosial media seperti Instagram yang diperuntukan untuk bisnis, sumberdaya yang dimiliki pelaku UMKM menjadi salah satu faktor yang menentukan bagaiman media sosial dan e-commerce ini dapat di kelola dengan baik yang berimplikasi pada kemungkinan terjadinya kenaikan omset, pengelolaan media sosial dan e-commerce yang baik pun diakui oleh para pelaku UMKM dapat mengingkatkan omset penjualan di tengah pandemi covid-19 yang terjadi saat ini. 
PELATIHAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PEMASARAN INDUSTRI PARIWISATA MELALUI PRODUK INOVATIF KREATIF DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Iwan Koswara; Putri Trulline; Dedi Rumawan Erlandia
Dharmakarya Vol 8, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.877 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i3.19941

Abstract

Tujuan dari kegiatan PPM ini adalah untuk: (1) Memberikan pengetahuan dasar atas manfaat dan pentingnya komunikasi pemasaran bagi usaha kecil/industri kecil, dan menengah serta masyarakat pada umumnya, (2) Memberikan pengetahuan mengenai konsep pemasaran produk lokal orisinal, serta (3) Memberikan keterampilan praktis tentang pemilihan media komunikasi pemasaran (promosi) bagi pemasaran hasil industri produksi produk/jasa lokal. Peserta pelatihan ini adalah para usaha kecil, menengah, karang taruna/pemuda, serta masyarakat Desa Ciliang, Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Adapun metode pelaksanaan PPM ini, melalui penyuluhan, dialog, dan diskusi, serta simulasi praktek langsung kegiatan komunikasi pemasaran industri pariwisata. Kegiatan PPM ini diharapkan akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Desa Ciliang Kecamatan Parigi Khususnya, dan masyarakat Kabupaten Pangandaran pada umumnya, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah. Kemampuan dan Keterampilan ini selanjutnya diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan diri dan menjadi wirausahawan sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya.Adapun target yang menjadi indikator pencapaian tujuan dari kegiatan PPM ini: Secara Kualitatif meningkatnya pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerahnya dalam melakukan pemasaran industri pariwisata barang/jasa melalui produk inovatif kreatif; Secara Kuantitatif meningkatnya aktivitas kegiatan komunikasi pemasaran pariwisata dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat, melalui penciptaan wirausaha baru yang kreatif dan inovatif, dengan sumber daya lokal dari masyarakat Kabupaten Pangandaran
MEDIA SOSIAL DAN KEGUNAANNYA BAGI REMAJA DI RW 07 DESA JATIMUKTI KECAMATAN JATINANGOR SUMEDANG Putri Trulline
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.146 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i1.14822

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pada Masayarakat Priorotas OKK (PPMP OKK) ini berjudul Media dan Kegunaannya Bagi Remaja di RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang untuk.Kabupaten Sumedang merupakan kabupaten yang memiliki angka IPM cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat, dengan Kecamatan Jatinangor sebagai pemegang angka IPM tertinggi di dalamnya. Data tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Jatinangor merupakan kecamatan dengan perolehan angka IPM tinggi di Jawa Barat. Perolehan nilai IPM sendiri mencakup 3 tiga bidang pembangunan manusia yang diangap paling mendasar, yaitu angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak. Remaja sebagai salah satu penggerak pembangunan, yang terterpa banyak informasi dari berbagai media, salah satunya adalah media sosial. Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan mudah melalui internet, bahkan untuk informasi-informasi yang sebenarnya tidak baik atau dilarang untuk dikonsumsi oleh remaja. Tetapi kemudahan mengakses dan ketidaktahuan remaja akan penggunaan media yang baik dan benar menjadikan mereka tidak selektif dalam meneirma informasi dari media tersebut. Hal tersebut akan berpegaruh pada kualitas dan mutu dari remaja tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi media dan kegunaan media sosial, yang dapat diperoleh salah satunya melalui pelatihan tentang kegunaan media sosial di kalangan remaja RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor yang akan diadakan oleh tim Pengabdian Pada Masyarakat Priorotas (PPMP OKK) Fakultas Ilmu Komunikasi Fikom Unpad. Tujuan kegiatan pelatihan ini sendiri adalah untuk memberikan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan para remaja tentang media sosial dan kegunaannya. Sasaran utamanya adalah pelajar Remaja di Kecamatan Jatimukti Kabupaten Sumedang. Metode pendekatan yang digunakan dalam pelatihan  mencakup Ceramah dan tanya jawab, brainstorming dan diskusi, serta peragaan dan tindakan baik secara individu maupun kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa para remaja di RW 07 Desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor mereka dapat memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi misalnya mereka menjadi seorang food blogger kemudian mereka melakukan posting foto makanan tersebut lalu melakukan review makanan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada para followersnya maka dengan begitu semakin sering melakukan riview makanan tempat atau apapun dapat menjadi sarana promosi sehingga menghasilkan income bahkan merekomendasikan potensi alam yang ada di desa mereka sehingga lokasi tersebut menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi selain itu mereka dapat memanfaatkan media sosial ini untuk membantu orang tua dalam memasarkan hasil pertaniannya. 
SOSIALISASI KEBIJAKAN KEBIJAKAN MEA BAGI PELAKU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Putri Trulline
Dharmakarya Vol 8, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.089 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i2.20085

Abstract

Pemerintah daerah harus ikut menyiapkan diri dalam menghadapi MEA, karena sebagai kebijakan internasional yang lahir dari sebuah bentuk perjanjian internasional, keberadaan MEA akan berdampak bagi kehidupan masyarakat negara anggota perjanjian tersebut. Pemerintah KBB sudah selayaknya mengantisipasi dampak ini, salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan yang berlandaskan pada kebijakan pemerintah pusat terkait MEA. Idealnya, segera setelah kebijakan dibuat, maka pemerintah daerah perlu menyosialisasikannya kepada seluruh stakeholders termasuk kepada masyarakat luas guna menyiapkan masyarakat dalam menghadapi fase baru kehidupan perekonomian negara Indonesia di tingkat kawasan. Di sinilah letak pentingnya peran komunikasi politik dalam penetapan kebijakan baru. Dalam hal ini, merujuk pada kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka pemerintah daerah KBB yang merupakan salah sau dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat, perlu mengeluarkan kebijakan komunikasi politik tertentu dalam rangka menyosialisasikan pemberlakuan MEA guna menyiapkan seluruh stakeholders terutama masyarakat awam dalam menghadapi fase baru tatanan perekonomian bangsa saat ini. Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat kebijakan internasional dalam tingkatan regional senantiasa berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat awam. Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh tim PPM Unpad bekerjasama dengan Disperindag terkait kebijakan kebijakan MEA bagi para pelaku industri kecil dan menengah di Kabupaten Bandung Barat diharapkan dapat membantu para UKM mempersiapkan kehadiaran MEA.
Model strategi komunikasi politik sosialisasi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Bandung Barat Benazir Bona Pratamawaty; Evie Ariadne Shinta Dewi; Putri Trulline
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.121 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v7i2.23362

Abstract

Sejak tahun 2016, Indonesia memasuki fase baru tatanan kehidupan bermasyarakat dalam lingkup kawasan ASEAN yakni dengan mulai efektifnya ASEAN Economic Community (AEC) atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Konsekuensinya, Indonesia harus membuka perdagangan barang, jasa, dan pasar tenaga kerja dengan negara ASEAN lainnya. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, perlu menyosialisasikan kebijakan terkait MEA kepada seluruh stakeholders termasuk kepada masyarakat luas guna menyiapkan masyarakat menghadapi fase baru kehidupan perekonomian nasional akibat pemberlakuan MEA. Studi ini bertujuan untuk mengetahui model ideal strategi komunikasi politik bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakat menghadapi pemberlakuan MEA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Pendekatan kualitatif dipandang relevan karena peneliti ingin mengkaji dan menganalisis secara mendalam strategi komunikasi politik pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakatnya menghadapi MEA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model strategi komunikasi politik yang ideal bagi pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mengkomunikasikan kebijakan terkait MEA harus dimulai dari komunikasi politik internal pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam rangka menyamakan persepsi dan menciptakan kesepahaman akan visi pemerintah terkait kebijakan-kebijakan MEA. Dengan demikian, komunikasi politik pemerintah kepada masyarakat pun dapat dilakukan secara lebih terarah dan terprogram melalui koordinasi dan kerjasama dinas-dinas dan badan-badan terkait pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
PERAN ULAMA SEBAGAI OPINION LEADER DI PEDESAAN DALAM MENGHADAPI INFORMASI HOAKS Dadang Sugiana; Ira Mirawati; Putri Trulline
Avant Garde Vol 7, No 1 (2019): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/avg.v7i1.848

Abstract

Ulama is one of the opinion leaders in rural areas. Based on Two Step Flow Communication theory, they should be the information disseminator and legitimator for the community. However, is they still conduct that role in this digital era? Can Ulamas provide true information and play a role in counteracting hoaxes circulating through digital media? This study used descriptive methods with interviews as a data collection tool. The research informants were 17 Ulamas, 30-78 years old in Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. The results shows that the majority of Ulamas over 50 years old do not have a smartphone, only a few of them have smartphones and have WhatsApp features as well as Facebook. They are not active in using it and are not at the forefront of knowing the latest issues circulating on social media. Communities in rural areas still make Ulamas as opinion leaders but not on news that develops on social media. Therefore, Ulama still have an important role in confirming hoax circulating on social media but their source of knowledge is not the internet but still guided by the Qur'an and printed holy books. These Ulamas argue that if the truth and benefits are unclear, they may not disseminate a message obtained from the internet. Ulama realize that information technology has developed greatly, but they argue that they do not need to preach about it. The problem of the community around them is the real problem that the solution is also through real discussion and communication.
Social media usage as health communication platform by adolescents with acne in Indonesia Rheivita Mutiara Fawzian; Slamet Mulyana; Putri Trulline
Manajemen Komunikasi Vol 7, No 2 (2023): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v7i2.44866

Abstract

Social media has become a platform often used for health communication in Indonesia. The age group that uses it the most is adolescents who at that age are having acne problems. It has led to the emergence of the phenomenon of increasing health communication about acne on social media, from the need for curing information to psychological support. However, not all social media can be used by adolescents with acne to get the right health communication. Therefore, this research will examine the use of social media in conducting effective health communication by adolescents with acne using the theory of Computer-Mediated Communication along with health communication scope. This study aimed to determine the choice of social media use and the forms of health communication activities conducted by adolescents with acne on social media. The method used is descriptive qualitative, by conducting interviews with adolescents with acne in Indonesia. The results of this study are that there are six social media used by adolescents with acne. Instagram is mainly used as well as considered the most effective. The scope of health communication is around information related to healing, support and motivation, and health promotion by interacting interpersonally and uploading content to a broad audience. These findings can be a consideration for adolescents with acne and the general public using social media based on the intended use and characteristics. Several aspects that are considered will affect the information obtained.