Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ETIKA PROFETIS CERITA RAKYAT SURAKARTA U'um Qomariyah; Mukh Doyin; Zuliyanti Zuliyanti; Dyah Prabaningrum
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.037 KB) | DOI: 10.26858/retorika.v12i1.7430

Abstract

Prophetical Ethics on Folklores of Surakarta. This study aims to describe the humanism, liberation, and transcendence ethics as pillars of prophetical ethics on the folklores of Surakarta. The method of investigation used was descriptive qualitative approach by implementing critical analysis methods with the objects of the study were the folklores spread in regional of Surakarta. The collecting data methods used were a literature review, observation, and interviews and there were analyzed with several steps (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions. The result of the study was, the folklores in Surakarta regions provide prophetical values, namely (1) humanism ethics, including: big soul, caring, apologizer, helper; (2) liberation ethics, including: learning, rights fighters, glory, unity, and (3) ethics of transcendence, including: meditation, surrendered, sincerely, and obedience to leaders.
PENGGUNAAN MODUL PADA STIK-PTIK DI LEMBAGA AKPOL SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN MULTIMATERI Mukh Doyin
Tanggon Kosala Vol. 1 No. 2 (2012): Tanggon Kosala (October, 2012)
Publisher : Akademi Kepolisian Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerjasama STIK-PTIK dan Akpol antara lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas polisi di Indonesia. Peningkatan kualitas ini diawali dengan prosespendidikan yang harus dilaksanakan. Konsekuensi perubahan ini tentu saja harus diikuti oleh unsur-unsur yang terkait di dalamnya, salah satunya adalahmodel pembelajaran. Mengingat semakin banyaknya materi yang harus dikuasai oleh para taruna, secara hipotetis modul dapat digunakan dalam prosesbelajar mengajar pada STIK-PTIK di Lembaga Akpol. Modul adalah bahan ajar mandiri. Dalam hal ini para taruna dituntut untuk belajar mandiri melaluipanduan modul. Keuntungan penerapan modul antara lain dalam waktu yang relatif singkat, materi ajar yang bisa disampaikan cukup banyak. Dengandemikian, kekurangan waktu tidak akan dialami dalam proses belajar-mengajar. Dengan menggunakan modul, taruna dapat mengatur waktu secara mandiritanpa harus bergantung kepada proses tatap muka. Kemandirian taruna dengan demikian akan semakin terlatih. Kepercaraayan diri, kesungguhan, motivasi,kreativitas, serta kekritisan juga dapat diwujudkan melalui pembelajaran dengan menggunakan modul.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI AVIS ONLINE AREA TERBATAS BERBASIS ANDROID DALAM PELAYANAN UJI TEORI SURAT IZIN MENGEMUDI OLEH SATUAN LALU LINTAS KEPOLISIAN RESOR CIMAHI Fery Afrilio Christanto; Mukh Doyin
Tanggon Kosala Vol. 7 No. 1 (2018): Tanggon Kosala (April, 2018)
Publisher : Akademi Kepolisian Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya inovasi yang dilakukan oleh SatlantasPolres Cimahi pada bulan April 2017 berupa penggunaan aplikasi AVIS online areaterbatas berbasis android untuk membantu pelayanan uji teori SIM guna menghadapipeningkatan angka pembuatan SIM baru selama 4 tahun terakhir. Namun hingga bulanFebruari 2018 jumlah penggunanya masih di bawah 1000, sehingga dinilai belumoptimal. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian yang bertujuan untuk mengetahuipenggunaan aplikasi AVIS online area terbatas berbasis android, faktor–faktor yangmempengaruhi, dan optimalisasi penggunaan aplikasi AVIS online area terbatas berbasisandroid. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metodepenelitian deskripti analisis, serta teknik pengumpulan data dengan wawancara,pengamatan, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa penggunaanaplikasi AVIS online area terbatas berbasis android sampai saat ini untuk komponen dasarhukum, sarana, prasarana/fasilitas, pengawasan internal, dan evaluasi kinerja pelaksanabelum memenuhi standar. Faktor–faktor yang mempengaruhi yaitu inovasi, salurankomunikasi, dan sistem sosial menjadi faktor penghambat. Optimalisasi yang sudahdilakukan diantaranya dengan penggunaan dwi fungsi ruang pencerahan, pengajuan SOPke Korlantas, penyampaian inovasi melalui petugas, pengawasan pengendalian olehpimpinan, penganggaran internet SATPAS, dan perencanaan kerja sama dengan unitDikyasa. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan untuk melakukanpenganggaran tetap terkait pemeliharaan aplikasi, pengadaan earphone, pengajuan hakpaten ke Kominfo, perluasan platform ke iOS, optimalisasi penyampaian petugas kepadapemohon melalui video singkat, pembuataan laporan pelaksanaan secara rutin disertaianalisa dan evaluasi pimpinan, upaya sosialisasi melalui kerja sama dengan unit Dikyasadalam pelaksanaan Dikmas rutin bermediakan video singkat, dan melakukan kerja samadengan radio maupun stasiun televisi lokal untuk membantu sosialisasi.
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Mengembangkan Literasi Baca Tulis Siswa Sekolah Dasar Hasna Rafida; Samsudi Samsudi; Mukh Doyin
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi gerakan literasi sekolah dalam mengembangkan literasi baca tulis pada siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan subjek yang digunakan dalam penelitan ini adalah purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian yang di dapat adalah, pelaksanaan program literasi baca tulis sudah sampai tahap pembelajaran bahkan kegiatan literasi membaca sudah terintegrasi di setiap pembelajaran dan tertuang dalam RPP. Pada pelaksanaan literasi tulis siswa siswi bahkan guru sudah sampai tahap menciptakan karya yang dibukukan bahkan sampai di sumbangkan ke Perpustakaan Kota Magelang. Evaluasi program menggunakan jenis evaluasi sumatif dan formatif.
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Mengembangkan Literasi Baca Tulis Siswa Sekolah Dasar Hasna Rafida; Samsudi Samsudi; Mukh Doyin
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi gerakan literasi sekolah dalam mengembangkan literasi baca tulis pada siswa SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penentuan subjek yang digunakan dalam penelitan ini adalah purposive sampling dan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian yang di dapat adalah, pelaksanaan program literasi baca tulis sudah sampai tahap pembelajaran bahkan kegiatan literasi membaca sudah terintegrasi di setiap pembelajaran dan tertuang dalam RPP. Pada pelaksanaan literasi tulis siswa siswi bahkan guru sudah sampai tahap menciptakan karya yang dibukukan bahkan sampai di sumbangkan ke Perpustakaan Kota Magelang. Evaluasi program menggunakan jenis evaluasi sumatif dan formatif.
Resistance and Ambivalence in the Novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer Muhammad Rifqi Ainun Najib; Teguh Supriyanto; Mukh Doyin
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/seloka.v12i2.70517

Abstract

The novel Bumi Manusia is played by characters with strong character and strong principles. With such a character and faced with a shackling situation, these characters naturally resisted. However, ambivalence is sometimes present in every resistance. In this research, the researchers determined the data in the form of words, phrases, and others contained in Bumi Manusia and suspected of containing resistance and ambivalence. The data was collected using heuristic technique. After all the data had been collected, the researcher used hermeneutic techniques as a tool for analysis. Using these techniques, the researcher found that Bumi Manusia was a novel that told about the topics of the ‘45 generation including patriarchism, colonialism, and the like. The various forms of subordinates, by many characters, were then responded to with various resistances, both public and hidden. However, not all resistance produced in a perfect form. At some point, resistance would produce ambivalence. In this study, researchers found some resistance data which were also accompanied by ambivalence.
Dehumanization within the Prophetic Ethical Framework in the Novel 'Hidup Ini Keras Maka Gebuklah (Trilogi Ipung)' by Prie GS Muhammad Arbi; Nas Haryati; Mukh Doyin
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/seloka.v12i2.71269

Abstract

One manifestation of dehumanization within the framework of prophetic ethics is the existence of the 'man-machine.' Humans lose their humanity and experience spiritual alienation. This phenomenon is found in the novel Hidup Ini Keras Maka Gebuklah (Trilogi Ipung) by Prie GS. The purpose of this research is to describe the dehumanization depicted through the characteristics of the 'man-machine' in the novel Hidup Ini Keras Maka Gebuklah (Trilogi Ipung) by Prie GS. The approach used in this study is the sociological literary approach. The heuristic method is employed to gather data, which consists of excerpts from the novel Hidup Ini Keras Maka Gebuklah (Trilogi Ipung). Data analysis in this research employs the hermeneutic method. The findings of this research include characteristics of dehumanization in the form of the 'man-machine' in the novel, which involve the presence of machinery and techniques in all fields, human activities based solely on stimulus and response, and the presence of enlightenment, awareness, guidance, or a 'God spot'.
Differences in Story Facts in the Translated Text of Lontar Yusup and Serat Nabi Yusuf Martina Puspita Rakhmi; Mukh Doyin; Nas Haryati Setyaningsih
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12 No 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/seloka.v12i2.71489

Abstract

Narrative facts are elements that serve as imaginative records of a story, including characters (figures and traits), plot, and setting. This research aims to analyze the differences in narrative facts in the translated texts of “Lontar Yusup” and “Serat Nabi Yusuf”. The research approach used is objective, and data collection utilizes structural techniques. The research data sources are the book by Wiwin Indiarti, “Lontar Yusup Banyuwangi: Teks Pegon – Transliterasi – Terjemahan” (2018), and the book by Laela Nurhayati Dewi and Hermawati titled “Serat Nabi Yusuf: Transkripsi dan Transliterasi” (2011). Data analysis is conducted using structural reading techniques. The research findings reveal differences in the character aspect, including differences in the main characters influenced by differences in the central narrative focus, the mentioning of character names that refer to the names and character details, character actions that affect the details of the characters' traits, character dialogues that refer to the choice of words used and the purpose of the dialogue, and the feelings/thoughts of the characters. Differences in the exposition and complication aspects of the plot include details in the plot and the addition of scenes, such as added character actions, differences in character actions, and the addition of reasons for character actions. Differences in the setting aspect are only found in time and place.
Pembelajaran Sastra Berbasis e-Learning pada Abad 21 Zuliyanti Zuliyanti; Agus Nuryatin; Teguh Supriyanto; Mukh Doyin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan potret generasi digital era abad 21 pada pembelajaran sastra berbasis e-learning. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan langkah penelitian: mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan data. Data penelitian berupa informasi proses pembelajaran sastra di sekolah dan pemanfaatan digitalisasi sebagai mediamultiinteraktif di abad 21. Instrumen & teknik pengumpulan data: lembar observasi, pedoman wawancara, dan kartu data. Analisis datanya digunakan analisis kualitatif yang meliputi identifikasi, reduksi, analisis, dan generalisasi. Hasil penelitian ini adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat ternyata belum sejalan dengan perkembangan budaya literasi digital. Kondisi literasi digital di Indonesia tergolong rendah (8%). Pembelajaran sastra diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam era globalisasi. Teknologi digital dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mengontruksi cara belajarnya secara leluasa serta mengembangkan keterampilan multimodalnya. Literasi digital dalam pembelajaran sastra dapat menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Pembelajaran sastra digital mengacu pada teori belajar konstruktivisme, yakni: (1) pengalaman pribadi, (2) pembelajaran aktif, dan (3) interaksi sosial. Pembelajaran sastra digital dapat menciptakan kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual secara aktif dan mampu mengembangkan potensi dengan penelusuran kebenaran ilmiah.
Dongeng sebagai Media Penanaman Keterampilan Abad 21 Andi Sulfana Masri; Agus Nuryatin; Subyantoro Subyantoro; Mukh Doyin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abad 21 menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap dalam menghadapi perubahan serta persaingan di tingkat internasional. keterampilan 4C merupakan keterampilan yang fundamental dalam menghadapi kehidupan abad 21. Dongeng dapat dijadikan media penanaman keterampilan abad 21, yang meliputi berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai peran dongeng sebagai media penanaman keterampilan 4C. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah melalui tinjauan Pustaka. Sumber   data   dalam   penelitian   ini  dikaji  dari  berbagai  karya ilmiah yang berkaitan dengan peran sastra anak (dongeng) sebagai media penanaman keterampilan abad 21. Teknik analisis data dilakukan adalah analisis konten. Berdasarkan hasil ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dongeng dapat berperan sebagai media penanaman keterampilan 4C (berpikir kritis, komunikasi, kolaboratif, dan kreativitas). Sebagai media penanaman keterampilan berpikir kritis, dongeng berpengaruh positif terhadap keterampilan membangkitkan pengetahuan dan rasa ingin tahu; keterampilan memahami masalah dan mencari solusi yang tepat; keterampilan berpikir runtut dan logis dalam menyimpulkan atau memberikan penilaian atas suatu hal. Sebagai media penanaman keterampilan berkomuniasi, disimpulkan bahwa sebagai media penanaman keterampilan berkomunikasi, dongeng berperan dalam memperkuat penguasaan kosakata dan tata bahasa, serta pemahaman akan budaya yang dibutuhkan dalam keberhasilan komunikasi. Sebagai media penanaman keterampilan berkolaborasi, dongeng berperan memberikan pendidikan karakter, moral, dan emosi yang dibutuhkan dalam berkolaborasi. Sebagai media penanaman keterampilan kreativitas, dongeng menstimulasi imajinasi dan minat baca anak yang dibutuhkan untuk dalama menemukan isnpirasi yang kreatif.