Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOSAINSTEK

Stigma terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) pada Masyarakat di Kelurahan Kayu Merah Kota Ternate Tahun 2019 Emamalina Asra; Nani Supriyatni; Suryani Mansyur
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i01.325

Abstract

Stigma adalah suatu sifat yang menghubungkan seseorang yang terinfeksi HIV dengan nilai-nilai negatif yang diberikan oleh masyarakat. Pemberian Stigma membuat ODHA diperlakukan secara berbeda dengan orang lain dan dapat menghambat proses pengobatan dan dapat meningkatkan jumlah pengidap AIDS. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional Study.Pengumpulan data menggunakan koesener untuk megidentifikasi variabel penelitian.Pengelolaan data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program spss dan analisis data menggunakan analisis Chi-square.Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dari populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga masyarakat Kayu Merah Kota Ternate dengan besar sampel yang digunakan adalah 88 KK (kepala keluarga).Hasil penelitian yang dilihat dari uji Chi-square diperoleh distribusi tidak bermakna antara pengetahuan ( =0,754 > 0,1) tingkat pendidikan ( =0,988 > 0,1), dan keterpaparan media ( =0,710 > 0,1) dengan stigma terhadap ODHA (orang dengan HIV dan AIDS). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi Puskesmas setempat perlu meningkatkan promosi tentang HIV dan AIDS, dan penanggulangan preventif atau peraturan dari pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk UU serta adanya kontrol masyarakat terhadap hukum yang berkaitan perzinaan (seks bebas) dan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya mengmbil variabel selain dari penelitian ini yakni variabel interaksi dengan ODHA dan pemberian label negatif misalnya penyakit kutukan.
Kolaborasi Cegah Stunting Dengan Mempersiapkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula Nani Supriyatni; Andiani Andiani; Agustin Rahayu; Suryani Mansyur; Diah Merdekawati Surasno; Tutik Lestari; Musiana Musiana; Monisa A. Hi Djafar
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 3 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.735

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.
Gambaran Pola Makan dan Gizi Keluarga di Kelurahan Rua RW 2 Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Tahun 2021 Fadila Syahril; Suryani Mansyur
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v1i01.1010

Abstract

Pola makan merupakan perilaku yang paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Berdasarkan Laporan Riskesdas 2018 , bahwa 61,27% penduduk Indonesia seringkali memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berisiko seperti konsumsi minuman manis > 1x/hari; 49,7% konsumsi makanan berlemak > 1x/hari; dan kurang konsumsi sayur dan buah sebanyak 4,6% yang konsumsi > 5 porsi sehari dalam seminggu. Pola makan yang tidak sehat dapat menjadi faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) , diantaranya penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, serta kanker yang menyebabkan penyebab utama kematian. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perilaku kebiasaan makan masyarakat terkait gizi keluarga di Kelurahan Rua RW 2 Kecamatan Pulau Ternate. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan diolah secara analisis univariat. Sampel yang diambil sebanyak 118 kk dengan pengambilan data secara primer yaitu wawancara langsung dengan responden (kepala keluarga) yang ada di Kelurahan Rua RW 2 kecamatan Pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan keluarga di Kelurahan Rua RW 2 Kecamatan Pulau Ternate sebanyak 76 kk (64,4%) pola makan baik, dan sebanyak 42 kk (35,6%) pola makan buruk yaitu masih sering mengkonsumsi makanan berisiko >1x/hari makanan dan minuman manis (55,1%), makanan asin (55,9%), makann berlemak (56,8%), Jeroan (23,7%), makanan dibakar (42,4%), makanan yang diawetkan (35,6%) minuman berkafein ( 43,2%) dan penggunaan bumbu penyedap (45,8%). Perilaku makan yang baik seperti kebiasaan sarapan pagi (92,2%). Adapun saran bagi seluruh masyarakat untuk selalu membiasakan pola makan yang bergizi seimbang untuk mencegah penyakit tidak menular dan penyakit kekurangan gizi seperti stunting, wasting dan anemia.