Pola makan merupakan perilaku yang paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Berdasarkan Laporan Riskesdas 2018 , bahwa 61,27% penduduk Indonesia seringkali memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berisiko seperti konsumsi minuman manis > 1x/hari; 49,7% konsumsi makanan berlemak > 1x/hari; dan kurang konsumsi sayur dan buah sebanyak 4,6% yang konsumsi > 5 porsi sehari dalam seminggu. Pola makan yang tidak sehat dapat menjadi faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) , diantaranya penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, serta kanker yang menyebabkan penyebab utama kematian. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perilaku kebiasaan makan masyarakat terkait gizi keluarga di Kelurahan Rua RW 2 Kecamatan Pulau Ternate. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan diolah secara analisis univariat. Sampel yang diambil sebanyak 118 kk dengan pengambilan data secara primer yaitu wawancara langsung dengan responden (kepala keluarga) yang ada di Kelurahan Rua RW 2 kecamatan Pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan keluarga di Kelurahan Rua RW 2 Kecamatan Pulau Ternate sebanyak 76 kk (64,4%) pola makan baik, dan sebanyak 42 kk (35,6%) pola makan buruk yaitu masih sering mengkonsumsi makanan berisiko >1x/hari makanan dan minuman manis (55,1%), makanan asin (55,9%), makann berlemak (56,8%), Jeroan (23,7%), makanan dibakar (42,4%), makanan yang diawetkan (35,6%) minuman berkafein ( 43,2%) dan penggunaan bumbu penyedap (45,8%). Perilaku makan yang baik seperti kebiasaan sarapan pagi (92,2%). Adapun saran bagi seluruh masyarakat untuk selalu membiasakan pola makan yang bergizi seimbang untuk mencegah penyakit tidak menular dan penyakit kekurangan gizi seperti stunting, wasting dan anemia.