Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI RUANG PERSALINAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG Melia Laili Ramadhani; Aisyah Lahdji; Chamim Faizin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i2.8526

Abstract

Keselamatan pasien merupakan komponen vital dan penting dalam pelayanan dan merupakan langkah untuk meningkatkan mutu pelayanan yang bermutu. Rumah sakit dalam meningkatkan keselamatan persalinan dapat dilakukan pada tingkat bagian pelayanan persalinan yaitu Verlos Kamer (VK)/ruang bersalin. Pencapaian Standar Keselamatan Pasien RS Muhammadiyah Temanggung tahun 2020 sebesar 97,8% dan capaian di unit bersalin sebesar 90%. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk melakukan penelitian terkait implementasi standar keselamatan pasien di ruang bersalin RS Muhammadiyah Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan menggali suatu kasus secara mendetail dengan menggunakan data dari berbagai sumber informasi. Informasi data diperoleh dari wawancara mendalam tentang standar keselamatan pasien. Pasien diberikan hak berupa informasi rencana, prosedur pelayanan, dan sosialisasi hak pasien. Pasien dan keluarga juga diberikan edukasi yang komprehensif. Penanganan pasien dilakukan sesuai dengan kompetensi staf dan persiapan pemindahan pasien. Dalam proses peningkatan kinerja pelayanan pasien dilakukan evaluasi kinerja pelayanan dimana pimpinan rumah sakit berkomitmen terhadap keselamatan pasien. Staf juga diberikan edukasi tentang patient safety dalam pelatihan tersebut, dan Implementasi standar komunikasi menjadi kunci bagi staff untuk mencapai patient safety yang telah dilakukan namun masih terdapat kendala waktu operasi shift shift yaitu tidak konsisten dan masih terdapat miss komunikasi. Standar Keselamatan Pasien sudah diterapkan di ruang bersalin RS Muhammadiyah Temanggung, namun masih terdapat beberapa kendala terutama dalam komunikasi antar petugas untuk mencapai keselamatan pasien.
HUBUNGAN PERILAKU KEKERASAN VERBAL ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PADA ANAK KELAS IV-VI DI SD MUHAMMADIYAH 10 SEMARANG Vidia Amalia; Suprihhartini Suprihhartini; Aisyah Lahdji
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 6 (2023): Volume 10 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i6.9856

Abstract

Abstrak: Hubungan Perilaku Kekerasan Verbal Orang Tua terhadap Perkembangan pada Anak Kelas IV-VI di SD Muhammadiyah 10 Semarang. Kekerasan verbal orag tua merupakan kekerasan yang dilakukan orang tua kepada anak berupa kekerasan terhadap perasaan, memuntahkan kata-kata kasar tanpa bersentuhan fisik, kata-kata seperti memfitnah, mengancam, menghina, membandingkan, dsb. Kekerasan verbal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak terutama terhadap pematangan karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku kekerasan verbal orang tua terhadap perkembangan pada anak kelas IV-VI di SD Muhammadiyah 10 Semarang. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 37 responden siswa siswi kelas IV-VI SD Muhammadiyah 10 Semarang dengan Teknik Total Sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang kemudian diuji dengan bantuan software computer. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Spearman didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku kekerasan verbal orang tua terhadap perkembangan anak, nilai p<0,001 dengan nilai r = 0,819. Terdapat hubungan bermakna antara perilaku kekerasan verbal orang tua terhadap perkembangan anak kelas IV-VI di SD Muhammadiyah 10 Semarang. Mayoritas lebih dari separuh anak (54,1%) mendapat kekerasan verbal berat dari orang tua dan lebih dari separuh (54,1%) menunjukkan perkembangan yang tidak normal.
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SIMBARWARINGIN KECAMATAN TRIMURJO LAMPUNG TENGAH Agstri Anis Nahya Saida; Aisyah Lahdji; Nina Anggraeni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 7 (2023): Volume 10 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i7.10134

Abstract

Abstrak: Hubungan Peran Pengawas Menalan Obat (PMO) Dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah. Terjadi penurunan tingkat keberhasilan pengobatan tuberkulosis di Puskesmas Simbarwaringin Tahun 2018 hingga 2020 sebesar 5%. World Health Organization merekomendasikan Strategi DOTS yaitu pengawasan langsung menelan obat oleh PMO. PMO (pengawas menelan obat) memegang peranan penting dalam keberhasilan pengobatan tuberkulosis. Oleh karena itu perlu adanya penelitian terkait hubungan pengawas menelan obat (PMO) dengan keberhasilan pengobatan Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Simbarwaringin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan keberhasilan pengobatan penderita Tuberkulosis di Puskesmas Simbarwaringin. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 58 pasien tuberkulosis yang telah menyeleaikan pengobatan dipilih menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner peran PMO yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kemaknaan 95%. Sebanyak 93,1% pasien berhasil menjalani pengobatan tuberkulosis dan 89,7% PMO pasien  tuberkulosis menunjukkan peran optimal. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan signifikan antara peran PMO dengan keberhasilan pengobatan tuberkulosis p= 0,001, dengan nilai PR= 0,333 berarti PMO yang memiliki peran optimal beresiko 0,333 kali lebih besar berhasil dalam pengobatan tuberkulosis dibandingkan dengan PMO yang memiliki peran tidak optimal. Pelaksanaan peran pengawas menelan obat (PMO) yang optimal menunjukan peningkatan keberhasilan dalam pengobatan tuberkulosis.